31 Jan 2011

HAL PENTING TENTANG KULIT BAYI

Jangan asal percaya mitos. Pelajari dulu kondisi kulit bayi, sebelum menyelesaikan masalahnya agar tahu solusi yang tepat.

1. Bercak merah di pipi. ini bukan disebabkan oleh cipratan ASI. Jadi jangan hentikan pemberian ASI pada bayi. Kulit kering, bercak kemerahan, dan gatal yang muncul di kedua pipi adalah dermatitis atopi (eksim susu) yang disebbakan karena makanan, faktor keturunan, keringat, atau alergi debu.

2. Ruam popok. Mitosnya, popok sekali pakai (pospak) adalah solusi untuk ibu yang sibuk karena bisa dipakai lama dan tidak perlu menggantinya berulang-ulang. Tasi sesungguhnya, pospak tidak bisa dipakai dalam jangka yang terlalu lama (lebih dari 3 jam) karena bisa mengakibatkan uam popok karena pemakaian popok yang terkontaminasi dengan urin/BAB dalam waktu lama. Ciri-cirinya muncul bintik-bintik berwarna merah dan terasa amat gatal, peradangan dan lecet [ad abagian bokong dan lipatan paha.

3. Tanda lahir/Toh (Hemangioma). Mitos mengatakan tanda lahir pada kulit bayi merupakan rejeki dan karenanya mesti dipelihara. Padahal kondisi ini sebenarnya tumor jinak yang diakibatkan karena pertumbuhan pembuluh darah yang berlebihan dan bukan mustahil justru membuat balita merasa minder. Ada dua macam tanada lahir, strawberry hemangioma yang berwarna merah dan yang berwarna kebiruan, disebut kavernosum heamngioma.

4. Kerak pada kulit kepala. Aiar kelapa, sering dianggap sebagai minuman wajib bagi ibu hamil bila ingin anaknya terlahir “bersih”, bebas dari kerak kepala. Padahal kerak di kepala bayi terbentuk karena terlalu aktifnya kelenjar minyak akibat dari pengaruh hormon ibu. Kondisi ini disebut juga dengan dermatitis seboroik, biasa terjadi pada anak. Bahkan dialami sekitar 50% bayi yang baru lahir. Seiring dengan bertambahnya usia bayi, kerak ini akan menghilang dengan sendirinya.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Gizi+dan+Kesehatan/4.fakta.seputar.mitos.kulit.bayi/001/001/1597/2
Jangan asal percaya mitos. Pelajari dulu kondisi kulit bayi, sebelum menyelesaikan masalahnya agar tahu solusi yang tepat.

1. Bercak merah di pipi. ini bukan disebabkan oleh cipratan ASI. Jadi jangan hentikan pemberian ASI pada bayi. Kulit kering, bercak kemerahan, dan gatal yang muncul di kedua pipi adalah dermatitis atopi (eksim susu) yang disebbakan karena makanan, faktor keturunan, keringat, atau alergi debu.

2. Ruam popok. Mitosnya, popok sekali pakai (pospak) adalah solusi untuk ibu yang sibuk karena bisa dipakai lama dan tidak perlu menggantinya berulang-ulang. Tasi sesungguhnya, pospak tidak bisa dipakai dalam jangka yang terlalu lama (lebih dari 3 jam) karena bisa mengakibatkan uam popok karena pemakaian popok yang terkontaminasi dengan urin/BAB dalam waktu lama. Ciri-cirinya muncul bintik-bintik berwarna merah dan terasa amat gatal, peradangan dan lecet [ad abagian bokong dan lipatan paha.

3. Tanda lahir/Toh (Hemangioma). Mitos mengatakan tanda lahir pada kulit bayi merupakan rejeki dan karenanya mesti dipelihara. Padahal kondisi ini sebenarnya tumor jinak yang diakibatkan karena pertumbuhan pembuluh darah yang berlebihan dan bukan mustahil justru membuat balita merasa minder. Ada dua macam tanada lahir, strawberry hemangioma yang berwarna merah dan yang berwarna kebiruan, disebut kavernosum heamngioma.

4. Kerak pada kulit kepala. Aiar kelapa, sering dianggap sebagai minuman wajib bagi ibu hamil bila ingin anaknya terlahir “bersih”, bebas dari kerak kepala. Padahal kerak di kepala bayi terbentuk karena terlalu aktifnya kelenjar minyak akibat dari pengaruh hormon ibu. Kondisi ini disebut juga dengan dermatitis seboroik, biasa terjadi pada anak. Bahkan dialami sekitar 50% bayi yang baru lahir. Seiring dengan bertambahnya usia bayi, kerak ini akan menghilang dengan sendirinya.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Gizi+dan+Kesehatan/4.fakta.seputar.mitos.kulit.bayi/001/001/1597/2

PERKEMBANGAN INDRA PENDENGARAN BAYI KECIL

Seperti halnya mata, indera pendengaran juga merupakan indera yang berharga bagi manusia. Untuk itulah, kita harus mencermati setiap perubahan pada indera pendengaran anak kita. Bagaimana caranya?

Melalui pendengaran, manusia dapat memahami suara-suara yang ada di sekelilingnya.
Telinga bekerja dengan cara menghimpun suara-suara dari lingkungan yang diteruskan ke telinga melalui gendang telinga. Suara-suara ini akan menyebabkan gendang telinga bergetar, dan diteruskan ke otak lewat syaraf pendengaran, sehingga memungkinkan proses pendengaran berjalan dengan baik.

Semua kerja rumit tersebut berjalan dalam waktu yang sangat singkat. Karena itulah kita dapat mendengar bunyi sesuai dengan gerakan yang keluar dari mulut orang yang berbicara, misalnya.

Proses pendengaran anak pada dasarnya sudah dimulai sejak dalam kandungan. Dimulai dengan terbentuknya alat pendengaran atau daun telinga dan telinga bagian dalam lainnya, banyak ahli mengatakan bahwa di dalam rahim pun janin sudah mulai 'belajar' mendengar suara. Misalnya saja ramainya debur jantung dan gemerisik ala
pencernaan sang ibu.

Setelah lahir, pendengaran bayi kian sempurna. Bahkan dalam bulan-bulan pertama pun pendengarannya boleh dlbilang sudah-berjalan normal. Misalnya saja, ia sudah bereaksi terhadap suara-suara yang ada di sekelilingnya. Ketika orang tua memanggil nama anaknya, misalnya, rnaka reaksi bayi adalah mengarahkan pandangan matanya ke arah si pemanggil. Karena itu, rangsangan lingkungan mengenalkan berbagai suara dengan beragam intonasi akan sangat membantu anak, khususnya dalam hal bicara.

Kira-kira pada usia tujuh bulan bayi mampu mengetahui dan membedakan suara-suara yang didengarnya. Misalnya, suara sendok atau piring berarti makanan, pintu terbuka
berarti ada seseorang yang masuk. la juga dapat membedakan suara bernada marah dan sayang. Meskipun ia belum dapat memahami maksud pembicaraan Anda, pada saat ini ia mulai mengerti arti dari suara-suara tersebut.

Berdasarkan hal tersebut, bila bayi tidak bereaksi terhadap suara-suara yang terjadi di sekelilingnya, maka orang tua harus waspada. Untuk mengetahui apakah pendengaran
bayi normal atau tidak, cobalah bunyikan suara dari arah belakang bayi dan di dekat telinganya. Mulailah dari jarak yang paling dekat kemudian sedikit-sedikit mainan
tersebut dijauhkan dari telinga. Perhatikan sampai sejauh mana (jaraknya) ia masih bereaksi. Catat semua ini, kemudian laporkan hal tersebut kepada dokter pada saat
harus menimbang atau memeriksakan bayi.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/perkembangan.indera.pendengaran.bayi/001/001/1123/1/4
Seperti halnya mata, indera pendengaran juga merupakan indera yang berharga bagi manusia. Untuk itulah, kita harus mencermati setiap perubahan pada indera pendengaran anak kita. Bagaimana caranya?

Melalui pendengaran, manusia dapat memahami suara-suara yang ada di sekelilingnya.
Telinga bekerja dengan cara menghimpun suara-suara dari lingkungan yang diteruskan ke telinga melalui gendang telinga. Suara-suara ini akan menyebabkan gendang telinga bergetar, dan diteruskan ke otak lewat syaraf pendengaran, sehingga memungkinkan proses pendengaran berjalan dengan baik.

Semua kerja rumit tersebut berjalan dalam waktu yang sangat singkat. Karena itulah kita dapat mendengar bunyi sesuai dengan gerakan yang keluar dari mulut orang yang berbicara, misalnya.

Proses pendengaran anak pada dasarnya sudah dimulai sejak dalam kandungan. Dimulai dengan terbentuknya alat pendengaran atau daun telinga dan telinga bagian dalam lainnya, banyak ahli mengatakan bahwa di dalam rahim pun janin sudah mulai 'belajar' mendengar suara. Misalnya saja ramainya debur jantung dan gemerisik ala
pencernaan sang ibu.

Setelah lahir, pendengaran bayi kian sempurna. Bahkan dalam bulan-bulan pertama pun pendengarannya boleh dlbilang sudah-berjalan normal. Misalnya saja, ia sudah bereaksi terhadap suara-suara yang ada di sekelilingnya. Ketika orang tua memanggil nama anaknya, misalnya, rnaka reaksi bayi adalah mengarahkan pandangan matanya ke arah si pemanggil. Karena itu, rangsangan lingkungan mengenalkan berbagai suara dengan beragam intonasi akan sangat membantu anak, khususnya dalam hal bicara.

Kira-kira pada usia tujuh bulan bayi mampu mengetahui dan membedakan suara-suara yang didengarnya. Misalnya, suara sendok atau piring berarti makanan, pintu terbuka
berarti ada seseorang yang masuk. la juga dapat membedakan suara bernada marah dan sayang. Meskipun ia belum dapat memahami maksud pembicaraan Anda, pada saat ini ia mulai mengerti arti dari suara-suara tersebut.

Berdasarkan hal tersebut, bila bayi tidak bereaksi terhadap suara-suara yang terjadi di sekelilingnya, maka orang tua harus waspada. Untuk mengetahui apakah pendengaran
bayi normal atau tidak, cobalah bunyikan suara dari arah belakang bayi dan di dekat telinganya. Mulailah dari jarak yang paling dekat kemudian sedikit-sedikit mainan
tersebut dijauhkan dari telinga. Perhatikan sampai sejauh mana (jaraknya) ia masih bereaksi. Catat semua ini, kemudian laporkan hal tersebut kepada dokter pada saat
harus menimbang atau memeriksakan bayi.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/perkembangan.indera.pendengaran.bayi/001/001/1123/1/4

HINDARI KEBISINGAN PADA BAYI ANDA

Kebisingan bisa mengancam pendengaran bayi. Dan selama ini masalah gangguan pendengaran pada bayi dan balita akibat kebisingan kurang mendapat perhatian. Padahal, belum lama ini ada laporan bahwa kebisingan menjadi penyebab ke-2 gangguan pendengaran pada bayi dan balita di Amerika Serikat.

Gangguan permanen. Di saat balita Anda asyik melakukan eksplorasi, bukan tidak mungkin tanpa disadari mereka terpapar kebisingan dengan tingkat suara di atas ambang toleransi, yakni 80-85 desibel (dB)/24 jam, atau setara dengan suara alarm jam. Waspadalah, karena bayi dan anak-anak lebih rentan dan lebih mudah mengalami kelelahan koklea (rumah siput) pada telinga mereka. Akibatnya, bisa menimbulkan gangguan pendengaran yang menetap atau permanen.
Keterlambatan dalam perkembangan bicara. Gangguan pendengaran pada bayi dan balita dapat mengakibatkan keterlambatan dalam perkembangan bicara sebagai sarana berkomunikasi dan bersosialisasi, yang pada akhirnya berdampak pada proses belajar anak di kemudian hari. Kondisi ini tentu perlu perhatian khusus, karena data berbicara, anak-anak Indonesia yang mengalami gangguan pendengaran dan ketulian cukup tinggi. Pada anak usia sekolah antara 7-9 tahun ditemukan kasus ketulian sebesar 0,4%, dan setiap tahun diperkirakan sekitar 5.200 bayi lahir tuli. Dengan kondisi ini, Pemerintah diharapkan segera membuat regulasi pembatasan paparan bising di kawasan publik, termasuk arena bermain anak-anak yang terdapat di mal-mal seluruh Indonesia.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Gizi+dan+Kesehatan/jauhkan.bayi.dari.kebisingan/001/001/1536/1
Kebisingan bisa mengancam pendengaran bayi. Dan selama ini masalah gangguan pendengaran pada bayi dan balita akibat kebisingan kurang mendapat perhatian. Padahal, belum lama ini ada laporan bahwa kebisingan menjadi penyebab ke-2 gangguan pendengaran pada bayi dan balita di Amerika Serikat.

Gangguan permanen. Di saat balita Anda asyik melakukan eksplorasi, bukan tidak mungkin tanpa disadari mereka terpapar kebisingan dengan tingkat suara di atas ambang toleransi, yakni 80-85 desibel (dB)/24 jam, atau setara dengan suara alarm jam. Waspadalah, karena bayi dan anak-anak lebih rentan dan lebih mudah mengalami kelelahan koklea (rumah siput) pada telinga mereka. Akibatnya, bisa menimbulkan gangguan pendengaran yang menetap atau permanen.
Keterlambatan dalam perkembangan bicara. Gangguan pendengaran pada bayi dan balita dapat mengakibatkan keterlambatan dalam perkembangan bicara sebagai sarana berkomunikasi dan bersosialisasi, yang pada akhirnya berdampak pada proses belajar anak di kemudian hari. Kondisi ini tentu perlu perhatian khusus, karena data berbicara, anak-anak Indonesia yang mengalami gangguan pendengaran dan ketulian cukup tinggi. Pada anak usia sekolah antara 7-9 tahun ditemukan kasus ketulian sebesar 0,4%, dan setiap tahun diperkirakan sekitar 5.200 bayi lahir tuli. Dengan kondisi ini, Pemerintah diharapkan segera membuat regulasi pembatasan paparan bising di kawasan publik, termasuk arena bermain anak-anak yang terdapat di mal-mal seluruh Indonesia.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Gizi+dan+Kesehatan/jauhkan.bayi.dari.kebisingan/001/001/1536/1

28 Jan 2011

MENJADI VEGETARIAN SAAT HAMIL?

Bila tetap memilih untuk hanya menyantap sayur dan buah selama hamil, asalkan tahu kiatnya, kebutuhan zat gizi bisa tetap terpenuhi.

Selama hamil, kebutuhan energi sang ibu meningkat 10% hingga 20% dan kebutuhan sejumlah vitamin serta mineral meningkat 20% sampai 100%. Tambahan asupan zat gizi ini adalah untuk menunjang proses tumbuh-kembang janin, maupun berbagai perubahan pada tubuh Anda selama masa kehamilan.
Ibu hamil yang memutuskan untuk vegan, menurut Sharon Yntema, penulis buku “Vegetarian Pregnancy”, berisiko kekurangan tiga jenis zat gizi yang sumbernya berasal dari makanan hewani: zat besi, vitamin B12, dan asam folat.

Kekurangan zat besi dapat memicu anemia, karena pembentukan sel-sel darah terganggu yang menyebabkan tubuh ibu hamil sulit bertahan dari serangan infeksi serta berisiko mengalami perdarahan setelah bersalin. Minus vitamin B12 akan memperbesar kemungkinan terjadi neuropati, yaitu otot lemah dan terjadi kerusakan jaringan saraf. Sementara defisiensi asam folat memperbesar risiko janin mengalami kelainan tabung saraf karena proses pembentukannya terganggu.

Berdasarkan riset tentang pengaruh pola makan vegan pada ibu hamil yang pernah dilakukan di sebuah komunitas masyarakat vegan vegetarian di Tennessee, AS, didapat kesimpulan bahwa ada sejumlah zat gizi yang wajib ditingkatkan asupannya selama masa kehamilan. Dari riset terhadap 1700 ibu hamil vegan, hampir seluruhnya menjalani masa kehamilan dengan “baik-baik saja.” Selama riset yang berlangsung selama 20 tahun itu, hanya tercatat satu ibu yang melahirkan secara Caesar serta satu ibu mengalami pre-eklampsia.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/hamil.dan.menjadi.vegetarian/001/001/1710/2
Bila tetap memilih untuk hanya menyantap sayur dan buah selama hamil, asalkan tahu kiatnya, kebutuhan zat gizi bisa tetap terpenuhi.

Selama hamil, kebutuhan energi sang ibu meningkat 10% hingga 20% dan kebutuhan sejumlah vitamin serta mineral meningkat 20% sampai 100%. Tambahan asupan zat gizi ini adalah untuk menunjang proses tumbuh-kembang janin, maupun berbagai perubahan pada tubuh Anda selama masa kehamilan.
Ibu hamil yang memutuskan untuk vegan, menurut Sharon Yntema, penulis buku “Vegetarian Pregnancy”, berisiko kekurangan tiga jenis zat gizi yang sumbernya berasal dari makanan hewani: zat besi, vitamin B12, dan asam folat.

Kekurangan zat besi dapat memicu anemia, karena pembentukan sel-sel darah terganggu yang menyebabkan tubuh ibu hamil sulit bertahan dari serangan infeksi serta berisiko mengalami perdarahan setelah bersalin. Minus vitamin B12 akan memperbesar kemungkinan terjadi neuropati, yaitu otot lemah dan terjadi kerusakan jaringan saraf. Sementara defisiensi asam folat memperbesar risiko janin mengalami kelainan tabung saraf karena proses pembentukannya terganggu.

Berdasarkan riset tentang pengaruh pola makan vegan pada ibu hamil yang pernah dilakukan di sebuah komunitas masyarakat vegan vegetarian di Tennessee, AS, didapat kesimpulan bahwa ada sejumlah zat gizi yang wajib ditingkatkan asupannya selama masa kehamilan. Dari riset terhadap 1700 ibu hamil vegan, hampir seluruhnya menjalani masa kehamilan dengan “baik-baik saja.” Selama riset yang berlangsung selama 20 tahun itu, hanya tercatat satu ibu yang melahirkan secara Caesar serta satu ibu mengalami pre-eklampsia.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/hamil.dan.menjadi.vegetarian/001/001/1710/2

24 Jan 2011

CARA PINTAR MENGELOLA EMOSI SELAMA KEHAMILAN

Selama hamil, Anda harus bisa mengelola emosi dengan baik. Karena jika tidak, dapat memacu hormon stres dan akan membahayakan kondisi Anda dan janin.
1. Perbaharui pola pikir. Yang menentukan perasaan Anda selama menjalani masa kehamilan adalah Anda sendirim, bukan orang lain.
2. Dengarkan saran. Berpikir positif terhadap orang-orang yang memberi saran selain dokter kandungan Anda.
3. Jalin komunikasi terbuka, khususnya dengan orang-orang yang Anda cintai: suami, kakak dan sahabat-sahabat Anda.

4. Belajar seluk-beluk kehamilan. Misalnya, dari dokter kandungan dan orang-orang yang memahami dampak kehamilan terhadap emosi.
5. Beristirahat dan bersantai. Jangan merasa bersalah melakukannya.
6. Latihan relaksasi dapat membantu menurunkan hormone pemicu stres.
7. Bicara dengan diri sendiri. Kenali pikiran dan perasaan Anda untuk membantu menciptakan kebahagiaan dalam diri.
8. Cek perasaan Anda. Proses restrukturisasi kognitif ini membantu Anda mendapatkan umpan balik yang berhubungan dengan perasaan Anda.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Tips/8.cara.kelola.emosi.selama.kehamilan/001/005/895/2
Selama hamil, Anda harus bisa mengelola emosi dengan baik. Karena jika tidak, dapat memacu hormon stres dan akan membahayakan kondisi Anda dan janin.
1. Perbaharui pola pikir. Yang menentukan perasaan Anda selama menjalani masa kehamilan adalah Anda sendirim, bukan orang lain.
2. Dengarkan saran. Berpikir positif terhadap orang-orang yang memberi saran selain dokter kandungan Anda.
3. Jalin komunikasi terbuka, khususnya dengan orang-orang yang Anda cintai: suami, kakak dan sahabat-sahabat Anda.

4. Belajar seluk-beluk kehamilan. Misalnya, dari dokter kandungan dan orang-orang yang memahami dampak kehamilan terhadap emosi.
5. Beristirahat dan bersantai. Jangan merasa bersalah melakukannya.
6. Latihan relaksasi dapat membantu menurunkan hormone pemicu stres.
7. Bicara dengan diri sendiri. Kenali pikiran dan perasaan Anda untuk membantu menciptakan kebahagiaan dalam diri.
8. Cek perasaan Anda. Proses restrukturisasi kognitif ini membantu Anda mendapatkan umpan balik yang berhubungan dengan perasaan Anda.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Tips/8.cara.kelola.emosi.selama.kehamilan/001/005/895/2

IBU HAMIL BOLEHKAH OLAH RAGA?

Olah raga selama kehamilan dapat membantu anda mempersiapkan kelahiran dengan menperkuat otot dan membentuk daya tahan. Dan juga akan membantu lebih cepat untuk kembali ke bentuk badan semula setelah persalinan.

Sangat penting untuk melakukan olahraga yang tidak berbahaya untuk anda dan bayi anda. Sebaiknya anda menghindari olahraga yang dapat membuat anda mudah terjatuh/terpeleset.
Banyak rumah sakit atau club yang menyediakan olahraga yang disesuaikan dangan ibu hamil. Yang terpenting, berolah raga selama kehamilan adalah untuk ibu hamil menjadi lebih baik dan sehat, bukan untuk meraih nilai tertentu seperti sedang dalam kompentisi.

Mulailah perlahan dengan olahraga jalan 20 menit tiga kali seminggu. Bagaimanapun jangan lupa untuk memberi perhatian pada tanda-tanda yang diberikan tubuh anda.

Petunjuk untuk melakukan olahraga:
- Diskusikan dulu dengan dokter anda, olahraga apa yang ingin anda lakukan.
- Lakukan pemanasan sebelum olah raga dan penenangan setelahnya.
- Kurangi waktu olahraga yang biasa anda lakukan menjadi 3 kali dalam seminggu sekitar 15-20 menit.
- Dengarkan signal yang diberikan tubuh anda. Karena Detak jantung anda selama hamil meningkat sekitar 20%. Bila anda merasa lelah beristirahatlah,ingat anda sedang hamil. Jangan memaksakan diri anda.
- Minumlah yang cukup untuk menolong pengaturan suhu tubuh dan mengurangi resiko dehidrasi.
- Konsentrasikan pada otot-otot yang akan digunakan pada persalinan, seperti kaki, perut, panggul.
- Jalan adalah salah satu olahraga yang aman.
- Gunakan bh yang mendukung dan sepatu yang sesuai untuk anda yang membuat anda merasa nyaman dan tentu saja aman.
- Olahraga lain yang dianjurkan termasuk berenang, senam aerobik yang ringan, sepeda yang tak bergerak dan sekarang ini pada ANC di beberapa rumah sakit biasanya menyediakan Senam Ibu Hamil.

Berhentilah berolahraga dan hubungi dokter anda, bila anda mengalami hal-hal dibawah ini:
• Sakit, apapun itu.
• Pendarahan vagina
• Pusing, sakit kepala ringan.
• Kesulitan bernafas.
• Sesak nafas hebat.
• Palpitasi
• Kontraksi rahim.
• Sakit kepala.
• Jangan melakukan olahraga, konsultasi ke dokter anda dahulu, jika anda termasuk dalam kehamilan dengan tekanan darah tinggi, kelahiran premature pada kehamilan sebelumnya,IUGR (intra uterine growth retardation) bayi tidak berkembang sesuai harapan, atau kehamilan dengan keadaan lain seperti penyakit jantung, paru, tiroid dll.
(c) Dr.Suririnah

Sumber:http://www.infoibu.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=87
Olah raga selama kehamilan dapat membantu anda mempersiapkan kelahiran dengan menperkuat otot dan membentuk daya tahan. Dan juga akan membantu lebih cepat untuk kembali ke bentuk badan semula setelah persalinan.

Sangat penting untuk melakukan olahraga yang tidak berbahaya untuk anda dan bayi anda. Sebaiknya anda menghindari olahraga yang dapat membuat anda mudah terjatuh/terpeleset.
Banyak rumah sakit atau club yang menyediakan olahraga yang disesuaikan dangan ibu hamil. Yang terpenting, berolah raga selama kehamilan adalah untuk ibu hamil menjadi lebih baik dan sehat, bukan untuk meraih nilai tertentu seperti sedang dalam kompentisi.

Mulailah perlahan dengan olahraga jalan 20 menit tiga kali seminggu. Bagaimanapun jangan lupa untuk memberi perhatian pada tanda-tanda yang diberikan tubuh anda.

Petunjuk untuk melakukan olahraga:
- Diskusikan dulu dengan dokter anda, olahraga apa yang ingin anda lakukan.
- Lakukan pemanasan sebelum olah raga dan penenangan setelahnya.
- Kurangi waktu olahraga yang biasa anda lakukan menjadi 3 kali dalam seminggu sekitar 15-20 menit.
- Dengarkan signal yang diberikan tubuh anda. Karena Detak jantung anda selama hamil meningkat sekitar 20%. Bila anda merasa lelah beristirahatlah,ingat anda sedang hamil. Jangan memaksakan diri anda.
- Minumlah yang cukup untuk menolong pengaturan suhu tubuh dan mengurangi resiko dehidrasi.
- Konsentrasikan pada otot-otot yang akan digunakan pada persalinan, seperti kaki, perut, panggul.
- Jalan adalah salah satu olahraga yang aman.
- Gunakan bh yang mendukung dan sepatu yang sesuai untuk anda yang membuat anda merasa nyaman dan tentu saja aman.
- Olahraga lain yang dianjurkan termasuk berenang, senam aerobik yang ringan, sepeda yang tak bergerak dan sekarang ini pada ANC di beberapa rumah sakit biasanya menyediakan Senam Ibu Hamil.

Berhentilah berolahraga dan hubungi dokter anda, bila anda mengalami hal-hal dibawah ini:
• Sakit, apapun itu.
• Pendarahan vagina
• Pusing, sakit kepala ringan.
• Kesulitan bernafas.
• Sesak nafas hebat.
• Palpitasi
• Kontraksi rahim.
• Sakit kepala.
• Jangan melakukan olahraga, konsultasi ke dokter anda dahulu, jika anda termasuk dalam kehamilan dengan tekanan darah tinggi, kelahiran premature pada kehamilan sebelumnya,IUGR (intra uterine growth retardation) bayi tidak berkembang sesuai harapan, atau kehamilan dengan keadaan lain seperti penyakit jantung, paru, tiroid dll.
(c) Dr.Suririnah

Sumber:http://www.infoibu.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=87

ASI : SUMBER DHA DAN ARA

ISTILAH DHA dan ARA mungkin sudah tak asing lagi khususnya di antara para orang tua yang memiliki bayi. DHA (Docosahexaenoic acid) dan ARA (arachinoid acid) adalah asam lemak yang sangat penting (esensial) dan diperlukan bayi guna perkembangan otak dan ketajaman penglihatan.

Tak dapat dipungkiri bahwa masyarakat mulai mengenal istilah asam lemak ini justru dari iklan susu formula, di mana hampir semua produsen berlomba memperbanyak kandungan dua jenis asam lemak ini pada setiap produknya. Biasanya, susu formula yang mengandung DHA dan ARA harganya realtif lebih mahal dibandingkan yang tidak mengandung asam lemak tersebut.

Padahal, DHA dan ARA sebenarnya merupakan dua di antara sekian banyak jenis nutrisi penting yang secara alami banyak terdapat dalam Air Susu Ibu. Bahkan kalaupun dibandingkan susu formula yang diperkaya dua asam lemak ini, kandungan DHA dan ARA dalam ASI masih jauh lebih baik dari segi kualitas maupun kuantitas. ¨DHA dan ARA banyak terdapat dalam ASI dengan komposisi yang sangat seimbang dan paling cocok buat bayi. Jadi bisa dikatakan, ASI merupakan sumber DHA dan ARA paling baik dan tak bisa ditandingi oleh susu formula apapun,¨ ungkap Dr. Hardiono D Pusponegoro, SpA(K) , dari Divisi Saraf Anak Departemen Kesehatan Anak FKUI/RSCM, di Jakarta Selasa (25/3).

Dr. Hardiono menyatakan, meskipun kini banyak beredar susu formula yang mengklaim mengandung DHA dan ARA, tetapi belum tentu akan memberi dampak yang baik dan maksimal bagi pertumbuhan otak dan kecerdasan anak.

¨Hampir semua produsen susu formula memasukkan berbagai benda dalam produknya tapi jumlahnya sedikit-sedikit. Padahal bila perbandingan DHA dan ARA dalam susu formula tidak tepat, hasilnya tidak akan baik bagi anak. Kecerdasannya tidak akan meningkat,¨ terangnya.

Sedangkan dalam ASI, lanjut Dr. Hardiono, kandungan DHA dan ARA sudah disesuaikan komposisinya secara alami . Prosentase dua jenis asam lemak ini menurut sebuah penelitian sangatlah bervariasi. Tetapi untuk di Indonesia, angkanya tidak jauh berbeda dengan negara tetangga seperti Malaysia.

¨Ya, sekitar 0,4 atau 0,5% dari total asam lemak. Tetapi meski jumlahnya sedikit, DHA dan ARA penting dalam perkembangan intelektual dan daya penglihatan anak,¨ tambahnya.

Dr Hardiono kembali mengingatkan bahwa ASI merupakan sumber nutrisi alami terbaik bagi bayi. Anak yang memperoleh ASI dari ibunya secara umum perkembangan otak dan jaringan sarafnya lebih baik daripada yang mendapatkan susu formula.

Melalui ASI, bayi akan mendapatkan DHA dan ARA yang diperlukan sebagai komponen utama lemak membran sel dan merupakan asam lemak tak jenuh rantai panjang (LC-PUFA) utama dalam sistem saraf pusat. DHA juga merupakan komponen utama membran sel fotoreseptor retina.

¨Otak tumbuh maksimal sejak 3 bulan terakhir dari masa kehamilan sampai kurang lebih usia 2 tahun. Karena itu, dalam periode tersebut bayi sebaiknya mendapat DHA dan ARA dalam jumlah cukup yang dapat diperoleh dari ASI,¨ ujarnya.

Guna memperoleh kandungan DHA dan ARA yang tinggi dalam ASI, para ibu hamil tentunya harus melakukan pola diet yang baik. Penelitian membuktikan bahwa ketika ibu mendapat tambahan DHA dalam dietnya, kandungan DHA dalam ASI juga akan meningkat.

Selama menyusui, ibu-ibu bisa memperbaiki kualitas DHA dan ARA dalam ASI nya dengan mengonsumsi makanan yang menjadi sumber DHA antara lain ikan laut (misalnya salmon), minyak ikan, daging dan telur.

Sumber:Kompas 25 Maret 2008
ISTILAH DHA dan ARA mungkin sudah tak asing lagi khususnya di antara para orang tua yang memiliki bayi. DHA (Docosahexaenoic acid) dan ARA (arachinoid acid) adalah asam lemak yang sangat penting (esensial) dan diperlukan bayi guna perkembangan otak dan ketajaman penglihatan.

Tak dapat dipungkiri bahwa masyarakat mulai mengenal istilah asam lemak ini justru dari iklan susu formula, di mana hampir semua produsen berlomba memperbanyak kandungan dua jenis asam lemak ini pada setiap produknya. Biasanya, susu formula yang mengandung DHA dan ARA harganya realtif lebih mahal dibandingkan yang tidak mengandung asam lemak tersebut.

Padahal, DHA dan ARA sebenarnya merupakan dua di antara sekian banyak jenis nutrisi penting yang secara alami banyak terdapat dalam Air Susu Ibu. Bahkan kalaupun dibandingkan susu formula yang diperkaya dua asam lemak ini, kandungan DHA dan ARA dalam ASI masih jauh lebih baik dari segi kualitas maupun kuantitas. ¨DHA dan ARA banyak terdapat dalam ASI dengan komposisi yang sangat seimbang dan paling cocok buat bayi. Jadi bisa dikatakan, ASI merupakan sumber DHA dan ARA paling baik dan tak bisa ditandingi oleh susu formula apapun,¨ ungkap Dr. Hardiono D Pusponegoro, SpA(K) , dari Divisi Saraf Anak Departemen Kesehatan Anak FKUI/RSCM, di Jakarta Selasa (25/3).

Dr. Hardiono menyatakan, meskipun kini banyak beredar susu formula yang mengklaim mengandung DHA dan ARA, tetapi belum tentu akan memberi dampak yang baik dan maksimal bagi pertumbuhan otak dan kecerdasan anak.

¨Hampir semua produsen susu formula memasukkan berbagai benda dalam produknya tapi jumlahnya sedikit-sedikit. Padahal bila perbandingan DHA dan ARA dalam susu formula tidak tepat, hasilnya tidak akan baik bagi anak. Kecerdasannya tidak akan meningkat,¨ terangnya.

Sedangkan dalam ASI, lanjut Dr. Hardiono, kandungan DHA dan ARA sudah disesuaikan komposisinya secara alami . Prosentase dua jenis asam lemak ini menurut sebuah penelitian sangatlah bervariasi. Tetapi untuk di Indonesia, angkanya tidak jauh berbeda dengan negara tetangga seperti Malaysia.

¨Ya, sekitar 0,4 atau 0,5% dari total asam lemak. Tetapi meski jumlahnya sedikit, DHA dan ARA penting dalam perkembangan intelektual dan daya penglihatan anak,¨ tambahnya.

Dr Hardiono kembali mengingatkan bahwa ASI merupakan sumber nutrisi alami terbaik bagi bayi. Anak yang memperoleh ASI dari ibunya secara umum perkembangan otak dan jaringan sarafnya lebih baik daripada yang mendapatkan susu formula.

Melalui ASI, bayi akan mendapatkan DHA dan ARA yang diperlukan sebagai komponen utama lemak membran sel dan merupakan asam lemak tak jenuh rantai panjang (LC-PUFA) utama dalam sistem saraf pusat. DHA juga merupakan komponen utama membran sel fotoreseptor retina.

¨Otak tumbuh maksimal sejak 3 bulan terakhir dari masa kehamilan sampai kurang lebih usia 2 tahun. Karena itu, dalam periode tersebut bayi sebaiknya mendapat DHA dan ARA dalam jumlah cukup yang dapat diperoleh dari ASI,¨ ujarnya.

Guna memperoleh kandungan DHA dan ARA yang tinggi dalam ASI, para ibu hamil tentunya harus melakukan pola diet yang baik. Penelitian membuktikan bahwa ketika ibu mendapat tambahan DHA dalam dietnya, kandungan DHA dalam ASI juga akan meningkat.

Selama menyusui, ibu-ibu bisa memperbaiki kualitas DHA dan ARA dalam ASI nya dengan mengonsumsi makanan yang menjadi sumber DHA antara lain ikan laut (misalnya salmon), minyak ikan, daging dan telur.

Sumber:Kompas 25 Maret 2008

23 Jan 2011

BERBAHAYAKAH PUASA SELAMA KEHAMILAN?

Puasa Selama Kehamilan? Bolehkah? Ini menjadi salah satu pertanyaan yang sering menjelang Bulan Puasa Rhamadan. Jadi bolehkah puasa selama anda hamil? Kapan seorang Ibu hamil sebaiknya menghentikan puasanya.
Saran yang dapat kami berikan bagi Ibu hamil yang berpuasa:

Ya, Seorang wanita hamil tetap dapat berpuasa selama kehamilannya, asalkan Ibu Hamil sanggup memenuhi asupan gizi dan kalori yang diperlukan selama kehamilannya ini untuk perkembangan dan pertumbuhan bayinya.

Selama berpuasa asupan gizi dan kalori tetap dibuat sama dengan saat tidak berpuasa, yaitu gizi seimbang dengan komposisi 50 % karbohidrat, 30 % protein, dan 10-20 % lemak. Hanya waktunya yang dipindah, semua asupan dipenuhi pada saat sahur, berbuka puasa dan waktu antara berbuka - sahur.

Selama hamil, asupan kalori sangat diperlukan sebagai nutrisi untuk perkembangan dan pertumbuhan bayi dalam kandungan. Jadi bagi ibu hamil, sebaiknya lebih memperhatikan asupan makanan yang dimakan saat sahur, berbuka puasa dan waktu antara berbuka - sahur.

Dan sebaiknya Ibu hamil memutuskan puasanya bila,:
> Ibu hamil muda dengan morning sickness atau mual-muntah saat kehamilannya.
> Ibu hamil dengan komplikasi lain atau Ibu hamil yang kehamilannya bermasalah, seperti Ibu hamil dengan tekanan darah tinggi, atau kencing manis, atau gangguan pencernaan dll.
> Percayalah terhadap isyarat tubuh anda, bila anda merasa sangat lelah dan tidak dapat melanjutkkan puasa, pusing, gemetar, mual, dan demam ( ini adalah gejala berkurangnya kadar gula dalam darah anda(hipoglikemia)); dan menyadari bahwa asupan kalori makanan untuk kehamilan anda tak mencukupi, maka Ibu hamil sebaiknya memutuskan yang terbaik untuk dirinya dan juga bayi dalam kandungannya. Memaksakan berpuasa hanya akan mengganggu perkembangan janin.

Sumber:http://www.infoibu.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=88
Puasa Selama Kehamilan? Bolehkah? Ini menjadi salah satu pertanyaan yang sering menjelang Bulan Puasa Rhamadan. Jadi bolehkah puasa selama anda hamil? Kapan seorang Ibu hamil sebaiknya menghentikan puasanya.
Saran yang dapat kami berikan bagi Ibu hamil yang berpuasa:

Ya, Seorang wanita hamil tetap dapat berpuasa selama kehamilannya, asalkan Ibu Hamil sanggup memenuhi asupan gizi dan kalori yang diperlukan selama kehamilannya ini untuk perkembangan dan pertumbuhan bayinya.

Selama berpuasa asupan gizi dan kalori tetap dibuat sama dengan saat tidak berpuasa, yaitu gizi seimbang dengan komposisi 50 % karbohidrat, 30 % protein, dan 10-20 % lemak. Hanya waktunya yang dipindah, semua asupan dipenuhi pada saat sahur, berbuka puasa dan waktu antara berbuka - sahur.

Selama hamil, asupan kalori sangat diperlukan sebagai nutrisi untuk perkembangan dan pertumbuhan bayi dalam kandungan. Jadi bagi ibu hamil, sebaiknya lebih memperhatikan asupan makanan yang dimakan saat sahur, berbuka puasa dan waktu antara berbuka - sahur.

Dan sebaiknya Ibu hamil memutuskan puasanya bila,:
> Ibu hamil muda dengan morning sickness atau mual-muntah saat kehamilannya.
> Ibu hamil dengan komplikasi lain atau Ibu hamil yang kehamilannya bermasalah, seperti Ibu hamil dengan tekanan darah tinggi, atau kencing manis, atau gangguan pencernaan dll.
> Percayalah terhadap isyarat tubuh anda, bila anda merasa sangat lelah dan tidak dapat melanjutkkan puasa, pusing, gemetar, mual, dan demam ( ini adalah gejala berkurangnya kadar gula dalam darah anda(hipoglikemia)); dan menyadari bahwa asupan kalori makanan untuk kehamilan anda tak mencukupi, maka Ibu hamil sebaiknya memutuskan yang terbaik untuk dirinya dan juga bayi dalam kandungannya. Memaksakan berpuasa hanya akan mengganggu perkembangan janin.

Sumber:http://www.infoibu.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=88

PENTINGNYA TIDUR UNTUK PERTUMBUHAN BAYI

Sejak memiliki momongan delapan bulan lalu, Dandi (28) sering datang terlambat ke kantor. Ia terlihat stres dan nampak bingung setiap kali akan pulang ke rumah.

“Aku sebenarnya kasihan sama istri dan kangen sama si kecil, tapi sejak punya bayi istriku marah-marah terus karena kalau malam dia tidak bisa tidur. Si kecil masih bangun berkali-kali di malam hari, menangis, walaupun sudah disusui tapi tidak tidur juga. Kita semua jadi kurang tidur dan lelah. Kalau siang si kecil juga rewel dan tak mau tidur siang. Bagaimana cara mengatasinya?” ungkap Dandi.
Biasanya komentar yang didapat seringkali bersifat normatif. ”Namanya juga bayi, wajar kalau rewel, bangun atau menangis tengah malam.” Tapi tahukah Anda bahwa tidur yang berkualitas merupakan hal yang sangat penting dalam proses tumbuh kembang yang optimum pada bayi dan batita. Mengapa?

Saat bayi dan batita tidur aktivitas regenerasi sel-sel tubuh dan tumbuh kembang otak berlangsung pada puncaknya. Untuk mendapat tidur berkualitas, bayi atau batita harus dapat melewati dua tahapan tidur, yaitu tidur dalam atau fase tidur Non-Rapid Eye Movement (Non-REM) dan tidur aktif atau yang biasa disebut tidur REM.

Pada tahapan tidur tidur dalam (Non-REM), aktivitas otak regular masih terus berjalan. Umumnya pada fase ini pola pernapasan dan denyut jantung bayi teratur tanpa disertai mimpi. Fase Non-REM berperan penting dalam perbaikan sel-sel tubuh dan produksi hormon pertumbuhan yang maksimal sekitar 75%, hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan batita.

Sedangkan pada tahapan tidur aktif (REM), biasanya ditandai dengan adanya gerakan bola mata yang sangat cepat, detak jantung dan pernapasan yang terus meningkat dan tidak stabil dengan sering kali disertai mimpi. Pada tahapan ini metabolisme otak berada pada tingkat paling tinggi sehingga berpengaruh pada restorasi atau pemulihan emosi dan kognitif bayi dan batita.

Tahapan tidur REM dan Non-REM terjadi bergantian dan membentuk suatu siklus tidur. Proporsi tidur REM pada awal bayi baru lahir adalah sebanyak 50%, dan akan terus berkurang seiring pertambahan usia bayi, sehingga menjadi hanya 20% saja dari keseluruhan siklus tidur. Pada anak lebih besar didominasi dengan fase tidur Non-REM.

Pola tidur bayi/batita akan berubah sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Bayi baru lahir biasanya akan tidur selama 16 hingga 20 jam dalam satu hari. Pada usia ini pola tidur tidak teratur. Jumlah jam tidur antara siang dan malam hampir sama porsinya, dan lebih dipengaruhi rasa lapar dan kenyang si bayi.

Pada usia 2 bulan - 12 bulan, bayi pada umumnya tidur 9 sampai 12 jam pada malam hari, dengan tidur siang 1 sampai 4 kali sehari. Pada usia 12 bulan hingga 3 tahun, seorang anak biasanya tidur selama 12 hingga 13 jam seharinya, dengan rata-rata tidur siang satu kali saja dalam sehari pada usia 18 bulan. Pada usia di atas 4 tahun, seorang anak dapat tidak membutuhkan tidur siang lagi.

Tidur pagi dan siang (naps) berkaitan erat dengan lamanya atensi, quiet alert, dan cepatnya proses pembelajaran. Pada usia 3 tahun, anak yang tidur siang akan memiliki kemampuan lebih adaptatif dan hal ini penting untuk proses keberhasilan di sekolahnya.

Bayi atau batita dapat dikatakan cukup tidur jika jatuh tertidur dengan mudah di malam hari, terbangun dengan mudah di pagi hari, dan tidak memerlukan tidur siang yang melebihi kebutuhan sesuai perkembangannya. Kualitas tidur pada bayi dan batita dapat dipengaruhi oleh banyak hal, baik dari dalam diri atau pun dari luar diri bayi dan batita itu sendiri.

Secara fisik beberapa penyakit yang diderita dapat mempengaruhi tidur anak, seperti adanya penyakit kulit, infeksi telinga, infeksi di saluran pernafasan, dll. Demikian pula dengan masalah psikis anak. Hal ini berkaitan dengan tahapan perkembangan anak, pola pengasuhan, dan aktivitas anak tersebut.

Ada dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas tidur pada bayi atau batita yakni faktor lingkungan dan kultural. Faktor lingkungan mencakup keberadaan aktivitas di sekitar bayi atau batita yang berpotensi mengganggu kualitas tidur. Makanan dan minuman juga berpengaruh, dimana bayi lebih gampang tidur dalam keadaan kenyang. Jenis makanan atau minuman tertentu, konsumsi obat-obatan tertentu seperti obat asma juga mempengaruhi tidur bayi dan batita.

Faktor kultural atau kebudayaan di tempat tertentu adalah hal berkaitan dengan kebiasaan tidur yang menentukan kualitas tidur bayi dan batita. Contohnya kebiasaan tidur bersama dengan berbagi tempat tidur dengan orangtua (co-sleeping) yang banyak diterapkan di Asia, termasuk di Indonesia, dapat mengurangi kualitas tidur bayi dan batita.

Masalah tidur pada bayi dan batita
Pola tidur pada masing-masing bayi memang bervariasi. Tetapi dalam sebulan setelah bayi lahir seharusnya ritme tidur dan bangun yang rutin sudah dapat terbentuk. Sehingga apabila sampai usia 6 bulan bayi masih belum mempunyai pola tidur yang relatif teratur, maka ini dapat diwaspadai karena bisa berarti adanya gangguan tidur pada bayi.
Seorang bayi atau batita dikatakan mengalami masalah tidur bila pada malam hari tidurnya kurang dari 9 jam (masalah kuantitas tidur), terbangun lebih dari 3 kali, dan lama terbangunnya lebih dari 1 jam, selama tidur rewel, menangis, dan sulit jatuh tidur kembali.

Gangguan tidur pada bayi dan batita sering kali dianggap sebagai hal yang biasa. Hasil penelitian yang dilakukan pada para orang tua di 5 kota besar Indonesia (Jakarta, Bandung, Medan, Palembang, dan Batam) pada tahun 2004/5 terungkap bahwa 72,2% orang tua menganggap gangguan tidur pada bayi dan batita bukan masalah atau hanya merupakan masalah kecil.

Padahal, kekurangan tidur bisa menjadi masalah serius yang berdampak buruk bagi bayi dan batita. Dan perlu dipahami bahwa tidur merupakan salah satu kebutuhan pokok anak yang menunjang tercapainya tumbuh kembang yang optimal.

Dampak fisik
Kekurangan tidur pada bayi atau batita akan mengganggu sekresi hormon salah satunya hormon pertumbuhan, dan regenerasi sel-sel tubuhnya, sehingga akan menurunkan daya tahan tubuhnya. Akibatnya bayi atau batita menjadi mudah sakit. Kurang tidur juga menyebabkan anak kurang waspada dan mudah mengalami kecelakaan.

Dampak emosi
Secara emosional, bayi dan batita kurang tidur biasanya rewel, sensitif dan cengeng. Pengendalian dirinya buruk dan menjadi gampang marah.

Dampak kognitif dan gerak
Bayi yang terganggu tidurnya akan sulit berkonsentrasi. Keterampilannya kurang baik, sehingga motorik kasarnya menjadi lamban atau justru berlebihan, sedangkan gerak halusnya kurang cermat.

Dampak pada pengasuh dan keluarga
Saat bayi tidur berarti waktu beristirahat bagi orang tua dan pengasuh. Sedikitnya waktu tidur bayi berarti sedikit juga istirahat pengasuhnya. Keadaan ini bisa menjurus pada timbulnya stres dan sering kali diasosiasikan sebagai penyebab depresi setelah melahirkan pada ibu bayi baru lahir.

Tips atasi gangguan tidur pada bayi:
· Kenali atau identifikasi dan atasi gangguan fisik dan psikis pada bayi dan batita
· Pastikan kenyamanan ruang tidur atau lingkungan tidur bayi / batita, dengan ventilasi yang baik, pencahayaan dan suhu udara yang sesuai, dan suasana tenang
· Pastikan bayi diantar tidur pada keadaan perut kenyang dan tubuh bersih
· Perkenalkan kebiasaan tidur yang baik sejak dini, dengan menerapkan rutinitas tidur secara konsisten dengan aktivitas-aktivitas yang menyenangkan, seperti memeluk bayi atau batita, melakukan sentuhan atau pemijatan pada bayi anda, menyanyikan lagu untuk bayi / batita.
· Bagi ibu pekerja, pastikan pengasuh bayi yang menggantikan peran ibu selama di kantor mengerti cara-cara membantu bayi atau batita tidur lebih baik seperti di atas.
Dr. Rini Sekartini SpAK,
Ikatan Dokter Anak Indonesia cabang DKI Jakarta

Sumber:Kompas 9 April 2008
Sejak memiliki momongan delapan bulan lalu, Dandi (28) sering datang terlambat ke kantor. Ia terlihat stres dan nampak bingung setiap kali akan pulang ke rumah.

“Aku sebenarnya kasihan sama istri dan kangen sama si kecil, tapi sejak punya bayi istriku marah-marah terus karena kalau malam dia tidak bisa tidur. Si kecil masih bangun berkali-kali di malam hari, menangis, walaupun sudah disusui tapi tidak tidur juga. Kita semua jadi kurang tidur dan lelah. Kalau siang si kecil juga rewel dan tak mau tidur siang. Bagaimana cara mengatasinya?” ungkap Dandi.
Biasanya komentar yang didapat seringkali bersifat normatif. ”Namanya juga bayi, wajar kalau rewel, bangun atau menangis tengah malam.” Tapi tahukah Anda bahwa tidur yang berkualitas merupakan hal yang sangat penting dalam proses tumbuh kembang yang optimum pada bayi dan batita. Mengapa?

Saat bayi dan batita tidur aktivitas regenerasi sel-sel tubuh dan tumbuh kembang otak berlangsung pada puncaknya. Untuk mendapat tidur berkualitas, bayi atau batita harus dapat melewati dua tahapan tidur, yaitu tidur dalam atau fase tidur Non-Rapid Eye Movement (Non-REM) dan tidur aktif atau yang biasa disebut tidur REM.

Pada tahapan tidur tidur dalam (Non-REM), aktivitas otak regular masih terus berjalan. Umumnya pada fase ini pola pernapasan dan denyut jantung bayi teratur tanpa disertai mimpi. Fase Non-REM berperan penting dalam perbaikan sel-sel tubuh dan produksi hormon pertumbuhan yang maksimal sekitar 75%, hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan batita.

Sedangkan pada tahapan tidur aktif (REM), biasanya ditandai dengan adanya gerakan bola mata yang sangat cepat, detak jantung dan pernapasan yang terus meningkat dan tidak stabil dengan sering kali disertai mimpi. Pada tahapan ini metabolisme otak berada pada tingkat paling tinggi sehingga berpengaruh pada restorasi atau pemulihan emosi dan kognitif bayi dan batita.

Tahapan tidur REM dan Non-REM terjadi bergantian dan membentuk suatu siklus tidur. Proporsi tidur REM pada awal bayi baru lahir adalah sebanyak 50%, dan akan terus berkurang seiring pertambahan usia bayi, sehingga menjadi hanya 20% saja dari keseluruhan siklus tidur. Pada anak lebih besar didominasi dengan fase tidur Non-REM.

Pola tidur bayi/batita akan berubah sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Bayi baru lahir biasanya akan tidur selama 16 hingga 20 jam dalam satu hari. Pada usia ini pola tidur tidak teratur. Jumlah jam tidur antara siang dan malam hampir sama porsinya, dan lebih dipengaruhi rasa lapar dan kenyang si bayi.

Pada usia 2 bulan - 12 bulan, bayi pada umumnya tidur 9 sampai 12 jam pada malam hari, dengan tidur siang 1 sampai 4 kali sehari. Pada usia 12 bulan hingga 3 tahun, seorang anak biasanya tidur selama 12 hingga 13 jam seharinya, dengan rata-rata tidur siang satu kali saja dalam sehari pada usia 18 bulan. Pada usia di atas 4 tahun, seorang anak dapat tidak membutuhkan tidur siang lagi.

Tidur pagi dan siang (naps) berkaitan erat dengan lamanya atensi, quiet alert, dan cepatnya proses pembelajaran. Pada usia 3 tahun, anak yang tidur siang akan memiliki kemampuan lebih adaptatif dan hal ini penting untuk proses keberhasilan di sekolahnya.

Bayi atau batita dapat dikatakan cukup tidur jika jatuh tertidur dengan mudah di malam hari, terbangun dengan mudah di pagi hari, dan tidak memerlukan tidur siang yang melebihi kebutuhan sesuai perkembangannya. Kualitas tidur pada bayi dan batita dapat dipengaruhi oleh banyak hal, baik dari dalam diri atau pun dari luar diri bayi dan batita itu sendiri.

Secara fisik beberapa penyakit yang diderita dapat mempengaruhi tidur anak, seperti adanya penyakit kulit, infeksi telinga, infeksi di saluran pernafasan, dll. Demikian pula dengan masalah psikis anak. Hal ini berkaitan dengan tahapan perkembangan anak, pola pengasuhan, dan aktivitas anak tersebut.

Ada dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas tidur pada bayi atau batita yakni faktor lingkungan dan kultural. Faktor lingkungan mencakup keberadaan aktivitas di sekitar bayi atau batita yang berpotensi mengganggu kualitas tidur. Makanan dan minuman juga berpengaruh, dimana bayi lebih gampang tidur dalam keadaan kenyang. Jenis makanan atau minuman tertentu, konsumsi obat-obatan tertentu seperti obat asma juga mempengaruhi tidur bayi dan batita.

Faktor kultural atau kebudayaan di tempat tertentu adalah hal berkaitan dengan kebiasaan tidur yang menentukan kualitas tidur bayi dan batita. Contohnya kebiasaan tidur bersama dengan berbagi tempat tidur dengan orangtua (co-sleeping) yang banyak diterapkan di Asia, termasuk di Indonesia, dapat mengurangi kualitas tidur bayi dan batita.

Masalah tidur pada bayi dan batita
Pola tidur pada masing-masing bayi memang bervariasi. Tetapi dalam sebulan setelah bayi lahir seharusnya ritme tidur dan bangun yang rutin sudah dapat terbentuk. Sehingga apabila sampai usia 6 bulan bayi masih belum mempunyai pola tidur yang relatif teratur, maka ini dapat diwaspadai karena bisa berarti adanya gangguan tidur pada bayi.
Seorang bayi atau batita dikatakan mengalami masalah tidur bila pada malam hari tidurnya kurang dari 9 jam (masalah kuantitas tidur), terbangun lebih dari 3 kali, dan lama terbangunnya lebih dari 1 jam, selama tidur rewel, menangis, dan sulit jatuh tidur kembali.

Gangguan tidur pada bayi dan batita sering kali dianggap sebagai hal yang biasa. Hasil penelitian yang dilakukan pada para orang tua di 5 kota besar Indonesia (Jakarta, Bandung, Medan, Palembang, dan Batam) pada tahun 2004/5 terungkap bahwa 72,2% orang tua menganggap gangguan tidur pada bayi dan batita bukan masalah atau hanya merupakan masalah kecil.

Padahal, kekurangan tidur bisa menjadi masalah serius yang berdampak buruk bagi bayi dan batita. Dan perlu dipahami bahwa tidur merupakan salah satu kebutuhan pokok anak yang menunjang tercapainya tumbuh kembang yang optimal.

Dampak fisik
Kekurangan tidur pada bayi atau batita akan mengganggu sekresi hormon salah satunya hormon pertumbuhan, dan regenerasi sel-sel tubuhnya, sehingga akan menurunkan daya tahan tubuhnya. Akibatnya bayi atau batita menjadi mudah sakit. Kurang tidur juga menyebabkan anak kurang waspada dan mudah mengalami kecelakaan.

Dampak emosi
Secara emosional, bayi dan batita kurang tidur biasanya rewel, sensitif dan cengeng. Pengendalian dirinya buruk dan menjadi gampang marah.

Dampak kognitif dan gerak
Bayi yang terganggu tidurnya akan sulit berkonsentrasi. Keterampilannya kurang baik, sehingga motorik kasarnya menjadi lamban atau justru berlebihan, sedangkan gerak halusnya kurang cermat.

Dampak pada pengasuh dan keluarga
Saat bayi tidur berarti waktu beristirahat bagi orang tua dan pengasuh. Sedikitnya waktu tidur bayi berarti sedikit juga istirahat pengasuhnya. Keadaan ini bisa menjurus pada timbulnya stres dan sering kali diasosiasikan sebagai penyebab depresi setelah melahirkan pada ibu bayi baru lahir.

Tips atasi gangguan tidur pada bayi:
· Kenali atau identifikasi dan atasi gangguan fisik dan psikis pada bayi dan batita
· Pastikan kenyamanan ruang tidur atau lingkungan tidur bayi / batita, dengan ventilasi yang baik, pencahayaan dan suhu udara yang sesuai, dan suasana tenang
· Pastikan bayi diantar tidur pada keadaan perut kenyang dan tubuh bersih
· Perkenalkan kebiasaan tidur yang baik sejak dini, dengan menerapkan rutinitas tidur secara konsisten dengan aktivitas-aktivitas yang menyenangkan, seperti memeluk bayi atau batita, melakukan sentuhan atau pemijatan pada bayi anda, menyanyikan lagu untuk bayi / batita.
· Bagi ibu pekerja, pastikan pengasuh bayi yang menggantikan peran ibu selama di kantor mengerti cara-cara membantu bayi atau batita tidur lebih baik seperti di atas.
Dr. Rini Sekartini SpAK,
Ikatan Dokter Anak Indonesia cabang DKI Jakarta

Sumber:Kompas 9 April 2008

22 Jan 2011

MENGATASI BABY BLUE SYNDROME

Sebagai seorang ibu baru anda juga perlu memberi perhatian terhadap apa yang anda “rasakan atau perasaan anda” sehingga apa yang disebut sebagai “baby Blues” / depresi pasca persalinan tidak timbul perlahan dan mengenai anda secara tiba-tiba, apakah itu Baby Blues Syndrome?
Sebagai seorang ibu baru anda juga perlu memberi perhatian terhadap apa yang anda “rasakan atau perasaan anda” sehingga apa yang disebut sebagai “baby Blues” / depresi pasca persalinan tidak timbul perlahan dan mengenai anda secara tiba-tiba .
Adalah normal bila anda mempunyai perasaan tak mampu dan sedih dalam beberapa hari setelah melahirkan. “Baby blue” adalah kondisi yang sering terjadi dan mengenai hampir pada 50 % ibu baru.

Umumnya terjadi dalam 14 hari pertama setelah melahirkan, dan cenderung lebih buruk sekitar hari ke tiga atau empat setelah persalinan.
“Baby blue” terjadi karena tubuh anda sedang mengadakan perubahan fisikal yang besar setelah anda melahirkan, hormon-hormon dalam tubuh juga akan mengalami perubahan besar dan anda baru saja melalui proses persalinan yang melelahkan. Semua ini akan mempengaruhi perasaan anda. Anda harus sabar dengan diri anda sendiri, mengerti bahwa semua perasaan ini adalah normal, dan dalam beberapa minggu segalanya akan terasa lebih baik untuk anda.

Beberapa hal yang dapat membantu anda untuk mengatasi “baby blues”:
• Ambillah waktu untuk diri anda sendiri, dan berikan kesenangan untuk anda sendiri.
• Bacalah majalah, berbincanglah dengan saudara atau teman dekat anda.
• Beristirahatlah sedapat mungkin. Biarkan pasangan anda atau keluarga membantu anda dengan kegiatan rumah tangga dan mengurus si kecil sementara.
• Batasilah teman-teman yang akan mengunjungi anda untuk menunggu satu atau dua minggu.

Jika anda menemukan bahwa perasaan anda semakin tak menentu, sedih, bingung dan terasa sulit untuk mengurus diri anda sendiri dan keluarga anda, anda sebaiknya mengkonsultasikan dengan dokter anda sehingga dokter anda dapat menentukan apakah anda menderita dari apa yang disebut depresi pasca persalinan sehingga dokter dapat memberikan penanganan dini yang terbaik untuk anda.

Gejala-gejala dari depresi pasca persalinan:
• Dipenuhi oleh perasaan kesedihan dan depresi disertai dengan menangis tanpa sebab.
• Tidak memiliki tenaga atau sedikit saja.
• Perasaan bersalah dan tidak berharga.
• Menjadi tidak tertarik dengan bayi anda atau menjadi terlalu memperhatikan dan kuatir terhadap bayinya.
• Peningkatan berat badan yang disertai dengan makan berlebihan.
• Penurunan berat badan yang disertai tidak mau makan.
• Perasaan takut untuk menyakiti diri sendiri atau bayinya.
• Tidak dapat tidur.
• Tidur berlebihan.

Ingat untuk mencoba konsultasikanlah apa yang anda rasakan dan pikirkan dengan orang terdekat anda dan tak perlu malu untuk membicarakan dengan dokter anda, sehingga bila memang anda memerlukan penanganan lanjut, semuanya akan dilakukan seDINI mungkin.

Sumber:http://www.infoibu.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=85
Sebagai seorang ibu baru anda juga perlu memberi perhatian terhadap apa yang anda “rasakan atau perasaan anda” sehingga apa yang disebut sebagai “baby Blues” / depresi pasca persalinan tidak timbul perlahan dan mengenai anda secara tiba-tiba, apakah itu Baby Blues Syndrome?
Sebagai seorang ibu baru anda juga perlu memberi perhatian terhadap apa yang anda “rasakan atau perasaan anda” sehingga apa yang disebut sebagai “baby Blues” / depresi pasca persalinan tidak timbul perlahan dan mengenai anda secara tiba-tiba .
Adalah normal bila anda mempunyai perasaan tak mampu dan sedih dalam beberapa hari setelah melahirkan. “Baby blue” adalah kondisi yang sering terjadi dan mengenai hampir pada 50 % ibu baru.

Umumnya terjadi dalam 14 hari pertama setelah melahirkan, dan cenderung lebih buruk sekitar hari ke tiga atau empat setelah persalinan.
“Baby blue” terjadi karena tubuh anda sedang mengadakan perubahan fisikal yang besar setelah anda melahirkan, hormon-hormon dalam tubuh juga akan mengalami perubahan besar dan anda baru saja melalui proses persalinan yang melelahkan. Semua ini akan mempengaruhi perasaan anda. Anda harus sabar dengan diri anda sendiri, mengerti bahwa semua perasaan ini adalah normal, dan dalam beberapa minggu segalanya akan terasa lebih baik untuk anda.

Beberapa hal yang dapat membantu anda untuk mengatasi “baby blues”:
• Ambillah waktu untuk diri anda sendiri, dan berikan kesenangan untuk anda sendiri.
• Bacalah majalah, berbincanglah dengan saudara atau teman dekat anda.
• Beristirahatlah sedapat mungkin. Biarkan pasangan anda atau keluarga membantu anda dengan kegiatan rumah tangga dan mengurus si kecil sementara.
• Batasilah teman-teman yang akan mengunjungi anda untuk menunggu satu atau dua minggu.

Jika anda menemukan bahwa perasaan anda semakin tak menentu, sedih, bingung dan terasa sulit untuk mengurus diri anda sendiri dan keluarga anda, anda sebaiknya mengkonsultasikan dengan dokter anda sehingga dokter anda dapat menentukan apakah anda menderita dari apa yang disebut depresi pasca persalinan sehingga dokter dapat memberikan penanganan dini yang terbaik untuk anda.

Gejala-gejala dari depresi pasca persalinan:
• Dipenuhi oleh perasaan kesedihan dan depresi disertai dengan menangis tanpa sebab.
• Tidak memiliki tenaga atau sedikit saja.
• Perasaan bersalah dan tidak berharga.
• Menjadi tidak tertarik dengan bayi anda atau menjadi terlalu memperhatikan dan kuatir terhadap bayinya.
• Peningkatan berat badan yang disertai dengan makan berlebihan.
• Penurunan berat badan yang disertai tidak mau makan.
• Perasaan takut untuk menyakiti diri sendiri atau bayinya.
• Tidak dapat tidur.
• Tidur berlebihan.

Ingat untuk mencoba konsultasikanlah apa yang anda rasakan dan pikirkan dengan orang terdekat anda dan tak perlu malu untuk membicarakan dengan dokter anda, sehingga bila memang anda memerlukan penanganan lanjut, semuanya akan dilakukan seDINI mungkin.

Sumber:http://www.infoibu.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=85

21 Jan 2011

PUDING COKLAT SAUS VANILA untuk bayi usia 12 bulan

Selain lezat, puding ini kaya akan gizi dan serat. Dilumuri saus vanila, si kecil pasti suka!

Bahan:
1 bungkus agar-agar bubuk
100 gram bubuk cokelat
75 gram gula pasir
500 ml air

Saus Vanila:
250 ml susu
50 gram gula
1 sendok makan tepung maizena
Cara membuat:

Puding:
Didihkan air dalam panci kecil, masukkan agar-agar bubuk sambil diaduk. Kemudian masukkan gula pasir, bubuk cokelat, lalu aduk hingga mendidih. Tuang ke dalam cetakan-cetakan kecil. Dinginkan.

Saus vanila:
Rebus susu dengan gula. Aduk tepung maizena dengan sedikit air. Setelah susu mendidih, masukkan larutan tepung maizena, lalu masak hingga mengental. Angkat dan tuang di atas puding, lalu sajikan.

Untuk 6 porsi.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Resep/resep.puding.cokelat.saus.vanila/001/008/2/1/2
Selain lezat, puding ini kaya akan gizi dan serat. Dilumuri saus vanila, si kecil pasti suka!

Bahan:
1 bungkus agar-agar bubuk
100 gram bubuk cokelat
75 gram gula pasir
500 ml air

Saus Vanila:
250 ml susu
50 gram gula
1 sendok makan tepung maizena
Cara membuat:

Puding:
Didihkan air dalam panci kecil, masukkan agar-agar bubuk sambil diaduk. Kemudian masukkan gula pasir, bubuk cokelat, lalu aduk hingga mendidih. Tuang ke dalam cetakan-cetakan kecil. Dinginkan.

Saus vanila:
Rebus susu dengan gula. Aduk tepung maizena dengan sedikit air. Setelah susu mendidih, masukkan larutan tepung maizena, lalu masak hingga mengental. Angkat dan tuang di atas puding, lalu sajikan.

Untuk 6 porsi.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Resep/resep.puding.cokelat.saus.vanila/001/008/2/1/2

TIPS MENGHENTIKAN TANGIS BAYI

Tidak selamanya bayi berlaku manis. Kadang dia rewel, menangis tanpa jelas penyebabnya dan membuat ibu habis akal. Banyak cara menghentikan tangis bayi. Jangan cepat menyerah, Bu! Silahkan pilih tips ini untuk dicoba.

1. Cek popok. Meski baru saja Anda ganti popoknya, tidak ada salahnya Anda periksa kembali, apalagi bila bayi menggunakan popok kain. Karena itu, untuk memberikan rasa nyaman padanya saat tidur, ada baiknya Anda pakaikan pospak alias popok sekali pakai.
2. Masih lapar? Jangan-jangan dia belum kenyang. Cobalah susui, meski baru satu jam yang lalu Anda menyusuinya. Sesekali, cobalah menyusuinya dengan cara melepas bajunya atau hanya memakai pospak. Lalu, letakkan bayi dalam posisi meringkuk –seperti dalam rahim– dengan perutnya menempel pada perut Anda. Kekuatan sentuhan, hembusan napas dan detak jantung Anda akan membuat bayi merasa aman dan nyaman.
3. Periksa tubuh. Gatal digigit nyamuk atau tidak nyaman dengan bajunya bisa membuat bayi rewel. Coba periksa sekujur tubuhnya. Jika ada bentol bekas digigit nyamuk, oleskan minyak kayu putih, minyak telon, atau bedak/lotion yang mengandung kalamin atau mentol. Jika perlu, ganti bajunya dengan baju yang terbuat dari bahan yang menyerap keringat dan ukurannya pas.
4. Perhatikan suhu kamar. Coba periksa suhu kamarnya. Jangan-jangan ia kepanasan atau justru kedinginan. Bila menggunakan air conditioner (AC), suhu yang pas adalah 25-26 ºC. Pastikan kamar bayi tidak terlalu banyak perabotan dan sirkulasi udaranya baik.
5. Gendong. Menurut penelitian, gerakan saat bayi digendong memberikan efek buaian yang menenangkan. Di dalam gendongan, posisi bayi sangat rapat dengan dada Anda sehingga ia dapat mendengar detak jantung bunda yang sudah akrab dikenalnya selama dalam kandungan. Selain itu, dari dalam gendongan, ia menjadi lebih mudah melakukan kontak mata dengan Anda. Sebagai variasi, gendong si kecil dalam posisi berdiri, seperti hendak menyendawakannya. Letakkan si kecil di bahu Anda dan biarkan kepalanya menyusup di leher Anda. Bisikkan kata-kata lembut menghibur agar dia cepat tenang. Usap perlahan punggungnya karena sentuhan seperti ini akan mengurangi rasa cemas dan memberikan perasaan nyaman pada bayi.
6. Senandung bunda. Jangan pernah merasa malu dengan kualitas suara Anda. Percayalah, lagu apa pun yang Anda senandungkan, adalah suara emas yang membuatnya tenang dan aman. Nyanyikan lagu berirama lembut, seperti Nina Bobo atau Kasih Ibu.
7. Lagu untukmu, sayang. Lagu-lagu berirama lembut atau suara alam, seperti air mengalir atau angin mendesau, menciptakan atmosfer tenang. Putar CD lagu-lagu lullaby untuk menenangkan bayi rewel atau untuk membantu membuatnya tidur.
8. Dansa yuk! Putar musik berirama lembut, klasik atau gembira, lalu berdansalah bersama si kecil dalam pelukan Anda. Kegiatan ini menenangkan serta memberi rasa aman dan kehangatan pada bayi. Karena saat kita berdansa, sensor-sensor vestibular yang terletak di belakang telinga kita akan mengatur keseimbangan naik-turun, maju-mundur dan gerak ke samping kiri-kanan. Keseimbangan yang teratur ini akan membuat Anda dan si kecil tenang dan nyaman.
9. Bercerita. Mungkin bayi belum mengerti apa yang Anda ceritakan, baik dari buku atau karangan sediri. Namun, ia sangat menikmati suara dan intonasi Anda tatkala membacakan cerita. Dia pun merasa nyaman, bahkan tertidur.
10. Pijat asyik. Mulai dari kaki, lanjutkan ke daerah tangan kemudian dada dan perut. Lakukan dengan gerakan seperti mengusap, ringan dan lembut. Gunakan baby oil. Pijat bayi bisa mengurangi kecemasan karena terjadi penurunan hormon adrenalin (hormon penyebab stres) dan melancarkan aliran darah.
11. Bunda lucu! Buatlah mimik lucu atau gelitik perlahan telapak kakinya. Awalnya, bayi mungkin terkejut. Namun, cara ini justru membuat bayi tenang, bahkan tertawa. Dengan tertawa, tubuh bayi melepas hormon endorfin yang membuatnya relaks.
12. Kamar nyaman. Jauhkan dia dari lingkungan yang terlalu menstimulasi dirinya, seperti suara kendaraan lalu lalang. Jika mungkin, pilih kamar tidur yang tidak berdampingan langsung dengan jalan yang ramai atau ruang lain yang bising.
13. Segarnya mandi. Teteskan minyak lavender pada bak mandinya. Mandi dengan aroma lavender memberi efek menenangkan dan menyejukkan.
14. Go on stroller! Letakkan bayi di dalam stroller, lalu ajak ia berjalan-jalan di dalam atau di sekitar rumah. Goyangan stroller akan membuat bayi seperti diayun-ayun dan membuatnya tenang.
15. Gerakan berulang atau ritmis seperti naik mobil, dapat menenangkan bayi. Ajak ia keliling kompleks perumahan sekitar setengah jam saja, namun jangan lupa meletakkannya di car seat.

Jika 15 cara ini tak berhasil menenangkan bayi, letakkan bayi di dalam boksnya, lalu tinggalkan kamar. Sebelumnya, pastikan di dalam boksnya tidak ada benda-benda yang berisiko menimpa bayi dan menutupi jalan napasnya, seperti bantal besar, selimut atau mainan. Tarik napas dalam dan lakukan aktivitas yang bisa menghibur diri Anda, seperti mendengarkan musik. Namun, jangan biarkan bayi menangis sendiri lebih dari 15 menit. Menurut Dr. Penelope Leach, penulis buku Your Baby And Child: From Birth To Age Five, bayi yang stres dan dibiarkan menangis lama, berisiko mengalami masalah psikologis di kemudian hari, misalnya bisa mengalami kesulitan belajar.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Tips/15.cara.hentikan.tangis.bayi/001/005/809/2
Tidak selamanya bayi berlaku manis. Kadang dia rewel, menangis tanpa jelas penyebabnya dan membuat ibu habis akal. Banyak cara menghentikan tangis bayi. Jangan cepat menyerah, Bu! Silahkan pilih tips ini untuk dicoba.

1. Cek popok. Meski baru saja Anda ganti popoknya, tidak ada salahnya Anda periksa kembali, apalagi bila bayi menggunakan popok kain. Karena itu, untuk memberikan rasa nyaman padanya saat tidur, ada baiknya Anda pakaikan pospak alias popok sekali pakai.
2. Masih lapar? Jangan-jangan dia belum kenyang. Cobalah susui, meski baru satu jam yang lalu Anda menyusuinya. Sesekali, cobalah menyusuinya dengan cara melepas bajunya atau hanya memakai pospak. Lalu, letakkan bayi dalam posisi meringkuk –seperti dalam rahim– dengan perutnya menempel pada perut Anda. Kekuatan sentuhan, hembusan napas dan detak jantung Anda akan membuat bayi merasa aman dan nyaman.
3. Periksa tubuh. Gatal digigit nyamuk atau tidak nyaman dengan bajunya bisa membuat bayi rewel. Coba periksa sekujur tubuhnya. Jika ada bentol bekas digigit nyamuk, oleskan minyak kayu putih, minyak telon, atau bedak/lotion yang mengandung kalamin atau mentol. Jika perlu, ganti bajunya dengan baju yang terbuat dari bahan yang menyerap keringat dan ukurannya pas.
4. Perhatikan suhu kamar. Coba periksa suhu kamarnya. Jangan-jangan ia kepanasan atau justru kedinginan. Bila menggunakan air conditioner (AC), suhu yang pas adalah 25-26 ºC. Pastikan kamar bayi tidak terlalu banyak perabotan dan sirkulasi udaranya baik.
5. Gendong. Menurut penelitian, gerakan saat bayi digendong memberikan efek buaian yang menenangkan. Di dalam gendongan, posisi bayi sangat rapat dengan dada Anda sehingga ia dapat mendengar detak jantung bunda yang sudah akrab dikenalnya selama dalam kandungan. Selain itu, dari dalam gendongan, ia menjadi lebih mudah melakukan kontak mata dengan Anda. Sebagai variasi, gendong si kecil dalam posisi berdiri, seperti hendak menyendawakannya. Letakkan si kecil di bahu Anda dan biarkan kepalanya menyusup di leher Anda. Bisikkan kata-kata lembut menghibur agar dia cepat tenang. Usap perlahan punggungnya karena sentuhan seperti ini akan mengurangi rasa cemas dan memberikan perasaan nyaman pada bayi.
6. Senandung bunda. Jangan pernah merasa malu dengan kualitas suara Anda. Percayalah, lagu apa pun yang Anda senandungkan, adalah suara emas yang membuatnya tenang dan aman. Nyanyikan lagu berirama lembut, seperti Nina Bobo atau Kasih Ibu.
7. Lagu untukmu, sayang. Lagu-lagu berirama lembut atau suara alam, seperti air mengalir atau angin mendesau, menciptakan atmosfer tenang. Putar CD lagu-lagu lullaby untuk menenangkan bayi rewel atau untuk membantu membuatnya tidur.
8. Dansa yuk! Putar musik berirama lembut, klasik atau gembira, lalu berdansalah bersama si kecil dalam pelukan Anda. Kegiatan ini menenangkan serta memberi rasa aman dan kehangatan pada bayi. Karena saat kita berdansa, sensor-sensor vestibular yang terletak di belakang telinga kita akan mengatur keseimbangan naik-turun, maju-mundur dan gerak ke samping kiri-kanan. Keseimbangan yang teratur ini akan membuat Anda dan si kecil tenang dan nyaman.
9. Bercerita. Mungkin bayi belum mengerti apa yang Anda ceritakan, baik dari buku atau karangan sediri. Namun, ia sangat menikmati suara dan intonasi Anda tatkala membacakan cerita. Dia pun merasa nyaman, bahkan tertidur.
10. Pijat asyik. Mulai dari kaki, lanjutkan ke daerah tangan kemudian dada dan perut. Lakukan dengan gerakan seperti mengusap, ringan dan lembut. Gunakan baby oil. Pijat bayi bisa mengurangi kecemasan karena terjadi penurunan hormon adrenalin (hormon penyebab stres) dan melancarkan aliran darah.
11. Bunda lucu! Buatlah mimik lucu atau gelitik perlahan telapak kakinya. Awalnya, bayi mungkin terkejut. Namun, cara ini justru membuat bayi tenang, bahkan tertawa. Dengan tertawa, tubuh bayi melepas hormon endorfin yang membuatnya relaks.
12. Kamar nyaman. Jauhkan dia dari lingkungan yang terlalu menstimulasi dirinya, seperti suara kendaraan lalu lalang. Jika mungkin, pilih kamar tidur yang tidak berdampingan langsung dengan jalan yang ramai atau ruang lain yang bising.
13. Segarnya mandi. Teteskan minyak lavender pada bak mandinya. Mandi dengan aroma lavender memberi efek menenangkan dan menyejukkan.
14. Go on stroller! Letakkan bayi di dalam stroller, lalu ajak ia berjalan-jalan di dalam atau di sekitar rumah. Goyangan stroller akan membuat bayi seperti diayun-ayun dan membuatnya tenang.
15. Gerakan berulang atau ritmis seperti naik mobil, dapat menenangkan bayi. Ajak ia keliling kompleks perumahan sekitar setengah jam saja, namun jangan lupa meletakkannya di car seat.

Jika 15 cara ini tak berhasil menenangkan bayi, letakkan bayi di dalam boksnya, lalu tinggalkan kamar. Sebelumnya, pastikan di dalam boksnya tidak ada benda-benda yang berisiko menimpa bayi dan menutupi jalan napasnya, seperti bantal besar, selimut atau mainan. Tarik napas dalam dan lakukan aktivitas yang bisa menghibur diri Anda, seperti mendengarkan musik. Namun, jangan biarkan bayi menangis sendiri lebih dari 15 menit. Menurut Dr. Penelope Leach, penulis buku Your Baby And Child: From Birth To Age Five, bayi yang stres dan dibiarkan menangis lama, berisiko mengalami masalah psikologis di kemudian hari, misalnya bisa mengalami kesulitan belajar.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Tips/15.cara.hentikan.tangis.bayi/001/005/809/2

TIPS PINTAR MEMILIH BAJU BAYI

Hindari membeli baju bayi hanya karena modenya trendi. Untuk bayi, utamakan memilih baju yang nyaman untuknya. Teliti sebelum membeli-perhatikan bahan, ukuran, disain dan hiasan-hiasan yang bias jadi tak aman untuk bayi.
* Jangan membeli baju dari bahan sintetis seperti nilon dan polyester. Karena bahan-bahan tersebut tidak mudah menyerap keringat. Akibatnya bayi berkeringat berlebihan. Jika pori-pori kulitnya tersumbat, keringat akan merembes ke kulit di dekatnya. Kondisi inilah yang memicu timbulnya biang keringat. Sebaiknya pilih bahan yang terbuat dari katun Karena mudah menyerap keringat.
* Jangan membeli mode baju yang terlalu ‘pas’ di badan meski Anda jatuh cinta pada modelnya. Misalnya, model baju yang pas di bagian leher, ketiak, lengan, perut dan selangkangan. Karena kulit bayi masih tipis, belum sempurna, belum ada lapisan lemak tebal sepetti orang dewasa. Bahkan hingga usia 1 tahun, lapisan kulit terluarnya (epidermis) 20-30 persen lebih tipis dibandingkan orang dewasa. Sehingga, ketika tergesek, kulit mereka gampang luka dan iritasi. Selain itu, baju yang sempit akan membuat bayi sulit bergerak.
* Jangan memilih baju yang berkancing besar di bagian belakang, atau kancing dari bahan logam. Karena sampai usia 3 bulan bayi belum data tengkurap. Ia masih berada dalam posisi telentang sehingga bila kancing baju terlalu besar, dapat menyakiti tubuhnya. Sebaiknya pilih baju yang memiliki kancing di depan karena mudah dikancingkan, tidak melukai bayi dan tidak perlu melewati kepala bayi. Ini berkaitan dengan kepala bayi yang masih lemah.
* Jangan memilih baju berkerah tebal dan kaku yang dapat membuat kulit leher bayi gatal-gatal. Karena baju model seperti itu bila dipakai di udara tropis dapat menyebabkan bayi berkeringat berlebihan dan memicu biang keringat. Baju model ini boleh saja dipakai di udara dingin karena membuatnya hangat.
* Jangan memilih mode baju penuh kerutan (smock) di bagian dada. Karena jika terlalu rapat atau sempit, smock dapat menekan bagian dada bayi sehingga ia sesak napas. Sebenarnya, baju model smock sah-sah saja untuk bayi, namun perhatikan apakah smock itu terlalu rapat dan sempit di badan bayi atau tidak. Sebaiknya pilih model smock yang agak longgar di dada.
* Jangan memilih baju dengan karet elastis di bagian pinggang, lengan, paha dan pergelangan tangan yang terlalu ketat. Karena selain bisa berbekas di kulit bayi dan menyakitkan, juga dapat mengganggu aliran darah bayi.
* Jangan memilih baju dengan aksesori kancing, tapi, pita, mote, payet. Karena mulai bayi senang berekplorasi dengan tangannya. Ia akan mencoba memegang sesuatu kemudian mengenalinya dengan masukan ke dalam mulut. Bila payet, mote atau kancing terlepas dan tercecer, bukan tak mungkin tertelan olehnya.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Tips/tip.membeli.baju.bayi/001/005/931/2
Hindari membeli baju bayi hanya karena modenya trendi. Untuk bayi, utamakan memilih baju yang nyaman untuknya. Teliti sebelum membeli-perhatikan bahan, ukuran, disain dan hiasan-hiasan yang bias jadi tak aman untuk bayi.
* Jangan membeli baju dari bahan sintetis seperti nilon dan polyester. Karena bahan-bahan tersebut tidak mudah menyerap keringat. Akibatnya bayi berkeringat berlebihan. Jika pori-pori kulitnya tersumbat, keringat akan merembes ke kulit di dekatnya. Kondisi inilah yang memicu timbulnya biang keringat. Sebaiknya pilih bahan yang terbuat dari katun Karena mudah menyerap keringat.
* Jangan membeli mode baju yang terlalu ‘pas’ di badan meski Anda jatuh cinta pada modelnya. Misalnya, model baju yang pas di bagian leher, ketiak, lengan, perut dan selangkangan. Karena kulit bayi masih tipis, belum sempurna, belum ada lapisan lemak tebal sepetti orang dewasa. Bahkan hingga usia 1 tahun, lapisan kulit terluarnya (epidermis) 20-30 persen lebih tipis dibandingkan orang dewasa. Sehingga, ketika tergesek, kulit mereka gampang luka dan iritasi. Selain itu, baju yang sempit akan membuat bayi sulit bergerak.
* Jangan memilih baju yang berkancing besar di bagian belakang, atau kancing dari bahan logam. Karena sampai usia 3 bulan bayi belum data tengkurap. Ia masih berada dalam posisi telentang sehingga bila kancing baju terlalu besar, dapat menyakiti tubuhnya. Sebaiknya pilih baju yang memiliki kancing di depan karena mudah dikancingkan, tidak melukai bayi dan tidak perlu melewati kepala bayi. Ini berkaitan dengan kepala bayi yang masih lemah.
* Jangan memilih baju berkerah tebal dan kaku yang dapat membuat kulit leher bayi gatal-gatal. Karena baju model seperti itu bila dipakai di udara tropis dapat menyebabkan bayi berkeringat berlebihan dan memicu biang keringat. Baju model ini boleh saja dipakai di udara dingin karena membuatnya hangat.
* Jangan memilih mode baju penuh kerutan (smock) di bagian dada. Karena jika terlalu rapat atau sempit, smock dapat menekan bagian dada bayi sehingga ia sesak napas. Sebenarnya, baju model smock sah-sah saja untuk bayi, namun perhatikan apakah smock itu terlalu rapat dan sempit di badan bayi atau tidak. Sebaiknya pilih model smock yang agak longgar di dada.
* Jangan memilih baju dengan karet elastis di bagian pinggang, lengan, paha dan pergelangan tangan yang terlalu ketat. Karena selain bisa berbekas di kulit bayi dan menyakitkan, juga dapat mengganggu aliran darah bayi.
* Jangan memilih baju dengan aksesori kancing, tapi, pita, mote, payet. Karena mulai bayi senang berekplorasi dengan tangannya. Ia akan mencoba memegang sesuatu kemudian mengenalinya dengan masukan ke dalam mulut. Bila payet, mote atau kancing terlepas dan tercecer, bukan tak mungkin tertelan olehnya.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Tips/tip.membeli.baju.bayi/001/005/931/2

IBU BARU YANG TIDAK CINTA PADA BAYINYA

Banyak ibu yang tak langsung cinta pada bayi yang baru saja dilahirkannya. Sebagian merasa bersalah lantaran tak mampu mencintai bayinya. Dan rasa bersalah ini, akan membuat situasi semakin memburuk.
Penyebabnya bisa beragam faktor.
1. Kondisi latar belakang kehamilan ibu. Misalnya, apakah ia benar-benar menginginkan bayinya. Apakah perkawinanya berjalan baik atau tidak dan apakah keluarga mendukung perkawinan dan kehamilannya.
2. Ibu kebetulan tipe yang tidak terlalu suka anak-anak atau sulit mengekspresikan perasaan pada anak-anak. Hal ini bisa disebabkan oleh pola asuh keluarga si ibu.
3. Ketidaksiapan ibu secara emosional. Ada ibu yang terlalu dimanja orang tuanya sejak kecil dan masih egosentris alias memikirkan dirinya sendiri.
4. Ketidaknyamanan fisik. Misalnya saat menyusui, temperamen bayi yang sulit, ditambah hormonal yang belum stabil, sehingga memperburuk keadaan para ibu yang belum siap secara emosi untuk memiliki anak.

Gugah hati ibu. Keluarga dapat membantu mengugah hati si ibu. Ingatkan bahwa bayi adalah karunia Tuhan. Ajak ibu bertanggung jawab terhadap anugerah tersebut. Ajak ibu sesering mungkin menyentuh bayinya. Misalnya, sambl menyusuinya karena perasaan cinta bisa imbul dari sentuhan.

Perhatian keluarga. Naluri seorang ibu untuk mencintai anaknya itu alami. Masalahnya, tak semua ibu menyadarinya. Agar mereka menyadari adanya cinta dalam dirinya dibutuhkan suatu proses. Dalam hal ini butuh pemahaman keluarga untuk menerima ibu apa adanya. Keluarga perlu mendukung proses ini sepenuhnya sampai ibu menyadari ada cinta dalam dirinya. Jika ibu tidak mendapat dukungan dari keluarga, akan mempengaruhi pola asuh pada anak. Ibu bisa terlanjur enggan mengasuh anak sehingga membuat anak merasa ditolak oleh orang tuanya. Hal ini, dapat mempengaruhi emosinya hingga dewasa.

Agar jatuh cinta:
* Sering menyentuh janin dengan hati sambil mengajak bicara. Kebiasaan ini menjalin ikatan batin ibu-anak sejak awal.
* Jika bayi sudah lahir, sentuh sesering mungkin penuh perasaan. Misalnya, sambil menyentuh yakinkan diri jika ingin dicintai anak maka ibu harus belajar mencintainya.
* Inisiasi menyusui dini umumnya dapat menggugah ras acinta ibu pada anaknya, dan memunculkan naluru keibuan yang kental.
* Terima keadaan diri apa adanya. Jika belum merasa bisa mencintai anak, terima keadaan tanpa menyalahkan diri sendiri. Yakinkan diri, semua akan berlalu dan biarkan diri berproses secara alamiah.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kelahiran/Psikologi/mengapa.ibu.baru.tak.cinta.pada.bayinya/001/007/862/2
Banyak ibu yang tak langsung cinta pada bayi yang baru saja dilahirkannya. Sebagian merasa bersalah lantaran tak mampu mencintai bayinya. Dan rasa bersalah ini, akan membuat situasi semakin memburuk.
Penyebabnya bisa beragam faktor.
1. Kondisi latar belakang kehamilan ibu. Misalnya, apakah ia benar-benar menginginkan bayinya. Apakah perkawinanya berjalan baik atau tidak dan apakah keluarga mendukung perkawinan dan kehamilannya.
2. Ibu kebetulan tipe yang tidak terlalu suka anak-anak atau sulit mengekspresikan perasaan pada anak-anak. Hal ini bisa disebabkan oleh pola asuh keluarga si ibu.
3. Ketidaksiapan ibu secara emosional. Ada ibu yang terlalu dimanja orang tuanya sejak kecil dan masih egosentris alias memikirkan dirinya sendiri.
4. Ketidaknyamanan fisik. Misalnya saat menyusui, temperamen bayi yang sulit, ditambah hormonal yang belum stabil, sehingga memperburuk keadaan para ibu yang belum siap secara emosi untuk memiliki anak.

Gugah hati ibu. Keluarga dapat membantu mengugah hati si ibu. Ingatkan bahwa bayi adalah karunia Tuhan. Ajak ibu bertanggung jawab terhadap anugerah tersebut. Ajak ibu sesering mungkin menyentuh bayinya. Misalnya, sambl menyusuinya karena perasaan cinta bisa imbul dari sentuhan.

Perhatian keluarga. Naluri seorang ibu untuk mencintai anaknya itu alami. Masalahnya, tak semua ibu menyadarinya. Agar mereka menyadari adanya cinta dalam dirinya dibutuhkan suatu proses. Dalam hal ini butuh pemahaman keluarga untuk menerima ibu apa adanya. Keluarga perlu mendukung proses ini sepenuhnya sampai ibu menyadari ada cinta dalam dirinya. Jika ibu tidak mendapat dukungan dari keluarga, akan mempengaruhi pola asuh pada anak. Ibu bisa terlanjur enggan mengasuh anak sehingga membuat anak merasa ditolak oleh orang tuanya. Hal ini, dapat mempengaruhi emosinya hingga dewasa.

Agar jatuh cinta:
* Sering menyentuh janin dengan hati sambil mengajak bicara. Kebiasaan ini menjalin ikatan batin ibu-anak sejak awal.
* Jika bayi sudah lahir, sentuh sesering mungkin penuh perasaan. Misalnya, sambil menyentuh yakinkan diri jika ingin dicintai anak maka ibu harus belajar mencintainya.
* Inisiasi menyusui dini umumnya dapat menggugah ras acinta ibu pada anaknya, dan memunculkan naluru keibuan yang kental.
* Terima keadaan diri apa adanya. Jika belum merasa bisa mencintai anak, terima keadaan tanpa menyalahkan diri sendiri. Yakinkan diri, semua akan berlalu dan biarkan diri berproses secara alamiah.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kelahiran/Psikologi/mengapa.ibu.baru.tak.cinta.pada.bayinya/001/007/862/2

GIGI SEHAT PENTING SAAT KEHAMILAN

Perawatan gigi sebelum dan selama hamil sangat penting. Perawatan tak hanya penting untuk ibu, tapi juga untuk janin.
Sakit gigi selagi hamil tentu tak enak. Bukan hanya rasa sakit yang akan mengganggu kenyamanan selama hamil. Penanganan akan jadi lebih rumit, sebab ada beberapa bahan penambal gigi yang harus dihindari ibu hamil. Selain itu, bakteri gigi dan mulut akibat kesehatan mulut ibu hamil yang kurang terawat bisa mengancam keselamatan janin di masa awal kehamilan. Agar hal-hal tersebut tak terjadi, tidak ada jalan lain, kecuali rajin merawat gigi.
Perawatan gigi paling dasar dan wajib adalah menggosok gigi habis makan, paling tidak 2 – 3 kali sehari. Lalu melakukan pemeriksaan rutin setiap 6 bulan ke dokter gigi selagi hamil.

Perubahan hormon selama hamil berpengaruh besar terhadap kesehatan mulut dan gigi. Tidak jarang ada ibu hamil mengalami pembengkakan gusi sehingga gampang berdarah. Masalah lain, morning sickness yang kerap dialami di awal kehamilan turut berperan dalam menaikkan derajat keasaman mulut yang berujung pada gigi berlubang. Walau kerap terasa mual, sebaiknya tetap bersihkan gigi secara rutin di trimester pertama ini.

Beberapa hal perlu dilakukan untuk merawat gigi selama masa kehamilan, diantaranya:
* Gunakan pasta gigi yang membuat mulut segar agar Anda tidak merasa mual. Kini pilihan aroma beraneka yang bisa dipilih ibu hamil. Pilih yang sesuai dengan preferensi Anda.
* Segera berkumur setelah muntah, agar sisa asam lambung dari perut terbuang dari mulut dengan air hangat atau matang.
* Apabila perlu, berkumurlah dengan obat kumur, jika mulut Anda terasa kurang nyaman
* Gunakan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan sisa makanan yang menyelip di antara geligi.
* Batasi konsumsi makanan yang terlalu asam dan manis karena berpotensi merusak gigi.
* Jangan lupa mengonsumsi makanan mengandung kalsium karena perkembangan gigi janin ditentukan sejak trimester pertama.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/saat.hamil.gigiku.sehat.terawat/001/001/14/1/2
Perawatan gigi sebelum dan selama hamil sangat penting. Perawatan tak hanya penting untuk ibu, tapi juga untuk janin.
Sakit gigi selagi hamil tentu tak enak. Bukan hanya rasa sakit yang akan mengganggu kenyamanan selama hamil. Penanganan akan jadi lebih rumit, sebab ada beberapa bahan penambal gigi yang harus dihindari ibu hamil. Selain itu, bakteri gigi dan mulut akibat kesehatan mulut ibu hamil yang kurang terawat bisa mengancam keselamatan janin di masa awal kehamilan. Agar hal-hal tersebut tak terjadi, tidak ada jalan lain, kecuali rajin merawat gigi.
Perawatan gigi paling dasar dan wajib adalah menggosok gigi habis makan, paling tidak 2 – 3 kali sehari. Lalu melakukan pemeriksaan rutin setiap 6 bulan ke dokter gigi selagi hamil.

Perubahan hormon selama hamil berpengaruh besar terhadap kesehatan mulut dan gigi. Tidak jarang ada ibu hamil mengalami pembengkakan gusi sehingga gampang berdarah. Masalah lain, morning sickness yang kerap dialami di awal kehamilan turut berperan dalam menaikkan derajat keasaman mulut yang berujung pada gigi berlubang. Walau kerap terasa mual, sebaiknya tetap bersihkan gigi secara rutin di trimester pertama ini.

Beberapa hal perlu dilakukan untuk merawat gigi selama masa kehamilan, diantaranya:
* Gunakan pasta gigi yang membuat mulut segar agar Anda tidak merasa mual. Kini pilihan aroma beraneka yang bisa dipilih ibu hamil. Pilih yang sesuai dengan preferensi Anda.
* Segera berkumur setelah muntah, agar sisa asam lambung dari perut terbuang dari mulut dengan air hangat atau matang.
* Apabila perlu, berkumurlah dengan obat kumur, jika mulut Anda terasa kurang nyaman
* Gunakan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan sisa makanan yang menyelip di antara geligi.
* Batasi konsumsi makanan yang terlalu asam dan manis karena berpotensi merusak gigi.
* Jangan lupa mengonsumsi makanan mengandung kalsium karena perkembangan gigi janin ditentukan sejak trimester pertama.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/saat.hamil.gigiku.sehat.terawat/001/001/14/1/2

MERENCANAKAN JENIS KELAMIN BAYI

Berbagai riset dalam dua dekade terakhir membuktikan beberapa metode efektif menentukan jenis kelamin bayi sesuai keinginan orang tua. Ada yang perlu bantuan ahli, ada pula yang bisa Anda lakukan sendiri. Namun, orang tua harus berbesar hati, apapun jenis kelamin janin harus Anda terima dengan rasa syukur dan suka cita.

* Inseminasi
Memisahkan kromosom X dan Y. Tingkat keberhasilannya 76%. Metode ini harus dilakukan oleh dokter spesialis kandungan dan kebidanan yang ahli inseminasi (in vitro fertilization/IVF). Anda bisa mengunjungi klinik khusus atau rumah sakit yang melayani pembuahan IVF dan bayi tabung.
* Teori asam-basa
Untuk mendapatkan anak laki-laki dilakukan hubungan seksual pada masa subur perempuan karena kromosom Y suka dengan suasana vagina yang basa. Sedangkan untuk mendapatkan anak perempuan dengan melakukan hubungan seksual 2 hari sebelum masa subur karena kromosom X sangat suka dengan suasana asam di vagina.
* Teori "Siapa yang paling dulu mencapai puncak"
Bila ingin mendapatkan anak perempuan, sebaiknya suami ejakulasi terlebih dahulu sehingga suasana vagina menjadi asam. Sedangkan untuk mendapatkan anak laki-laki, sebaiknya istri yang terlebih dahulu orgasme sehingga suasana vagina menjadi basa. Untuk memeriksa keberhasilan dari usaha yang sudah dilakukan bisa dengan melakukan USG pada usia kehamilan 15 minggu. Tapi tetap saja orang tua harus berbesar hati, apapun jenis kelamin janin harus Anda terima dengan rasa syukur dan suka cita.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Prakonsepsi/Gizi+dan+Kesehatan/merancang.jenis.kelamin.bayi/001/001/13/1/1
Berbagai riset dalam dua dekade terakhir membuktikan beberapa metode efektif menentukan jenis kelamin bayi sesuai keinginan orang tua. Ada yang perlu bantuan ahli, ada pula yang bisa Anda lakukan sendiri. Namun, orang tua harus berbesar hati, apapun jenis kelamin janin harus Anda terima dengan rasa syukur dan suka cita.

* Inseminasi
Memisahkan kromosom X dan Y. Tingkat keberhasilannya 76%. Metode ini harus dilakukan oleh dokter spesialis kandungan dan kebidanan yang ahli inseminasi (in vitro fertilization/IVF). Anda bisa mengunjungi klinik khusus atau rumah sakit yang melayani pembuahan IVF dan bayi tabung.
* Teori asam-basa
Untuk mendapatkan anak laki-laki dilakukan hubungan seksual pada masa subur perempuan karena kromosom Y suka dengan suasana vagina yang basa. Sedangkan untuk mendapatkan anak perempuan dengan melakukan hubungan seksual 2 hari sebelum masa subur karena kromosom X sangat suka dengan suasana asam di vagina.
* Teori "Siapa yang paling dulu mencapai puncak"
Bila ingin mendapatkan anak perempuan, sebaiknya suami ejakulasi terlebih dahulu sehingga suasana vagina menjadi asam. Sedangkan untuk mendapatkan anak laki-laki, sebaiknya istri yang terlebih dahulu orgasme sehingga suasana vagina menjadi basa. Untuk memeriksa keberhasilan dari usaha yang sudah dilakukan bisa dengan melakukan USG pada usia kehamilan 15 minggu. Tapi tetap saja orang tua harus berbesar hati, apapun jenis kelamin janin harus Anda terima dengan rasa syukur dan suka cita.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Prakonsepsi/Gizi+dan+Kesehatan/merancang.jenis.kelamin.bayi/001/001/13/1/1

20 Jan 2011

TIPS PINTAR MENJEMUR BAYI SUPAYA SEHAT

* Berjemur 15 menit dipagi hari akan memberi begitu banyak manfaat bagi bayi. Jadi tidak ada alasan untuk tidak melakukannya. Ayo!

“Loh bayiku kan tidak kuning, jadi untuk apa dijemur?” Mungkin Anda bertanya seperti itu dalam hati. Namun, simaklah manfaatnya. Memang benar, sinar matahari pagi membantu menurunkan kadar bilirubin yang tinggi pada bayi kuning. Namun, sinar matahari pagi juga tetap membawa segudang manfaat bagi bayi-bayi sehat.

Bayi baru lahir, umumnya memiliki kecenderungan kuning karena organ hatinya belum berfungsi sempurna dalam mengolah bilirubin. Ini yang dinamakan kuning fisiologis. Nah, sinar matahari pagi memiliki spektrum sinar biru yang bermanfaat mengurangi kadar bilirubin dalam darah. Kegunaan sinar matahari pagi Berikutnya adalah menghangatkan tubuh bayi sekaligus membantu mengeluarkan lendir dari tenggorokannya. Alhasil, suara ngrok-ngrok napas bayi, terutama yang berbakat alergi, dapat dikurangi. Apalagi kalau sambil dijemur dalam posisi telentang, dada bayi–dari bagian bawah menuju ke leher–ditepuk-tepuk dengan lembut.

Jangan lupa, sinar matahari pagi juga merangsang pembentukan vitamin D dalam tubuh. Vitamin ini diketahui berfungsi sebagai pembuka kalsium agar mudah terserap ke dalam aliran darah, sampai akhirnya menyatu di dalam tulang. Paparan yang dibutuhkan tak perlu lama, cukup sekitar 15 menit pada pagi hari.

Perhatikan Waktu
Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dan menghindari bayi dari dampak yang tidak diinginkan ada 9 rambu yang sebaiknya dicermati saat menjemur bayi. Apa saja itu?

1. Pilih waktu yang tepat
Waktu yang paling tepat untuk menjemur bayi adalah pagi hari antara pukul 07.00-08.00 selama kurang lebih 15 menit. Jangan terlalu lama karena kulit bayi masih sensitif dan Jangan menjemur si kecil lebih dari pukul 08.00. Paparan sinar mentari menjelang siang hari mengandung sinar ultraviolet A dan B yang dapat merusak membran kulit sehingga menyebabkan kulit merah dan terbakar serta merusak mekanisme regenerasi sel.

2. Tidak menggunakan baju
Menjemur bayi dalam keadaan dada telanjang (hanya menggunakan celana/popok saja) dan bolak balikkan tubuhnya. Dengan begitu tak hanya bagian dada saja yang disinari matahari, namun juga bagian punggungnya. O, iya, perhatikan mata. Usahakan mata si kecil membelakangi pancaran sinar matahari untuk menghindari risiko rusaknya lensa dan retina matanya.

3. Pilih lokasi yang tidak terlalu terbuka
Lokasi menjemur tidak harus di udara terbuka dengan paparan sinar matahari langsung. Tempat yang agak terlindung namun dapat diterobos sinar mentari, juga sudah memenuhi syarat kok. Bila cuaca sedang berangin, jemurlah si kecil di dalam ruangan (berkaca). Asal kacanya bening, bayi masih dapat menikmati pancaran sinar matahari yang cukup menghangatkan.

4. Tidak ada batasan usia
Mengingat begitu banyak manfaat yang diperoleh, tak ada batasan usia untuk menjemur bayi di pagi hari. Umumnya bayi baru lahir sampai usia 1 minggu secara rutin dijemur demi mencegah/mengurangi tingginya kadar bilirubin. Namun bila setelah itu kebiasaan menjemur ini terus berlangsung juga tidak akan ada ruginya. Sinar matahari merangsang produksi vitamin D yang bermanfaat untuk pembentukan tulang. Asal tahu saja, pembentukan tulang akan terus berlangsung hingga usia 20 tahun.

5. Waspadai bila bayi sensitif
Bayi fotosensitif sebaiknya tidak terpapar sinar matahari karena kulitnya sangat sensitif. Menjemurnya hanya akan menimbulkan bercak-bercak meral pada kulit.

6. Bayi prematur hendaknya jangan dijemur
Bayi prematur pun disarankan untuk tidak dijemur, apalagi pada minggu-minggu pertama kelahirannya. Pada waktu itu bayi yang dilahirkan kurang bulan ini masih membutuhkan suhu yang stabil. Sementara saat dijemur, is mesti mampu menyesuaikan tubuhnya dengan suhu luar. Ini dapat membahayakan keselamatannya.

7. Jangan tinggalkan bayi sendirian ketika dijemur
Hindari meninggalkan bayi sendirian ketika dijemur. Manfaatkan momen ini untuk melakukan beberapa kegiatan yang bermanfaat. Umpama, melakukan pijat bayi. Gunakan baby oil kala memijat. Minyak ini juga dapat sekaligus melindungi kulit dari kekeringan ketika dijemur.
Kalaupun pijat bayi tidak memungkinkan, ajaklah si kecil berbicara (Jangan lupa untuk melakukan kontak mata dengannya). Memang sih is belum mengerti obrolannya dengan Anda namun sebaaknya komunikasi seperti ini akan membuat hubungan antara Anda dan si kecil makin lekat. O, ya sambil ngobrol, beri is belaian lembut. Meski gerakan ini begitu sederhana namun manfaatnya amat besar yakni dapat membentuk rasa aman pada bayi yang akan berpengaruh pada rasa percaya dirinya kelak.

8. Bersih-bersih bisa lebih detil
Jadwal menjemur bayi umumnya dilakukan sebelum is mandi. Gunakan momen ini untul melakukan kegiatan bersih-bersih dengan lebih detail. Misal dengan membersihkan bagian tubuh bayi yang kerap terlewat—seperti lipatan di sekitar daun telinga, paha dan tangan bayi—dengan kapas yang ditetesi baby oil. Setelah kotorannya terangkat, bayi bisa segera dimandikan.

9. Hati-hati hipertemi
Bila paparan sinar mentari begitu terik, kurangi waktu menjemurnya. Jika kelamaan bayi dikhawatirkan mengalami hipertermi (peningkatan suhu tubuh). Suhu ideal bayi antara 36,5°-37,5° C. Kondisi hipertermi berisiko menyebabkan gangguan pada fungsi metabolisme tubuh bayi, otak dan juga fungsi organ lainnya.

Sumber:Kompas 11 April 2008
* Berjemur 15 menit dipagi hari akan memberi begitu banyak manfaat bagi bayi. Jadi tidak ada alasan untuk tidak melakukannya. Ayo!

“Loh bayiku kan tidak kuning, jadi untuk apa dijemur?” Mungkin Anda bertanya seperti itu dalam hati. Namun, simaklah manfaatnya. Memang benar, sinar matahari pagi membantu menurunkan kadar bilirubin yang tinggi pada bayi kuning. Namun, sinar matahari pagi juga tetap membawa segudang manfaat bagi bayi-bayi sehat.

Bayi baru lahir, umumnya memiliki kecenderungan kuning karena organ hatinya belum berfungsi sempurna dalam mengolah bilirubin. Ini yang dinamakan kuning fisiologis. Nah, sinar matahari pagi memiliki spektrum sinar biru yang bermanfaat mengurangi kadar bilirubin dalam darah. Kegunaan sinar matahari pagi Berikutnya adalah menghangatkan tubuh bayi sekaligus membantu mengeluarkan lendir dari tenggorokannya. Alhasil, suara ngrok-ngrok napas bayi, terutama yang berbakat alergi, dapat dikurangi. Apalagi kalau sambil dijemur dalam posisi telentang, dada bayi–dari bagian bawah menuju ke leher–ditepuk-tepuk dengan lembut.

Jangan lupa, sinar matahari pagi juga merangsang pembentukan vitamin D dalam tubuh. Vitamin ini diketahui berfungsi sebagai pembuka kalsium agar mudah terserap ke dalam aliran darah, sampai akhirnya menyatu di dalam tulang. Paparan yang dibutuhkan tak perlu lama, cukup sekitar 15 menit pada pagi hari.

Perhatikan Waktu
Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dan menghindari bayi dari dampak yang tidak diinginkan ada 9 rambu yang sebaiknya dicermati saat menjemur bayi. Apa saja itu?

1. Pilih waktu yang tepat
Waktu yang paling tepat untuk menjemur bayi adalah pagi hari antara pukul 07.00-08.00 selama kurang lebih 15 menit. Jangan terlalu lama karena kulit bayi masih sensitif dan Jangan menjemur si kecil lebih dari pukul 08.00. Paparan sinar mentari menjelang siang hari mengandung sinar ultraviolet A dan B yang dapat merusak membran kulit sehingga menyebabkan kulit merah dan terbakar serta merusak mekanisme regenerasi sel.

2. Tidak menggunakan baju
Menjemur bayi dalam keadaan dada telanjang (hanya menggunakan celana/popok saja) dan bolak balikkan tubuhnya. Dengan begitu tak hanya bagian dada saja yang disinari matahari, namun juga bagian punggungnya. O, iya, perhatikan mata. Usahakan mata si kecil membelakangi pancaran sinar matahari untuk menghindari risiko rusaknya lensa dan retina matanya.

3. Pilih lokasi yang tidak terlalu terbuka
Lokasi menjemur tidak harus di udara terbuka dengan paparan sinar matahari langsung. Tempat yang agak terlindung namun dapat diterobos sinar mentari, juga sudah memenuhi syarat kok. Bila cuaca sedang berangin, jemurlah si kecil di dalam ruangan (berkaca). Asal kacanya bening, bayi masih dapat menikmati pancaran sinar matahari yang cukup menghangatkan.

4. Tidak ada batasan usia
Mengingat begitu banyak manfaat yang diperoleh, tak ada batasan usia untuk menjemur bayi di pagi hari. Umumnya bayi baru lahir sampai usia 1 minggu secara rutin dijemur demi mencegah/mengurangi tingginya kadar bilirubin. Namun bila setelah itu kebiasaan menjemur ini terus berlangsung juga tidak akan ada ruginya. Sinar matahari merangsang produksi vitamin D yang bermanfaat untuk pembentukan tulang. Asal tahu saja, pembentukan tulang akan terus berlangsung hingga usia 20 tahun.

5. Waspadai bila bayi sensitif
Bayi fotosensitif sebaiknya tidak terpapar sinar matahari karena kulitnya sangat sensitif. Menjemurnya hanya akan menimbulkan bercak-bercak meral pada kulit.

6. Bayi prematur hendaknya jangan dijemur
Bayi prematur pun disarankan untuk tidak dijemur, apalagi pada minggu-minggu pertama kelahirannya. Pada waktu itu bayi yang dilahirkan kurang bulan ini masih membutuhkan suhu yang stabil. Sementara saat dijemur, is mesti mampu menyesuaikan tubuhnya dengan suhu luar. Ini dapat membahayakan keselamatannya.

7. Jangan tinggalkan bayi sendirian ketika dijemur
Hindari meninggalkan bayi sendirian ketika dijemur. Manfaatkan momen ini untuk melakukan beberapa kegiatan yang bermanfaat. Umpama, melakukan pijat bayi. Gunakan baby oil kala memijat. Minyak ini juga dapat sekaligus melindungi kulit dari kekeringan ketika dijemur.
Kalaupun pijat bayi tidak memungkinkan, ajaklah si kecil berbicara (Jangan lupa untuk melakukan kontak mata dengannya). Memang sih is belum mengerti obrolannya dengan Anda namun sebaaknya komunikasi seperti ini akan membuat hubungan antara Anda dan si kecil makin lekat. O, ya sambil ngobrol, beri is belaian lembut. Meski gerakan ini begitu sederhana namun manfaatnya amat besar yakni dapat membentuk rasa aman pada bayi yang akan berpengaruh pada rasa percaya dirinya kelak.

8. Bersih-bersih bisa lebih detil
Jadwal menjemur bayi umumnya dilakukan sebelum is mandi. Gunakan momen ini untul melakukan kegiatan bersih-bersih dengan lebih detail. Misal dengan membersihkan bagian tubuh bayi yang kerap terlewat—seperti lipatan di sekitar daun telinga, paha dan tangan bayi—dengan kapas yang ditetesi baby oil. Setelah kotorannya terangkat, bayi bisa segera dimandikan.

9. Hati-hati hipertemi
Bila paparan sinar mentari begitu terik, kurangi waktu menjemurnya. Jika kelamaan bayi dikhawatirkan mengalami hipertermi (peningkatan suhu tubuh). Suhu ideal bayi antara 36,5°-37,5° C. Kondisi hipertermi berisiko menyebabkan gangguan pada fungsi metabolisme tubuh bayi, otak dan juga fungsi organ lainnya.

Sumber:Kompas 11 April 2008

PENTING : IBU HAMIL VS PEKERJAAN RUMAH TANGGA?

Anda mencari alasan fantastis agar terhindar dari urusan membersihkan rumah dan menyiangi kebun? Ini dia jawabannya!
PASIR KUCING
Anda pasti suka kabar ini, karena menjadikan Anda bebas dari tugas membersihkan pasir kucing peliharaan. Kotoran kucing mengandung bakteri toksoplasmosis yang merupakan ancaman serius bagi janin Anda. --->
Serahkan tugas membersihkan kotoran kucing ini pada suami atau asisten rumah tangga. Kalaupun sangat mendesak harus dilakukan, jangan lupa pakai sarung tangan, penutup hidung dan cuci bersih tangan Anda setelahnya.

BERKEBUN
Walaupun Anda tidak punya hewan peliharaan, tapi bisa saja peliharaan si tetangga memakai kebun dan halaman Anda sebagai wilayah ‘toilet’-nya. Maka, menggemburkan tanah petak bunga pun bisa berisiko terjangkit toksoplasma. --->
Bukan berarti Anda lantas lalai mengurus kebun selama 9 bulan, lho! Pakai sarung tangan berkebun yang tebal, dan cuci tangan Anda setelah berkebun. Jika ada bagian tubuh yang tergores, segera basuh dengan cairan desinfektan.

PRODUK PEMBERSIH
Beberapa produk pembersih memiliki bau yang tajam menyengat. Walaupun tidak berhubungan langsung dengan kehamilan dan kelainan persalinan, tapi sebaiknya batasi kontak Anda dengan produk pembersih ini. --->
Beli produk pembersih yang di labelnya tidak ada peringatan mengenai kandungan kimia racun. Saat memakainya, pakai sarung tangan dan buka semua jendela agar bau bahan kimia ini tidak terhirup terlalu lama.

Sumber : http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Terbaru/Terbaru/panduan.pekerjaan.rumah.untuk.ibu.hamil/001/001/1667/3
Anda mencari alasan fantastis agar terhindar dari urusan membersihkan rumah dan menyiangi kebun? Ini dia jawabannya!
PASIR KUCING
Anda pasti suka kabar ini, karena menjadikan Anda bebas dari tugas membersihkan pasir kucing peliharaan. Kotoran kucing mengandung bakteri toksoplasmosis yang merupakan ancaman serius bagi janin Anda. --->
Serahkan tugas membersihkan kotoran kucing ini pada suami atau asisten rumah tangga. Kalaupun sangat mendesak harus dilakukan, jangan lupa pakai sarung tangan, penutup hidung dan cuci bersih tangan Anda setelahnya.

BERKEBUN
Walaupun Anda tidak punya hewan peliharaan, tapi bisa saja peliharaan si tetangga memakai kebun dan halaman Anda sebagai wilayah ‘toilet’-nya. Maka, menggemburkan tanah petak bunga pun bisa berisiko terjangkit toksoplasma. --->
Bukan berarti Anda lantas lalai mengurus kebun selama 9 bulan, lho! Pakai sarung tangan berkebun yang tebal, dan cuci tangan Anda setelah berkebun. Jika ada bagian tubuh yang tergores, segera basuh dengan cairan desinfektan.

PRODUK PEMBERSIH
Beberapa produk pembersih memiliki bau yang tajam menyengat. Walaupun tidak berhubungan langsung dengan kehamilan dan kelainan persalinan, tapi sebaiknya batasi kontak Anda dengan produk pembersih ini. --->
Beli produk pembersih yang di labelnya tidak ada peringatan mengenai kandungan kimia racun. Saat memakainya, pakai sarung tangan dan buka semua jendela agar bau bahan kimia ini tidak terhirup terlalu lama.

Sumber : http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Terbaru/Terbaru/panduan.pekerjaan.rumah.untuk.ibu.hamil/001/001/1667/3

19 Jan 2011

JIKA MOMENT MENYUSUI DINI TERLEWAT

Mungkin karena begitu bayi lahir, Anda keburu KO (knock out) sehingga Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pun gagal. Dan dokter yang menangani persalinan tidak melakukan prosedur ini terhadap bayi. Detik-detik berharga itu pun lewat!

Rasa sesal timbul karena Anda tahu IMD adalah momen krusial untuk keberhasilan pemberian ASI Ekslusif. Segera minum kolostrum (ASI pertama) yang kaya antibodi dan zat anti-infeksi, juga mengurangi risiko bayi sakit atau meninggal akibat penyakit infeksi.

Buang rasa bersalah
* Penyesalan, tidak akan mengulang momen IMD yang sudah terlanjur lewat.
* Daripada menyesali momen yang sudah berlalu, lebih baik konsentrasi pada tugas di depan mata: susui bayi sesegera mungkin pada hari-hari pertama pasca melahirkan, agar ia sempat minum kolostrum yang diproduksi hingga beberapa hari pasca melahirkan.
* Setelah periode kolostrum berakhir, curahkan perhatian pada upaya memberi bayi ASI ekslusif selama 6 bulan, dilanjutkan hingga 2 tahun. Dengan cara ini, bayi akan mendapat manfaat maksimal dari ASI, tidak peduli apakah ia menyecap kolostrum atau tidak, saat IMD.
Mungkin karena begitu bayi lahir, Anda keburu KO (knock out) sehingga Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pun gagal. Dan dokter yang menangani persalinan tidak melakukan prosedur ini terhadap bayi. Detik-detik berharga itu pun lewat!

Rasa sesal timbul karena Anda tahu IMD adalah momen krusial untuk keberhasilan pemberian ASI Ekslusif. Segera minum kolostrum (ASI pertama) yang kaya antibodi dan zat anti-infeksi, juga mengurangi risiko bayi sakit atau meninggal akibat penyakit infeksi.

Buang rasa bersalah
* Penyesalan, tidak akan mengulang momen IMD yang sudah terlanjur lewat.
* Daripada menyesali momen yang sudah berlalu, lebih baik konsentrasi pada tugas di depan mata: susui bayi sesegera mungkin pada hari-hari pertama pasca melahirkan, agar ia sempat minum kolostrum yang diproduksi hingga beberapa hari pasca melahirkan.
* Setelah periode kolostrum berakhir, curahkan perhatian pada upaya memberi bayi ASI ekslusif selama 6 bulan, dilanjutkan hingga 2 tahun. Dengan cara ini, bayi akan mendapat manfaat maksimal dari ASI, tidak peduli apakah ia menyecap kolostrum atau tidak, saat IMD.

MEMPERERAT HUBUNGAN ANTARA BAYI BARU LAHIR DAN IBU

Begitu lahir, bayi sudah sangat peka dan sadar terhadap lingkungan. Anda bisa mempererat hubungan dengan bayi sambil menstimulasi pancainderanya.

Apa yang paling dibutuhkan di hari-hari pertama bayi yang baru lahir? Selain ASI, tentu saja bonding dengan orang tua dan stimulasi pancaindera penuh Cinta! Manfaatkan seluruh pancaindera Anda, libatkan pula intuisi, lalu jalinlah hubungan erat dengan anak melalui kegiatan yang menyenangkan dan mencerdaskan berikut ini:

Kata anak, „Wow, mata Bundaku besar“. Kemampuan visual bayi masih sangat terbatas. Jarak pandang terjauhnya tidak lebih dari 25 cm. Maklum, dunianya masih sebatas payudara dan wajah ibu saat disusui.

Ikatan batin antara Anda dan bayi bisa dipupuk melalui tatapan mata. Yang bisa Anda lakukan: tataplah matanya selama menyusui bayi. Berbicaralah dengan memfokuskan pandangan kepadanya. Biarkan pula jemari mungilnya menyentuh wajah Anda untuk lebih mengenal Anda, orang yang paling dekat dengan dirinya.

Kata anak, “Duh, dipeluk nyaman sekali”. Sentuhan berperan sebagai pelengkap ‘pelajaran pertama’ mengenal dunia di hari-hari pertamanya. Yang bisa Anda lakukan: sentuhlah kulitnya yang halus dan lembut sesering mungkin. Sentuhan indera peraba Anda pada kulit bayi memungkinkan Anda berdua untuk saling mengenal lebih dalam satu sama lain. Rangsang ini juga penting untuk menstimulasi ujung syaraf peraba bayi.

Kata anak, “Duniaku ramai sekali”. Telinga adalah salah satu dari ‘pintu masuk’ informasi ke dalam otak bayi. Suara dan kata-kata lembut bernada positif, akan menjadi sebuah masukan yang baik dalam benak anak.

Semakin banyak data baik yang Anda masukan ke dalam otak bayi lewat pendengaran, akan semakin kaya pula perbendaharaan bayi tentang kebaikan. Yang bisa Anda lakukan: ucapkanlah kata-kata positif dengan nada lembut di telinganya, baik dengan menyebut namanya, maupun doa serta harapan. Nyanyikan lagu pengantar tidur, atau senandungkan langsung dengan nada lembut saat memberinya ASI.

Kata anak, “Mmmm … Bundaku harum”. Indera penciuman bayi sangat aktif. Indera ini pula yang membantu bayi mengenali sosok kedua orang tuanya, terutama ibu melalui kegiatan menyusui. Beberapa peneliti berhasil mengungkap bukti bahwa ibu dan bayinya dapat saling mengenali melalui aroma tubuh masing-masing. Aroma yang dikenali oleh bayi, akan membuatnya tenang dan tidak rewel, serta merangsang bayi untuk minum ASI dengan lancar.

Sekalipun kegiatan stimulasi pancaindera ampuh mempererat ikatan (attachment) dengan bayi yang baru lahir, tak perlu memaksakan diri dengan terus-menerus memberi rangsang. Daya tahan bayi untuk memperoleh stimulasi masih sangat terbatas. Pada umumnya, hanya mampu menerima rangsang 3 – 5 menit saja. Jadi, biarkan kegiatan yang mendekatkan Anda dengan anak terbentuk secara alami, dan lakukan latihan sesuai intuisi Anda sebagai Ayah dan Bunda.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Psikologi/stimulasi.pancaindera.pelajaran.pertama.bayi.baru.lahir/001/007/7/1/2
Begitu lahir, bayi sudah sangat peka dan sadar terhadap lingkungan. Anda bisa mempererat hubungan dengan bayi sambil menstimulasi pancainderanya.

Apa yang paling dibutuhkan di hari-hari pertama bayi yang baru lahir? Selain ASI, tentu saja bonding dengan orang tua dan stimulasi pancaindera penuh Cinta! Manfaatkan seluruh pancaindera Anda, libatkan pula intuisi, lalu jalinlah hubungan erat dengan anak melalui kegiatan yang menyenangkan dan mencerdaskan berikut ini:

Kata anak, „Wow, mata Bundaku besar“. Kemampuan visual bayi masih sangat terbatas. Jarak pandang terjauhnya tidak lebih dari 25 cm. Maklum, dunianya masih sebatas payudara dan wajah ibu saat disusui.

Ikatan batin antara Anda dan bayi bisa dipupuk melalui tatapan mata. Yang bisa Anda lakukan: tataplah matanya selama menyusui bayi. Berbicaralah dengan memfokuskan pandangan kepadanya. Biarkan pula jemari mungilnya menyentuh wajah Anda untuk lebih mengenal Anda, orang yang paling dekat dengan dirinya.

Kata anak, “Duh, dipeluk nyaman sekali”. Sentuhan berperan sebagai pelengkap ‘pelajaran pertama’ mengenal dunia di hari-hari pertamanya. Yang bisa Anda lakukan: sentuhlah kulitnya yang halus dan lembut sesering mungkin. Sentuhan indera peraba Anda pada kulit bayi memungkinkan Anda berdua untuk saling mengenal lebih dalam satu sama lain. Rangsang ini juga penting untuk menstimulasi ujung syaraf peraba bayi.

Kata anak, “Duniaku ramai sekali”. Telinga adalah salah satu dari ‘pintu masuk’ informasi ke dalam otak bayi. Suara dan kata-kata lembut bernada positif, akan menjadi sebuah masukan yang baik dalam benak anak.

Semakin banyak data baik yang Anda masukan ke dalam otak bayi lewat pendengaran, akan semakin kaya pula perbendaharaan bayi tentang kebaikan. Yang bisa Anda lakukan: ucapkanlah kata-kata positif dengan nada lembut di telinganya, baik dengan menyebut namanya, maupun doa serta harapan. Nyanyikan lagu pengantar tidur, atau senandungkan langsung dengan nada lembut saat memberinya ASI.

Kata anak, “Mmmm … Bundaku harum”. Indera penciuman bayi sangat aktif. Indera ini pula yang membantu bayi mengenali sosok kedua orang tuanya, terutama ibu melalui kegiatan menyusui. Beberapa peneliti berhasil mengungkap bukti bahwa ibu dan bayinya dapat saling mengenali melalui aroma tubuh masing-masing. Aroma yang dikenali oleh bayi, akan membuatnya tenang dan tidak rewel, serta merangsang bayi untuk minum ASI dengan lancar.

Sekalipun kegiatan stimulasi pancaindera ampuh mempererat ikatan (attachment) dengan bayi yang baru lahir, tak perlu memaksakan diri dengan terus-menerus memberi rangsang. Daya tahan bayi untuk memperoleh stimulasi masih sangat terbatas. Pada umumnya, hanya mampu menerima rangsang 3 – 5 menit saja. Jadi, biarkan kegiatan yang mendekatkan Anda dengan anak terbentuk secara alami, dan lakukan latihan sesuai intuisi Anda sebagai Ayah dan Bunda.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Psikologi/stimulasi.pancaindera.pelajaran.pertama.bayi.baru.lahir/001/007/7/1/2

KEBUTUHAN BAYI BARU LAHIR

Begitu lahir, memang sudah bisa belajar, tapi perlu diingat, bayi baru lahir pun butuh waktu untuk didirinya sendiri. Bayi butuh istirahat, bebas dari rangsangan yang katanya bisa membuatnya cepat pintar. Itu sebabnya, Anda perlu tahu apa yang dibutuhkan bayi baru lahir.

*Usia 0-1 bulan.
Apa yang dipelajarinya? Hal penting yang dipelajarinya pada sebulan pertama kehidupan adalah kepercayaan pada orang yang mengasuhnya.
Apa yang dapat Anda lakukan? Beri perhatian penuh pada sang buah hati dengan kata-kata yang lembut, sentuhan penuh cinta, serta segera respons jika dia menangis.
Apa yang perlu diingat? Sedapat mungkin hindari stimulasi lingkungan yang terlalu banyak, seperti lampu terlalu terang, suara yang terlalu ramai, dan sebagainya.

*Usia 1-3 bulan.
Apa yang dipelajarinya? Dia mulai sadar akan keberadaan orang dan benda-benda di sekitarnya. Dia juga mulai mengidentifikasi berbagai suara, serta dari mana asalnya. Hal ini akan ditunjukkan dengan mengarahkan pandangannya ke sumber suara.
Apa yang dapat dilakukan? Letakkan mainan di seputar atau di atas boksnya. Balita akan sangat menikmati gerakan benda-benda tersebut.
Apa yang perlu dingat? Adan tak perlu beli mainan dengan suara yang riuh rendah, atau dilengkapi dengan berbagai lampu warna-warni, karena kemampuan bayi untuk menikmatinya masih terbatas. Sekedar sapu tangan yang digerak-gerakkan di depannya saja, sudah bisa membuatnya gembira.

Satu hal yang penting diingat, bayi juga butuh waktu untuk didirinya sendiri. Di sinilah dibutuhkan kepekaan Anda. Hentikan segera kegiatan Anda berdua, jika tawanya mulai kurang beresemangat. Mungkin, ia bosan atau lelah, dan perlu istirahat.

* Sesekali, letakkan bayi dalam boksnya untuk beberapa saat. Setelah itu, Anda dapat mengajaknya bermain kembali.
* Istirahat atau bersantai juga dapat dilakukan dengan berbaring berdua. Baringkan ia di sisi Anda. Memandang langit-langit kamar berdua dalam suasana diam, merupakan saat santai yang cukup berharga bagi Anda dan bayi.

Jadi kesederhanaan dan sentuhan cinta yang tulus akan sangat berarti bagi buah hati Anda, daripada ‘hebohnya’ aneka mainan yang belum tentu dibutuhkannya pada saat ini. Selama bersantai bersama sang buang hati.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Psikologi/apa.yang.dibutuhkan.bayi.baru.lahir/001/007/976/1
Begitu lahir, memang sudah bisa belajar, tapi perlu diingat, bayi baru lahir pun butuh waktu untuk didirinya sendiri. Bayi butuh istirahat, bebas dari rangsangan yang katanya bisa membuatnya cepat pintar. Itu sebabnya, Anda perlu tahu apa yang dibutuhkan bayi baru lahir.

*Usia 0-1 bulan.
Apa yang dipelajarinya? Hal penting yang dipelajarinya pada sebulan pertama kehidupan adalah kepercayaan pada orang yang mengasuhnya.
Apa yang dapat Anda lakukan? Beri perhatian penuh pada sang buah hati dengan kata-kata yang lembut, sentuhan penuh cinta, serta segera respons jika dia menangis.
Apa yang perlu diingat? Sedapat mungkin hindari stimulasi lingkungan yang terlalu banyak, seperti lampu terlalu terang, suara yang terlalu ramai, dan sebagainya.

*Usia 1-3 bulan.
Apa yang dipelajarinya? Dia mulai sadar akan keberadaan orang dan benda-benda di sekitarnya. Dia juga mulai mengidentifikasi berbagai suara, serta dari mana asalnya. Hal ini akan ditunjukkan dengan mengarahkan pandangannya ke sumber suara.
Apa yang dapat dilakukan? Letakkan mainan di seputar atau di atas boksnya. Balita akan sangat menikmati gerakan benda-benda tersebut.
Apa yang perlu dingat? Adan tak perlu beli mainan dengan suara yang riuh rendah, atau dilengkapi dengan berbagai lampu warna-warni, karena kemampuan bayi untuk menikmatinya masih terbatas. Sekedar sapu tangan yang digerak-gerakkan di depannya saja, sudah bisa membuatnya gembira.

Satu hal yang penting diingat, bayi juga butuh waktu untuk didirinya sendiri. Di sinilah dibutuhkan kepekaan Anda. Hentikan segera kegiatan Anda berdua, jika tawanya mulai kurang beresemangat. Mungkin, ia bosan atau lelah, dan perlu istirahat.

* Sesekali, letakkan bayi dalam boksnya untuk beberapa saat. Setelah itu, Anda dapat mengajaknya bermain kembali.
* Istirahat atau bersantai juga dapat dilakukan dengan berbaring berdua. Baringkan ia di sisi Anda. Memandang langit-langit kamar berdua dalam suasana diam, merupakan saat santai yang cukup berharga bagi Anda dan bayi.

Jadi kesederhanaan dan sentuhan cinta yang tulus akan sangat berarti bagi buah hati Anda, daripada ‘hebohnya’ aneka mainan yang belum tentu dibutuhkannya pada saat ini. Selama bersantai bersama sang buang hati.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Psikologi/apa.yang.dibutuhkan.bayi.baru.lahir/001/007/976/1

TES KEHAMILAN : POSITIF ATAU NEGATIF?

Ada dua jenis tes kehamilan: tes urin dan tes darah. Keduanya sama-sama bertujuan mendeteksi keberadaan hormon kehamilan. Perbedaannya, Anda harus melakukan tes darah di rumah sakit sedangkan tes urin bisa Anda lakukan sendiri di rumah.
Saat ini, perempuan yang menduga dirinya hamil akan melakukan tes kehamilan ini terlebih dahulu sebelum memeriksakan diri ke dokter. Alat tes kehamilan ini mudah digunakan, bersifat pribadi, dan harganya terjangkau.
Tes urin ini bisa menunjukkan hasilnya sekitar dua minggu setelah pembuahan. Bila hasil tes mengatakan Anda positif hamil, Anda perlu segera menghubungi dokter. Dokter kandungan dapat melakukan tes yang lebih sensitif dan pemeriksaan pelvis untuk memastikan kehamilan Anda. Dokter menggunakan dua jenis tes darah untuk memeriksa kehamilan yakni kualitatif dan kuantitatif. Tes darah dapat mendeteksi HCG lebih awal daripada tes urin. Tes darah dapat mendeteksi kehamilan sekitar enam sampai delapan hari setelah Anda berovulasi (melepaskan sel telur dari ovarium). Tes darah kuantitatif atau disebut juga tes beta HCG dapat menunjukkan berapa tepatnya kadar HCG dalam darah Anda bahkan saat kadarnya masih sedikit. Tes darah kualitatif hanya akan menunjukkan apakah ada HCG atau tidak. Jenis tes darah ini memiliki akurasi yang sama dengan tes urin.

Bagaimana alat tes kehamilan bekerja?
Alat tes kehamilan mendeteksi hormon khusus yang ada dalam urin atau darah yang hanya ada ketika seorang perempuan sedang hamil. Hormon yang sering disebut dengan hormon kehamilan ini adalah HCG atau human chorionic gonadotropin.

HCG diproduksi oleh plasenta dan hormon ini ada dalam tubuh Anda ketika sel telur yang telah dibuahi menempel ke rahim. Hal ini terjadi sekitar enam hari setelah hubungan seksual. Tetapi pada beberapa perempuan, lamanya bisa lebih dari enam hari. Kadar HCG akan meningkat secara drastis seiring dengan bertumbuhnya janin.

Akuratkah alat tes kehamilan?
Banyak merek alat tes kehamilan mengklaim memiliki akurasi 99% bahkan satu minggu setelah berhubungan seksual. Sedangkan riset menunjukkan bahwa semakin dini Anda melakukan tes, semakin tidak akurat hasilnya. Sebaiknya Anda menunggu satu minggu setelah Anda terlambat menstruasi sebelum melakukan tes. Bila Anda tidak sabar menunggu, lebih baik Anda memeriksakan diri ke dokter.

Alat tes kehamilan bisa memiliki akurasi yang baik, namun akurasi ini tergantung dari kapan dan bagaimana Anda menggunakannya.

* Pastikan Anda mengikuti petunjuk penggunaan produk dan memperhatikan tanggal kadaluarsa. Produk dengan merek yang berbeda akan memiliki instruksi yang berbeda untuk mengambil sampel urin dan waktu yang dibutuhkan untuk menunggu munculnya hasil tes.
* Ketika melihat hasil, Anda tidak perlu memperhatikan seberapa tebal garisnya. Bila itu menunjukkan simbol positif, meski warnanya pudar, itu berarti positif.
* Kadar HCG dalam urin meningkat seiring berjalannya waktu. Jadi, semakin awal Anda melakukan tes kehamilan, semakin sulit bagi alat tes untuk mendeteksi keberadaan HCG.
* Anda juga bisa meningkatkan akurasinya dengan melakukan tes di pagi hari saat urin masih pekat.
* Meski Anda sedang minum obat, termasuk pil KB dan antibiotik, hal ini tidak akan mempengaruhi hasi tes kehamilan Anda. Begitupula dengan alkohol. Namun, begitu Anda tahu positif hamil, Anda sebaiknya berhenti minum alkohol.
* Bila sebelumnya Anda mengikuti terapi hormon untuk meningkatkan kesuburan, hasil tes urin maupun tes darah tidak bisa diandalkan. Obat-obatan yang Anda minum tersebut bisa jadi mengandung HCG. Untuk mengetahui kehamilan, Anda perlu USG.

Sumber:http://www.motherandbaby.co.id/index.php?mod=vcontent&tokenid=539fd53b59e3bb12d203f45a912eeaf2
Ada dua jenis tes kehamilan: tes urin dan tes darah. Keduanya sama-sama bertujuan mendeteksi keberadaan hormon kehamilan. Perbedaannya, Anda harus melakukan tes darah di rumah sakit sedangkan tes urin bisa Anda lakukan sendiri di rumah.
Saat ini, perempuan yang menduga dirinya hamil akan melakukan tes kehamilan ini terlebih dahulu sebelum memeriksakan diri ke dokter. Alat tes kehamilan ini mudah digunakan, bersifat pribadi, dan harganya terjangkau.
Tes urin ini bisa menunjukkan hasilnya sekitar dua minggu setelah pembuahan. Bila hasil tes mengatakan Anda positif hamil, Anda perlu segera menghubungi dokter. Dokter kandungan dapat melakukan tes yang lebih sensitif dan pemeriksaan pelvis untuk memastikan kehamilan Anda. Dokter menggunakan dua jenis tes darah untuk memeriksa kehamilan yakni kualitatif dan kuantitatif. Tes darah dapat mendeteksi HCG lebih awal daripada tes urin. Tes darah dapat mendeteksi kehamilan sekitar enam sampai delapan hari setelah Anda berovulasi (melepaskan sel telur dari ovarium). Tes darah kuantitatif atau disebut juga tes beta HCG dapat menunjukkan berapa tepatnya kadar HCG dalam darah Anda bahkan saat kadarnya masih sedikit. Tes darah kualitatif hanya akan menunjukkan apakah ada HCG atau tidak. Jenis tes darah ini memiliki akurasi yang sama dengan tes urin.

Bagaimana alat tes kehamilan bekerja?
Alat tes kehamilan mendeteksi hormon khusus yang ada dalam urin atau darah yang hanya ada ketika seorang perempuan sedang hamil. Hormon yang sering disebut dengan hormon kehamilan ini adalah HCG atau human chorionic gonadotropin.

HCG diproduksi oleh plasenta dan hormon ini ada dalam tubuh Anda ketika sel telur yang telah dibuahi menempel ke rahim. Hal ini terjadi sekitar enam hari setelah hubungan seksual. Tetapi pada beberapa perempuan, lamanya bisa lebih dari enam hari. Kadar HCG akan meningkat secara drastis seiring dengan bertumbuhnya janin.

Akuratkah alat tes kehamilan?
Banyak merek alat tes kehamilan mengklaim memiliki akurasi 99% bahkan satu minggu setelah berhubungan seksual. Sedangkan riset menunjukkan bahwa semakin dini Anda melakukan tes, semakin tidak akurat hasilnya. Sebaiknya Anda menunggu satu minggu setelah Anda terlambat menstruasi sebelum melakukan tes. Bila Anda tidak sabar menunggu, lebih baik Anda memeriksakan diri ke dokter.

Alat tes kehamilan bisa memiliki akurasi yang baik, namun akurasi ini tergantung dari kapan dan bagaimana Anda menggunakannya.

* Pastikan Anda mengikuti petunjuk penggunaan produk dan memperhatikan tanggal kadaluarsa. Produk dengan merek yang berbeda akan memiliki instruksi yang berbeda untuk mengambil sampel urin dan waktu yang dibutuhkan untuk menunggu munculnya hasil tes.
* Ketika melihat hasil, Anda tidak perlu memperhatikan seberapa tebal garisnya. Bila itu menunjukkan simbol positif, meski warnanya pudar, itu berarti positif.
* Kadar HCG dalam urin meningkat seiring berjalannya waktu. Jadi, semakin awal Anda melakukan tes kehamilan, semakin sulit bagi alat tes untuk mendeteksi keberadaan HCG.
* Anda juga bisa meningkatkan akurasinya dengan melakukan tes di pagi hari saat urin masih pekat.
* Meski Anda sedang minum obat, termasuk pil KB dan antibiotik, hal ini tidak akan mempengaruhi hasi tes kehamilan Anda. Begitupula dengan alkohol. Namun, begitu Anda tahu positif hamil, Anda sebaiknya berhenti minum alkohol.
* Bila sebelumnya Anda mengikuti terapi hormon untuk meningkatkan kesuburan, hasil tes urin maupun tes darah tidak bisa diandalkan. Obat-obatan yang Anda minum tersebut bisa jadi mengandung HCG. Untuk mengetahui kehamilan, Anda perlu USG.

Sumber:http://www.motherandbaby.co.id/index.php?mod=vcontent&tokenid=539fd53b59e3bb12d203f45a912eeaf2

PERLENGKAPAN BAYI YANG TAK HARUS DI BELI

Mempersiapkan perlengkapan bayi memang merupakan kegiatan yang menyenangkan. Hati-hati, jangan sampai over budget. Ketahuilah dulu yang mana yang sebenarnya tidak harus dimiliki.
Moses Basket
Moses basket adalah boks kecil untuk bayi yang hanya bisa digunakan hingga bayi berusia kira-kira tiga bulan. Barang ini tidak terlalu dibutuhkan karena masa penggunaannya hanya sebentar (kurang lebih tiga bulan). Sebagai penggantinya Anda bisa menggunakan boks besar yang diletakkan satu ruangan dengan Anda, atau alternatif lain adalah dengan meletakkan si kecil di stroller dan dekatkan posisinya ke tempat tidur Anda. Jaring Mandi
Jaring mandi ini berfungsi agar bayi tidak tergelincir saat dimandikan. Barang ini tidak terlalu penting karena yang harus diutamakan adalah teknik memandikannya. Untuk mencegah bayi tergelincir saat mandi, pegangi bayi seperti pada posisi menyusu. Gunakan tangan kiri Anda untuk menyangga tubuhnya, kemudian kaitkan jari tangan kiri Anda di pangkal lengan kiri bayi. Posisi jari inilah yang ‘mengunci’ bayi supaya tidak merosot.

Keranjang Bayi
Keranjang bayi adalah untuk membawa bayi newborn dengan cara ditenteng. Barang ini tidak terlalu penting jika Anda berniat memperkerjakan baby sitter. Fungsi keranjang bayi dapat digantikan oleh pengasuh atau baby sitter.

Sterilizer dan Pemanas Botol.
Sterilizer digunakan untuk mensteril botol susu dan peralatan makan yang digunakan bayi. Sedangkan pemanas botol berfungsi untuk menghangatkan susu yang akan diminum. Barang ini tidak harus dibeli karena mensteril botol susu, piring dan sendok makan si kecil dapat dilakukan dengan cara lain. Begitu juga dengan memanaskan susu. Fungsi sterilizer dapat diganti dengan cara merebus atau menyeduh peralatan makannya dengan air mendidih. Sedangkan memanaskan susu bisa dengan cara merendam botol yang berisi susu ke dalam gelas atau cangkir yang berisi air panas.

Baby Monitor
Baby monitor digunakan untuk alasan keamanan si kecil. Barang ini tidak harus dibeli jika Anda berniat menjadi ibu rumah tangga yang selalu siaga menjaga si kecil. Fungsi Baby Monitor bisa diganti dengan walkie talkie yang prinsip kerjanya serupa.

Baby Walker
Dahulu baby walker digunakan sebagai sarana bagi si kecil untuk belajar berjalan. Saat ini pun masih ada orang tua yang membelikan baby walker untuk anaknya. Barang ini tidak harus dibeli karena sudah tidak dianjurkan oleh dokter. Fungsi baby walker dapat diganti dengan sarana belajar berjalan lain yang mempunyai manfaat yang sama dengan baby walker.

Sumber:http://www.motherandbaby.co.id/index.php?mod=vcontent&tokenid=0f28b5d49b3020afeecd95b4009adf4c
Mempersiapkan perlengkapan bayi memang merupakan kegiatan yang menyenangkan. Hati-hati, jangan sampai over budget. Ketahuilah dulu yang mana yang sebenarnya tidak harus dimiliki.
Moses Basket
Moses basket adalah boks kecil untuk bayi yang hanya bisa digunakan hingga bayi berusia kira-kira tiga bulan. Barang ini tidak terlalu dibutuhkan karena masa penggunaannya hanya sebentar (kurang lebih tiga bulan). Sebagai penggantinya Anda bisa menggunakan boks besar yang diletakkan satu ruangan dengan Anda, atau alternatif lain adalah dengan meletakkan si kecil di stroller dan dekatkan posisinya ke tempat tidur Anda. Jaring Mandi
Jaring mandi ini berfungsi agar bayi tidak tergelincir saat dimandikan. Barang ini tidak terlalu penting karena yang harus diutamakan adalah teknik memandikannya. Untuk mencegah bayi tergelincir saat mandi, pegangi bayi seperti pada posisi menyusu. Gunakan tangan kiri Anda untuk menyangga tubuhnya, kemudian kaitkan jari tangan kiri Anda di pangkal lengan kiri bayi. Posisi jari inilah yang ‘mengunci’ bayi supaya tidak merosot.

Keranjang Bayi
Keranjang bayi adalah untuk membawa bayi newborn dengan cara ditenteng. Barang ini tidak terlalu penting jika Anda berniat memperkerjakan baby sitter. Fungsi keranjang bayi dapat digantikan oleh pengasuh atau baby sitter.

Sterilizer dan Pemanas Botol.
Sterilizer digunakan untuk mensteril botol susu dan peralatan makan yang digunakan bayi. Sedangkan pemanas botol berfungsi untuk menghangatkan susu yang akan diminum. Barang ini tidak harus dibeli karena mensteril botol susu, piring dan sendok makan si kecil dapat dilakukan dengan cara lain. Begitu juga dengan memanaskan susu. Fungsi sterilizer dapat diganti dengan cara merebus atau menyeduh peralatan makannya dengan air mendidih. Sedangkan memanaskan susu bisa dengan cara merendam botol yang berisi susu ke dalam gelas atau cangkir yang berisi air panas.

Baby Monitor
Baby monitor digunakan untuk alasan keamanan si kecil. Barang ini tidak harus dibeli jika Anda berniat menjadi ibu rumah tangga yang selalu siaga menjaga si kecil. Fungsi Baby Monitor bisa diganti dengan walkie talkie yang prinsip kerjanya serupa.

Baby Walker
Dahulu baby walker digunakan sebagai sarana bagi si kecil untuk belajar berjalan. Saat ini pun masih ada orang tua yang membelikan baby walker untuk anaknya. Barang ini tidak harus dibeli karena sudah tidak dianjurkan oleh dokter. Fungsi baby walker dapat diganti dengan sarana belajar berjalan lain yang mempunyai manfaat yang sama dengan baby walker.

Sumber:http://www.motherandbaby.co.id/index.php?mod=vcontent&tokenid=0f28b5d49b3020afeecd95b4009adf4c

MELAHIRKAN NORMAL? BAGAIMANA SIH RASANYA?

Setiap proses persalinan itu unik. Tidak ada dua persalinan yang prosesnya sama persis. Mungkin akan lebih menakutkan bagi Anda yang baru pertama kali melahirkan (secara normal). Tapi berapa kali pun pengalaman Anda, melahirkan tetap saja terasa mendebarkan.
Pada dasarnya, proses persalinan terbagi menjadi tiga tahap dan tiap tahap memiliki sensasi dan tantangan tersendiri. Kami akan menuntun Anda mengintip proses persalinan pada tiap tahap. Yang pasti, itu semua sepadan dengan apa yang akan Anda dapatkan: Seorang bayi!
Tahap 1: Kontraksi
Apa rasanya?
Suatu kontraksi rasanya kira-kira seperti ada orang yang menarik ikat pinggang kita dengan sangat kencang selama 20 detik. Sepanjang proses kelahiran, kontraksi akan makin kencang dan makin sakit. Selalu ada jeda di antara setiap kontraksi, bahkan pada yang paling menyakitkan.
Apa yang terjadi pada tubuh Anda?
Pada saat organ tubuh bayi Anda matang, ia akan memproduksi hormon yang akan merangsang otot rahim mengencang sehingga terjadi kontraksi. Gerakan ini akan menarik leher rahim Anda dan akan memberikan pembukaan jalan bagi janin. Sayangnya, proses pembukaan ini bisa berlangsung dua hingga 20 jam!
Apa yang terjadi pada bayi Anda?
Pada setiap kontraksi, kepala janin tertekan dan terdorong ke leher rahim. Posisi janin bergulung ke bawah dan siap untuk lahir. Pada saat yang sama, himpitan kontraksi akan memicu hormon-hormon dalam tubuhnya. Hormon ini akan mempersiapkan dirinya untuk lahir, menurunkan detak jantungnya sehingga ia bisa melalui masa kurang oksigen selama proses kelahiran. Selain itu paru-parunya juga akan dipersiapkan untuk bernafas ketika ia sudah lahir nanti.
Bagaimana melaluinya?

* Alihkan perhatian Anda dengan nonton televisi atau ngemil. Anda juga bisa melakukan aktivitas ringan seperti mandi atau membuat teh.
* Tarik nafas dalam-dalam sepanjang kontraksi. Relaks saja. Makin Anda tegang, makin sakit rasanya.
* Mintalah pengurang rasa sakit. Kalau Anda sudah tidak tahan lagi, jangan malu untuk memintanya.

Transisi
Pada akhir tahap ini, ketika pembukaan sudah cukup, Anda akan melalui masa transisi. Kontraksi Anda akan masuk ke tahap puncak dan Anda mungkin sudah nyaris menyerah. Kabar baiknya, masa ini hanya akan berlangsung beberapa menit.

Tahap 2: Mendorong
Apa rasanya?
Anda akan merasakan dorongan hebat dari bokong Anda, seolah-olah Anda hendak buang air besar. Beberapa saat kemudian, Anda akan merasa ingin sekali mengejan. Anda akan merasa sangat senang atau sangat takut atau bisa merasakan keduanya! Sejalan dengan keluarnya kepala bayi dari vagina, Anda akan merasakan tarikan dan sensasi panas pada liang vagina. Kemudian, begitu bayi Anda lahir, Anda akan merasakan gelombang kelegaan yang dahsyat dan ajaib!
Apa yang terjadi pada tubuh Anda?
Kontraksi Anda sekarang memudahkan kepala bayi untuk keluar melalui leher rahim yang telah terbuka. Tahap kedua ini dapat berlangsung beberapa menit atau bisa jadi sampai dua jam lamanya.
Apa yang terjadi pada bayi Anda?
Begitu tubuhnya terdorong ke bawah, lehernya akan menggeliat untuk menyesuaikan ruang vagina Anda. Ketika kepala dan bahunya keluar, dia akan merasakan udara masuk ke dalam paru-parunya.
Bagaimana melaluinya?

* Jangan dorong sampai dokter memberi isyarat pada Anda. Bahkan kalau pembukaan sudah lengkap, kepala janin belum tentu sudah dalam posisi yang pas untuk keluar. Tunggu dan istirahatlah sampai dokter memberi aba-aba pada Anda.
* Lenturkanlah otot pelvis Anda. Wajar saja untuk merasa takut sobek, tapi kalau pelvis Anda tegang, kepala janin akan sulit keluar.
* Jika memungkinkan, tetap pada posisi tegak agar lahirnya bayi Anda terbantu gaya gravitasi.
* Dengarkan panduan dari dokter/bidan. Ketika kepala bayi sudah terlihat, ia akan memberitahu kapan waktunya mendorong, kapan berhenti, sehingga bahu dan badan bayi bisa keluar dengan perlahan.

Tahap 3: Pasca-Melahirkan
Apa rasanya?
Anda mungkin tidak terpikir bahwa ada tahap ini. Setelah lelah sekaligus lega karena bayi Anda lahir, Anda akan mengalami kontraksi. Tetapi, kontraksi ini tidak akan terasa jika dibandingkan dengan kontraksi tahap sebelumnya.
Apa yang terjadi pada tubuh Anda?
Rahim Anda terus berkontraksi untuk mengeluarkan plasenta dan jaringannya lepas dari dinding rahim. Kontraksi berikutnya ditambah bantuan dari bidan, akan mengeluarkan plasenta dari tubuh Anda. Kebanyakan perempuan mendapatkan suntikan untuk mempercepat proses ini. Tahap ini terjadi lima sampai 30 menit dari kelahiran.
Setelah bayi Anda diperiksa oleh bidan, ia dapat Anda peluk dan pandangi. Ia akan merespon pada suara Anda dan merasa nyaman dengan sentuhan Anda.
Bagaimana melaluinya?

* Abaikan saja
Momen-momen ini sebaiknya Anda gunakan untuk berduaan dengan bayi baru Anda. Biarkan bidan yang mengurus plasenta.

* Sodorkan payudara pada bayi Anda
Ia belum tentu langsung menghisapnya, tapi kalau ia mulai menyusu, proses pengeluaran plasenta akan lebih cepat.

Sumber:http://www.motherandbaby.co.id/index.php?mod=vcontent&tokenid=f7e6c85504ce6e82442c770f7c8606f0
Setiap proses persalinan itu unik. Tidak ada dua persalinan yang prosesnya sama persis. Mungkin akan lebih menakutkan bagi Anda yang baru pertama kali melahirkan (secara normal). Tapi berapa kali pun pengalaman Anda, melahirkan tetap saja terasa mendebarkan.
Pada dasarnya, proses persalinan terbagi menjadi tiga tahap dan tiap tahap memiliki sensasi dan tantangan tersendiri. Kami akan menuntun Anda mengintip proses persalinan pada tiap tahap. Yang pasti, itu semua sepadan dengan apa yang akan Anda dapatkan: Seorang bayi!
Tahap 1: Kontraksi
Apa rasanya?
Suatu kontraksi rasanya kira-kira seperti ada orang yang menarik ikat pinggang kita dengan sangat kencang selama 20 detik. Sepanjang proses kelahiran, kontraksi akan makin kencang dan makin sakit. Selalu ada jeda di antara setiap kontraksi, bahkan pada yang paling menyakitkan.
Apa yang terjadi pada tubuh Anda?
Pada saat organ tubuh bayi Anda matang, ia akan memproduksi hormon yang akan merangsang otot rahim mengencang sehingga terjadi kontraksi. Gerakan ini akan menarik leher rahim Anda dan akan memberikan pembukaan jalan bagi janin. Sayangnya, proses pembukaan ini bisa berlangsung dua hingga 20 jam!
Apa yang terjadi pada bayi Anda?
Pada setiap kontraksi, kepala janin tertekan dan terdorong ke leher rahim. Posisi janin bergulung ke bawah dan siap untuk lahir. Pada saat yang sama, himpitan kontraksi akan memicu hormon-hormon dalam tubuhnya. Hormon ini akan mempersiapkan dirinya untuk lahir, menurunkan detak jantungnya sehingga ia bisa melalui masa kurang oksigen selama proses kelahiran. Selain itu paru-parunya juga akan dipersiapkan untuk bernafas ketika ia sudah lahir nanti.
Bagaimana melaluinya?

* Alihkan perhatian Anda dengan nonton televisi atau ngemil. Anda juga bisa melakukan aktivitas ringan seperti mandi atau membuat teh.
* Tarik nafas dalam-dalam sepanjang kontraksi. Relaks saja. Makin Anda tegang, makin sakit rasanya.
* Mintalah pengurang rasa sakit. Kalau Anda sudah tidak tahan lagi, jangan malu untuk memintanya.

Transisi
Pada akhir tahap ini, ketika pembukaan sudah cukup, Anda akan melalui masa transisi. Kontraksi Anda akan masuk ke tahap puncak dan Anda mungkin sudah nyaris menyerah. Kabar baiknya, masa ini hanya akan berlangsung beberapa menit.

Tahap 2: Mendorong
Apa rasanya?
Anda akan merasakan dorongan hebat dari bokong Anda, seolah-olah Anda hendak buang air besar. Beberapa saat kemudian, Anda akan merasa ingin sekali mengejan. Anda akan merasa sangat senang atau sangat takut atau bisa merasakan keduanya! Sejalan dengan keluarnya kepala bayi dari vagina, Anda akan merasakan tarikan dan sensasi panas pada liang vagina. Kemudian, begitu bayi Anda lahir, Anda akan merasakan gelombang kelegaan yang dahsyat dan ajaib!
Apa yang terjadi pada tubuh Anda?
Kontraksi Anda sekarang memudahkan kepala bayi untuk keluar melalui leher rahim yang telah terbuka. Tahap kedua ini dapat berlangsung beberapa menit atau bisa jadi sampai dua jam lamanya.
Apa yang terjadi pada bayi Anda?
Begitu tubuhnya terdorong ke bawah, lehernya akan menggeliat untuk menyesuaikan ruang vagina Anda. Ketika kepala dan bahunya keluar, dia akan merasakan udara masuk ke dalam paru-parunya.
Bagaimana melaluinya?

* Jangan dorong sampai dokter memberi isyarat pada Anda. Bahkan kalau pembukaan sudah lengkap, kepala janin belum tentu sudah dalam posisi yang pas untuk keluar. Tunggu dan istirahatlah sampai dokter memberi aba-aba pada Anda.
* Lenturkanlah otot pelvis Anda. Wajar saja untuk merasa takut sobek, tapi kalau pelvis Anda tegang, kepala janin akan sulit keluar.
* Jika memungkinkan, tetap pada posisi tegak agar lahirnya bayi Anda terbantu gaya gravitasi.
* Dengarkan panduan dari dokter/bidan. Ketika kepala bayi sudah terlihat, ia akan memberitahu kapan waktunya mendorong, kapan berhenti, sehingga bahu dan badan bayi bisa keluar dengan perlahan.

Tahap 3: Pasca-Melahirkan
Apa rasanya?
Anda mungkin tidak terpikir bahwa ada tahap ini. Setelah lelah sekaligus lega karena bayi Anda lahir, Anda akan mengalami kontraksi. Tetapi, kontraksi ini tidak akan terasa jika dibandingkan dengan kontraksi tahap sebelumnya.
Apa yang terjadi pada tubuh Anda?
Rahim Anda terus berkontraksi untuk mengeluarkan plasenta dan jaringannya lepas dari dinding rahim. Kontraksi berikutnya ditambah bantuan dari bidan, akan mengeluarkan plasenta dari tubuh Anda. Kebanyakan perempuan mendapatkan suntikan untuk mempercepat proses ini. Tahap ini terjadi lima sampai 30 menit dari kelahiran.
Setelah bayi Anda diperiksa oleh bidan, ia dapat Anda peluk dan pandangi. Ia akan merespon pada suara Anda dan merasa nyaman dengan sentuhan Anda.
Bagaimana melaluinya?

* Abaikan saja
Momen-momen ini sebaiknya Anda gunakan untuk berduaan dengan bayi baru Anda. Biarkan bidan yang mengurus plasenta.

* Sodorkan payudara pada bayi Anda
Ia belum tentu langsung menghisapnya, tapi kalau ia mulai menyusu, proses pengeluaran plasenta akan lebih cepat.

Sumber:http://www.motherandbaby.co.id/index.php?mod=vcontent&tokenid=f7e6c85504ce6e82442c770f7c8606f0

ATASI KERAK KEPALA PADA BAYI

Ciri kerak kepala: bersisik-sisik tebal berminyak berwarna kuning di dahi dan bagian atas kepala bayi. Yuk, bersihkan agar bayi jadi cantik, bersih dan merasa nyaman!

Bayi yang baru lahir memang biasanya masih terdapat kerak kepala di dahinya. Kerak kepala atau cradle cap ini memang akan terkelupas sendiri, menjadi serpihan-serpihan tipis seperti ketombe, jika sudah mengering.

Kerak kepala ini muncul akibat masih adanya kandungan hormon dari bunda dalam tubuh bayi. Untungnya, kerak kepala ini hanya bersifat sementara, yang akan hilang dengan sendirinya seiring berkurangnya kadar hormon ibu dalam tubuh bayi. Gangguan kulit ini mungkin akan berlangsung sampai bayi berusia 8 – 12 bulan.
Namun ada baiknya juga jika Anda membersihkan kerak kepala tersebut, karena selain mengganggu penampilan, kerak ini juga membuat gatal dan mengganggu pertumbuhan rambutnya.

Perawatan kerak kepala:

* Siapkan baby oil, sisir sikat yang halus, sampo bayi dan waslap. Gunakan hanya produk khusus bayi.
* Oleskan minyak pada kulit kepala bayi yang berkerak sambil dipijat perlahan. Biarkan kira-kira 12 jam atau diinapkan semalam, agar kerak melunak dan mudah dibersihkan. Anda bisa melakukannya pada saat bayi tidur.
* Sisir rambut bayi menggunakan sisir sikat halus, sambil mengangkat kerak kepala yang terlepas. Lakukan perlahan dan hati-hati.
* Cuci rambut dan kulit kepala bayi dengan sampo bayi, waslap, dan air hangat. Bilas sampai bersih.

Jika ternyata masih terdapat kerak di kepalanya, ulangi tahapan di atas keesokkan harinya. Jika perlu, gunakan serangkaian produk bayi khusus untuk mengatasi dan mencegah kerak kepala.

Hati-hati infeksi! Ketika Anda melakukan perawatan kerak kepala, berhati-hatilah. Kalau tidak, bisa terjadi infeksi pada kulit kepala bayi. Jangan melepas secara paksa kerak kepala saat kering, apalagi dilakukan dengan jemari tangan Anda karena bisa melukai kulit kepala bayi, serta menimbulkan risiko infeksi.

Jika Anda menjumpai tanda-tanda infeksi, seperti timbul ruam-ruam merah, bawa bayi ke dokter. Dokter mungkin akan menyarankan Anda menggunting rambut di bagian kulit kepala tersebut, dan memberinya salep antibiotik.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/Bayi/tips.atasi.kerak.kepala.bayi/001/001/66/2/3
Ciri kerak kepala: bersisik-sisik tebal berminyak berwarna kuning di dahi dan bagian atas kepala bayi. Yuk, bersihkan agar bayi jadi cantik, bersih dan merasa nyaman!

Bayi yang baru lahir memang biasanya masih terdapat kerak kepala di dahinya. Kerak kepala atau cradle cap ini memang akan terkelupas sendiri, menjadi serpihan-serpihan tipis seperti ketombe, jika sudah mengering.

Kerak kepala ini muncul akibat masih adanya kandungan hormon dari bunda dalam tubuh bayi. Untungnya, kerak kepala ini hanya bersifat sementara, yang akan hilang dengan sendirinya seiring berkurangnya kadar hormon ibu dalam tubuh bayi. Gangguan kulit ini mungkin akan berlangsung sampai bayi berusia 8 – 12 bulan.
Namun ada baiknya juga jika Anda membersihkan kerak kepala tersebut, karena selain mengganggu penampilan, kerak ini juga membuat gatal dan mengganggu pertumbuhan rambutnya.

Perawatan kerak kepala:

* Siapkan baby oil, sisir sikat yang halus, sampo bayi dan waslap. Gunakan hanya produk khusus bayi.
* Oleskan minyak pada kulit kepala bayi yang berkerak sambil dipijat perlahan. Biarkan kira-kira 12 jam atau diinapkan semalam, agar kerak melunak dan mudah dibersihkan. Anda bisa melakukannya pada saat bayi tidur.
* Sisir rambut bayi menggunakan sisir sikat halus, sambil mengangkat kerak kepala yang terlepas. Lakukan perlahan dan hati-hati.
* Cuci rambut dan kulit kepala bayi dengan sampo bayi, waslap, dan air hangat. Bilas sampai bersih.

Jika ternyata masih terdapat kerak di kepalanya, ulangi tahapan di atas keesokkan harinya. Jika perlu, gunakan serangkaian produk bayi khusus untuk mengatasi dan mencegah kerak kepala.

Hati-hati infeksi! Ketika Anda melakukan perawatan kerak kepala, berhati-hatilah. Kalau tidak, bisa terjadi infeksi pada kulit kepala bayi. Jangan melepas secara paksa kerak kepala saat kering, apalagi dilakukan dengan jemari tangan Anda karena bisa melukai kulit kepala bayi, serta menimbulkan risiko infeksi.

Jika Anda menjumpai tanda-tanda infeksi, seperti timbul ruam-ruam merah, bawa bayi ke dokter. Dokter mungkin akan menyarankan Anda menggunting rambut di bagian kulit kepala tersebut, dan memberinya salep antibiotik.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/Bayi/tips.atasi.kerak.kepala.bayi/001/001/66/2/3

ANAK MENGOMPOL : KESALAHAN YANG HARUS DI HINDARI ORANG TUA

Ketika mendapati anaknya masih mengompol, banyak orang tua yang bertindak untuk menghentikan kebiasaan buruk itu. Meskipun tujuannya baik, tidak semuanya tepat. Berikut adalah tiga kesalahan yang paling umum dilakukan:

1. Membangunkan anak
Beberapa orang tua membangunkan anak mereka di malam hari untuk mengarahkannya ke toilet. Mereka berusaha mencegah agar anaknya tidak bangun hanya setelah dia mengompol. Membangunkan anak seperti itu mengganggu kenyenyakan tidurnya. Padahal, tidur nyenyak sangatlah penting bagi anak usia sekolah. Kelelahan yang berlebihan dan tidur yang terganggu dapat menurunkan daya memori dan konsentrasinya. Hal ini dapat menurunkan prestasi belajar dan berdampak negatif pada harga diri anak.

Para ahli meragukan efektivitas membangunkan anak di malam hari untuk mencegah mengompol. Anak hanya dapat menahan diri dari mengompol bila memiliki kesadaran sendiri untuk pergi ke toilet. Jika anak masih mengantuk tetapi dibawa ke toilet, dia tidak akan belajar. Para ahli bahkan menduga bahwa pola tidur yang terganggu justru dapat menjadi sebab mengompol.

2. Menghukum anak
Menghukum atau memarahi anak yang mengompol bukanlah tindakan yang tepat. Anda juga sebaiknya tidak membandingkannya dengan anak-anak lain atau saudaranya, misalnya dengan berkata: “Kakakmu di usiamu sudah tidak mengompol!”. Persaingan anak itu hanya menambah tekanan dan tidak membantu memperbaiki situasi. Anak-anak yang stres dan tertekan justru cenderung melanjutkan kebiasaan mengompolnya.

Lebih baik Anda sebagai orang tua memberikan penghargaan dan pujian setiap kali anak Anda tidak mengompol dan mencapai kemajuan. Penghargaan semacam itu meningkatkan harga diri dan memberinya kepercayaan. Anda perlu menyadari bahwa mengompol juga tidak menyenangkan baginya karena membuatnya malu dan merasa tidak nyaman.

3. Berlebihan membatasi minum
Beberapa orang tua membatasi anak agar tidak minum beberapa jam sebelum tidur. Meskipun hal ini mungkin efektif, bila pembatasannya berlebihan dapat membuat anak kehausan di malam hari sehingga mengganggu kualitas tidurnya dan merugikan kesehatannya secara umum. Daripada membatasi minum dengan ketat, sebaiknya Anda membiasakan anak untuk mengosongkan kandung kemih sebelum berangkat tidur.

Singkatnya, para orang tua sebaiknya tetap tenang dan bersabar bila anaknya masih mengompol. Dalam kebanyakan kasus, kebiasaan mengompol akan hilang sendiri ketika anak beranjak besar.

Sumber:http://majalahkesehatan.com/anak-mengompol-3-kesalahan-yang-harus-dihindari-orangtua/
Ketika mendapati anaknya masih mengompol, banyak orang tua yang bertindak untuk menghentikan kebiasaan buruk itu. Meskipun tujuannya baik, tidak semuanya tepat. Berikut adalah tiga kesalahan yang paling umum dilakukan:

1. Membangunkan anak
Beberapa orang tua membangunkan anak mereka di malam hari untuk mengarahkannya ke toilet. Mereka berusaha mencegah agar anaknya tidak bangun hanya setelah dia mengompol. Membangunkan anak seperti itu mengganggu kenyenyakan tidurnya. Padahal, tidur nyenyak sangatlah penting bagi anak usia sekolah. Kelelahan yang berlebihan dan tidur yang terganggu dapat menurunkan daya memori dan konsentrasinya. Hal ini dapat menurunkan prestasi belajar dan berdampak negatif pada harga diri anak.

Para ahli meragukan efektivitas membangunkan anak di malam hari untuk mencegah mengompol. Anak hanya dapat menahan diri dari mengompol bila memiliki kesadaran sendiri untuk pergi ke toilet. Jika anak masih mengantuk tetapi dibawa ke toilet, dia tidak akan belajar. Para ahli bahkan menduga bahwa pola tidur yang terganggu justru dapat menjadi sebab mengompol.

2. Menghukum anak
Menghukum atau memarahi anak yang mengompol bukanlah tindakan yang tepat. Anda juga sebaiknya tidak membandingkannya dengan anak-anak lain atau saudaranya, misalnya dengan berkata: “Kakakmu di usiamu sudah tidak mengompol!”. Persaingan anak itu hanya menambah tekanan dan tidak membantu memperbaiki situasi. Anak-anak yang stres dan tertekan justru cenderung melanjutkan kebiasaan mengompolnya.

Lebih baik Anda sebagai orang tua memberikan penghargaan dan pujian setiap kali anak Anda tidak mengompol dan mencapai kemajuan. Penghargaan semacam itu meningkatkan harga diri dan memberinya kepercayaan. Anda perlu menyadari bahwa mengompol juga tidak menyenangkan baginya karena membuatnya malu dan merasa tidak nyaman.

3. Berlebihan membatasi minum
Beberapa orang tua membatasi anak agar tidak minum beberapa jam sebelum tidur. Meskipun hal ini mungkin efektif, bila pembatasannya berlebihan dapat membuat anak kehausan di malam hari sehingga mengganggu kualitas tidurnya dan merugikan kesehatannya secara umum. Daripada membatasi minum dengan ketat, sebaiknya Anda membiasakan anak untuk mengosongkan kandung kemih sebelum berangkat tidur.

Singkatnya, para orang tua sebaiknya tetap tenang dan bersabar bila anaknya masih mengompol. Dalam kebanyakan kasus, kebiasaan mengompol akan hilang sendiri ketika anak beranjak besar.

Sumber:http://majalahkesehatan.com/anak-mengompol-3-kesalahan-yang-harus-dihindari-orangtua/

MENCEGAH PEMBUSUKAN GIGI PADA ANAK ANDA

Pembusukan gigi atau dalam bahasa teknisnya disebut karies gigi dapat berdampak besar terhadap kepercayaan diri seorang anak dan menyebabkan masalah bagi gigi permanennya, karena gigi susu sangat penting dalam pengembangan gigi permanen. Gigi susu menyediakan ruang untuk gigi permanen, sehingga bila rusak maka gigi permanen dapat tumbuh tidak beraturan.

Sembilan tips berikut dapat mencegah pembusukan gigi pada anak-anak:

1. Mulailah membersihkan gigi anak sejak gigi pertama tumbuh, biasanya pada umur 6 bulan. Pembersihan dilakukan setiap malam sebelum tidur. Semakin muda Anda memulai, semakin mudah untuk mengembangkan kebiasaan itu. Anda dapat menempatkan kepala anak Anda di pangkuan agar menyikat gigi lebih menyenangkan dan efektif.
Bersihkan gusi dan gigi pertama bayi dengan kain kasa lembab atau sikat gigi kecil yang lembut. Untuk bayi dengan gigi lebih banyak, lumurkan sedikit pasta gigi anak-anak (sekitar sebutir beras) pada sikat gigi yang lembut.
2. Jadwalkan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setidaknya 6 bulan sekali. Jangan menunggu sampai gigi anak bermasalah. Pemeriksaan rutin membantu menjaga kesehatan mulut anak Anda. Biarkan anak menjadi akrab dengan dokter gigi dan jangan menanamkan rasa takut padanya seperti sebagian orang tua yang sering mengancam anak-anak akan mencabut gigi mereka jika tidak menyikat gigi atau terlalu sering makan permen.
3. Pastikan anak menyikat gigi secara teratur dua kali sehari. Mulailah mengajarkan menyikat gigi ketika anak Anda sudah cukup besar, biasanya pada usia 2 tahun. Untuk memberi contoh, biarkan anak Anda melihat Anda sedang menyikat gigi. Anak-anak adalah peniru luar biasa dan tidak ada yang lebih baik dari orang tua dalam mencontohkan cara menyikat gigi kepada anak.
4. Siapkan makan siang anak Anda dengan makanan bergizi seperti buah-buahan, sayuran dan keju yang mengandung banyak kalsium dan rendah asam dan gula. Hindari makanan manis yang lengket dan mudah terjebak dalam gigi seperti kismis, dodol, karamel dan lolipop.
5. Karena bakteri penyebab kerusakan gigi dapat menular, jangan memasukkan sendok dan garpu ke mulut anak Anda jika sudah Anda pakai. Usahakan masing-masing anak memiliki sikat gigi sendiri.
6. Ketika berbelanja, pastikan untuk menyertakan beberapa sikat gigi baru dalam daftar Anda. Sikat gigi harus diganti setiap tiga bulan sekali. Pilih sikat gigi yang lembut dan kompak khusus untuk anak-anak.
7. Cobalah untuk tidak menggunakan pasta gigi fluoride ketika anak masih kecil karena mereka mungkin menelan pasta gigi itu tanpa sengaja. Sering menelan pasta gigi yang mengandung fluoride dapat menyebabkan enamel fluorosis. Untuk anak yang lebih besar, pilih pasta gigi lembut dengan fluoride berkadar rendah sampai usia 7 tahun.
8. Ganti gula dengan madu karena madu tidak kariogenik (menyebabkan karies gigi).
9. Jangan memberikan susu, jus atau minuman manis saat anak akan tidur. Cairan itu akan terperangkap di bawah bibir atas anak dan dapat menyebabkan gigi depan atas mereka membusuk.

Sumber:http://majalahkesehatan.com/9-tips-mencegah-pembusukan-gigi-pada-anak-anak/
Pembusukan gigi atau dalam bahasa teknisnya disebut karies gigi dapat berdampak besar terhadap kepercayaan diri seorang anak dan menyebabkan masalah bagi gigi permanennya, karena gigi susu sangat penting dalam pengembangan gigi permanen. Gigi susu menyediakan ruang untuk gigi permanen, sehingga bila rusak maka gigi permanen dapat tumbuh tidak beraturan.

Sembilan tips berikut dapat mencegah pembusukan gigi pada anak-anak:

1. Mulailah membersihkan gigi anak sejak gigi pertama tumbuh, biasanya pada umur 6 bulan. Pembersihan dilakukan setiap malam sebelum tidur. Semakin muda Anda memulai, semakin mudah untuk mengembangkan kebiasaan itu. Anda dapat menempatkan kepala anak Anda di pangkuan agar menyikat gigi lebih menyenangkan dan efektif.
Bersihkan gusi dan gigi pertama bayi dengan kain kasa lembab atau sikat gigi kecil yang lembut. Untuk bayi dengan gigi lebih banyak, lumurkan sedikit pasta gigi anak-anak (sekitar sebutir beras) pada sikat gigi yang lembut.
2. Jadwalkan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setidaknya 6 bulan sekali. Jangan menunggu sampai gigi anak bermasalah. Pemeriksaan rutin membantu menjaga kesehatan mulut anak Anda. Biarkan anak menjadi akrab dengan dokter gigi dan jangan menanamkan rasa takut padanya seperti sebagian orang tua yang sering mengancam anak-anak akan mencabut gigi mereka jika tidak menyikat gigi atau terlalu sering makan permen.
3. Pastikan anak menyikat gigi secara teratur dua kali sehari. Mulailah mengajarkan menyikat gigi ketika anak Anda sudah cukup besar, biasanya pada usia 2 tahun. Untuk memberi contoh, biarkan anak Anda melihat Anda sedang menyikat gigi. Anak-anak adalah peniru luar biasa dan tidak ada yang lebih baik dari orang tua dalam mencontohkan cara menyikat gigi kepada anak.
4. Siapkan makan siang anak Anda dengan makanan bergizi seperti buah-buahan, sayuran dan keju yang mengandung banyak kalsium dan rendah asam dan gula. Hindari makanan manis yang lengket dan mudah terjebak dalam gigi seperti kismis, dodol, karamel dan lolipop.
5. Karena bakteri penyebab kerusakan gigi dapat menular, jangan memasukkan sendok dan garpu ke mulut anak Anda jika sudah Anda pakai. Usahakan masing-masing anak memiliki sikat gigi sendiri.
6. Ketika berbelanja, pastikan untuk menyertakan beberapa sikat gigi baru dalam daftar Anda. Sikat gigi harus diganti setiap tiga bulan sekali. Pilih sikat gigi yang lembut dan kompak khusus untuk anak-anak.
7. Cobalah untuk tidak menggunakan pasta gigi fluoride ketika anak masih kecil karena mereka mungkin menelan pasta gigi itu tanpa sengaja. Sering menelan pasta gigi yang mengandung fluoride dapat menyebabkan enamel fluorosis. Untuk anak yang lebih besar, pilih pasta gigi lembut dengan fluoride berkadar rendah sampai usia 7 tahun.
8. Ganti gula dengan madu karena madu tidak kariogenik (menyebabkan karies gigi).
9. Jangan memberikan susu, jus atau minuman manis saat anak akan tidur. Cairan itu akan terperangkap di bawah bibir atas anak dan dapat menyebabkan gigi depan atas mereka membusuk.

Sumber:http://majalahkesehatan.com/9-tips-mencegah-pembusukan-gigi-pada-anak-anak/

ANAK BICARA GAGAP, PERLUKAH DI TERAPI?

Gagap adalah gangguan bicara di mana suara, suku kata, atau kata-kata diucapkan berulang atau berkepanjangan sehingga mengganggu aliran normal berbicara. Sekitar 1% orang dewasa gagap, dimana 80% laki-laki dan 20% perempuan.
Gagap dapat dinyatakan dalam cara yang berbeda, misalnya:
* Mengulangi suara, suku kata atau kata (misalnya: meng-mengapa?)
* Menekan dan jeda setelah huruf pertama (misalnya: saya b……..lum mandi)
* Mengulang huruf tertentu (misalnya: saaaya ingiiin tidur)
* Ekspresi wajah dan kepala tertentu, berkeringat dan nafas tidak beraturan

Penyebab

Penyebab gagap tidak jelas. Karena gagap seringkali menurun dalam keluarga, mungkin ada kecenderungan genetik. Gagap juga dapat disebabkan pengalaman traumatis, setelah peristiwa hidup yang serius, atau karena takut, cemas dan gugup. Gagap diperparah saat penderitanya tertekan atau mendapatkan terlalu banyak perhatian.

Gagap sementara biasa dijumpai pada anak-anak. Sebagian besar anak mengembangkan kemampuan bahasa mereka pada usia 2-5 tahun. Dalam usia ini kecepatan berbicara tidak bisa selalu mengikuti kecepatan berpikir. Di sini, anak akan mengulang kata-kata tertentu sampai dia menemukan kata yang dicari. Setelah usia lima tahun, seharusnya anak sudah tidak lagi berbicara gagap atau terbata-bata.

Gagap mungkin juga terjadi setelah stroke, trauma kepala, atau jenis cedera otak lainnya. Gagap ini disebabkan otak kesulitan mengkoordinasi berbagai komponen yang terlibat dalam proses berbicara karena masalah saraf atau otot.

Terapi
Jika anak masih gagap setelah usia lima tahun, bicaralah dengan dokter anak atau ahli terapi wicara. Anda perlu berkonsultasi terutama bila:

* Kegagapan menjadi lebih parah dan lebih sering
* Anak lebih sulit berbicara atau tegang saat berbicara
* Anda melihat ketegangan vokal yang mengakibatkan meningkatnya nada dan volume suara
* Anak mencoba menghindari situasi yang memerlukan berbicara
* Anak mengubah kata-kata karena takut gagap

Dokter akan mendiagnosis gangguan wicara secara lebih akurat setelah mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk riwayat kasus si anak (seperti kapan kegagapan pertama kali terlihat dan dalam keadaan apa) dan perilaku kegagapan anak, dan merekomendasikan terapi apa yang harus dijalani.

Sumber:http://majalahkesehatan.com/anak-berbicara-gagap-perlukah-terapi/
Gagap adalah gangguan bicara di mana suara, suku kata, atau kata-kata diucapkan berulang atau berkepanjangan sehingga mengganggu aliran normal berbicara. Sekitar 1% orang dewasa gagap, dimana 80% laki-laki dan 20% perempuan.
Gagap dapat dinyatakan dalam cara yang berbeda, misalnya:
* Mengulangi suara, suku kata atau kata (misalnya: meng-mengapa?)
* Menekan dan jeda setelah huruf pertama (misalnya: saya b……..lum mandi)
* Mengulang huruf tertentu (misalnya: saaaya ingiiin tidur)
* Ekspresi wajah dan kepala tertentu, berkeringat dan nafas tidak beraturan

Penyebab

Penyebab gagap tidak jelas. Karena gagap seringkali menurun dalam keluarga, mungkin ada kecenderungan genetik. Gagap juga dapat disebabkan pengalaman traumatis, setelah peristiwa hidup yang serius, atau karena takut, cemas dan gugup. Gagap diperparah saat penderitanya tertekan atau mendapatkan terlalu banyak perhatian.

Gagap sementara biasa dijumpai pada anak-anak. Sebagian besar anak mengembangkan kemampuan bahasa mereka pada usia 2-5 tahun. Dalam usia ini kecepatan berbicara tidak bisa selalu mengikuti kecepatan berpikir. Di sini, anak akan mengulang kata-kata tertentu sampai dia menemukan kata yang dicari. Setelah usia lima tahun, seharusnya anak sudah tidak lagi berbicara gagap atau terbata-bata.

Gagap mungkin juga terjadi setelah stroke, trauma kepala, atau jenis cedera otak lainnya. Gagap ini disebabkan otak kesulitan mengkoordinasi berbagai komponen yang terlibat dalam proses berbicara karena masalah saraf atau otot.

Terapi
Jika anak masih gagap setelah usia lima tahun, bicaralah dengan dokter anak atau ahli terapi wicara. Anda perlu berkonsultasi terutama bila:

* Kegagapan menjadi lebih parah dan lebih sering
* Anak lebih sulit berbicara atau tegang saat berbicara
* Anda melihat ketegangan vokal yang mengakibatkan meningkatnya nada dan volume suara
* Anak mencoba menghindari situasi yang memerlukan berbicara
* Anak mengubah kata-kata karena takut gagap

Dokter akan mendiagnosis gangguan wicara secara lebih akurat setelah mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk riwayat kasus si anak (seperti kapan kegagapan pertama kali terlihat dan dalam keadaan apa) dan perilaku kegagapan anak, dan merekomendasikan terapi apa yang harus dijalani.

Sumber:http://majalahkesehatan.com/anak-berbicara-gagap-perlukah-terapi/

WAJAH BAYI : MIRIP AYAH ATAU IBU?

Mengapa bayi bisa mirip sekali dengan Anda. Atau, sebaliknya, tak mirip sama sekali. Bagaimana ini bisa terjadi?

Setiap orang tua yang baru pertama kail punya bayi merasa penting sekali melihat paras bayi untuk pertama kali. “Wah, mirip ibunya,” sahut si dokter yang membantu persalinan saat mempersilahkan ibu-anak anak bertemu wajah untuk pertama kali. Komentar yang disampaikan sahabat dan kerabat yang menjenguk Anda yang baru melahirkan bisa juga mengejutkan seperti ini, “Wah, mirip ayahnya waktu kecil!!”. Tak jarang ibu jadi kesal, seolah “andilnya” sedikit sekali. Warisan genetik. Mirip atau tidak mirip, yang jelas setiap anak selalu dibekali “warisan” genetik dari ayah dan ibu. Sperma yang bertemu dengan sel terlur itu sudah membawa materi gennya masing-masing.

Jadi, mau tak mau, anak memang tak bisa memilih apa yang sudah “diwariskan” dari orang tuanya. Baik warisan materi gen yang muncul sebagai ciri-ciri fisik tertentu seperti warna bola mata, perawakan dan lainnya. Maupun yang tak terlihat seperti penyakit, golongan darah dan lainnya.

Inilah proses awalnya. Sesungguhnya, jumlah materi gen yang Anda dan pasangan turunkan ke anak tetap sama. Setengah dari ayah dan setengah lagi dari ibu. Sebab, secara mutlak ayah dan ibu memang masing-masing menyumbang 50% materi gen pada kromosom anak.

Sel telur matang mengandung 23 kromosom, begitu pula dengan sel sperma, mempunyai 23 kromosom. Pasangan kromosom sel telur maupun sperma, ibarat sepatu atau sandal yang berpasangan, kanan dan kiri. Ketika terjadi proses pembuahan, sel sperma maupun sel telur “klop” bertemu pasangan kromosomnya dan bekerjasama sesuai tugasnya.

Jadi, ketika pembuahan terjadi, pada kondisi normal, 23 kromosom sel telur akan menyatu dengan 23 kromosom sperma, sehingga membantuk 23 pasang kromosom. Dari sinilah cikal bakal manusia.

Diantara 23 pasang kromosom itu, ada sepasang yang disebut sebagai kromosom seks, yang menentukan kelak bayi akan menjadi laki-laki atau perempuan. Sisanya, 22 pasang kromosom (44 kromosom), disebut sebagai kromosom biasa atau autosom.

Kromosom atau autosom itu sendiri terdiri dari ribuan gen. Pada tubuh kita, ada sekitar 80.000-100.000 gen. Informasi materi dari puluhan ribu gen yang diturunkan ayah dan ibu itulah yang bekerjasama mengatur semua fungsi sel-sel tubuh yang tampak seperti warna kulit, rambut, bentuk tulang, sampai fungsi pencernaan. Bahkan diperkirakan kemampuan intelektual pun merupakan manifestasi gen yang diturunkan salah satu atau kedua orang tua.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/Bayi/wajah.bayi.mirip.ayah.atau.ibu/001/001/20/1/3
Mengapa bayi bisa mirip sekali dengan Anda. Atau, sebaliknya, tak mirip sama sekali. Bagaimana ini bisa terjadi?

Setiap orang tua yang baru pertama kail punya bayi merasa penting sekali melihat paras bayi untuk pertama kali. “Wah, mirip ibunya,” sahut si dokter yang membantu persalinan saat mempersilahkan ibu-anak anak bertemu wajah untuk pertama kali. Komentar yang disampaikan sahabat dan kerabat yang menjenguk Anda yang baru melahirkan bisa juga mengejutkan seperti ini, “Wah, mirip ayahnya waktu kecil!!”. Tak jarang ibu jadi kesal, seolah “andilnya” sedikit sekali. Warisan genetik. Mirip atau tidak mirip, yang jelas setiap anak selalu dibekali “warisan” genetik dari ayah dan ibu. Sperma yang bertemu dengan sel terlur itu sudah membawa materi gennya masing-masing.

Jadi, mau tak mau, anak memang tak bisa memilih apa yang sudah “diwariskan” dari orang tuanya. Baik warisan materi gen yang muncul sebagai ciri-ciri fisik tertentu seperti warna bola mata, perawakan dan lainnya. Maupun yang tak terlihat seperti penyakit, golongan darah dan lainnya.

Inilah proses awalnya. Sesungguhnya, jumlah materi gen yang Anda dan pasangan turunkan ke anak tetap sama. Setengah dari ayah dan setengah lagi dari ibu. Sebab, secara mutlak ayah dan ibu memang masing-masing menyumbang 50% materi gen pada kromosom anak.

Sel telur matang mengandung 23 kromosom, begitu pula dengan sel sperma, mempunyai 23 kromosom. Pasangan kromosom sel telur maupun sperma, ibarat sepatu atau sandal yang berpasangan, kanan dan kiri. Ketika terjadi proses pembuahan, sel sperma maupun sel telur “klop” bertemu pasangan kromosomnya dan bekerjasama sesuai tugasnya.

Jadi, ketika pembuahan terjadi, pada kondisi normal, 23 kromosom sel telur akan menyatu dengan 23 kromosom sperma, sehingga membantuk 23 pasang kromosom. Dari sinilah cikal bakal manusia.

Diantara 23 pasang kromosom itu, ada sepasang yang disebut sebagai kromosom seks, yang menentukan kelak bayi akan menjadi laki-laki atau perempuan. Sisanya, 22 pasang kromosom (44 kromosom), disebut sebagai kromosom biasa atau autosom.

Kromosom atau autosom itu sendiri terdiri dari ribuan gen. Pada tubuh kita, ada sekitar 80.000-100.000 gen. Informasi materi dari puluhan ribu gen yang diturunkan ayah dan ibu itulah yang bekerjasama mengatur semua fungsi sel-sel tubuh yang tampak seperti warna kulit, rambut, bentuk tulang, sampai fungsi pencernaan. Bahkan diperkirakan kemampuan intelektual pun merupakan manifestasi gen yang diturunkan salah satu atau kedua orang tua.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/Bayi/wajah.bayi.mirip.ayah.atau.ibu/001/001/20/1/3

BENTUK KEPALA BAYI BULAT ATAU LONJONG?

Bentuk kepala bayi yang baru lahir ada yang bulat, ada yang lonjong. Proses persalinan memang mempengaruhi. Tak perlu takut, ada cara mudah mengoreksinya.
Umumnya ukuran lingkar kepala rata-rata bayi baru lahir adalah 35 cm dan berbentuk bulat lonjong. Bayi-bayi yang dilahirkan secara alami, banyak yang memiliki bentuk kepala terlalu lonjong. Namun ada kalanya, bentuk kepala bayi lain diakibatkan oleh :

Sebelum lahir
* Lahir prematur, sehingga tulang-tulang tengkoraknya masih agak lunak. Itu sebabnya, mudah berubah bentuk.
* Janin kembar. Ruang gerak yang sangat sempit di dalam rahim membuat pertumbuhan kepala tidak optimal.

Sesudah lahir
* Akibat terjepit alat bantu persalinan.
* Salah posisi tidur. Bayi dibiarkan tidur pada posisi yang sama, sehingga sisi yang selalu menempel pada bantal akan lebih pipih atau datar.
* Akibat kelainan genetik. Misalnya, tulang-tulang tengkorak bayi terlalu cepat menyatu, sehingga otaknya tidak punya cukup ruang untuk berkembang.

Bisa dikoreksi? Jika Anda merasa bentuk kepala bayi kurang “bagus”, jangan panik dulu. Umumnya, bentuk kepala tersebut akan berubah mendekati normal, seiring pertambahan usianya. Namun Anda bisa mencoba upaya berikut ini:
* Ubahlah posisi tidur bayi agar tidak pada satu posisi yang itu-itu saja.
* Biarkanlah bayi tidur di gendongan Anda, untuk meredakan tekanan pada sisi kepala yang sering terkena bantal.
* Sesekali biarkan ia tidur tengkurap. Namun, pastikan Anda selalu siaga mengawasinya. Begitu Anda tidak bisa lagi berada di sampingnya karena harus melakukan sesuatu, gendonglah bayi Anda.
* Beri kesempatan bayi untuk tengkurap pada saat dia dalam keadaan terjaga.
* Ubah posisi tempat tidur bayi secara berkala, misalnya seminggu sekali. Dengan begitu, wajah bayi akan melihat pemandangan menarik dari arah berbeda.

Sumber : http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/Bayi/bentuk.kepala.bulat.atau.lonjong.pada.bayi/001/001/11/1/3
Bentuk kepala bayi yang baru lahir ada yang bulat, ada yang lonjong. Proses persalinan memang mempengaruhi. Tak perlu takut, ada cara mudah mengoreksinya.
Umumnya ukuran lingkar kepala rata-rata bayi baru lahir adalah 35 cm dan berbentuk bulat lonjong. Bayi-bayi yang dilahirkan secara alami, banyak yang memiliki bentuk kepala terlalu lonjong. Namun ada kalanya, bentuk kepala bayi lain diakibatkan oleh :

Sebelum lahir
* Lahir prematur, sehingga tulang-tulang tengkoraknya masih agak lunak. Itu sebabnya, mudah berubah bentuk.
* Janin kembar. Ruang gerak yang sangat sempit di dalam rahim membuat pertumbuhan kepala tidak optimal.

Sesudah lahir
* Akibat terjepit alat bantu persalinan.
* Salah posisi tidur. Bayi dibiarkan tidur pada posisi yang sama, sehingga sisi yang selalu menempel pada bantal akan lebih pipih atau datar.
* Akibat kelainan genetik. Misalnya, tulang-tulang tengkorak bayi terlalu cepat menyatu, sehingga otaknya tidak punya cukup ruang untuk berkembang.

Bisa dikoreksi? Jika Anda merasa bentuk kepala bayi kurang “bagus”, jangan panik dulu. Umumnya, bentuk kepala tersebut akan berubah mendekati normal, seiring pertambahan usianya. Namun Anda bisa mencoba upaya berikut ini:
* Ubahlah posisi tidur bayi agar tidak pada satu posisi yang itu-itu saja.
* Biarkanlah bayi tidur di gendongan Anda, untuk meredakan tekanan pada sisi kepala yang sering terkena bantal.
* Sesekali biarkan ia tidur tengkurap. Namun, pastikan Anda selalu siaga mengawasinya. Begitu Anda tidak bisa lagi berada di sampingnya karena harus melakukan sesuatu, gendonglah bayi Anda.
* Beri kesempatan bayi untuk tengkurap pada saat dia dalam keadaan terjaga.
* Ubah posisi tempat tidur bayi secara berkala, misalnya seminggu sekali. Dengan begitu, wajah bayi akan melihat pemandangan menarik dari arah berbeda.

Sumber : http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/Bayi/bentuk.kepala.bulat.atau.lonjong.pada.bayi/001/001/11/1/3

PENTINGNYA ASAM FOLAT UNTUK IBU HAMIL

Bagi ibu hamil, memiliki bayi sehat berarti memastikan dirinya sehat terlebih dahulu. Salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan untuk mencegah cacat lahir yang serius pada bayi adalah mendapatkan cukup asam folat setiap hari – khususnya sebelum konsepsi dan selama awal kehamilan.
Apakah Asam Folat?

Asam folat adalah vitamin B9, bentuk vitamin B yang larut dalam air. Asam folat terjadi secara alami dalam makanan. Asam folat dalam bentuk sintetis banyak digunakan untuk fortifikasi makanan dan suplemen gizi.

Pada manusia, asam folat diperlukan untuk sintesis asam nukleat dan pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah. Asupan kekurangan asam folat dapat mengganggu pematangan sel darah merah muda dan menyebabkan anemia.

Asam folat penting untuk perkembangan tabung saraf selama kehamilan yang membentuk otak dan sumsum tulang belakang. Defisiensi asam folat pada wanita hamil meningkatkan risiko melahirkan prematur, bayi dengan berat lahir rendah atau dengan cacat tabung saraf (neural tube defect). Banyak studi menunjukkan bahwa wanita yang mendapatkan 400 mikrogram (0,4 mg) asam folat setiap hari sebelum pembuahan dan selama awal kehamilan mengurangi risiko melahirkan bayi dengan cacat tabung saraf hingga 70%.

Cacat tabung saraf terjadi ketika tabung saraf gagal menutup dengan benar sehingga membuat otak atau sumsum tulang belakang terekspos cairan ketuban. Cacat batang saraf yang paling umum adalah spina bifida (penutupan tidak lengkap sumsum tulang belakang dan tulang belakang), anencephaly (tempurung kepala gagal menutup), dan encephalocele (jaringan otak menonjol keluar pada kulit dari pembukaan abnormal dalam tengkorak). Semua cacat ini terjadi selama 28 hari pertama kehamilan (atau 4 sampai 6 minggu setelah hari pertama periode terakhir menstruasi)- biasanya sebelum seorang wanita yang tahu dia hamil. Itulah mengapa begitu penting bagi semua wanita usia subur untuk mendapatkan cukup asam folat – tidak hanya mereka yang berencana untuk hamil. Hanya 50% dari kehamilan direncanakan, sehingga setiap wanita yang berpotensi hamil harus memastikan dia mendapatkan cukup asam folat.

Para dokter dan ilmuwan masih belum sepenuhnya yakin mengapa asam folat memiliki dampak yang besar dalam pencegahan cacat batang saraf, tetapi mereka tahu bahwa vitamin ini sangat penting dalam pengembangan DNA. Akibatnya, asam folat berperan besar dalam pertumbuhan dan perkembangan sel, serta pembentukan jaringan.

Sumber-sumber asam folat
Folat berasal dari bahasa Latin yang artinya daun. Asam folat banyak ditemukan di sayuran berdaun hijau gelap seperti bayam, kangkung, sawi, katuk, kacang panjang dan brokoli. Jeruk , kacang-kacangan, kedelai, asparagus, kembang kol, kubis, hati dan daging juga kaya akan asam folat.

Sumber:http://majalahkesehatan.com/asam-folat-bagi-ibu-hamil/
Bagi ibu hamil, memiliki bayi sehat berarti memastikan dirinya sehat terlebih dahulu. Salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan untuk mencegah cacat lahir yang serius pada bayi adalah mendapatkan cukup asam folat setiap hari – khususnya sebelum konsepsi dan selama awal kehamilan.
Apakah Asam Folat?

Asam folat adalah vitamin B9, bentuk vitamin B yang larut dalam air. Asam folat terjadi secara alami dalam makanan. Asam folat dalam bentuk sintetis banyak digunakan untuk fortifikasi makanan dan suplemen gizi.

Pada manusia, asam folat diperlukan untuk sintesis asam nukleat dan pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah. Asupan kekurangan asam folat dapat mengganggu pematangan sel darah merah muda dan menyebabkan anemia.

Asam folat penting untuk perkembangan tabung saraf selama kehamilan yang membentuk otak dan sumsum tulang belakang. Defisiensi asam folat pada wanita hamil meningkatkan risiko melahirkan prematur, bayi dengan berat lahir rendah atau dengan cacat tabung saraf (neural tube defect). Banyak studi menunjukkan bahwa wanita yang mendapatkan 400 mikrogram (0,4 mg) asam folat setiap hari sebelum pembuahan dan selama awal kehamilan mengurangi risiko melahirkan bayi dengan cacat tabung saraf hingga 70%.

Cacat tabung saraf terjadi ketika tabung saraf gagal menutup dengan benar sehingga membuat otak atau sumsum tulang belakang terekspos cairan ketuban. Cacat batang saraf yang paling umum adalah spina bifida (penutupan tidak lengkap sumsum tulang belakang dan tulang belakang), anencephaly (tempurung kepala gagal menutup), dan encephalocele (jaringan otak menonjol keluar pada kulit dari pembukaan abnormal dalam tengkorak). Semua cacat ini terjadi selama 28 hari pertama kehamilan (atau 4 sampai 6 minggu setelah hari pertama periode terakhir menstruasi)- biasanya sebelum seorang wanita yang tahu dia hamil. Itulah mengapa begitu penting bagi semua wanita usia subur untuk mendapatkan cukup asam folat – tidak hanya mereka yang berencana untuk hamil. Hanya 50% dari kehamilan direncanakan, sehingga setiap wanita yang berpotensi hamil harus memastikan dia mendapatkan cukup asam folat.

Para dokter dan ilmuwan masih belum sepenuhnya yakin mengapa asam folat memiliki dampak yang besar dalam pencegahan cacat batang saraf, tetapi mereka tahu bahwa vitamin ini sangat penting dalam pengembangan DNA. Akibatnya, asam folat berperan besar dalam pertumbuhan dan perkembangan sel, serta pembentukan jaringan.

Sumber-sumber asam folat
Folat berasal dari bahasa Latin yang artinya daun. Asam folat banyak ditemukan di sayuran berdaun hijau gelap seperti bayam, kangkung, sawi, katuk, kacang panjang dan brokoli. Jeruk , kacang-kacangan, kedelai, asparagus, kembang kol, kubis, hati dan daging juga kaya akan asam folat.

Sumber:http://majalahkesehatan.com/asam-folat-bagi-ibu-hamil/

12 Jan 2011

WASPADAI GANGGUAN INFEKSI KEHAMILAN

Bekas luka robekan pada perineum maupun luka bekas sayatan operasi harus benar-benar dijaga. Namanya saja luka, maka dapat menjadi pintu gerbang bagi masuknya kuman penyakit ke dalam tubuh Anda. Ada 5 macam infeksi mengintai para ibu baru. Waspada!


1. Endometritis. Infeksi pada dinding rahim, endometrium, ini banyak dialami oleh ibu yang menjalani proses persalinan yang lama, atau jarak antara waktu pecah kantung ketuban dan pengeluaran bayi cukup panjang. Bila Anda menjalani persalinan Caesar, risikonya 5-15% dan Anda yang melahirkan secara alami, risikonya 1-3%.

* Penyebab: jenis-jenis bakteri di lapisan lendir vagina, terutama Streptococcus B dan Escherichia coli.
* Gejala: demam di atas 38 derajat C disertai menggigil, atau perdarahan dari vagina pada 24-36 jam setelah bersalin, nyeri di bagian perut bawah, lokia berwarna keruh, tidak bening, dan berbau tak sedap, denyut jantung meningkat, serta bila bagian bawah perut ditekan terasa keras.
* Pengobatan: suntikan antibiotika, seperti sefalosporin, penisilin, dan karbapenem. Pemberiannya bisa berbentuk tunggal atau kombinasi sesuai kebutuhan. Umumnya dalam 2-3 hari setelah diobati, infeksi sembuh sendiri.
* Pencegahan: suntikan antibiotika, terutama pada persalinan Caesar. Suntikan kadang perlu diulang 8 jam setelah persalinan. Selalu menjaga kebersihan jalan lahir dan vagina setelah bersalin. Pada persalinan Caesar, pencegahan dilakukan dengan pemberian antibiotika profilaksis.

2. Mastitis. Infeksi pada payudara ini dialami oleh 5% ibu baru yang sedang belajar menyusui. Lebih mudah terjadi jika puting 'pecah' akibat bengkak atau penuh ASI, sehingga ada celah bagi kuman infeksi masuk. Penyumbatan pada saluran ASI 1-2 hari setelah bersalin, juga mengundang infeksi.

* Penyebab: paling sering adalah bakteri Staphylococcus aureus.
* Gejala: sakit dan bengkak pada daerah payudara, puting mengeras, daerah di sekitar areola dan puting kemerahan, pusing, demam, otot sekitar tubuh bagian atas nyeri atau mudah merasa lelah.
* Pengobatan: pemberian antibiotika jenis antistafilokokus dan metasilin. Bila pembengkakan cukup parah, dilakukan penyayatan kecil untuk mengeluarkan abses, dan payudara harus dikosongkan dari ASI. Konsumsi cairan dan terapkan pola makan sehat bergizi.
* Pencegahan: kosongkan ASI pada kedua payudara secara rutin, baik dengan tangan maupun pompa ASI, meski bayi Anda belum mampu mengisap banyak ASI.

3. Episiotomi. Luka robekan perineum memang rentan infeksi, namun kasusnya relatif kecil, hanya 1-4%. Tingkat keparahannya bervariasi tergantung luas wilayah dan kedalaman jaringan yang terinfeksi. Mulai dari vagina, vulva (bibir luar dan dalam), bahkan dapat menjalar hingga ke rahim. Umumnya, terjadi 1-2 hari setelah persalinan.

* Penyebab: bakteri Escherichia coli dari anus.
* Gejala: luka jahitan terasa sakit, diraba terasa panas, gatal sehingga mengganggu proses buang air kecil, terjadi pembengkakan di sekitar jahitan episiotomi.
* Pengobatan: biasanya jahitan akan dilepas agar nanah keluar sehingga luka cepat mengering. Pembalut diganti secara berkala, kebersihan vagina ditingkatkan, dan diberi antibiotika.
* Pencegahan: menjaga kebersihan daerah sekitar vagina dan luka bekas episiotomi, terutama setelah buang air kecil dan buang air besar.

4. Infeksi Saluran Kemih. Berisiko dialami oleh ibu yang melahirkan secara normal. Risikonya sekitar 5%. Salah satu faktor pemicunya adalah terlalu lamanya pemakaian kateter yang memicu timbulnya luka dan pembengkakan pada saluran kemih, serta aliran urine tersumbat. Risiko infeksi ini mengancam mulai dari 1 hari hingga 1 minggu setelah bersalin.

* Penyebab: seringkali jenis-jenis bakteri yang biasa terdapat di dalam saluran pencernaan, seperti Enterococcus dan Escherichia coli.
* Gejala: muncul rasa panas seperti terbakar pada daerah vagina, disertai rasa gatal yang hebat sehingga menyulitkan buang air kecil. Sering merasa ingin buang air kecil, tapi urine hanya sedikit dan berwarna keruh mengandung bercak darah.
* Pengobatan: di samping antibiotika, kini terbukti mengonsumsi buah cranberry, dalam bentuk jus, manisan buah, dan lain-lain, mampu mengobati infeksi saluran kemih.
* Pencegahan: selain menjaga kebersihan daerah vagina dan sekitarnya, konsumsi buah cranberry segar maupun aneka olahannya terbukti mampu mencegah serangan infeksi ini, selain juga diimbangi minum banyak air putih.

5. Infeksi Luka Caesar. Persalinan Caesar menyisakan luka bekas sayatan sebanyak 7 lapisan pada jaringan perut, mulai dari permukaan kulit hingga dinding rahim. Namun, bila luka dijaga kebersihannya, risiko terinfeksi hanya sebesar 1%. Infeksi umumnya terjadi pada hari ke-3 hingga ke-7 setelah persalinan.

* Penyebab: peralatan operasi yang kurang steril, reaksi tubuh ibu terhadap bahan dasar benang jahit, jahitan jaringan yang terlalu besar, dan kebersihan luka kurang terjaga.
* Gejala: kulit di sekitar luka jahitan tampak kemerahan, meradang, bengkak, terasa sakit, panas, dan gatal. Bila luka ditekan terasa nyeri, keluar cairan putih kekuningan atau darah di sela-sela jahitan.
* Pengobatan: luka dibuka kembali untuk mencegah infeksi bakteri anaerob, hidup tanpa oksigen, yang ganas. Kemudian diberi antibiotik, membersihkan luka, memberikan obat antiseptik, istirahat, dan tidak melakukan aktivitas yang melibatkan gerakan membungkuk.
* Pencegahan: jaga agar luka jahitan tetap kering, berikan obat antibiotik, mengganti perban secara rutin, mengoleskan cairan antiseptik sebelum menempelkan perban yang baru, menjaga agar luka tidak sampai tergores atau tertekan.

Sumber : http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/waspada.5.infeksi.kehamilan/001/001/1435/2
Bekas luka robekan pada perineum maupun luka bekas sayatan operasi harus benar-benar dijaga. Namanya saja luka, maka dapat menjadi pintu gerbang bagi masuknya kuman penyakit ke dalam tubuh Anda. Ada 5 macam infeksi mengintai para ibu baru. Waspada!


1. Endometritis. Infeksi pada dinding rahim, endometrium, ini banyak dialami oleh ibu yang menjalani proses persalinan yang lama, atau jarak antara waktu pecah kantung ketuban dan pengeluaran bayi cukup panjang. Bila Anda menjalani persalinan Caesar, risikonya 5-15% dan Anda yang melahirkan secara alami, risikonya 1-3%.

* Penyebab: jenis-jenis bakteri di lapisan lendir vagina, terutama Streptococcus B dan Escherichia coli.
* Gejala: demam di atas 38 derajat C disertai menggigil, atau perdarahan dari vagina pada 24-36 jam setelah bersalin, nyeri di bagian perut bawah, lokia berwarna keruh, tidak bening, dan berbau tak sedap, denyut jantung meningkat, serta bila bagian bawah perut ditekan terasa keras.
* Pengobatan: suntikan antibiotika, seperti sefalosporin, penisilin, dan karbapenem. Pemberiannya bisa berbentuk tunggal atau kombinasi sesuai kebutuhan. Umumnya dalam 2-3 hari setelah diobati, infeksi sembuh sendiri.
* Pencegahan: suntikan antibiotika, terutama pada persalinan Caesar. Suntikan kadang perlu diulang 8 jam setelah persalinan. Selalu menjaga kebersihan jalan lahir dan vagina setelah bersalin. Pada persalinan Caesar, pencegahan dilakukan dengan pemberian antibiotika profilaksis.

2. Mastitis. Infeksi pada payudara ini dialami oleh 5% ibu baru yang sedang belajar menyusui. Lebih mudah terjadi jika puting 'pecah' akibat bengkak atau penuh ASI, sehingga ada celah bagi kuman infeksi masuk. Penyumbatan pada saluran ASI 1-2 hari setelah bersalin, juga mengundang infeksi.

* Penyebab: paling sering adalah bakteri Staphylococcus aureus.
* Gejala: sakit dan bengkak pada daerah payudara, puting mengeras, daerah di sekitar areola dan puting kemerahan, pusing, demam, otot sekitar tubuh bagian atas nyeri atau mudah merasa lelah.
* Pengobatan: pemberian antibiotika jenis antistafilokokus dan metasilin. Bila pembengkakan cukup parah, dilakukan penyayatan kecil untuk mengeluarkan abses, dan payudara harus dikosongkan dari ASI. Konsumsi cairan dan terapkan pola makan sehat bergizi.
* Pencegahan: kosongkan ASI pada kedua payudara secara rutin, baik dengan tangan maupun pompa ASI, meski bayi Anda belum mampu mengisap banyak ASI.

3. Episiotomi. Luka robekan perineum memang rentan infeksi, namun kasusnya relatif kecil, hanya 1-4%. Tingkat keparahannya bervariasi tergantung luas wilayah dan kedalaman jaringan yang terinfeksi. Mulai dari vagina, vulva (bibir luar dan dalam), bahkan dapat menjalar hingga ke rahim. Umumnya, terjadi 1-2 hari setelah persalinan.

* Penyebab: bakteri Escherichia coli dari anus.
* Gejala: luka jahitan terasa sakit, diraba terasa panas, gatal sehingga mengganggu proses buang air kecil, terjadi pembengkakan di sekitar jahitan episiotomi.
* Pengobatan: biasanya jahitan akan dilepas agar nanah keluar sehingga luka cepat mengering. Pembalut diganti secara berkala, kebersihan vagina ditingkatkan, dan diberi antibiotika.
* Pencegahan: menjaga kebersihan daerah sekitar vagina dan luka bekas episiotomi, terutama setelah buang air kecil dan buang air besar.

4. Infeksi Saluran Kemih. Berisiko dialami oleh ibu yang melahirkan secara normal. Risikonya sekitar 5%. Salah satu faktor pemicunya adalah terlalu lamanya pemakaian kateter yang memicu timbulnya luka dan pembengkakan pada saluran kemih, serta aliran urine tersumbat. Risiko infeksi ini mengancam mulai dari 1 hari hingga 1 minggu setelah bersalin.

* Penyebab: seringkali jenis-jenis bakteri yang biasa terdapat di dalam saluran pencernaan, seperti Enterococcus dan Escherichia coli.
* Gejala: muncul rasa panas seperti terbakar pada daerah vagina, disertai rasa gatal yang hebat sehingga menyulitkan buang air kecil. Sering merasa ingin buang air kecil, tapi urine hanya sedikit dan berwarna keruh mengandung bercak darah.
* Pengobatan: di samping antibiotika, kini terbukti mengonsumsi buah cranberry, dalam bentuk jus, manisan buah, dan lain-lain, mampu mengobati infeksi saluran kemih.
* Pencegahan: selain menjaga kebersihan daerah vagina dan sekitarnya, konsumsi buah cranberry segar maupun aneka olahannya terbukti mampu mencegah serangan infeksi ini, selain juga diimbangi minum banyak air putih.

5. Infeksi Luka Caesar. Persalinan Caesar menyisakan luka bekas sayatan sebanyak 7 lapisan pada jaringan perut, mulai dari permukaan kulit hingga dinding rahim. Namun, bila luka dijaga kebersihannya, risiko terinfeksi hanya sebesar 1%. Infeksi umumnya terjadi pada hari ke-3 hingga ke-7 setelah persalinan.

* Penyebab: peralatan operasi yang kurang steril, reaksi tubuh ibu terhadap bahan dasar benang jahit, jahitan jaringan yang terlalu besar, dan kebersihan luka kurang terjaga.
* Gejala: kulit di sekitar luka jahitan tampak kemerahan, meradang, bengkak, terasa sakit, panas, dan gatal. Bila luka ditekan terasa nyeri, keluar cairan putih kekuningan atau darah di sela-sela jahitan.
* Pengobatan: luka dibuka kembali untuk mencegah infeksi bakteri anaerob, hidup tanpa oksigen, yang ganas. Kemudian diberi antibiotik, membersihkan luka, memberikan obat antiseptik, istirahat, dan tidak melakukan aktivitas yang melibatkan gerakan membungkuk.
* Pencegahan: jaga agar luka jahitan tetap kering, berikan obat antibiotik, mengganti perban secara rutin, mengoleskan cairan antiseptik sebelum menempelkan perban yang baru, menjaga agar luka tidak sampai tergores atau tertekan.

Sumber : http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/waspada.5.infeksi.kehamilan/001/001/1435/2

ATASI GANGGUAN MENYUSUI PADA BAYI

Tersedak, muntah, kembung atau kolik saat menyusu? Problema ini yang paling sering dialami dalam proses laktasi, mungkin juga termasuk bayi Anda. Simak kiat-kiat untuk mengatasinya.

1. Tersedak. Saat menyusui bayi, timbul refleks oksitosin dari hormon oksitosin atau hormon yang merangsang produksi ASI. Refleks ini menyebabkan prpduksi ASI berlimpah. Akibatnya, bayi jadi tersedak gelagapan mengisap ASI yang ‘banjir’ itu. Cara mencegahnya, susui bayi dengan posisi duduk dengan punggung setengah tegak. Maka arah aliran ASI jadi ke atas dan tidak terlalu deras. Atau, keluarkan dulu sebagian ASI dalam wadah steril. Jika bayi terlanjur teredak, sendawakan dengan cara digendong atau ditengkurapkan.
2. Terlanjur diberi susu formula. Bayi biasanya diberikan susu formula dalam botol, akibatnya bayi menolak saat diberikan ASI melalui puting ibu. Anda bisa melatihnya menyusu kembali. Caranya, beri ASI dengan cara spoon feeding (pemberian dengan sendok). Hal ini akan membantunya melupakan minum susu dari botol. Setelah beberapa saat, coba lagi susui. Peralihan ini bisa berlangsung beberapa hari, tergantung berapa banyak dia minum susu dari botol.
3. Muntah. Biasanya akibat overfeeding. Karea itu bayi jangan terlalu lama disusui. Lebih baik susui sebentar tapi sering, karena kapasitas lambung bayi, maksimal 100 cc. Untuk menghindarinya, sendawakan bayi setelah menyusu, lalu tidurkan dengan posisi miring ke kiri untuk mencegah makanan di lambung balik kembali.
4. Kembung atau kolik. Terjadi bila terlalu banyak udara yang masuk ke lambung bayi. Kalau dia menyusunya dalam posisi yang benar (tidak berbunyi “cup-cup-cup”), berarti tak ada udara yang masuk. Bisa terjadi karena makanan yang dikonsumsi ibu mengandung gas. Misalnya, cokelat, sawi, dan kol. Bila bayi kembung atau kolik, gendong tengkurap menghadap ke depan, dan tekan sedikit perutnya agar gasnya keluar. Kalu bayi sudah bersendwa atau buang angin, berarti gasnya sudah keluar.

Sumber : http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kelahiran/Gizi+dan+Kesehatan/gangguan.menyusui.bisa.diatasi/001/001/1515/2
Tersedak, muntah, kembung atau kolik saat menyusu? Problema ini yang paling sering dialami dalam proses laktasi, mungkin juga termasuk bayi Anda. Simak kiat-kiat untuk mengatasinya.

1. Tersedak. Saat menyusui bayi, timbul refleks oksitosin dari hormon oksitosin atau hormon yang merangsang produksi ASI. Refleks ini menyebabkan prpduksi ASI berlimpah. Akibatnya, bayi jadi tersedak gelagapan mengisap ASI yang ‘banjir’ itu. Cara mencegahnya, susui bayi dengan posisi duduk dengan punggung setengah tegak. Maka arah aliran ASI jadi ke atas dan tidak terlalu deras. Atau, keluarkan dulu sebagian ASI dalam wadah steril. Jika bayi terlanjur teredak, sendawakan dengan cara digendong atau ditengkurapkan.
2. Terlanjur diberi susu formula. Bayi biasanya diberikan susu formula dalam botol, akibatnya bayi menolak saat diberikan ASI melalui puting ibu. Anda bisa melatihnya menyusu kembali. Caranya, beri ASI dengan cara spoon feeding (pemberian dengan sendok). Hal ini akan membantunya melupakan minum susu dari botol. Setelah beberapa saat, coba lagi susui. Peralihan ini bisa berlangsung beberapa hari, tergantung berapa banyak dia minum susu dari botol.
3. Muntah. Biasanya akibat overfeeding. Karea itu bayi jangan terlalu lama disusui. Lebih baik susui sebentar tapi sering, karena kapasitas lambung bayi, maksimal 100 cc. Untuk menghindarinya, sendawakan bayi setelah menyusu, lalu tidurkan dengan posisi miring ke kiri untuk mencegah makanan di lambung balik kembali.
4. Kembung atau kolik. Terjadi bila terlalu banyak udara yang masuk ke lambung bayi. Kalau dia menyusunya dalam posisi yang benar (tidak berbunyi “cup-cup-cup”), berarti tak ada udara yang masuk. Bisa terjadi karena makanan yang dikonsumsi ibu mengandung gas. Misalnya, cokelat, sawi, dan kol. Bila bayi kembung atau kolik, gendong tengkurap menghadap ke depan, dan tekan sedikit perutnya agar gasnya keluar. Kalu bayi sudah bersendwa atau buang angin, berarti gasnya sudah keluar.

Sumber : http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kelahiran/Gizi+dan+Kesehatan/gangguan.menyusui.bisa.diatasi/001/001/1515/2

HINDARI SINUSITIS PADA ANAK

Anak yang mengalami gejala sinusitis seperti pilek, hidung mampet dan batuk, akan mengalami infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Bagaimana cara mengantisipasi?

Sinusitis adalah radang di rongga hidung yang bermuara di lubang hidung (sinus paranasal) yang diibedakan atas

* sinusitis akut (infeksi timbul dalam hidungan hari hingga minggu)
* sinusitis sub-akut (infeksi timbul beberapa minggu hingga bulan)
* sinusitis kronik (infeksi timbul beberapa bulan sampai tahun).

Beberapa penyebab sinusitis, diantaranya:

* Serangan virus, jamur dan bakteri
* Infeksi pada kerongkongan, amandel dan gigi
* Kelainan anatomi hidung (misalnya, sekat pemisah lubang hidung kiri dan kanan tidak lurus), benda asing di hidung, tumor, polip, polusi lingkungan, udara dingin atau kering

Anak yang menderita sinusitis akan mengalami infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), berupa pilek dan batuk yang lama yakni lebih dari 7 hari. Ia juga mengalami demam, lesu, hidung tersumbat, ingus kental yang mengalir ke kerongkongan (post nasal drip), sakit kepala dan nyeri di daerah sinus yang terkena

Di malam hari, gejala sinusitis seperti pilek, hidung tersumbat dan batuk akan semakin parah. Semakin nyeri di daerah sinus yang terserang (di kiri dan kanan hidung atau di tengah alis mata)

Memburuknya gejala sinusitis pada malam hari itu disebabkan udara dingin yang membuat hidung semakin tersumbat, menimbulkan tekanan pada sinus sehingga timbul rasa nyeri.

Antisipasi

* Jaga suhu kamar agar tetap hangat
* Cegah jangan sampai sanak mengalami hidung tersumbat. Semisal dengan memberi obat tetes atau obat semprot hidung.

Sumber : http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/antisipasi.alergi.sinusitis.anak/001/001/772/2/pernapasan/4
Anak yang mengalami gejala sinusitis seperti pilek, hidung mampet dan batuk, akan mengalami infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Bagaimana cara mengantisipasi?

Sinusitis adalah radang di rongga hidung yang bermuara di lubang hidung (sinus paranasal) yang diibedakan atas

* sinusitis akut (infeksi timbul dalam hidungan hari hingga minggu)
* sinusitis sub-akut (infeksi timbul beberapa minggu hingga bulan)
* sinusitis kronik (infeksi timbul beberapa bulan sampai tahun).

Beberapa penyebab sinusitis, diantaranya:

* Serangan virus, jamur dan bakteri
* Infeksi pada kerongkongan, amandel dan gigi
* Kelainan anatomi hidung (misalnya, sekat pemisah lubang hidung kiri dan kanan tidak lurus), benda asing di hidung, tumor, polip, polusi lingkungan, udara dingin atau kering

Anak yang menderita sinusitis akan mengalami infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), berupa pilek dan batuk yang lama yakni lebih dari 7 hari. Ia juga mengalami demam, lesu, hidung tersumbat, ingus kental yang mengalir ke kerongkongan (post nasal drip), sakit kepala dan nyeri di daerah sinus yang terkena

Di malam hari, gejala sinusitis seperti pilek, hidung tersumbat dan batuk akan semakin parah. Semakin nyeri di daerah sinus yang terserang (di kiri dan kanan hidung atau di tengah alis mata)

Memburuknya gejala sinusitis pada malam hari itu disebabkan udara dingin yang membuat hidung semakin tersumbat, menimbulkan tekanan pada sinus sehingga timbul rasa nyeri.

Antisipasi

* Jaga suhu kamar agar tetap hangat
* Cegah jangan sampai sanak mengalami hidung tersumbat. Semisal dengan memberi obat tetes atau obat semprot hidung.

Sumber : http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/antisipasi.alergi.sinusitis.anak/001/001/772/2/pernapasan/4
 
Planet Bayi Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template