13 Sep 2011

Kontraksi pada Awal Kehamilan

Pemicu terjadinya kontraksi di awal kehamilan, khususnya kontraksi yang bisa mengancam keselamatan ibu dan janin, antara lain kehamilan kembar, kelainan bentuk rahim, kelainan letak plasenta, infeksi di alat kelamin atau di organ tubuh lainnya, kelelahan fisik, atau aktifitas seksual.
Untuk mengatsinya, dokter biasanya akan meminta Anda untuk:
  • Banyak beristirahat. Berbaring dengan posisi menyamping ke kiri, karena rongga perut bagian kiri umumnya lebih luas daripada bagian kanan. Selain dapat mengurangi rasa sesak, posisi ini membuat aliran darah dan oksigen ke janin, lebih baik. Bila perlu, dokter akan meminta Anda berbaring di atas tempat tidur sepanjang hari (bedrest), namun biasanya  masih boleh berdiri untuk pergi ke kamar mandi atau duduk untuk makan.
  • Menjaga asupan cairan agar tidak dehidrasi, karena bila tubuh Anda kekurangan cairan,  maka kadar hormon oksitosin (hormon yang merangsang kontraksi rahim) di dalam darah akan meningkat.  
  • Mengurangi pekerjaan atau kegiatan fisik yang berat. Jadi, hindari melakukan olahraga yang melelahkan, sering naik/turun tangga, perjalanan panjang, dan pekerjaan rumah tangga yang berat.  
  • Mengurangi kegiatan seksual, misalnya menghentikan untuk sementara atau membatasi frekuensi kegiatan seksual.
  • Mengonsumsi obat-obatan, misalnya, obat antikontraksi atau obat untuk mengatasi infeksi - jika ada.  
  • Bersedia dirawat di rumah sakit bila obat yang diberikan tidak efektif, sehingga dokter memutuskan untuk memberikan obat melalui infus.
Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Tips/atasi.kontraksi.awal.kehamilan/001/005/1058/1
Share |

0 komentar:

 
Planet Bayi Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template