21 Okt 2011

Kenali Gaya Menyusui Bayi Anda

Gaya bayi menyusu bermacam-macam. Ada yang rakus, heboh, skeptis, si penikmat, hingga si madam yang menyusu dengan gaya tenang dan santai. Termasuk yang mana bayi Anda? Apapun gayanya, Bunda harus bisa menyesuaikannya. Simak triknya!

1. Si Rakus
Gaya menyusui: Dengan enerjik, bayi akan menjejalkan puting susu ibunya ke dalam mulut kecilnya. Setelah itu, dia menyedot seperti vacuum, cepat, mantap, dan tidak butuh waktu lama untuk mengosongkan payudara. Dengan konsentrasi penuh dan penggunaan waktu yang sangat efektif, bayi hanya butuh 10 menit untuk mengosongkan kedua payudara. Sayangnya, gaya menyusu ini membuat bayi rentan tersedak karena minum terburu-buru. Pada ibu, kerap menyebabkan puting susu sakit karena dihisap keras dan cenderung kasar.
Tips menyusui:
  • Susui sebelum dia lapar. Jangan menunda menyusui karena akan membuatnya semakin panik menyusu.
  • Susui bayi dalam posisi bayi setegah berdiri agar ASI yang deras  - karena dihisap cepat - dapat langsung mengalir ke dalam perutnya.
  • Jangan pecah konsentrasinya, misalnya dengan mengajaknya mengobrol saat ia menyusu, karena akan membuat bayi tersedak.
  • Pastikan ia cukup disendawakan, karena minum ASI dengan bergegas membuatnya banyak udara tertelan.
  • Bila puting Anda luka, oles dengan tetesan ASI dan biarkan luka mengering sendiri.
2. Si Penikmat
Gaya menyusui: Baginya, ASI adalah menu super istimewa. Itu sebabnya ia merayakan setiap momen menyusui. Di awal menyusui, dia hanya mencicipi ASI sedikit, setelah itu ada jeda istirahat untuk "menghayati" rasanya. Berikutnya, dimulailah sedotan sesungguhnya, seolah-olah dia tengah menikmati main course. Minum ASI bagi bayi tipe ini, lebih dari sekadar memenuhi rasa dahaga. Ketika menikmati ASI, dia akan membuat kontak mata dengan bunda, menikmati sentuhan lembut bunda, dan banyak tersenyum.
Tips menyusui:
  • Karena waktu yang dibutuhkan untuk membuat bayi kenyang, sangat lama, pilih posisi menyusui yang nyaman bagi Anda, misalnya menggunakan bantal menyusui. Dengan cara ini, Anda terhindar dari rasa pegal pada tangan, pundak dan leher.
  • Pusatkan perhatian pada bayi, seperti, membalas kontak matanya dan  tersenyum saat dia tersenyum.
3. Si Sibuk
Gaya menyusu: Bayi ini terlihat heboh sejak sebelum disusui. Meski pun tidak sedang lapar, ketika melihat ibu membuka bra, dia sudah bergerak-gerak dengan antusias. Begitu diletakkan pada posisi menyusu, dia akan menyambar puting. Sambil menyusui, tubuhnya - kaki atau tangan -  bergerak-gerak atau menggeliat.  Mulutnya banyak bersuara. Bila ada bebunyian dari arah lain yang menarik hatinya, dia akan menoleh ke arah tersebut, sambil tetap mengisap puting. Setelah kenyang, puting dilepaskan dalam satu hentakan.
Tips menyusui:
  • Tenangkan dia sebelum menyusuinya, misalnya, dengan mengajaknya berjalan-jalan sejenak.
  • Susui sebelum bayi lapar.
  • Pilih posisi menyusui yang membuat bayi sulit untuk menggeliat-geliat, contohnya, posisi menyusui sambil memegang punggungnya.
4. Si Skeptis
Gaya menyusui: Malas-malasan, seperti enggan menyusu. Dia pun sering menguap dan mengantuk saat menyusu - memberi kesan bosan, tidak tertarik   dan tidak bersemangat. Itu sebabnya, terkadang Anda tergoda untuk memaksanya minum ASI, meski pun dia tidak menginginkan. Padahal, cara itu membuat keadaan semakin parah, karena bayi merasa dipaksa.
Tips menyusui:
  • Jangan menyerah atau tergoda memberinya susu dari botol  yang mengalirkan cairan lebih deras daripada puting.
  • Bila dia kurang minum ASI - salah satu indikatornya adalah berat badan yang kurang - berilah ASI perah dengan cara disuapi pakai sendok,  menggunakan gelas minum khusus atau menggunakan pipet, sehingga bayi termotivasi untuk minum ASI lagi.
  • Belaian, belaian, belaian. Penting bagi bayi tipe ini karena kontak kulit dengan ibu akan merangsang produksi hormon yang membuatnya merasa dekat dengan ibu.
  • Buatlah jadwal menyusui yang lebih sering meski sebentar-sebentar, misalnya,  setiap jam sekali.
5. Si Madam
Gaya menyusui: Makhluk kecil yang anggun, tenang dan berkelas.  Pembawaan itu tampak pula dalam gayanya menyusu, yaitu, tenang, santai (terkadang terasa lamban!), pokoknya, tidak mau diburu-buru. Pola menyusu misalnya, menelan ASI seteguk, istirahat, mengisap dua teguk, istirahat.  Di tengah menyusu, sesekali dia berhenti  untuk siesta - tidur sejenak!
Tips menyusui:
  • Karena bayi tidak mau menyusu dengan cepat dan tidak mau diburu-buru, sisihkan waktu yang lebih lama untuk menyusuinya.
  • Bila dia tertidur sebelum selesai menyusu, tepuk lembut bokongnya atau tarik puting sedikit untuk membangunkan dan membuatnya menyusu lagi. Jangan dikagetkan, karena dia akan marah dan menangis.
  • Posisi yang tepat akan membuatnya lebih konsentrasi saat menyusu, misalnya, menyusu dengan tubuh bayi ditegakkan.
  • Tempat tidur bukan lokasi menyusu yang tepat - kecuali saat menyusu di malam hari. Lebih baik, susui dia di atas sofa, posisi Anda duduk tegak dan kaki menyentuh lantai. 
Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Psikologi/kenali.gaya.menyusu.bayi.anda/001/007/1021/1
Share |
Gaya bayi menyusu bermacam-macam. Ada yang rakus, heboh, skeptis, si penikmat, hingga si madam yang menyusu dengan gaya tenang dan santai. Termasuk yang mana bayi Anda? Apapun gayanya, Bunda harus bisa menyesuaikannya. Simak triknya!

1. Si Rakus
Gaya menyusui: Dengan enerjik, bayi akan menjejalkan puting susu ibunya ke dalam mulut kecilnya. Setelah itu, dia menyedot seperti vacuum, cepat, mantap, dan tidak butuh waktu lama untuk mengosongkan payudara. Dengan konsentrasi penuh dan penggunaan waktu yang sangat efektif, bayi hanya butuh 10 menit untuk mengosongkan kedua payudara. Sayangnya, gaya menyusu ini membuat bayi rentan tersedak karena minum terburu-buru. Pada ibu, kerap menyebabkan puting susu sakit karena dihisap keras dan cenderung kasar.
Tips menyusui:
  • Susui sebelum dia lapar. Jangan menunda menyusui karena akan membuatnya semakin panik menyusu.
  • Susui bayi dalam posisi bayi setegah berdiri agar ASI yang deras  - karena dihisap cepat - dapat langsung mengalir ke dalam perutnya.
  • Jangan pecah konsentrasinya, misalnya dengan mengajaknya mengobrol saat ia menyusu, karena akan membuat bayi tersedak.
  • Pastikan ia cukup disendawakan, karena minum ASI dengan bergegas membuatnya banyak udara tertelan.
  • Bila puting Anda luka, oles dengan tetesan ASI dan biarkan luka mengering sendiri.
2. Si Penikmat
Gaya menyusui: Baginya, ASI adalah menu super istimewa. Itu sebabnya ia merayakan setiap momen menyusui. Di awal menyusui, dia hanya mencicipi ASI sedikit, setelah itu ada jeda istirahat untuk "menghayati" rasanya. Berikutnya, dimulailah sedotan sesungguhnya, seolah-olah dia tengah menikmati main course. Minum ASI bagi bayi tipe ini, lebih dari sekadar memenuhi rasa dahaga. Ketika menikmati ASI, dia akan membuat kontak mata dengan bunda, menikmati sentuhan lembut bunda, dan banyak tersenyum.
Tips menyusui:
  • Karena waktu yang dibutuhkan untuk membuat bayi kenyang, sangat lama, pilih posisi menyusui yang nyaman bagi Anda, misalnya menggunakan bantal menyusui. Dengan cara ini, Anda terhindar dari rasa pegal pada tangan, pundak dan leher.
  • Pusatkan perhatian pada bayi, seperti, membalas kontak matanya dan  tersenyum saat dia tersenyum.
3. Si Sibuk
Gaya menyusu: Bayi ini terlihat heboh sejak sebelum disusui. Meski pun tidak sedang lapar, ketika melihat ibu membuka bra, dia sudah bergerak-gerak dengan antusias. Begitu diletakkan pada posisi menyusu, dia akan menyambar puting. Sambil menyusui, tubuhnya - kaki atau tangan -  bergerak-gerak atau menggeliat.  Mulutnya banyak bersuara. Bila ada bebunyian dari arah lain yang menarik hatinya, dia akan menoleh ke arah tersebut, sambil tetap mengisap puting. Setelah kenyang, puting dilepaskan dalam satu hentakan.
Tips menyusui:
  • Tenangkan dia sebelum menyusuinya, misalnya, dengan mengajaknya berjalan-jalan sejenak.
  • Susui sebelum bayi lapar.
  • Pilih posisi menyusui yang membuat bayi sulit untuk menggeliat-geliat, contohnya, posisi menyusui sambil memegang punggungnya.
4. Si Skeptis
Gaya menyusui: Malas-malasan, seperti enggan menyusu. Dia pun sering menguap dan mengantuk saat menyusu - memberi kesan bosan, tidak tertarik   dan tidak bersemangat. Itu sebabnya, terkadang Anda tergoda untuk memaksanya minum ASI, meski pun dia tidak menginginkan. Padahal, cara itu membuat keadaan semakin parah, karena bayi merasa dipaksa.
Tips menyusui:
  • Jangan menyerah atau tergoda memberinya susu dari botol  yang mengalirkan cairan lebih deras daripada puting.
  • Bila dia kurang minum ASI - salah satu indikatornya adalah berat badan yang kurang - berilah ASI perah dengan cara disuapi pakai sendok,  menggunakan gelas minum khusus atau menggunakan pipet, sehingga bayi termotivasi untuk minum ASI lagi.
  • Belaian, belaian, belaian. Penting bagi bayi tipe ini karena kontak kulit dengan ibu akan merangsang produksi hormon yang membuatnya merasa dekat dengan ibu.
  • Buatlah jadwal menyusui yang lebih sering meski sebentar-sebentar, misalnya,  setiap jam sekali.
5. Si Madam
Gaya menyusui: Makhluk kecil yang anggun, tenang dan berkelas.  Pembawaan itu tampak pula dalam gayanya menyusu, yaitu, tenang, santai (terkadang terasa lamban!), pokoknya, tidak mau diburu-buru. Pola menyusu misalnya, menelan ASI seteguk, istirahat, mengisap dua teguk, istirahat.  Di tengah menyusu, sesekali dia berhenti  untuk siesta - tidur sejenak!
Tips menyusui:
  • Karena bayi tidak mau menyusu dengan cepat dan tidak mau diburu-buru, sisihkan waktu yang lebih lama untuk menyusuinya.
  • Bila dia tertidur sebelum selesai menyusu, tepuk lembut bokongnya atau tarik puting sedikit untuk membangunkan dan membuatnya menyusu lagi. Jangan dikagetkan, karena dia akan marah dan menangis.
  • Posisi yang tepat akan membuatnya lebih konsentrasi saat menyusu, misalnya, menyusu dengan tubuh bayi ditegakkan.
  • Tempat tidur bukan lokasi menyusu yang tepat - kecuali saat menyusu di malam hari. Lebih baik, susui dia di atas sofa, posisi Anda duduk tegak dan kaki menyentuh lantai. 
Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Psikologi/kenali.gaya.menyusu.bayi.anda/001/007/1021/1
Share |

10 Okt 2011

Pemeriksa Pertama Kehamilan

Tak perlu tegang di pemeriksaan pertama kehamilan. Ini dia ‘bocoran’ apa saja yang akan diperiksa oleh dokter kandungan Anda. Tetap rileks dan jalani kehamilan dengan bahagia.
  • Berat dan tinggi badan (BB/TB), untuk mengetahui apakah BB/TB Anda normal, kurang atau lebih. Dokter akan memberitahu berapa kenaikan BB yang dianjurkan selama hamil. Idealnya 0,5 kg per minggu.
  • Tekanan darah, untuk mendeteksi normal atau tidak normal. Tekanan darah tinggi menimbulkan resiko pre-eklampsia atau eklampsia-komplikasi kehamilan yang ditandai naiknya tekanan darah, pembengkakan tubuh, dan adanya senyawa protein di urin. Sebaliknya, tekanan darah rendah menyebabkan ibu sering pusing dan lemah.
  • Perut dan panggul. Pemeriksaan ini untuk mengetahui ukuran dan posisi rahim. Juga untuk memperhitungkan apakah ukuran panggul cukup untuk dilewati bayi.
  • Darah. Untuk mengetahui golongan darah dan faktor rhesus. Selain itu, tes darah diperlukan bila dokter mencurigai adanya penyakit, seperti toksoplasmosis (infeksi yang disebabkan parasit Toxoplasma gondii), sitimegalovirus (infeksi yang disebabkan virus cytomegalovirus), hepatitis (radang hati), dan anemia (kurang darah akibat kurangnya zat besi dan asam folat.
  • Usia kehamilan. Dokter menggunakan beberapa pentunjuk untuk mengetahui usia kehamilan, yaitu kapan pertama kali detak jantung janin dapat didengar dengan alat dopper (usia kehamilan 10-12 minggu), dari tanda kehidupan janin yang mulai terasa, dari tinggi fundus (puncak rahim) dan berdasarkan pemeriksaan USG. Berdasarkan usia kehamilan itu, dokter menentukan perkiran waktu bersalin. Atau, bisa juga memakai rumus Neagle yang dihitung berdasarkan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). 
Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/pemeriksaan.pertama.kehamilan/001/001/1862/1
Share |
Tak perlu tegang di pemeriksaan pertama kehamilan. Ini dia ‘bocoran’ apa saja yang akan diperiksa oleh dokter kandungan Anda. Tetap rileks dan jalani kehamilan dengan bahagia.
  • Berat dan tinggi badan (BB/TB), untuk mengetahui apakah BB/TB Anda normal, kurang atau lebih. Dokter akan memberitahu berapa kenaikan BB yang dianjurkan selama hamil. Idealnya 0,5 kg per minggu.
  • Tekanan darah, untuk mendeteksi normal atau tidak normal. Tekanan darah tinggi menimbulkan resiko pre-eklampsia atau eklampsia-komplikasi kehamilan yang ditandai naiknya tekanan darah, pembengkakan tubuh, dan adanya senyawa protein di urin. Sebaliknya, tekanan darah rendah menyebabkan ibu sering pusing dan lemah.
  • Perut dan panggul. Pemeriksaan ini untuk mengetahui ukuran dan posisi rahim. Juga untuk memperhitungkan apakah ukuran panggul cukup untuk dilewati bayi.
  • Darah. Untuk mengetahui golongan darah dan faktor rhesus. Selain itu, tes darah diperlukan bila dokter mencurigai adanya penyakit, seperti toksoplasmosis (infeksi yang disebabkan parasit Toxoplasma gondii), sitimegalovirus (infeksi yang disebabkan virus cytomegalovirus), hepatitis (radang hati), dan anemia (kurang darah akibat kurangnya zat besi dan asam folat.
  • Usia kehamilan. Dokter menggunakan beberapa pentunjuk untuk mengetahui usia kehamilan, yaitu kapan pertama kali detak jantung janin dapat didengar dengan alat dopper (usia kehamilan 10-12 minggu), dari tanda kehidupan janin yang mulai terasa, dari tinggi fundus (puncak rahim) dan berdasarkan pemeriksaan USG. Berdasarkan usia kehamilan itu, dokter menentukan perkiran waktu bersalin. Atau, bisa juga memakai rumus Neagle yang dihitung berdasarkan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). 
Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/pemeriksaan.pertama.kehamilan/001/001/1862/1
Share |

Bila Air Ketuban Berlebih

Air ketuban tidak boleh kurang (oligohidramnion) maupun berlebih (polihidramnion/ hidramnion) karena bisa berakibat tidak baik bagi kesehatan kehamilan dan persalinan.

Volume air ketuban bisa berubah seiring usia kehamilan. Pada kehamilan sekitar 33 minggu, volume air ketuban sekitar 1-1,5 liter yang berangsur berkurang hingga kehamilan cukup bulan (40 minggu). Pada kasus hidramnion, volume bisa mencapai 3-5 liter yang umumnya terjadi setelah umur kehamilan mencapai 22 minggu atau sekitar 5 bulan.

Hidramnion bisa mengakibatkan:
  • Peregangan rahim yang dapat memicu kontraksi sebelum waktunya.
  • Menekan diafragma ibu sehingga terjadi gangguan pernapasan.
  • Hipertensi.
  • Persalinan Caesar dan premature.
  • Letak janin menjadi tidak normal dan menurunnya kesejahteraan janin.
  • Komplikasi persalinan, seperti perdarahan paska persalinan.
  • Komplikasi plasenta terlepas dari perlekatannya.
  • Kematian janin dalam kandungan.

Tanda-tanda hidramnion:
  • Kandungan cepat sekali membesar.
  • Pertambahan lingkaran perut dan tinggi rahim terlihat begitu cepat.
  • Pada kasus hidramnion ekstrem, pembesaran perut biasanya begitu berlebihan sehingga dinding perut menjadi sedemikian tipis dan pembuluh darah di bawah kulit terlihat.
  • Lapisan kulit pecah, sehingga tampak guratan-guratan nyata pada permukaan perut.
  • Muncul keluhan-keluhan seperti sesak napas/gangguan pernapasan berat, pertambahan berat badan berlebih dan bengkak di sekujur tubuh.
  • Suara denyut jantung janin terdengar jauh karena letaknya jadi cukup jauh dari permukaan.
Penyebab Hidramnion:
  • Produksi air seni janin berlebihan.
  • Ada kelainan pada janin yang menyebabkan cairan ketuban menumpuk, seperti hidrosefalus, atresia saluran cerna, kelainan ginjal dan saluran kencing kongenital.
  • Terjadi sumbatan/penyempitan saluran cerna pada janin sehingga ia tidak bisa menelan air ketuban.
  • Kehamilan kembar, karena ada dua janin yang menghasilkan air seni.
  • Terjadi infeksi.
  • Ada hambatan pertumbuhan pada sistem saraf pusat sehingga fungsi gerakan menelan mengalami kelumpuhan.
  • Ibu hamil menderita diabetes yang tidak terkontrol.
  • Inkompatibilitas/ketidakcocokan rhesus
 Sumber : http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/hamil.dengan.air.ketuban.berlebih/001/001/1705/2
Share |
Air ketuban tidak boleh kurang (oligohidramnion) maupun berlebih (polihidramnion/ hidramnion) karena bisa berakibat tidak baik bagi kesehatan kehamilan dan persalinan.

Volume air ketuban bisa berubah seiring usia kehamilan. Pada kehamilan sekitar 33 minggu, volume air ketuban sekitar 1-1,5 liter yang berangsur berkurang hingga kehamilan cukup bulan (40 minggu). Pada kasus hidramnion, volume bisa mencapai 3-5 liter yang umumnya terjadi setelah umur kehamilan mencapai 22 minggu atau sekitar 5 bulan.

Hidramnion bisa mengakibatkan:
  • Peregangan rahim yang dapat memicu kontraksi sebelum waktunya.
  • Menekan diafragma ibu sehingga terjadi gangguan pernapasan.
  • Hipertensi.
  • Persalinan Caesar dan premature.
  • Letak janin menjadi tidak normal dan menurunnya kesejahteraan janin.
  • Komplikasi persalinan, seperti perdarahan paska persalinan.
  • Komplikasi plasenta terlepas dari perlekatannya.
  • Kematian janin dalam kandungan.

Tanda-tanda hidramnion:
  • Kandungan cepat sekali membesar.
  • Pertambahan lingkaran perut dan tinggi rahim terlihat begitu cepat.
  • Pada kasus hidramnion ekstrem, pembesaran perut biasanya begitu berlebihan sehingga dinding perut menjadi sedemikian tipis dan pembuluh darah di bawah kulit terlihat.
  • Lapisan kulit pecah, sehingga tampak guratan-guratan nyata pada permukaan perut.
  • Muncul keluhan-keluhan seperti sesak napas/gangguan pernapasan berat, pertambahan berat badan berlebih dan bengkak di sekujur tubuh.
  • Suara denyut jantung janin terdengar jauh karena letaknya jadi cukup jauh dari permukaan.
Penyebab Hidramnion:
  • Produksi air seni janin berlebihan.
  • Ada kelainan pada janin yang menyebabkan cairan ketuban menumpuk, seperti hidrosefalus, atresia saluran cerna, kelainan ginjal dan saluran kencing kongenital.
  • Terjadi sumbatan/penyempitan saluran cerna pada janin sehingga ia tidak bisa menelan air ketuban.
  • Kehamilan kembar, karena ada dua janin yang menghasilkan air seni.
  • Terjadi infeksi.
  • Ada hambatan pertumbuhan pada sistem saraf pusat sehingga fungsi gerakan menelan mengalami kelumpuhan.
  • Ibu hamil menderita diabetes yang tidak terkontrol.
  • Inkompatibilitas/ketidakcocokan rhesus
 Sumber : http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/hamil.dengan.air.ketuban.berlebih/001/001/1705/2
Share |

1 Okt 2011

Metode hypnobirthing untuk Ibu Hamil

Metode hypnobirthing pertama kali dipopulerkan oleh Marie F.Mongan, M.Ed., M.Hy. dari Australia. Tujuannya, untuk melatih ibu hamil supaya lebih tenang dalam menghadapi proses persalinan.

Dalam metode ini, ibu hamil juga diajarkan membiasakan diri mengajak bicara janinya. Kegiatan ini sebagai suatu bentuk komunikasi antar-ruh, yang terus dilakukan sampai detik-detik menjelang persalinan, khusunya agar janin berjuang bersama ibunya untuk melewati jalan lahir. Kelas ini sangat dianjukan untuk diikuti ibu hamil bersama pasangannya.

Manfaat:
  • Memahami proses yang sedang terjadi di dalam rahimnya.
  • Memahami apa yang terjadi setelah bayi lahir, dan cara perawatannya.
  • Membuat ibu hamil menjadi lebih santai dan tenang dalam menjalani proses kehamilan dan persalinan.
  • Membuat ibu hamil mampu memanfaatkan kekuatan pikiran positif dan alam bawah sadarnya untuk menghadapi berbagai rasa sakit serta rasa tidak nyaman lainnya.
  • Membantu ibu hamil mengatasi kekhawatiran dan ketakutannya, yang dapat menghambat produksi sejumlah hormon, diantaranya endorphin yang memiliki kekuatan 200 kali lipat dari morfin untuk menekas rasa sakit pada saat melahirkan. 
Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/hypnobirthing.untuk.kehamilan/001/001/1759/1
Share |
Metode hypnobirthing pertama kali dipopulerkan oleh Marie F.Mongan, M.Ed., M.Hy. dari Australia. Tujuannya, untuk melatih ibu hamil supaya lebih tenang dalam menghadapi proses persalinan.

Dalam metode ini, ibu hamil juga diajarkan membiasakan diri mengajak bicara janinya. Kegiatan ini sebagai suatu bentuk komunikasi antar-ruh, yang terus dilakukan sampai detik-detik menjelang persalinan, khusunya agar janin berjuang bersama ibunya untuk melewati jalan lahir. Kelas ini sangat dianjukan untuk diikuti ibu hamil bersama pasangannya.

Manfaat:
  • Memahami proses yang sedang terjadi di dalam rahimnya.
  • Memahami apa yang terjadi setelah bayi lahir, dan cara perawatannya.
  • Membuat ibu hamil menjadi lebih santai dan tenang dalam menjalani proses kehamilan dan persalinan.
  • Membuat ibu hamil mampu memanfaatkan kekuatan pikiran positif dan alam bawah sadarnya untuk menghadapi berbagai rasa sakit serta rasa tidak nyaman lainnya.
  • Membantu ibu hamil mengatasi kekhawatiran dan ketakutannya, yang dapat menghambat produksi sejumlah hormon, diantaranya endorphin yang memiliki kekuatan 200 kali lipat dari morfin untuk menekas rasa sakit pada saat melahirkan. 
Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/hypnobirthing.untuk.kehamilan/001/001/1759/1
Share |

Bila Membedong Bayi Semalaman

Tanya: Bayi saya (1,5 bulan) sering kaget dan terbangun bila mendengar suara keras. Tapi bila dibedong, dia tidur nyenyak dan hanya terbangun jika lapar atau ngompol. Bolehkah bayi dibedong sepanjang malam?

Jawab: Bedong bayi merupakan tradisi berbagai bangsa di dunia, dengan teknik yang bervariasi dan terbukti bayi yang dibedong lebih sedikit terjaga dan tidur lebih lama.

Bayi yang dibedong dalam posisi telentang memiliki efisiensi tidur yang lebih baik dan episode terjaga yang lebih sedikit dibandingkan bayi yang tidak dibedong. Selain itu, bedong juga membantu pengaturan suhu agar bayi merasa nyaman, namun, bila caranya tidak benar, misalnya terlalu ketat, justru dapat menyebabkan suhu bayi menjadi tinggi (hipertermia) dan meningkatkan risiko infeksi pernapasan.

Jadi, bedong harus memenuhi syarat:
  1. Posisi tidur bayi benar. Bayi yang dibedong dalam posisi tengkurap meningkatkan risiko sindroma meninggal mendadak (SIDS).
  2. Cara pembedongan benar, yakni kepala harus bebas dari bedongan dan jangan terlalu ketat terutama pada dada, panggul, dan lutut.
Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Tanya+-+Jawab/bolehkah.bayi.dibedong.semalaman/001/006/794/2
Share |
Tanya: Bayi saya (1,5 bulan) sering kaget dan terbangun bila mendengar suara keras. Tapi bila dibedong, dia tidur nyenyak dan hanya terbangun jika lapar atau ngompol. Bolehkah bayi dibedong sepanjang malam?

Jawab: Bedong bayi merupakan tradisi berbagai bangsa di dunia, dengan teknik yang bervariasi dan terbukti bayi yang dibedong lebih sedikit terjaga dan tidur lebih lama.

Bayi yang dibedong dalam posisi telentang memiliki efisiensi tidur yang lebih baik dan episode terjaga yang lebih sedikit dibandingkan bayi yang tidak dibedong. Selain itu, bedong juga membantu pengaturan suhu agar bayi merasa nyaman, namun, bila caranya tidak benar, misalnya terlalu ketat, justru dapat menyebabkan suhu bayi menjadi tinggi (hipertermia) dan meningkatkan risiko infeksi pernapasan.

Jadi, bedong harus memenuhi syarat:
  1. Posisi tidur bayi benar. Bayi yang dibedong dalam posisi tengkurap meningkatkan risiko sindroma meninggal mendadak (SIDS).
  2. Cara pembedongan benar, yakni kepala harus bebas dari bedongan dan jangan terlalu ketat terutama pada dada, panggul, dan lutut.
Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Tanya+-+Jawab/bolehkah.bayi.dibedong.semalaman/001/006/794/2
Share |
 
Planet Bayi Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template