Anda ingin mencoba paket perawatan tradisional paska persalinan? Boleh saja, asal tahu tujuan dan caranya. Sebenarnya sejauh mana manfaat dan keamanannya? Simak jawabannya dari dr. Dewi Prabarini S. Soeharto, SpOG berikut ini.
1. JAMU BERSALIN. Jamu bersalin biasanya dibagi menjadi 3 bagian, yakni yang diminum 10 hari pertama, 10 hari kedua dan 10 hari ketiga. Manfaatnya antara lain mengencangkan otot-otot perut yang kendur, mengembalikan stamina, memperlancar ASI, membersihkan darah kotor dalam rahim, membantu pemulihan luka, dan membantu proses pengerutan rahim ke ukuran semula.
* Apakah ibu yang baru melahirkan boleh mengonsumsi jamu bersalin? Pada prinsipnya, ibu yang baru melahirkan boleh mengonsumsi jamu bersalin. Namun, bagi yang memiliki gangguan fungsi hati, misalnya hepatitis B positif atau pernah mengalami sakit kuning, sebaiknya tidak mengonsumsi jamu, mengingat jamu dimetabolisme di hati. Atau yang mengalami komplikasi saat persalinan, misalnya rahim robek, jamu bisa membuat kontraksi rahim berlebihan.
* Sejauh mana ibu hamil dapat meraih manfaat jamu bersalin tersebut? Jamu bisa membantu agar proses nifas berlangsung tepat waktu, yakni kurang lebih 40 hari.
* Bagaimana jika ada obat-obatan dari dokter yang harus diminum ibu? Sebaiknya, tanyakan dulu pada dokter apakah boleh mengonsumsi jamu bersalin atau tidak. Jika boleh, jangan konsumsi jamu bersama-sama dengan obat dokter. Mungkin, perlu diberi jeda waktu 1-2 jam.
* Adakah hal-hal yang perlu diwaspadai pada bayi? Pada bayi, walaupun sedikit, jamu pasti keluar di ASI. Jika bayi menjadi diare, misalnya, maka berarti ia tidak toleran terhadap jamu bersalin yang diminum ibunya.
2. PILIS. Digunakan dengan cara mengoleskannya memanjang menutupi dahi. Manfaatnya antara lain untuk menghilangkan rasa pening, menjaga kesehatan mata, mengobati sakit kepala, dan mencegah naiknya darah putih ke kepala.
* Sejauh mana ibu hamil dapat meraih manfaat dari pilis? Sebenarnya, dari segi kesehatan, manfaatnya agak meragukan. Pening yang dirasakan ibu yang baru melahirkan, misalnya, mungkin karena ia kurang tidur. Obatnya ya tidur. Istilah darah putih naik ke kepala juga tidak ada.
* Risiko gangguan mata apa yang mungkin dialami oleh ibu yang baru melahirkan? Gangguan mata, seperti pandangan jadi kabur, bisa saja terjadi. Khususnya pada ibu yang mengalami tekanan darah tinggi atau bengkak. Cara mencegahnya dengan mengurangi konsumsi garam dan cukup tidur.
3. PARAM. Digunakan dengan cara mengoleskannya ke seluruh tubuh, kecuali daerah payudara dan perut. Tujuannya antara lain untuk mengatasi pembengkakan yang dialami oleh ibu yang baru melahirkan.
* Apakah semua ibu yang baru melahirkan boleh menggunakan param? Ya, sejauh kulitnya tidak sensitif dan paramnya tidak terlalu kental. Param punya efek menghangatkan. Jika terlalu hangat, bisa “membakar” kulit. Jadi, perhatikan cara memakainya.
* Sejauh mana ibu hamil dapat meraih manfaat dari param? Param bisa membantu mengurangi rasa pegal pada otot-otot tangan dan kaki ibu yang baru melahirkan, karena bisa mengatasi bengkak yang terjadi di sana. Hindari daerah payudara dan perut, karena kedua daerah ini mayoritas jaringannya lemah. Param “bekerja” pada otot.
4. TAPEL. Dicampur dengan kapur sirih dan air jeruk nipis, dibalurkan pada perut sebelum ibu mengenakan bengkung/stagen. Tujuannya antara lain untuk mengurangi rasa sakit-sakit di perut, mengempiskan perut serta memulihkan kondisi kulit perut.
* Apakah semua ibu yang baru melahirkan boleh memakai tapel? Ya, jika ibu bersalin secara alami. Jika ibu bersalin lewat operasi, tapel tidak boleh digunakan sampai luka operasinya dinyatakan baik oleh dokter, atau kira-kira sampai 2 minggu setelah melahirkan. Namun pemakaian tapel ini sebaiknya tidak kena daerah yang ada luka operasinya.
* Sejauh mana efektifitas penggunaan tapel? Tapel menghangatkan perut yang membuat usus bekerja atau berkontraksi lebih cepat sehingga angin yang berada di dalamnya bisa keluar dengan mudah, sendawa lebih mudah dan perut terasa kempis. Air kapur sirih dan jeruk nipis memiliki sifat anti selulit. Hanya saja, kalau kulitnya sensitif, atau terlalu banyak kapur sirihnya, maka bisa timbul luka bakar. Tapel sifatnya membantu proses pembakaran lemak bawah kulit. Kalau lemaknya berkurang, kulit yang tadinya meregang juga lebih cepat bertemu.
5. BENGKUNG/STAGEN. Alat ini umumnya terbuat dari kain. Ukurannya beragam. Kini sudah ada bentuk yang lebih praktis dan mudah digunakan. Manfaatnya untuk membantu mengempiskan perut dan membuang angin dalam rongga perut.
* Apakah semua ibu yang baru melahirkan boleh memakai bengkung? Boleh, asal cara memakainya benar, terutama untuk ibu yang bersalin lewat operasi. Bengkung sebaiknya dimulai dari bagian bawah luka operasi (setinggi panggul) sampai sedikit di atas pusar. Jangan terlalu tinggi, karena di situ ada lambung dan paru-paru. Luka operasi yang tertekan bengkung efeknya sama dengan tulang patah yang digips. Luka jadi diam dan rapat sehingga cepat menutup. Untuk ibu yang bersalin normal, gerak geriknya jadi perlahan, dan duduk juga tidak mengangkang. Hal ini baik untuk pemulihan luka.
* Sejauh mana efektivitas penggunaan bengkung dalam membantu mengempiskan perut? Cara paling efektif untuk mengempiskan perut adalah dengan senam nifas untuk melatih otot perut, dan mengurangi konsumsi lemak. Pemakaian bengkung bisa membuat kita tertipu karena kita merasa perut sudah kempis. Bengkung sifatnya hanya membuat perut terasa lebih nyaman. Selain itu, bengkung juga membantu penyerapan tapel sehingga efek pembakar lemaknya bekerja lebih efektif. Sama seperti orang habis creambath yang kepalanya ditutup handuk.
* Apakah bengkung harus dipakai sepanjang hari? Sebaiknya tidak karena kulit perlu bernapas. Jadi, malam hari sebaiknya dibuka saja. Untuk hasil optimal, bengkung dipakai sampai 3 bulan.
Sumber : http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kelahiran/Gizi+dan+Kesehatan/amankah.perawatan.tradisional.pasca.persalinan/001/001/1527/2
10 Jan 2011
PERAWATAN TRADISIONAL SETELAH PERSALINAN??
Label:
PERSALINAN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar