7 Nov 2011

Daftar Keperluan bila ingin memberi ASI Eksklusif


Daftar benda berikut ini membantu Anda menunaikan tugas memberi ASI Eksklusif 6 bulan.
Botol
Selain untuk wadah saat memberi ASI, Anda harus punya cukup banyak stok botol yang punya penutup (bukan dot) untuk menampung ASI.
Pompa ASI
Meskipun bisa dilakukan dengan tangan, pompa ASI manual maupun elektrik adalah alat bantu paling praktis.
Boks atau tas ASI
Apabila Anda ibu bekerja atau sering bepergian, milikilah ini. ASI yang Anda bawa dari rumah atau hasil perah di kantor akan aman selama ada di dalamnya antara 7 – 12 jam. Tergantung jumlah kantong pendingin serta tingkat kebekuannya.
Kantong pendingin/cooler bag
Sebelum digunakan keesokan harinya, Anda harus menyimpannya di freezer semalaman.
Sabun steril
Untuk membantu membersihkan dan merawat perlengkapan penyimpan dan pompa ASI, sabun pencuci yang lembut dan aman untuk bayi wajib ada. Gunakan hanya sabun yang terbuat dari bahan alami, tidak memiliki aroma tajam dan biodegradible (bisa diurai di alam). Cermati label pada kemasan.
Label
Tulis tanggal dan jam Anda menyimpan di lemari pendingin atau pembeku dan lekatkan pada botol penyimpan ASI.
Sterilizer
Perangkat botol penyimpan dan pompa ASI harus setelah dicuci dengan
sabun khusus perangkat minum dan makan bayi harus disteril. Sebagai pilihan, Anda bisa membeli alat yang merangkap penghangat makan dan minuman si kecil.
Lemari pendingin dan/atau pembeku
Apabila Anda hendak memiliki “bank” ASI di rumah, ini adalah tempat penyimpan yang wajib ada. Di lemari pendingin, ASI bisa tahan beberapa hari. Apabila ingin menyimpan dalam waktu 1 – 3 bulan, simpanlah ASI di freezer (lemari pembeku)
Breast pad
Mencegah ASI membasahi bra, pelapis ini sangat penting. Anda bisa pilih: sekali pakai (disposable) dan yang bisa dicuci (washable)
Bra menyusui
Penting untuk menyangga payudara ibu menyusui.
Sendok bayi (nursing spoon)
Alat bantu yang memudahkan Anda menyendok ASI hasil perah ke dalam mulut mungilnya. Biasanya terbuat dari bahan silikon atau plastik yang aman (food grade).

Sumber: Ayahbunda
Share |

Daftar benda berikut ini membantu Anda menunaikan tugas memberi ASI Eksklusif 6 bulan.
Botol
Selain untuk wadah saat memberi ASI, Anda harus punya cukup banyak stok botol yang punya penutup (bukan dot) untuk menampung ASI.
Pompa ASI
Meskipun bisa dilakukan dengan tangan, pompa ASI manual maupun elektrik adalah alat bantu paling praktis.
Boks atau tas ASI
Apabila Anda ibu bekerja atau sering bepergian, milikilah ini. ASI yang Anda bawa dari rumah atau hasil perah di kantor akan aman selama ada di dalamnya antara 7 – 12 jam. Tergantung jumlah kantong pendingin serta tingkat kebekuannya.
Kantong pendingin/cooler bag
Sebelum digunakan keesokan harinya, Anda harus menyimpannya di freezer semalaman.
Sabun steril
Untuk membantu membersihkan dan merawat perlengkapan penyimpan dan pompa ASI, sabun pencuci yang lembut dan aman untuk bayi wajib ada. Gunakan hanya sabun yang terbuat dari bahan alami, tidak memiliki aroma tajam dan biodegradible (bisa diurai di alam). Cermati label pada kemasan.
Label
Tulis tanggal dan jam Anda menyimpan di lemari pendingin atau pembeku dan lekatkan pada botol penyimpan ASI.
Sterilizer
Perangkat botol penyimpan dan pompa ASI harus setelah dicuci dengan
sabun khusus perangkat minum dan makan bayi harus disteril. Sebagai pilihan, Anda bisa membeli alat yang merangkap penghangat makan dan minuman si kecil.
Lemari pendingin dan/atau pembeku
Apabila Anda hendak memiliki “bank” ASI di rumah, ini adalah tempat penyimpan yang wajib ada. Di lemari pendingin, ASI bisa tahan beberapa hari. Apabila ingin menyimpan dalam waktu 1 – 3 bulan, simpanlah ASI di freezer (lemari pembeku)
Breast pad
Mencegah ASI membasahi bra, pelapis ini sangat penting. Anda bisa pilih: sekali pakai (disposable) dan yang bisa dicuci (washable)
Bra menyusui
Penting untuk menyangga payudara ibu menyusui.
Sendok bayi (nursing spoon)
Alat bantu yang memudahkan Anda menyendok ASI hasil perah ke dalam mulut mungilnya. Biasanya terbuat dari bahan silikon atau plastik yang aman (food grade).

Sumber: Ayahbunda
Share |

6 Nov 2011

Kebutuhan Bayi Sepulang dari RS

Buku Catatan Kesehatan Bayi
Satu stel pakaian bayi untuk perjalanan pulang
Popok sekali pakai untuk perjalanan pulang
Perlak atau alas ganti popok
Selendang gendong atau stroller
Carseat atau baby bassinet
Selimut
Kaos kaki dan sepatu bayi
Baby wipes
Tisu kering
Sarung tangan
2 stel pakaian dalam

Sumber: Ayahbunda
Share |
Buku Catatan Kesehatan Bayi
Satu stel pakaian bayi untuk perjalanan pulang
Popok sekali pakai untuk perjalanan pulang
Perlak atau alas ganti popok
Selendang gendong atau stroller
Carseat atau baby bassinet
Selimut
Kaos kaki dan sepatu bayi
Baby wipes
Tisu kering
Sarung tangan
2 stel pakaian dalam

Sumber: Ayahbunda
Share |

21 Okt 2011

Kenali Gaya Menyusui Bayi Anda

Gaya bayi menyusu bermacam-macam. Ada yang rakus, heboh, skeptis, si penikmat, hingga si madam yang menyusu dengan gaya tenang dan santai. Termasuk yang mana bayi Anda? Apapun gayanya, Bunda harus bisa menyesuaikannya. Simak triknya!

1. Si Rakus
Gaya menyusui: Dengan enerjik, bayi akan menjejalkan puting susu ibunya ke dalam mulut kecilnya. Setelah itu, dia menyedot seperti vacuum, cepat, mantap, dan tidak butuh waktu lama untuk mengosongkan payudara. Dengan konsentrasi penuh dan penggunaan waktu yang sangat efektif, bayi hanya butuh 10 menit untuk mengosongkan kedua payudara. Sayangnya, gaya menyusu ini membuat bayi rentan tersedak karena minum terburu-buru. Pada ibu, kerap menyebabkan puting susu sakit karena dihisap keras dan cenderung kasar.
Tips menyusui:
  • Susui sebelum dia lapar. Jangan menunda menyusui karena akan membuatnya semakin panik menyusu.
  • Susui bayi dalam posisi bayi setegah berdiri agar ASI yang deras  - karena dihisap cepat - dapat langsung mengalir ke dalam perutnya.
  • Jangan pecah konsentrasinya, misalnya dengan mengajaknya mengobrol saat ia menyusu, karena akan membuat bayi tersedak.
  • Pastikan ia cukup disendawakan, karena minum ASI dengan bergegas membuatnya banyak udara tertelan.
  • Bila puting Anda luka, oles dengan tetesan ASI dan biarkan luka mengering sendiri.
2. Si Penikmat
Gaya menyusui: Baginya, ASI adalah menu super istimewa. Itu sebabnya ia merayakan setiap momen menyusui. Di awal menyusui, dia hanya mencicipi ASI sedikit, setelah itu ada jeda istirahat untuk "menghayati" rasanya. Berikutnya, dimulailah sedotan sesungguhnya, seolah-olah dia tengah menikmati main course. Minum ASI bagi bayi tipe ini, lebih dari sekadar memenuhi rasa dahaga. Ketika menikmati ASI, dia akan membuat kontak mata dengan bunda, menikmati sentuhan lembut bunda, dan banyak tersenyum.
Tips menyusui:
  • Karena waktu yang dibutuhkan untuk membuat bayi kenyang, sangat lama, pilih posisi menyusui yang nyaman bagi Anda, misalnya menggunakan bantal menyusui. Dengan cara ini, Anda terhindar dari rasa pegal pada tangan, pundak dan leher.
  • Pusatkan perhatian pada bayi, seperti, membalas kontak matanya dan  tersenyum saat dia tersenyum.
3. Si Sibuk
Gaya menyusu: Bayi ini terlihat heboh sejak sebelum disusui. Meski pun tidak sedang lapar, ketika melihat ibu membuka bra, dia sudah bergerak-gerak dengan antusias. Begitu diletakkan pada posisi menyusu, dia akan menyambar puting. Sambil menyusui, tubuhnya - kaki atau tangan -  bergerak-gerak atau menggeliat.  Mulutnya banyak bersuara. Bila ada bebunyian dari arah lain yang menarik hatinya, dia akan menoleh ke arah tersebut, sambil tetap mengisap puting. Setelah kenyang, puting dilepaskan dalam satu hentakan.
Tips menyusui:
  • Tenangkan dia sebelum menyusuinya, misalnya, dengan mengajaknya berjalan-jalan sejenak.
  • Susui sebelum bayi lapar.
  • Pilih posisi menyusui yang membuat bayi sulit untuk menggeliat-geliat, contohnya, posisi menyusui sambil memegang punggungnya.
4. Si Skeptis
Gaya menyusui: Malas-malasan, seperti enggan menyusu. Dia pun sering menguap dan mengantuk saat menyusu - memberi kesan bosan, tidak tertarik   dan tidak bersemangat. Itu sebabnya, terkadang Anda tergoda untuk memaksanya minum ASI, meski pun dia tidak menginginkan. Padahal, cara itu membuat keadaan semakin parah, karena bayi merasa dipaksa.
Tips menyusui:
  • Jangan menyerah atau tergoda memberinya susu dari botol  yang mengalirkan cairan lebih deras daripada puting.
  • Bila dia kurang minum ASI - salah satu indikatornya adalah berat badan yang kurang - berilah ASI perah dengan cara disuapi pakai sendok,  menggunakan gelas minum khusus atau menggunakan pipet, sehingga bayi termotivasi untuk minum ASI lagi.
  • Belaian, belaian, belaian. Penting bagi bayi tipe ini karena kontak kulit dengan ibu akan merangsang produksi hormon yang membuatnya merasa dekat dengan ibu.
  • Buatlah jadwal menyusui yang lebih sering meski sebentar-sebentar, misalnya,  setiap jam sekali.
5. Si Madam
Gaya menyusui: Makhluk kecil yang anggun, tenang dan berkelas.  Pembawaan itu tampak pula dalam gayanya menyusu, yaitu, tenang, santai (terkadang terasa lamban!), pokoknya, tidak mau diburu-buru. Pola menyusu misalnya, menelan ASI seteguk, istirahat, mengisap dua teguk, istirahat.  Di tengah menyusu, sesekali dia berhenti  untuk siesta - tidur sejenak!
Tips menyusui:
  • Karena bayi tidak mau menyusu dengan cepat dan tidak mau diburu-buru, sisihkan waktu yang lebih lama untuk menyusuinya.
  • Bila dia tertidur sebelum selesai menyusu, tepuk lembut bokongnya atau tarik puting sedikit untuk membangunkan dan membuatnya menyusu lagi. Jangan dikagetkan, karena dia akan marah dan menangis.
  • Posisi yang tepat akan membuatnya lebih konsentrasi saat menyusu, misalnya, menyusu dengan tubuh bayi ditegakkan.
  • Tempat tidur bukan lokasi menyusu yang tepat - kecuali saat menyusu di malam hari. Lebih baik, susui dia di atas sofa, posisi Anda duduk tegak dan kaki menyentuh lantai. 
Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Psikologi/kenali.gaya.menyusu.bayi.anda/001/007/1021/1
Share |
Gaya bayi menyusu bermacam-macam. Ada yang rakus, heboh, skeptis, si penikmat, hingga si madam yang menyusu dengan gaya tenang dan santai. Termasuk yang mana bayi Anda? Apapun gayanya, Bunda harus bisa menyesuaikannya. Simak triknya!

1. Si Rakus
Gaya menyusui: Dengan enerjik, bayi akan menjejalkan puting susu ibunya ke dalam mulut kecilnya. Setelah itu, dia menyedot seperti vacuum, cepat, mantap, dan tidak butuh waktu lama untuk mengosongkan payudara. Dengan konsentrasi penuh dan penggunaan waktu yang sangat efektif, bayi hanya butuh 10 menit untuk mengosongkan kedua payudara. Sayangnya, gaya menyusu ini membuat bayi rentan tersedak karena minum terburu-buru. Pada ibu, kerap menyebabkan puting susu sakit karena dihisap keras dan cenderung kasar.
Tips menyusui:
  • Susui sebelum dia lapar. Jangan menunda menyusui karena akan membuatnya semakin panik menyusu.
  • Susui bayi dalam posisi bayi setegah berdiri agar ASI yang deras  - karena dihisap cepat - dapat langsung mengalir ke dalam perutnya.
  • Jangan pecah konsentrasinya, misalnya dengan mengajaknya mengobrol saat ia menyusu, karena akan membuat bayi tersedak.
  • Pastikan ia cukup disendawakan, karena minum ASI dengan bergegas membuatnya banyak udara tertelan.
  • Bila puting Anda luka, oles dengan tetesan ASI dan biarkan luka mengering sendiri.
2. Si Penikmat
Gaya menyusui: Baginya, ASI adalah menu super istimewa. Itu sebabnya ia merayakan setiap momen menyusui. Di awal menyusui, dia hanya mencicipi ASI sedikit, setelah itu ada jeda istirahat untuk "menghayati" rasanya. Berikutnya, dimulailah sedotan sesungguhnya, seolah-olah dia tengah menikmati main course. Minum ASI bagi bayi tipe ini, lebih dari sekadar memenuhi rasa dahaga. Ketika menikmati ASI, dia akan membuat kontak mata dengan bunda, menikmati sentuhan lembut bunda, dan banyak tersenyum.
Tips menyusui:
  • Karena waktu yang dibutuhkan untuk membuat bayi kenyang, sangat lama, pilih posisi menyusui yang nyaman bagi Anda, misalnya menggunakan bantal menyusui. Dengan cara ini, Anda terhindar dari rasa pegal pada tangan, pundak dan leher.
  • Pusatkan perhatian pada bayi, seperti, membalas kontak matanya dan  tersenyum saat dia tersenyum.
3. Si Sibuk
Gaya menyusu: Bayi ini terlihat heboh sejak sebelum disusui. Meski pun tidak sedang lapar, ketika melihat ibu membuka bra, dia sudah bergerak-gerak dengan antusias. Begitu diletakkan pada posisi menyusu, dia akan menyambar puting. Sambil menyusui, tubuhnya - kaki atau tangan -  bergerak-gerak atau menggeliat.  Mulutnya banyak bersuara. Bila ada bebunyian dari arah lain yang menarik hatinya, dia akan menoleh ke arah tersebut, sambil tetap mengisap puting. Setelah kenyang, puting dilepaskan dalam satu hentakan.
Tips menyusui:
  • Tenangkan dia sebelum menyusuinya, misalnya, dengan mengajaknya berjalan-jalan sejenak.
  • Susui sebelum bayi lapar.
  • Pilih posisi menyusui yang membuat bayi sulit untuk menggeliat-geliat, contohnya, posisi menyusui sambil memegang punggungnya.
4. Si Skeptis
Gaya menyusui: Malas-malasan, seperti enggan menyusu. Dia pun sering menguap dan mengantuk saat menyusu - memberi kesan bosan, tidak tertarik   dan tidak bersemangat. Itu sebabnya, terkadang Anda tergoda untuk memaksanya minum ASI, meski pun dia tidak menginginkan. Padahal, cara itu membuat keadaan semakin parah, karena bayi merasa dipaksa.
Tips menyusui:
  • Jangan menyerah atau tergoda memberinya susu dari botol  yang mengalirkan cairan lebih deras daripada puting.
  • Bila dia kurang minum ASI - salah satu indikatornya adalah berat badan yang kurang - berilah ASI perah dengan cara disuapi pakai sendok,  menggunakan gelas minum khusus atau menggunakan pipet, sehingga bayi termotivasi untuk minum ASI lagi.
  • Belaian, belaian, belaian. Penting bagi bayi tipe ini karena kontak kulit dengan ibu akan merangsang produksi hormon yang membuatnya merasa dekat dengan ibu.
  • Buatlah jadwal menyusui yang lebih sering meski sebentar-sebentar, misalnya,  setiap jam sekali.
5. Si Madam
Gaya menyusui: Makhluk kecil yang anggun, tenang dan berkelas.  Pembawaan itu tampak pula dalam gayanya menyusu, yaitu, tenang, santai (terkadang terasa lamban!), pokoknya, tidak mau diburu-buru. Pola menyusu misalnya, menelan ASI seteguk, istirahat, mengisap dua teguk, istirahat.  Di tengah menyusu, sesekali dia berhenti  untuk siesta - tidur sejenak!
Tips menyusui:
  • Karena bayi tidak mau menyusu dengan cepat dan tidak mau diburu-buru, sisihkan waktu yang lebih lama untuk menyusuinya.
  • Bila dia tertidur sebelum selesai menyusu, tepuk lembut bokongnya atau tarik puting sedikit untuk membangunkan dan membuatnya menyusu lagi. Jangan dikagetkan, karena dia akan marah dan menangis.
  • Posisi yang tepat akan membuatnya lebih konsentrasi saat menyusu, misalnya, menyusu dengan tubuh bayi ditegakkan.
  • Tempat tidur bukan lokasi menyusu yang tepat - kecuali saat menyusu di malam hari. Lebih baik, susui dia di atas sofa, posisi Anda duduk tegak dan kaki menyentuh lantai. 
Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Psikologi/kenali.gaya.menyusu.bayi.anda/001/007/1021/1
Share |

10 Okt 2011

Pemeriksa Pertama Kehamilan

Tak perlu tegang di pemeriksaan pertama kehamilan. Ini dia ‘bocoran’ apa saja yang akan diperiksa oleh dokter kandungan Anda. Tetap rileks dan jalani kehamilan dengan bahagia.
  • Berat dan tinggi badan (BB/TB), untuk mengetahui apakah BB/TB Anda normal, kurang atau lebih. Dokter akan memberitahu berapa kenaikan BB yang dianjurkan selama hamil. Idealnya 0,5 kg per minggu.
  • Tekanan darah, untuk mendeteksi normal atau tidak normal. Tekanan darah tinggi menimbulkan resiko pre-eklampsia atau eklampsia-komplikasi kehamilan yang ditandai naiknya tekanan darah, pembengkakan tubuh, dan adanya senyawa protein di urin. Sebaliknya, tekanan darah rendah menyebabkan ibu sering pusing dan lemah.
  • Perut dan panggul. Pemeriksaan ini untuk mengetahui ukuran dan posisi rahim. Juga untuk memperhitungkan apakah ukuran panggul cukup untuk dilewati bayi.
  • Darah. Untuk mengetahui golongan darah dan faktor rhesus. Selain itu, tes darah diperlukan bila dokter mencurigai adanya penyakit, seperti toksoplasmosis (infeksi yang disebabkan parasit Toxoplasma gondii), sitimegalovirus (infeksi yang disebabkan virus cytomegalovirus), hepatitis (radang hati), dan anemia (kurang darah akibat kurangnya zat besi dan asam folat.
  • Usia kehamilan. Dokter menggunakan beberapa pentunjuk untuk mengetahui usia kehamilan, yaitu kapan pertama kali detak jantung janin dapat didengar dengan alat dopper (usia kehamilan 10-12 minggu), dari tanda kehidupan janin yang mulai terasa, dari tinggi fundus (puncak rahim) dan berdasarkan pemeriksaan USG. Berdasarkan usia kehamilan itu, dokter menentukan perkiran waktu bersalin. Atau, bisa juga memakai rumus Neagle yang dihitung berdasarkan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). 
Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/pemeriksaan.pertama.kehamilan/001/001/1862/1
Share |
Tak perlu tegang di pemeriksaan pertama kehamilan. Ini dia ‘bocoran’ apa saja yang akan diperiksa oleh dokter kandungan Anda. Tetap rileks dan jalani kehamilan dengan bahagia.
  • Berat dan tinggi badan (BB/TB), untuk mengetahui apakah BB/TB Anda normal, kurang atau lebih. Dokter akan memberitahu berapa kenaikan BB yang dianjurkan selama hamil. Idealnya 0,5 kg per minggu.
  • Tekanan darah, untuk mendeteksi normal atau tidak normal. Tekanan darah tinggi menimbulkan resiko pre-eklampsia atau eklampsia-komplikasi kehamilan yang ditandai naiknya tekanan darah, pembengkakan tubuh, dan adanya senyawa protein di urin. Sebaliknya, tekanan darah rendah menyebabkan ibu sering pusing dan lemah.
  • Perut dan panggul. Pemeriksaan ini untuk mengetahui ukuran dan posisi rahim. Juga untuk memperhitungkan apakah ukuran panggul cukup untuk dilewati bayi.
  • Darah. Untuk mengetahui golongan darah dan faktor rhesus. Selain itu, tes darah diperlukan bila dokter mencurigai adanya penyakit, seperti toksoplasmosis (infeksi yang disebabkan parasit Toxoplasma gondii), sitimegalovirus (infeksi yang disebabkan virus cytomegalovirus), hepatitis (radang hati), dan anemia (kurang darah akibat kurangnya zat besi dan asam folat.
  • Usia kehamilan. Dokter menggunakan beberapa pentunjuk untuk mengetahui usia kehamilan, yaitu kapan pertama kali detak jantung janin dapat didengar dengan alat dopper (usia kehamilan 10-12 minggu), dari tanda kehidupan janin yang mulai terasa, dari tinggi fundus (puncak rahim) dan berdasarkan pemeriksaan USG. Berdasarkan usia kehamilan itu, dokter menentukan perkiran waktu bersalin. Atau, bisa juga memakai rumus Neagle yang dihitung berdasarkan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). 
Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/pemeriksaan.pertama.kehamilan/001/001/1862/1
Share |

Bila Air Ketuban Berlebih

Air ketuban tidak boleh kurang (oligohidramnion) maupun berlebih (polihidramnion/ hidramnion) karena bisa berakibat tidak baik bagi kesehatan kehamilan dan persalinan.

Volume air ketuban bisa berubah seiring usia kehamilan. Pada kehamilan sekitar 33 minggu, volume air ketuban sekitar 1-1,5 liter yang berangsur berkurang hingga kehamilan cukup bulan (40 minggu). Pada kasus hidramnion, volume bisa mencapai 3-5 liter yang umumnya terjadi setelah umur kehamilan mencapai 22 minggu atau sekitar 5 bulan.

Hidramnion bisa mengakibatkan:
  • Peregangan rahim yang dapat memicu kontraksi sebelum waktunya.
  • Menekan diafragma ibu sehingga terjadi gangguan pernapasan.
  • Hipertensi.
  • Persalinan Caesar dan premature.
  • Letak janin menjadi tidak normal dan menurunnya kesejahteraan janin.
  • Komplikasi persalinan, seperti perdarahan paska persalinan.
  • Komplikasi plasenta terlepas dari perlekatannya.
  • Kematian janin dalam kandungan.

Tanda-tanda hidramnion:
  • Kandungan cepat sekali membesar.
  • Pertambahan lingkaran perut dan tinggi rahim terlihat begitu cepat.
  • Pada kasus hidramnion ekstrem, pembesaran perut biasanya begitu berlebihan sehingga dinding perut menjadi sedemikian tipis dan pembuluh darah di bawah kulit terlihat.
  • Lapisan kulit pecah, sehingga tampak guratan-guratan nyata pada permukaan perut.
  • Muncul keluhan-keluhan seperti sesak napas/gangguan pernapasan berat, pertambahan berat badan berlebih dan bengkak di sekujur tubuh.
  • Suara denyut jantung janin terdengar jauh karena letaknya jadi cukup jauh dari permukaan.
Penyebab Hidramnion:
  • Produksi air seni janin berlebihan.
  • Ada kelainan pada janin yang menyebabkan cairan ketuban menumpuk, seperti hidrosefalus, atresia saluran cerna, kelainan ginjal dan saluran kencing kongenital.
  • Terjadi sumbatan/penyempitan saluran cerna pada janin sehingga ia tidak bisa menelan air ketuban.
  • Kehamilan kembar, karena ada dua janin yang menghasilkan air seni.
  • Terjadi infeksi.
  • Ada hambatan pertumbuhan pada sistem saraf pusat sehingga fungsi gerakan menelan mengalami kelumpuhan.
  • Ibu hamil menderita diabetes yang tidak terkontrol.
  • Inkompatibilitas/ketidakcocokan rhesus
 Sumber : http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/hamil.dengan.air.ketuban.berlebih/001/001/1705/2
Share |
Air ketuban tidak boleh kurang (oligohidramnion) maupun berlebih (polihidramnion/ hidramnion) karena bisa berakibat tidak baik bagi kesehatan kehamilan dan persalinan.

Volume air ketuban bisa berubah seiring usia kehamilan. Pada kehamilan sekitar 33 minggu, volume air ketuban sekitar 1-1,5 liter yang berangsur berkurang hingga kehamilan cukup bulan (40 minggu). Pada kasus hidramnion, volume bisa mencapai 3-5 liter yang umumnya terjadi setelah umur kehamilan mencapai 22 minggu atau sekitar 5 bulan.

Hidramnion bisa mengakibatkan:
  • Peregangan rahim yang dapat memicu kontraksi sebelum waktunya.
  • Menekan diafragma ibu sehingga terjadi gangguan pernapasan.
  • Hipertensi.
  • Persalinan Caesar dan premature.
  • Letak janin menjadi tidak normal dan menurunnya kesejahteraan janin.
  • Komplikasi persalinan, seperti perdarahan paska persalinan.
  • Komplikasi plasenta terlepas dari perlekatannya.
  • Kematian janin dalam kandungan.

Tanda-tanda hidramnion:
  • Kandungan cepat sekali membesar.
  • Pertambahan lingkaran perut dan tinggi rahim terlihat begitu cepat.
  • Pada kasus hidramnion ekstrem, pembesaran perut biasanya begitu berlebihan sehingga dinding perut menjadi sedemikian tipis dan pembuluh darah di bawah kulit terlihat.
  • Lapisan kulit pecah, sehingga tampak guratan-guratan nyata pada permukaan perut.
  • Muncul keluhan-keluhan seperti sesak napas/gangguan pernapasan berat, pertambahan berat badan berlebih dan bengkak di sekujur tubuh.
  • Suara denyut jantung janin terdengar jauh karena letaknya jadi cukup jauh dari permukaan.
Penyebab Hidramnion:
  • Produksi air seni janin berlebihan.
  • Ada kelainan pada janin yang menyebabkan cairan ketuban menumpuk, seperti hidrosefalus, atresia saluran cerna, kelainan ginjal dan saluran kencing kongenital.
  • Terjadi sumbatan/penyempitan saluran cerna pada janin sehingga ia tidak bisa menelan air ketuban.
  • Kehamilan kembar, karena ada dua janin yang menghasilkan air seni.
  • Terjadi infeksi.
  • Ada hambatan pertumbuhan pada sistem saraf pusat sehingga fungsi gerakan menelan mengalami kelumpuhan.
  • Ibu hamil menderita diabetes yang tidak terkontrol.
  • Inkompatibilitas/ketidakcocokan rhesus
 Sumber : http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/hamil.dengan.air.ketuban.berlebih/001/001/1705/2
Share |

1 Okt 2011

Metode hypnobirthing untuk Ibu Hamil

Metode hypnobirthing pertama kali dipopulerkan oleh Marie F.Mongan, M.Ed., M.Hy. dari Australia. Tujuannya, untuk melatih ibu hamil supaya lebih tenang dalam menghadapi proses persalinan.

Dalam metode ini, ibu hamil juga diajarkan membiasakan diri mengajak bicara janinya. Kegiatan ini sebagai suatu bentuk komunikasi antar-ruh, yang terus dilakukan sampai detik-detik menjelang persalinan, khusunya agar janin berjuang bersama ibunya untuk melewati jalan lahir. Kelas ini sangat dianjukan untuk diikuti ibu hamil bersama pasangannya.

Manfaat:
  • Memahami proses yang sedang terjadi di dalam rahimnya.
  • Memahami apa yang terjadi setelah bayi lahir, dan cara perawatannya.
  • Membuat ibu hamil menjadi lebih santai dan tenang dalam menjalani proses kehamilan dan persalinan.
  • Membuat ibu hamil mampu memanfaatkan kekuatan pikiran positif dan alam bawah sadarnya untuk menghadapi berbagai rasa sakit serta rasa tidak nyaman lainnya.
  • Membantu ibu hamil mengatasi kekhawatiran dan ketakutannya, yang dapat menghambat produksi sejumlah hormon, diantaranya endorphin yang memiliki kekuatan 200 kali lipat dari morfin untuk menekas rasa sakit pada saat melahirkan. 
Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/hypnobirthing.untuk.kehamilan/001/001/1759/1
Share |
Metode hypnobirthing pertama kali dipopulerkan oleh Marie F.Mongan, M.Ed., M.Hy. dari Australia. Tujuannya, untuk melatih ibu hamil supaya lebih tenang dalam menghadapi proses persalinan.

Dalam metode ini, ibu hamil juga diajarkan membiasakan diri mengajak bicara janinya. Kegiatan ini sebagai suatu bentuk komunikasi antar-ruh, yang terus dilakukan sampai detik-detik menjelang persalinan, khusunya agar janin berjuang bersama ibunya untuk melewati jalan lahir. Kelas ini sangat dianjukan untuk diikuti ibu hamil bersama pasangannya.

Manfaat:
  • Memahami proses yang sedang terjadi di dalam rahimnya.
  • Memahami apa yang terjadi setelah bayi lahir, dan cara perawatannya.
  • Membuat ibu hamil menjadi lebih santai dan tenang dalam menjalani proses kehamilan dan persalinan.
  • Membuat ibu hamil mampu memanfaatkan kekuatan pikiran positif dan alam bawah sadarnya untuk menghadapi berbagai rasa sakit serta rasa tidak nyaman lainnya.
  • Membantu ibu hamil mengatasi kekhawatiran dan ketakutannya, yang dapat menghambat produksi sejumlah hormon, diantaranya endorphin yang memiliki kekuatan 200 kali lipat dari morfin untuk menekas rasa sakit pada saat melahirkan. 
Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/hypnobirthing.untuk.kehamilan/001/001/1759/1
Share |

Bila Membedong Bayi Semalaman

Tanya: Bayi saya (1,5 bulan) sering kaget dan terbangun bila mendengar suara keras. Tapi bila dibedong, dia tidur nyenyak dan hanya terbangun jika lapar atau ngompol. Bolehkah bayi dibedong sepanjang malam?

Jawab: Bedong bayi merupakan tradisi berbagai bangsa di dunia, dengan teknik yang bervariasi dan terbukti bayi yang dibedong lebih sedikit terjaga dan tidur lebih lama.

Bayi yang dibedong dalam posisi telentang memiliki efisiensi tidur yang lebih baik dan episode terjaga yang lebih sedikit dibandingkan bayi yang tidak dibedong. Selain itu, bedong juga membantu pengaturan suhu agar bayi merasa nyaman, namun, bila caranya tidak benar, misalnya terlalu ketat, justru dapat menyebabkan suhu bayi menjadi tinggi (hipertermia) dan meningkatkan risiko infeksi pernapasan.

Jadi, bedong harus memenuhi syarat:
  1. Posisi tidur bayi benar. Bayi yang dibedong dalam posisi tengkurap meningkatkan risiko sindroma meninggal mendadak (SIDS).
  2. Cara pembedongan benar, yakni kepala harus bebas dari bedongan dan jangan terlalu ketat terutama pada dada, panggul, dan lutut.
Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Tanya+-+Jawab/bolehkah.bayi.dibedong.semalaman/001/006/794/2
Share |
Tanya: Bayi saya (1,5 bulan) sering kaget dan terbangun bila mendengar suara keras. Tapi bila dibedong, dia tidur nyenyak dan hanya terbangun jika lapar atau ngompol. Bolehkah bayi dibedong sepanjang malam?

Jawab: Bedong bayi merupakan tradisi berbagai bangsa di dunia, dengan teknik yang bervariasi dan terbukti bayi yang dibedong lebih sedikit terjaga dan tidur lebih lama.

Bayi yang dibedong dalam posisi telentang memiliki efisiensi tidur yang lebih baik dan episode terjaga yang lebih sedikit dibandingkan bayi yang tidak dibedong. Selain itu, bedong juga membantu pengaturan suhu agar bayi merasa nyaman, namun, bila caranya tidak benar, misalnya terlalu ketat, justru dapat menyebabkan suhu bayi menjadi tinggi (hipertermia) dan meningkatkan risiko infeksi pernapasan.

Jadi, bedong harus memenuhi syarat:
  1. Posisi tidur bayi benar. Bayi yang dibedong dalam posisi tengkurap meningkatkan risiko sindroma meninggal mendadak (SIDS).
  2. Cara pembedongan benar, yakni kepala harus bebas dari bedongan dan jangan terlalu ketat terutama pada dada, panggul, dan lutut.
Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Tanya+-+Jawab/bolehkah.bayi.dibedong.semalaman/001/006/794/2
Share |

13 Sep 2011

Penting nya Usia Kehamilan

Kelahiran bayi bisa mulai terjadi sejak usia kehamilan 37 minggu. Untuk itu, penting sekali, mengetahui taksiran persalinan Anda, agar terhindar dari risiko kesakitan dan kematian. Sehingga Dokter bisa mengetahui perjalanan kehamilan dan tindakan yang harus dilakukan.

Mengapa usia kehamilan dan taksiran persalinan ini penting, baik bagi dokter maupun ibu hamil?
  • Pertama, untuk mengetahui sudah seberapa jauh perjalanan kehamilan, karena di tiap-tiap usia yang berbeda, kita akan berharap sesuatu yang berbeda. Misalnya, berat badan bayi saat usia kehamilan 33 minggu tentu diharapkan berbeda dengan beratnya saat usia kehamilan 36 minggu.
  • Alasan kedua untuk menentukan kapan kita harus bertindak. Jangan sampai usia kehamilannya lewat waktu. Banyak penelitian menyatakan  bahwa terjadi peningkatan angka kesakitan dan kematian bayi  setelah usia kehamilan 41 minggu
Risiko kesakitan dan kematian bayi. Untuk taksiran persalinan, bila tidak akuratnya lebih awal, maka dokternya mungkin akan menduga pertumbuhan janin terhambat sehingga harus dikeluarkan, padahal sebenarnya belum waktunya, misalnya belum 37 minggu, sehingga dia jadi bayi prematur. Sebaliknya, bila tidak akuratnya lebih cepat,  misalnya usia kehamilan diduga masih 37 minggu padahal sudah 42 minggu, maka risiko kesakitan dan kematian bayi.

Untuk meminimalkan risiko akibat kesalahan taksiran persalinan:
  • Disarankan seorang wanita ingat dengan siklus haidnya. Bila perlu, buatlah semacam diary atau catatan harian.
  • Lalu, sempatkan waktu untuk bertemu dokter minimal satu kali di trimester pertama kehamilannya. Mereka yang haidnya tidak teratur atau lupa HPHT-nya sangat penting untuk menjalani pemeriksaan dengan alat USG.
  • Bila ada keraguan, maka perlu dilakukan croscheck, second opinion atau memantau pertumbuhan bayi. Jadi, tidak serta merta diambil tindakan. Di lain pihak, ibu hamil juga harus paham tanda-tanda persalinan yang  biasanya diberitahukan dokter saat usia kehamilannya masuk 36 minggu. Ingatlah, kelahiran bayi bisa mulai terjadi sejak usia kehamilan 37 minggu.
USG di Trimester I. Selain untuk menentukan usia kehamilan dan taksiran persalinan, pemeriksaan dengan alat USG di trimester I juga bertujuan untuk mengetahui:
•  Lokasi atau posisi kehamilan.
•  Jumlah bayi.
•  Bayi hidup atau tidak.
•  Anatomi rahim dan indung telur, misalnya apakah ada miom atau kista.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/jangan.salah.hitung.waktu.persalinan/001/001/1487/1
Share |
Kelahiran bayi bisa mulai terjadi sejak usia kehamilan 37 minggu. Untuk itu, penting sekali, mengetahui taksiran persalinan Anda, agar terhindar dari risiko kesakitan dan kematian. Sehingga Dokter bisa mengetahui perjalanan kehamilan dan tindakan yang harus dilakukan.

Mengapa usia kehamilan dan taksiran persalinan ini penting, baik bagi dokter maupun ibu hamil?
  • Pertama, untuk mengetahui sudah seberapa jauh perjalanan kehamilan, karena di tiap-tiap usia yang berbeda, kita akan berharap sesuatu yang berbeda. Misalnya, berat badan bayi saat usia kehamilan 33 minggu tentu diharapkan berbeda dengan beratnya saat usia kehamilan 36 minggu.
  • Alasan kedua untuk menentukan kapan kita harus bertindak. Jangan sampai usia kehamilannya lewat waktu. Banyak penelitian menyatakan  bahwa terjadi peningkatan angka kesakitan dan kematian bayi  setelah usia kehamilan 41 minggu
Risiko kesakitan dan kematian bayi. Untuk taksiran persalinan, bila tidak akuratnya lebih awal, maka dokternya mungkin akan menduga pertumbuhan janin terhambat sehingga harus dikeluarkan, padahal sebenarnya belum waktunya, misalnya belum 37 minggu, sehingga dia jadi bayi prematur. Sebaliknya, bila tidak akuratnya lebih cepat,  misalnya usia kehamilan diduga masih 37 minggu padahal sudah 42 minggu, maka risiko kesakitan dan kematian bayi.

Untuk meminimalkan risiko akibat kesalahan taksiran persalinan:
  • Disarankan seorang wanita ingat dengan siklus haidnya. Bila perlu, buatlah semacam diary atau catatan harian.
  • Lalu, sempatkan waktu untuk bertemu dokter minimal satu kali di trimester pertama kehamilannya. Mereka yang haidnya tidak teratur atau lupa HPHT-nya sangat penting untuk menjalani pemeriksaan dengan alat USG.
  • Bila ada keraguan, maka perlu dilakukan croscheck, second opinion atau memantau pertumbuhan bayi. Jadi, tidak serta merta diambil tindakan. Di lain pihak, ibu hamil juga harus paham tanda-tanda persalinan yang  biasanya diberitahukan dokter saat usia kehamilannya masuk 36 minggu. Ingatlah, kelahiran bayi bisa mulai terjadi sejak usia kehamilan 37 minggu.
USG di Trimester I. Selain untuk menentukan usia kehamilan dan taksiran persalinan, pemeriksaan dengan alat USG di trimester I juga bertujuan untuk mengetahui:
•  Lokasi atau posisi kehamilan.
•  Jumlah bayi.
•  Bayi hidup atau tidak.
•  Anatomi rahim dan indung telur, misalnya apakah ada miom atau kista.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/jangan.salah.hitung.waktu.persalinan/001/001/1487/1
Share |

Kontraksi pada Awal Kehamilan

Pemicu terjadinya kontraksi di awal kehamilan, khususnya kontraksi yang bisa mengancam keselamatan ibu dan janin, antara lain kehamilan kembar, kelainan bentuk rahim, kelainan letak plasenta, infeksi di alat kelamin atau di organ tubuh lainnya, kelelahan fisik, atau aktifitas seksual.
Untuk mengatsinya, dokter biasanya akan meminta Anda untuk:
  • Banyak beristirahat. Berbaring dengan posisi menyamping ke kiri, karena rongga perut bagian kiri umumnya lebih luas daripada bagian kanan. Selain dapat mengurangi rasa sesak, posisi ini membuat aliran darah dan oksigen ke janin, lebih baik. Bila perlu, dokter akan meminta Anda berbaring di atas tempat tidur sepanjang hari (bedrest), namun biasanya  masih boleh berdiri untuk pergi ke kamar mandi atau duduk untuk makan.
  • Menjaga asupan cairan agar tidak dehidrasi, karena bila tubuh Anda kekurangan cairan,  maka kadar hormon oksitosin (hormon yang merangsang kontraksi rahim) di dalam darah akan meningkat.  
  • Mengurangi pekerjaan atau kegiatan fisik yang berat. Jadi, hindari melakukan olahraga yang melelahkan, sering naik/turun tangga, perjalanan panjang, dan pekerjaan rumah tangga yang berat.  
  • Mengurangi kegiatan seksual, misalnya menghentikan untuk sementara atau membatasi frekuensi kegiatan seksual.
  • Mengonsumsi obat-obatan, misalnya, obat antikontraksi atau obat untuk mengatasi infeksi - jika ada.  
  • Bersedia dirawat di rumah sakit bila obat yang diberikan tidak efektif, sehingga dokter memutuskan untuk memberikan obat melalui infus.
Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Tips/atasi.kontraksi.awal.kehamilan/001/005/1058/1
Share |
Pemicu terjadinya kontraksi di awal kehamilan, khususnya kontraksi yang bisa mengancam keselamatan ibu dan janin, antara lain kehamilan kembar, kelainan bentuk rahim, kelainan letak plasenta, infeksi di alat kelamin atau di organ tubuh lainnya, kelelahan fisik, atau aktifitas seksual.
Untuk mengatsinya, dokter biasanya akan meminta Anda untuk:
  • Banyak beristirahat. Berbaring dengan posisi menyamping ke kiri, karena rongga perut bagian kiri umumnya lebih luas daripada bagian kanan. Selain dapat mengurangi rasa sesak, posisi ini membuat aliran darah dan oksigen ke janin, lebih baik. Bila perlu, dokter akan meminta Anda berbaring di atas tempat tidur sepanjang hari (bedrest), namun biasanya  masih boleh berdiri untuk pergi ke kamar mandi atau duduk untuk makan.
  • Menjaga asupan cairan agar tidak dehidrasi, karena bila tubuh Anda kekurangan cairan,  maka kadar hormon oksitosin (hormon yang merangsang kontraksi rahim) di dalam darah akan meningkat.  
  • Mengurangi pekerjaan atau kegiatan fisik yang berat. Jadi, hindari melakukan olahraga yang melelahkan, sering naik/turun tangga, perjalanan panjang, dan pekerjaan rumah tangga yang berat.  
  • Mengurangi kegiatan seksual, misalnya menghentikan untuk sementara atau membatasi frekuensi kegiatan seksual.
  • Mengonsumsi obat-obatan, misalnya, obat antikontraksi atau obat untuk mengatasi infeksi - jika ada.  
  • Bersedia dirawat di rumah sakit bila obat yang diberikan tidak efektif, sehingga dokter memutuskan untuk memberikan obat melalui infus.
Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Tips/atasi.kontraksi.awal.kehamilan/001/005/1058/1
Share |

Kehamilan dan Obat Mual

Tanya: Sepanjang kehamilan saya (hamil 8 bulan) muntah-muntah. Dari obat anti-muntah berikut: dimenhidrinate, prometazin (nufapreg), metoklopramid, mediamer B6, ondansentron dan lanzoprazole, mana yang aman untuk ibu hamil dan janin?

Jawab: Semua obat anti-muntah yang disebutkan sebenarnya relatif aman digunakan selama kehamilan. Hanya saja, penggunaannya berbeda-beda, didasarkan pada berat ringan keluhan yang dialami. Misalnya, obat muntah jenis ondansentron memiliki efek anti-muntah yang lebih kuat dibanding yang lain, sedangkan lanzoprazole adalah jenis obat yang digunakan untuk mengurangi produksi asam lambung dan tergolong aman digunakan selama kehamilan.

Tentu penggunaan obat yang lebih ringan dapat dipertimbangkan pada keluhan yang tidak terlalu berat. Selain itu, seperti juga pengobatan penyakit-penyakit yang lain, respons tiap orang berbeda terhadap obat tertentu, sehingga mengganti jenis obat yang diberikan dapat dipertimbangkan bila tidak diperoleh respons yang sesuai. Demi kesehatan Anda dan janin, konsultasikan ke dokter kandungan Anda sebelum mengonsumsi obat apa pun.

dr. Arman Djajakuslie, SpOG

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Tanya+-+Jawab/penggunaan.obat.anti.mual.untuk.ibu.hamil/001/006/802/1
 Share |
Tanya: Sepanjang kehamilan saya (hamil 8 bulan) muntah-muntah. Dari obat anti-muntah berikut: dimenhidrinate, prometazin (nufapreg), metoklopramid, mediamer B6, ondansentron dan lanzoprazole, mana yang aman untuk ibu hamil dan janin?

Jawab: Semua obat anti-muntah yang disebutkan sebenarnya relatif aman digunakan selama kehamilan. Hanya saja, penggunaannya berbeda-beda, didasarkan pada berat ringan keluhan yang dialami. Misalnya, obat muntah jenis ondansentron memiliki efek anti-muntah yang lebih kuat dibanding yang lain, sedangkan lanzoprazole adalah jenis obat yang digunakan untuk mengurangi produksi asam lambung dan tergolong aman digunakan selama kehamilan.

Tentu penggunaan obat yang lebih ringan dapat dipertimbangkan pada keluhan yang tidak terlalu berat. Selain itu, seperti juga pengobatan penyakit-penyakit yang lain, respons tiap orang berbeda terhadap obat tertentu, sehingga mengganti jenis obat yang diberikan dapat dipertimbangkan bila tidak diperoleh respons yang sesuai. Demi kesehatan Anda dan janin, konsultasikan ke dokter kandungan Anda sebelum mengonsumsi obat apa pun.

dr. Arman Djajakuslie, SpOG

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Tanya+-+Jawab/penggunaan.obat.anti.mual.untuk.ibu.hamil/001/006/802/1
 Share |

21 Jun 2011

Kehamilan dan Gangguan Pernafasan

Tidak sedang flu, namun hidung Anda sering tersumbat atau pilek, sehingga sulit bernapas? Jangan khawatir, hal ini memang bisa dialami oleh sekitar 20-30% ibu hamil. Dalam dunia kedokteran, apa yang Anda alami disebut rhinitis kehamilan.

Keluhan ini kerap muncul pada akhir trimester pertama. Meski ada yang masih berlangsung beberapa minggu setelah melahirkan. Keluhan ini bisa menjadi semakin parah ketika cuaca dingin atau uadra yang Anda hirup bersuhu rendah, misalnya di dalam ruangan ber-AC.

Apa penyebabnya?
1. Peningkatan kadar hormon estrogen yang menyebabkan perubahan pada sistem “kerja” hidung Anda, yakni:

Volume dan aliran darah mengalami peningkatan. Akibatnya, pembuluh-pembuluh darah halus di dalam rongga hidung membesar dan dindingnya jadi rentan pecah.
Lapisan lendir dalam rongga hidung menjadi lebih aktif menghasilkan lendir. Akibatnya, lapisan lendir menjadi lebih tebal dan membengkak, sehingga lubang hidung pun menjadi lebih sempit.

2. Alergi, karena proses kehamilan memang bisa meningkatkan sensitivitas ibu hamil terhadap sesuatu yang memicu timbulnya alergi.

Apa akibatnya? Anda mungkin akan berupaya membuang lender/ingus beberapa kali. Kadang-kadang tanpda sadar Anda terlalu keras melakukannya, sheingga pembuluh-pembuluh darah di bawah selaput lender hidung menjadi pecah. Terjadilah mimisan.

Cara mengatasi mimisan:

Dongakkan kepala. Jangan memabringkan tubuh atau menundukkan kepala, karena akan memperbesar kemungkinan darah mimisan tertelan, sehingga menimbulkan rasa mual.
Tekan lubang hidung yang mengeluarkan darah dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk tangan, selama sekitar 5 menit. Sementara itu, bernapsalah lewat mulut.
Kompres lubang hidung yang mimisan dengan es batu kecil, untuk mengerutkan pembuluh darah yang pecah, agar perdarahan berhenti.

Bagaimana agar tidak sesak nafas?

Mandi dengan air hangat, dan berendamlah di dalam bath tub berisi air hangat (sekitar 38,5 ºC). Usahakan tidak lebih dari 10 menit.
Mandi sauna, di tempat perawatan holistik Jangan lupa beritahukan sebelumnya bahwa Anda sedang hamil.
Hirup uap dari air panas beberapa saat, sambil tutupi kepala dengan kain atau handuk.
Bernapas perlahan, jangan menghembuskan udara terlalu keras.
Teteskan obat pelega hidung tersumbat. Bila perlu, konsultasikan lebih dulu dengan dokter kandungan Anda.
Jauhi dan hindari semua faktor pemicu alergi, misalnya asap rokok, serbuk bunga, debu, atau makanan-makanan tertentu yang dapat menyebabkan alergi.


Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/kehamilan.pengaruhi.kesehatan.rongga.hidung/001/001/1729/1
Tidak sedang flu, namun hidung Anda sering tersumbat atau pilek, sehingga sulit bernapas? Jangan khawatir, hal ini memang bisa dialami oleh sekitar 20-30% ibu hamil. Dalam dunia kedokteran, apa yang Anda alami disebut rhinitis kehamilan.

Keluhan ini kerap muncul pada akhir trimester pertama. Meski ada yang masih berlangsung beberapa minggu setelah melahirkan. Keluhan ini bisa menjadi semakin parah ketika cuaca dingin atau uadra yang Anda hirup bersuhu rendah, misalnya di dalam ruangan ber-AC.

Apa penyebabnya?
1. Peningkatan kadar hormon estrogen yang menyebabkan perubahan pada sistem “kerja” hidung Anda, yakni:

Volume dan aliran darah mengalami peningkatan. Akibatnya, pembuluh-pembuluh darah halus di dalam rongga hidung membesar dan dindingnya jadi rentan pecah.
Lapisan lendir dalam rongga hidung menjadi lebih aktif menghasilkan lendir. Akibatnya, lapisan lendir menjadi lebih tebal dan membengkak, sehingga lubang hidung pun menjadi lebih sempit.

2. Alergi, karena proses kehamilan memang bisa meningkatkan sensitivitas ibu hamil terhadap sesuatu yang memicu timbulnya alergi.

Apa akibatnya? Anda mungkin akan berupaya membuang lender/ingus beberapa kali. Kadang-kadang tanpda sadar Anda terlalu keras melakukannya, sheingga pembuluh-pembuluh darah di bawah selaput lender hidung menjadi pecah. Terjadilah mimisan.

Cara mengatasi mimisan:

Dongakkan kepala. Jangan memabringkan tubuh atau menundukkan kepala, karena akan memperbesar kemungkinan darah mimisan tertelan, sehingga menimbulkan rasa mual.
Tekan lubang hidung yang mengeluarkan darah dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk tangan, selama sekitar 5 menit. Sementara itu, bernapsalah lewat mulut.
Kompres lubang hidung yang mimisan dengan es batu kecil, untuk mengerutkan pembuluh darah yang pecah, agar perdarahan berhenti.

Bagaimana agar tidak sesak nafas?

Mandi dengan air hangat, dan berendamlah di dalam bath tub berisi air hangat (sekitar 38,5 ºC). Usahakan tidak lebih dari 10 menit.
Mandi sauna, di tempat perawatan holistik Jangan lupa beritahukan sebelumnya bahwa Anda sedang hamil.
Hirup uap dari air panas beberapa saat, sambil tutupi kepala dengan kain atau handuk.
Bernapas perlahan, jangan menghembuskan udara terlalu keras.
Teteskan obat pelega hidung tersumbat. Bila perlu, konsultasikan lebih dulu dengan dokter kandungan Anda.
Jauhi dan hindari semua faktor pemicu alergi, misalnya asap rokok, serbuk bunga, debu, atau makanan-makanan tertentu yang dapat menyebabkan alergi.


Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/kehamilan.pengaruhi.kesehatan.rongga.hidung/001/001/1729/1

23 Mei 2011

Tips Tidur Saat Kehamilan

Mata terus menerawang karena tak bisa tidur saat hamil? Jangan takut, Anda tak sendirian. Sekitar 78% wanita hamil mengalami insomnia dan masalah tidur lainnya. Bagaimana mengatasinya?

Penyebab. Insomnia (sulit untuk tertidur) saat hamil bisa disebabkan beragam alasan seperti akibat tak nyamannya posisi tidur, kaki kram, bolak balik pipis ke kamar mandi dan berderet perasaan tak nyaman selama kehamilan yang membuat Anda melek semalaman

Solusi. Insomnia Anda saat hamil bisa disembuhkan dengan membuat sedikit perubahan pada kegiatan rutin harian Anda terkait kecapekan dan terlalu banyak beraktivitas. Anda bisa memulai dari:

Patuhi jadual tidur Anda. Ikuti jadual tidur Anda seperti biasa, kapan jam tidur dan bangun. Ini akan melatih tubuh dan pikiran Anda agar terbiasa mengantuk di saat tertentu
Sembunyikan jam dari pandangan. Memandangi putaran jarum jam dtiap detiknya yang berpindah dari angka satu ke lainnya tidak akan membantu Anda tertidur. Justu membuat Anda yang sedang hamil tidak mengantuk. Sebaiknya pindahkan jam tersebut ke tempat yang tidak langsung terlihat
Rileks. Buat tubuh Anda yang sedang hamil serileks mungkin sebelum tidur. Bisa dengan mandi air hangat atau pijatan lembut dari suami untuk mengendurkan otot yang kaku.
Sesuaikan suasana tempat tidur. Pastikan lampu tempat tidur tidak terlalu terang dan jauhkan suara-suara yang mengganggu agar bisa tertidur. Sebaiknya cat kamar tidur dengan warna yang cenderung gelap agar tidak silau. Tutup pintu agar suara dari luar tidak menyusup masuk
Jangan terlalu lama menghabiskan waktu di tempat tidur. Batasi waktu di tempat tidur sebelum jatuh tertidur. Jika tak kunjung tidur dalam setengah jam, pergilah ke ruangan lain untuk nonton TV atau membaca hingga Anda merasa ngantuk.

Jikapun masih sulit tertidur, tak perlu kuatir berlebihan. Insomnia sebenarnya normal saat kehamilan. Tapi, jika Anda sudah melakukan hal tersebut tapi masih tidak ada perubahan, silahkan berkonsultasi dengan dokter. Dan ingat, hindari obat tidur tanpa resep dokter selama kehamilan.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/mahalnya.tidur.saat.hamil/001/001/132/6/1
Mata terus menerawang karena tak bisa tidur saat hamil? Jangan takut, Anda tak sendirian. Sekitar 78% wanita hamil mengalami insomnia dan masalah tidur lainnya. Bagaimana mengatasinya?

Penyebab. Insomnia (sulit untuk tertidur) saat hamil bisa disebabkan beragam alasan seperti akibat tak nyamannya posisi tidur, kaki kram, bolak balik pipis ke kamar mandi dan berderet perasaan tak nyaman selama kehamilan yang membuat Anda melek semalaman

Solusi. Insomnia Anda saat hamil bisa disembuhkan dengan membuat sedikit perubahan pada kegiatan rutin harian Anda terkait kecapekan dan terlalu banyak beraktivitas. Anda bisa memulai dari:

Patuhi jadual tidur Anda. Ikuti jadual tidur Anda seperti biasa, kapan jam tidur dan bangun. Ini akan melatih tubuh dan pikiran Anda agar terbiasa mengantuk di saat tertentu
Sembunyikan jam dari pandangan. Memandangi putaran jarum jam dtiap detiknya yang berpindah dari angka satu ke lainnya tidak akan membantu Anda tertidur. Justu membuat Anda yang sedang hamil tidak mengantuk. Sebaiknya pindahkan jam tersebut ke tempat yang tidak langsung terlihat
Rileks. Buat tubuh Anda yang sedang hamil serileks mungkin sebelum tidur. Bisa dengan mandi air hangat atau pijatan lembut dari suami untuk mengendurkan otot yang kaku.
Sesuaikan suasana tempat tidur. Pastikan lampu tempat tidur tidak terlalu terang dan jauhkan suara-suara yang mengganggu agar bisa tertidur. Sebaiknya cat kamar tidur dengan warna yang cenderung gelap agar tidak silau. Tutup pintu agar suara dari luar tidak menyusup masuk
Jangan terlalu lama menghabiskan waktu di tempat tidur. Batasi waktu di tempat tidur sebelum jatuh tertidur. Jika tak kunjung tidur dalam setengah jam, pergilah ke ruangan lain untuk nonton TV atau membaca hingga Anda merasa ngantuk.

Jikapun masih sulit tertidur, tak perlu kuatir berlebihan. Insomnia sebenarnya normal saat kehamilan. Tapi, jika Anda sudah melakukan hal tersebut tapi masih tidak ada perubahan, silahkan berkonsultasi dengan dokter. Dan ingat, hindari obat tidur tanpa resep dokter selama kehamilan.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/mahalnya.tidur.saat.hamil/001/001/132/6/1

Posisi Tidur yang Tepat Saat Hamil

Banyak hal yang harus disesuaikan ketika hamil. Salah satunya adalah posisi tidur. Posisi tidur yang salah bisa membuat tidur Anda tidak enak, ketika bangun pun tubuh akan terasa sakit. Masalahnya, posisi tidur favorit Anda bisa menjadi tidak nyaman ketika hamil.

Mungkin ketika sebelum hamil Anda merasa nyaman dengan posisi telentang atau tengkurap. Kini setelah hamil, posisi itu tidak lagi nyaman. Lalu, posisi seperti apakah yang nyaman bagi ibu hamil?

Tengkurap atau telentang? Tidur tengkurap atau telentang memang merupakan posisi yang tidak nyaman ketika hamil. Ketika Anda berada di trimester pertama, payudara yang terasa lembut mungkin masih membuat Anda merasa nyaman jika Anda tidur tengkurap. Tapi seiring dengan perkembangan janin dan membesarnya perut Anda, tidur tengkurap akan menjadi sangat tidak nyaman.

Tidur telentang akan membuat seluruh berat di perut Anda saat hamil ditumpukan pada punggung, usus, dan pembuluh darah inferior (pembuluh darah yang berfungsi mengalirkan darah dari tubuh bagian bawah ke jantung). Hal ini dapat meningkatkan risiko sakit punggung, sembelit, gangguan saluran pencernaan, dan lemahnya pernapasan dan sirkulasi.

Tidur telentang pada trimester kedua dan ketiga kehamilan juga dapat menyebabkan perubahan pada tekanan darah. Untuk beberapa wanita, tidur telentang dapat menyebabkan menurunnya tekanan darah. Dan ini dapat membuat mereka merasa sangat pusing. Sedangkan untuk yang lain, tidur dalam posisi telentang dapat meningkatkan tekanan darah.

Miring ke kiri atau ke kanan? Posisi yang paling nyaman ketika hamil adalah miring. Selama masa kehamilan awal, Anda sudah bisa mencoba untuk melatih diri Anda tidur dengan posisi miring ke kiri. Posisi ini memberikan keuntungan untuk bayi Anda dengan memaksimalkan aliran darah dan nutrisi ke plasenta. Posisi ini juga membantu ginjal Anda bekerja efisien dalam membuang kotoran-kotoran dan cairan-cairan dari tubuh, yang berarti juga dapat mengurangi rasa sakit pada pergelangan kaki, telapak kaki, dan tangan.

Untuk mendapatkan posisi tidur yang nyaman, tidurlah miring ke kiri dengan kedua lutut ditekuk, dan taruh sebuah bantal di antara kedua lutut Anda. Atur beberapa bantal di bawah pinggang dan dibelakang punggung Anda agar terasa lebih nyaman. Jika terasa pegal karena tidur dalam satu posisi, Anda bisa merubah posisi tidur miring ke kanan.

Anda juga bisa membeli bantal khusus kehamilan. Walaupun fungsinya kurang lebih sama dengan bantal biasa, namun bagi Anda yang suka merasa sesak napas, bantal kehamilan ini bisa membantu Anda meninggikan bagian atas tubuh Anda. Pada trimester ketiga, menggunakan bra tidur dan maternity belt dapat memberikan sokongan tambahan kepada payudara, pinggang, dan punggung Anda.

Namun jika Anda terbangun tengah malam dan mendapati posisi tidur Anda telentang atau tengkurap, jangan khawatir. Itu tidak akan mengganggu janin Anda. Anda tinggal merubah kembali posisi tidur Anda miring. Selamat tidur...
Angela Wika C.K, Redaksi Ayahbunda-Online
Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/tidur.nyaman.saat.hamil.bisa.kok/001/001/129/6/1
Banyak hal yang harus disesuaikan ketika hamil. Salah satunya adalah posisi tidur. Posisi tidur yang salah bisa membuat tidur Anda tidak enak, ketika bangun pun tubuh akan terasa sakit. Masalahnya, posisi tidur favorit Anda bisa menjadi tidak nyaman ketika hamil.

Mungkin ketika sebelum hamil Anda merasa nyaman dengan posisi telentang atau tengkurap. Kini setelah hamil, posisi itu tidak lagi nyaman. Lalu, posisi seperti apakah yang nyaman bagi ibu hamil?

Tengkurap atau telentang? Tidur tengkurap atau telentang memang merupakan posisi yang tidak nyaman ketika hamil. Ketika Anda berada di trimester pertama, payudara yang terasa lembut mungkin masih membuat Anda merasa nyaman jika Anda tidur tengkurap. Tapi seiring dengan perkembangan janin dan membesarnya perut Anda, tidur tengkurap akan menjadi sangat tidak nyaman.

Tidur telentang akan membuat seluruh berat di perut Anda saat hamil ditumpukan pada punggung, usus, dan pembuluh darah inferior (pembuluh darah yang berfungsi mengalirkan darah dari tubuh bagian bawah ke jantung). Hal ini dapat meningkatkan risiko sakit punggung, sembelit, gangguan saluran pencernaan, dan lemahnya pernapasan dan sirkulasi.

Tidur telentang pada trimester kedua dan ketiga kehamilan juga dapat menyebabkan perubahan pada tekanan darah. Untuk beberapa wanita, tidur telentang dapat menyebabkan menurunnya tekanan darah. Dan ini dapat membuat mereka merasa sangat pusing. Sedangkan untuk yang lain, tidur dalam posisi telentang dapat meningkatkan tekanan darah.

Miring ke kiri atau ke kanan? Posisi yang paling nyaman ketika hamil adalah miring. Selama masa kehamilan awal, Anda sudah bisa mencoba untuk melatih diri Anda tidur dengan posisi miring ke kiri. Posisi ini memberikan keuntungan untuk bayi Anda dengan memaksimalkan aliran darah dan nutrisi ke plasenta. Posisi ini juga membantu ginjal Anda bekerja efisien dalam membuang kotoran-kotoran dan cairan-cairan dari tubuh, yang berarti juga dapat mengurangi rasa sakit pada pergelangan kaki, telapak kaki, dan tangan.

Untuk mendapatkan posisi tidur yang nyaman, tidurlah miring ke kiri dengan kedua lutut ditekuk, dan taruh sebuah bantal di antara kedua lutut Anda. Atur beberapa bantal di bawah pinggang dan dibelakang punggung Anda agar terasa lebih nyaman. Jika terasa pegal karena tidur dalam satu posisi, Anda bisa merubah posisi tidur miring ke kanan.

Anda juga bisa membeli bantal khusus kehamilan. Walaupun fungsinya kurang lebih sama dengan bantal biasa, namun bagi Anda yang suka merasa sesak napas, bantal kehamilan ini bisa membantu Anda meninggikan bagian atas tubuh Anda. Pada trimester ketiga, menggunakan bra tidur dan maternity belt dapat memberikan sokongan tambahan kepada payudara, pinggang, dan punggung Anda.

Namun jika Anda terbangun tengah malam dan mendapati posisi tidur Anda telentang atau tengkurap, jangan khawatir. Itu tidak akan mengganggu janin Anda. Anda tinggal merubah kembali posisi tidur Anda miring. Selamat tidur...
Angela Wika C.K, Redaksi Ayahbunda-Online
Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/tidur.nyaman.saat.hamil.bisa.kok/001/001/129/6/1

20 Mei 2011

Keputihan Selama Kehamilan

Vagina basah itu normal. Tetapi kalau cairannya berwarna dan beraroma tidak enak, itulah yang harus diwaspadai. Apalagi jika terdapat gejala gatal pada vagina, itulah tandanya keputihan.

"Jika vagina gatal sudah pasti keputihan, ya?"
Belum tentu! Jika gatal disertai dengan keluarnya cairan vagina yang abnormal - kental, lengket atau bergumpal seperti susu basi, berwarna kehijauan atau kekuning-kuningan dan berbau menyengat - itulah tandanya Anda mengalami keputihan (fluor albus). Keputihan biasanya juga disertai rasa gatal, sehingga kulit vagina kemerah-merahan, disertai rasa sakit saat buang air kecil.

Apakah semua cairan dari vagina, tanda keputihan?
Tidak. Setiap hari vagina mengeluarkan sedikit cairan. Itu normal selama cairan encer, berwarna putih agak bening bercampur dengan warna sedikit putih, tidak gatal dan tidak berbau.

Apakah penyebab keputihan?
Penyebabnya adalah beberapa jenis kuman penyakit, yaitu:

Bakteri, antara lain Chlamydia triachomatis dan Gardenella, serta bakteri yang termasuk dalam bakteri infeksi menular seksual, seperti Gonococcus (penyebab GO) dan Treponema pallidum (penyebab sifilis).
Jamur, misalnya Candida albican. Paling banyak dialami wanita.
Virus, misalnya virus herpes dan human papyloma virus (HPV) dari hubungan seksual. Gejala keputihan akibat virus seringkali tidak khas, hanya berwarna putih dan tidak berbau, kecuali kalau sudah timbul luka-luka atau timbul kanker leher rahim, maka keputihan berbau busuk dan berwarna kemerahan. Salah satu penyebab kanker leher rahim adalah infeksi virus HPV, dapat dicegah dengan vaksinasi.

Mengapa ibu hamil rentan menderita keputihan?
Pertama, adanya perubahan hormonal akibat peningkatan hormon estrogen dan progesteron yang dihasilkan plasenta. Kedua, akibat peningkatan aliran darah di rahim dan vagina yang mengakibatkan produksi cairan vagina bertambah. Ketiga, karena kehamilan mengakibatkan vagina yang bersifat asam menjadi basa, sehingga keputihan mudah terjadi, apalagi bila daerah itu lembab.

Apakah keputihan selama kehamilan harus diwaspadai?
Ya, jika tidak segera diobati, bisa terjadi infeksi dan berakibat fatal. Misalnya, pada kehamilan, infeksi jamur Candida albican meningkatkan risiko pecahnya selaput ketuban sehingga janin keguguran atau persalinan prematur. Selain itu, keputihan yang tidak teratasi dapat menular ke bayi saat persalinan dan menular lagi ke ibu saat menyusui, sehingga terjadi mastitis atau peradangan puting dan payudara.

Bila keputihan saat hamil, segera ke dokter karena keputihan harus diatasi sesuai penyebabnya. Bila penyebabnya peningkatan aktivitas hormon, tidak perlu pengobatan khusus sebab sembuh sendiri setelah bersalin. Bila penyebabnya infeksi kuman penyakit, pengobatan sesuai dengan jenis kuman: jamur, bakteri atau virus. Antibiotik diberikan bila pembentukkan janin sudah lengkap dan dia kuat, yaitu trimester kedua atau ketiga.

Apakah keputihan dapat dicegah?
Ya! Caranya mudah, kuncinya adalah menjaga kebersihan dan kelembaban vagina dengan:

Rutin membersihkan vagina dengan benar, yaitu dari arah depan ke belakang. Setelah itu, keringkan dengan handuk.
Bilas dengan air bersih setiap selesai buang air kecil dan air besar. Lalu keringkan.
Ganti celana dalam sehabis mandi. Jangan pakai celana ketat dan panty liner yang bisa membuat vagina menjadi lembab.
Pilih celana dalam dari katun yang menyerap keringat.
Hindari penggunaan sabun non pH balanced, sebab mengubah keasaman vagina
Jaga daya tahan tubuh agar infeksi bakteri atau jamur sulit menyerang.

Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/7.pertanyaan.seputar.keputihan/001/001/1471/1/4
Vagina basah itu normal. Tetapi kalau cairannya berwarna dan beraroma tidak enak, itulah yang harus diwaspadai. Apalagi jika terdapat gejala gatal pada vagina, itulah tandanya keputihan.

"Jika vagina gatal sudah pasti keputihan, ya?"
Belum tentu! Jika gatal disertai dengan keluarnya cairan vagina yang abnormal - kental, lengket atau bergumpal seperti susu basi, berwarna kehijauan atau kekuning-kuningan dan berbau menyengat - itulah tandanya Anda mengalami keputihan (fluor albus). Keputihan biasanya juga disertai rasa gatal, sehingga kulit vagina kemerah-merahan, disertai rasa sakit saat buang air kecil.

Apakah semua cairan dari vagina, tanda keputihan?
Tidak. Setiap hari vagina mengeluarkan sedikit cairan. Itu normal selama cairan encer, berwarna putih agak bening bercampur dengan warna sedikit putih, tidak gatal dan tidak berbau.

Apakah penyebab keputihan?
Penyebabnya adalah beberapa jenis kuman penyakit, yaitu:

Bakteri, antara lain Chlamydia triachomatis dan Gardenella, serta bakteri yang termasuk dalam bakteri infeksi menular seksual, seperti Gonococcus (penyebab GO) dan Treponema pallidum (penyebab sifilis).
Jamur, misalnya Candida albican. Paling banyak dialami wanita.
Virus, misalnya virus herpes dan human papyloma virus (HPV) dari hubungan seksual. Gejala keputihan akibat virus seringkali tidak khas, hanya berwarna putih dan tidak berbau, kecuali kalau sudah timbul luka-luka atau timbul kanker leher rahim, maka keputihan berbau busuk dan berwarna kemerahan. Salah satu penyebab kanker leher rahim adalah infeksi virus HPV, dapat dicegah dengan vaksinasi.

Mengapa ibu hamil rentan menderita keputihan?
Pertama, adanya perubahan hormonal akibat peningkatan hormon estrogen dan progesteron yang dihasilkan plasenta. Kedua, akibat peningkatan aliran darah di rahim dan vagina yang mengakibatkan produksi cairan vagina bertambah. Ketiga, karena kehamilan mengakibatkan vagina yang bersifat asam menjadi basa, sehingga keputihan mudah terjadi, apalagi bila daerah itu lembab.

Apakah keputihan selama kehamilan harus diwaspadai?
Ya, jika tidak segera diobati, bisa terjadi infeksi dan berakibat fatal. Misalnya, pada kehamilan, infeksi jamur Candida albican meningkatkan risiko pecahnya selaput ketuban sehingga janin keguguran atau persalinan prematur. Selain itu, keputihan yang tidak teratasi dapat menular ke bayi saat persalinan dan menular lagi ke ibu saat menyusui, sehingga terjadi mastitis atau peradangan puting dan payudara.

Bila keputihan saat hamil, segera ke dokter karena keputihan harus diatasi sesuai penyebabnya. Bila penyebabnya peningkatan aktivitas hormon, tidak perlu pengobatan khusus sebab sembuh sendiri setelah bersalin. Bila penyebabnya infeksi kuman penyakit, pengobatan sesuai dengan jenis kuman: jamur, bakteri atau virus. Antibiotik diberikan bila pembentukkan janin sudah lengkap dan dia kuat, yaitu trimester kedua atau ketiga.

Apakah keputihan dapat dicegah?
Ya! Caranya mudah, kuncinya adalah menjaga kebersihan dan kelembaban vagina dengan:

Rutin membersihkan vagina dengan benar, yaitu dari arah depan ke belakang. Setelah itu, keringkan dengan handuk.
Bilas dengan air bersih setiap selesai buang air kecil dan air besar. Lalu keringkan.
Ganti celana dalam sehabis mandi. Jangan pakai celana ketat dan panty liner yang bisa membuat vagina menjadi lembab.
Pilih celana dalam dari katun yang menyerap keringat.
Hindari penggunaan sabun non pH balanced, sebab mengubah keasaman vagina
Jaga daya tahan tubuh agar infeksi bakteri atau jamur sulit menyerang.

Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/7.pertanyaan.seputar.keputihan/001/001/1471/1/4

12 Mei 2011

Mineral yang di perlukan Wanita Hamil

Beberapa zat mineral berikut sangat besar manfaatnya untuk menjaga agar kehamilan berjalan prima.

Zat besi (Fe). Ibu hamil membutuhkan sekitar 25 mg zat besi setiap hari untuk membantu kelancaran angkutan oksigen ke seluruh tubuh, sehingga tetap merasa segar. Sebaliknya, kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia (kurang darah), sheingga calon ibu akan merasa lesu, lemah dan mudha lelah, serta seringmengantuk. Bahkan, jika terjadi anemia berat, dikhawatirkan pada saat persalinan terjadi perdarahan yang sulit dihentikan.
Sumber zat besi: hati, telur, ikan, kerang, kacang-kacangan, sayuran berwarna hijau tua, serta serea yang sudah difortikulasi (diperkuat) dengan zat besi.

Kalsium (Ca). tidak hanya untuk pembentukan tulang dan gigi, mineral ini penting untuk memelihara kelncaran rangsang saraf dan otot. Kekurangan kalsium menyebabkan gigi atau tulang rapuh, serta kesemutan pada sebagian tubuh, atau bahkan kejang. Biasanya, selama hamil kita membutuhkan kalsium sebanyak 1000-1200 mg sehari. Kelebihannya akan dibuang dari tubuh melalui urin.
Sumber kalsium: telur, susu, keju, kacang-kacangan, wortel, dan jeruk.

Magnesium (Mg). mengurangi kemungkinan terjadinya preeklampsia dan intra uterine growth retardation (gangguan pertumbuhan janin). Bisa jadi, karena magnesium berperan penting dalam aktivitas berbagai enzim dalam tubuh kita, serta dapat mempengaruhi metabolisme protein dan karbohidrat. Dalam sehari kita membutuhkan sekitar 40 mg magnesium.
Sumber magnesium: daging, susu, ikan, dan sayur berwarna hijau.

Seng (Zn). Kekurangan mineral ini dapat menurunkan kekebalan tubuh. Akibatnya ibu hamil gampang tertular berbagai penyakit, terutama yang sangat membahayakan jiw aibu maupun janin, speerti HIV/AIDS.

Sumber seng: susu, daging, telur, seafood, dan kacang-kacangan.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/mineral.mencegah.komplikasi.kehamilan/001/001/1727/1
Beberapa zat mineral berikut sangat besar manfaatnya untuk menjaga agar kehamilan berjalan prima.

Zat besi (Fe). Ibu hamil membutuhkan sekitar 25 mg zat besi setiap hari untuk membantu kelancaran angkutan oksigen ke seluruh tubuh, sehingga tetap merasa segar. Sebaliknya, kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia (kurang darah), sheingga calon ibu akan merasa lesu, lemah dan mudha lelah, serta seringmengantuk. Bahkan, jika terjadi anemia berat, dikhawatirkan pada saat persalinan terjadi perdarahan yang sulit dihentikan.
Sumber zat besi: hati, telur, ikan, kerang, kacang-kacangan, sayuran berwarna hijau tua, serta serea yang sudah difortikulasi (diperkuat) dengan zat besi.

Kalsium (Ca). tidak hanya untuk pembentukan tulang dan gigi, mineral ini penting untuk memelihara kelncaran rangsang saraf dan otot. Kekurangan kalsium menyebabkan gigi atau tulang rapuh, serta kesemutan pada sebagian tubuh, atau bahkan kejang. Biasanya, selama hamil kita membutuhkan kalsium sebanyak 1000-1200 mg sehari. Kelebihannya akan dibuang dari tubuh melalui urin.
Sumber kalsium: telur, susu, keju, kacang-kacangan, wortel, dan jeruk.

Magnesium (Mg). mengurangi kemungkinan terjadinya preeklampsia dan intra uterine growth retardation (gangguan pertumbuhan janin). Bisa jadi, karena magnesium berperan penting dalam aktivitas berbagai enzim dalam tubuh kita, serta dapat mempengaruhi metabolisme protein dan karbohidrat. Dalam sehari kita membutuhkan sekitar 40 mg magnesium.
Sumber magnesium: daging, susu, ikan, dan sayur berwarna hijau.

Seng (Zn). Kekurangan mineral ini dapat menurunkan kekebalan tubuh. Akibatnya ibu hamil gampang tertular berbagai penyakit, terutama yang sangat membahayakan jiw aibu maupun janin, speerti HIV/AIDS.

Sumber seng: susu, daging, telur, seafood, dan kacang-kacangan.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/mineral.mencegah.komplikasi.kehamilan/001/001/1727/1

11 Mei 2011

Berapa Badan saat Kehamilan

Bila sebelum hamil berat badan Anda normal, jaga berat badan hanya naik antara 12 - 16 kg selama hamil. Sedangkan bila Anda mengawali kehamilan dengan berat badan berlebih, upayakan agar kenaikan berat badan sekitar 5-7 kg selama hamil.

Berat badan yang naik berlebihan meningkatkan risiko gangguan kesehatan bagi ibu hamil dan bayinya.

Risiko pada ibu:

Preeklampsia. Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya tekanan darah yang diikuti oleh peningkatan kadar protein di dalam urin. Wanita hamil dengan preeklampsia juga akan mengalami pembengkakan pada kaki dan tangan. Akibatnya, aliran darah ke janin terhambat, dan dapat berakibat fatal. Preeklampsia dapat berlanjut kepada eklampsia yang dapat menyebabkan ibu hamil koma, bahkan kematian, baik sebelum, saat atau setelah melahirkan.
Diabetes gestasional. Diabetes atau penyakit tingginya kadar gula dalam darah yang terjadi selama proses kehamilan ini terjadi pada sekitar 4% dari jumlah total ibu hamil di seluruh dunia
Operasi Caesar. Ibu hamil obes akan sulit bersalin secara alami, karena timbunan lemaknya akan mempersulit proses kelahiran bayi lewat jalan lahir.

Risiko Obesitas pada Janin:

Bayi mengalami Makrosomia. Ukuran janin yang terlalu besar (lebar bahu lebih besar dari diameter kepala) ini akan menyulitkan proses kelahiran dan meningkatkan komplikasi persalinan.
Obesitas pada bayi. Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal kesehatan Lancet, Amerika Serikat, wanita yang berat badannya naik lebih dari 24 kilogram selama kehamilan dapat memiliki bayi dengan berat 150 gram lebih berat daripada wanita yang bertambah berat badannya sekitar (10 kilogram).
Bayi lahir prematur atau bayi lahir kurang dari 37 minggu.
Bayi lahir mati. Seperti yang dilaporkan kantor berita Reuters, menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr.Aimin Chen dari Fakultas Kedokteran Universitas Creighton, Omaha, Amerika Serikat, sejumlah bukti menunjukkan, angka kematian lebih tinggi pada bayi yang dilahirkan dari ibu yang obes.

Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/berat.badan.saat.hamil.jangan.naik.berlebihan/001/001/1772/1
Bila sebelum hamil berat badan Anda normal, jaga berat badan hanya naik antara 12 - 16 kg selama hamil. Sedangkan bila Anda mengawali kehamilan dengan berat badan berlebih, upayakan agar kenaikan berat badan sekitar 5-7 kg selama hamil.

Berat badan yang naik berlebihan meningkatkan risiko gangguan kesehatan bagi ibu hamil dan bayinya.

Risiko pada ibu:

Preeklampsia. Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya tekanan darah yang diikuti oleh peningkatan kadar protein di dalam urin. Wanita hamil dengan preeklampsia juga akan mengalami pembengkakan pada kaki dan tangan. Akibatnya, aliran darah ke janin terhambat, dan dapat berakibat fatal. Preeklampsia dapat berlanjut kepada eklampsia yang dapat menyebabkan ibu hamil koma, bahkan kematian, baik sebelum, saat atau setelah melahirkan.
Diabetes gestasional. Diabetes atau penyakit tingginya kadar gula dalam darah yang terjadi selama proses kehamilan ini terjadi pada sekitar 4% dari jumlah total ibu hamil di seluruh dunia
Operasi Caesar. Ibu hamil obes akan sulit bersalin secara alami, karena timbunan lemaknya akan mempersulit proses kelahiran bayi lewat jalan lahir.

Risiko Obesitas pada Janin:

Bayi mengalami Makrosomia. Ukuran janin yang terlalu besar (lebar bahu lebih besar dari diameter kepala) ini akan menyulitkan proses kelahiran dan meningkatkan komplikasi persalinan.
Obesitas pada bayi. Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal kesehatan Lancet, Amerika Serikat, wanita yang berat badannya naik lebih dari 24 kilogram selama kehamilan dapat memiliki bayi dengan berat 150 gram lebih berat daripada wanita yang bertambah berat badannya sekitar (10 kilogram).
Bayi lahir prematur atau bayi lahir kurang dari 37 minggu.
Bayi lahir mati. Seperti yang dilaporkan kantor berita Reuters, menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr.Aimin Chen dari Fakultas Kedokteran Universitas Creighton, Omaha, Amerika Serikat, sejumlah bukti menunjukkan, angka kematian lebih tinggi pada bayi yang dilahirkan dari ibu yang obes.

Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/berat.badan.saat.hamil.jangan.naik.berlebihan/001/001/1772/1

Gusi berdarah saat Kehamilan

Selama kehamilan, ada saja perubahan kondisi tubuh yang kerap mengganggu kenyamanan. Diantaranya adalah gusi bengkak dan berdarah alias gingivitis. Apa yang perlu diperhatikan?

Gejala: Gusi bengkak, berwarna merah terang dan mudah berdarah. Biasa terjadi pada kehamilan akibat faktor hormononal, yaitu, jaringan ikat gigi membesar, selnya bertambah banyak dan pembuluh darah melebar. Gejala itu mirip perubahan akibat radang sehingga disebut gingivitis atau radang gusi pada kehamilan. Terjadi pada trimester 1 sampai 3, mereda pada bulan ke-9 dan beberapa hari setelah melahirkan. Namun jika tidak ditangani dapat menyebabkan kelahiran prematur.

Penyebab: Iritasi lokal seperti plak dan plak yang mengalami pengapuran (karang gigi), sisa-sisa makanan, tambalan dan gigi palsu yang kurang baik, serta perubahan keseimbangan hormonal terutama estrogen dan progesteron.

Perawatan:

Pembersihan karang gigi dengan scaling atau root planning (tergantung letak karang).
Memperbaiki tambalan atau gigi tiruan yang kurang baik
Sikat gigi minimal 2 kali sehari, misal, sesudah makan dan menjelang tidur.
Jika sering mual muntah di pagi hari, banyak kumur dengan air untuk menetralisir rasa asam akibat muntahan.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/kehamilan.atasi.gusi.bengkak.dan.berdarah/001/001/385/17/1
Selama kehamilan, ada saja perubahan kondisi tubuh yang kerap mengganggu kenyamanan. Diantaranya adalah gusi bengkak dan berdarah alias gingivitis. Apa yang perlu diperhatikan?

Gejala: Gusi bengkak, berwarna merah terang dan mudah berdarah. Biasa terjadi pada kehamilan akibat faktor hormononal, yaitu, jaringan ikat gigi membesar, selnya bertambah banyak dan pembuluh darah melebar. Gejala itu mirip perubahan akibat radang sehingga disebut gingivitis atau radang gusi pada kehamilan. Terjadi pada trimester 1 sampai 3, mereda pada bulan ke-9 dan beberapa hari setelah melahirkan. Namun jika tidak ditangani dapat menyebabkan kelahiran prematur.

Penyebab: Iritasi lokal seperti plak dan plak yang mengalami pengapuran (karang gigi), sisa-sisa makanan, tambalan dan gigi palsu yang kurang baik, serta perubahan keseimbangan hormonal terutama estrogen dan progesteron.

Perawatan:

Pembersihan karang gigi dengan scaling atau root planning (tergantung letak karang).
Memperbaiki tambalan atau gigi tiruan yang kurang baik
Sikat gigi minimal 2 kali sehari, misal, sesudah makan dan menjelang tidur.
Jika sering mual muntah di pagi hari, banyak kumur dengan air untuk menetralisir rasa asam akibat muntahan.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/kehamilan.atasi.gusi.bengkak.dan.berdarah/001/001/385/17/1

10 Mei 2011

Gizi Ibu Hamil saat Kehamilan Trimester Pertama

Cukup banyak yang dialami ibu hamil di trimester pertama. Berapa kebutuhan gizi Anda? Simak juga apa dialami janin!

Minggu 1 sampai minggu ke-4
Ibu: Selama trimester 1 (hingga minggu ke-12), Anda harus mengonsumsi berbagai jenis makanan berkalori tinggi untuk mencukupi kebutuhan kalori yang bertambah 170 kalori (setara 1 porsi nasi putih). Tujuannya, agar tubuh menghasilkan cukup energi, yang diperlukan janin yang tengah terbentuk pesat. Konsumsi minimal 2000 kilo kalori per hari. Penuhi melalui aneka sumber karbohidrat (nasi, mi, roti, sereal, dan pasta), dilengkapi sayuran, buah, daging-dagingan atau ikan-ikanan, susu dan produk olahannya.
Janin: Berbagai cikal bakal organ tubuhnya mulai terbentuk.

Minggu ke-5
Ibu: Agar asupan kalori terpenuhi, meski dilanda mual dan muntah, makan dalam porsi kecil tapi sering. Konsumsi makanan selagi segar atau panas. Contoh porsi yang dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan zat gizi per hari pada trimester 1, antara lain roti, sereal, nasi 6 porsi, buah 3 - 4 porsi, sayuran 4 porsi, daging, sumber protein lainnya 2 - 3 porsi, susu atau produk olahannya 3 - 4 porsi, camilan 2 - 3 porsi.
Janin: Cikal bakal hati (liver) tampak di tubuhnya yang baru berukuran 1,25 mm.

Minggu ke-7
Ibu: Konsumsi aneka jenis makanan sumber kalsium untuk menunjang pembentukan tulang kerangka tubuh janin yang berlangsung saat ini. Kebutuhan kalsium Anda 1000 miligram/hari. Didapat dari keju 3/4 cangkir, keju Parmesan atau Romano 1 ons, keju cheddar 1,5 ons, custard atau puding susu 1 cangkir, susu (full cream, skim) 8 ons, yoghurt 1 cangkir.
Janin: Cikal bakal kedua lengan tampak, bentuknya bak sirip ikan.

Minggu ke-9
Ibu: Jangan lupa penuhi kebutuhan asam folat 0,6 miligram per hari, diperoleh dari hati, kacang kering, telur, brokoli, aneka produk whole grain, jeruk, dan jus jeruk. Konsumsi juga vitamin C untuk pembentukan jaringan tubuh janin, penyerapan zat besi, dan mencegah pre-eklampsia. Sumbernya: 1 cangkir stroberi (94 miligram), 1 cangkir jus jeruk (82 miligram), 1 kiwi sedang (74 miligram), 1/2 cangkir brokoli (58 miligram).
Janin: Cikal bakal rongga mata terlihat sebagai 2 lekukkan di “bola” kepala. Kedua tunas lengannya memanjang.

Minggu ke-10
Ibu: Saatnya makan banyak protein untuk memperoleh asam amino bagi pembentukan otak janin, diitambah kolin dan DHA untuk membentuk sel otak baru. Sumber kolin; susu, telur, kacang-kacangan, daging sapi dan roti gandum. Sumber DHA: ikan, kuning telur, produk unggas, daging, dan minyak kanola.
Janin: Bentuk tubuhnya mirip “manusia” hanya sangat kecil.

Minggu ke-12
Ibu: Sejumlah vitamin yang harus Anda penuhi kebutuhannya adalah vitamin A, B1, B2, B3, dan B6, semuanya untuk membantu proses tumbuh-kembang, vitamin B12 untuk membentuk sel darah baru, vitamin C untuk penyerapan zat besi, vitamin D untuk pembentukan tulang dan gigi, vitamin E untuk metabolisme. Jangan lupa konsumsi zat besi, karena volume darah Anda akan meningkat 50%. Zat besi berguna untuk memroduksi sel darah merah. Apalagi jantung janin siap berdenyut!
Janin: Jantungnya berdenyut!

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/kehamilan.gizi.ibu.dan.perkembangan.janin.di.trimester.1/001/001/409/17/1
Cukup banyak yang dialami ibu hamil di trimester pertama. Berapa kebutuhan gizi Anda? Simak juga apa dialami janin!

Minggu 1 sampai minggu ke-4
Ibu: Selama trimester 1 (hingga minggu ke-12), Anda harus mengonsumsi berbagai jenis makanan berkalori tinggi untuk mencukupi kebutuhan kalori yang bertambah 170 kalori (setara 1 porsi nasi putih). Tujuannya, agar tubuh menghasilkan cukup energi, yang diperlukan janin yang tengah terbentuk pesat. Konsumsi minimal 2000 kilo kalori per hari. Penuhi melalui aneka sumber karbohidrat (nasi, mi, roti, sereal, dan pasta), dilengkapi sayuran, buah, daging-dagingan atau ikan-ikanan, susu dan produk olahannya.
Janin: Berbagai cikal bakal organ tubuhnya mulai terbentuk.

Minggu ke-5
Ibu: Agar asupan kalori terpenuhi, meski dilanda mual dan muntah, makan dalam porsi kecil tapi sering. Konsumsi makanan selagi segar atau panas. Contoh porsi yang dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan zat gizi per hari pada trimester 1, antara lain roti, sereal, nasi 6 porsi, buah 3 - 4 porsi, sayuran 4 porsi, daging, sumber protein lainnya 2 - 3 porsi, susu atau produk olahannya 3 - 4 porsi, camilan 2 - 3 porsi.
Janin: Cikal bakal hati (liver) tampak di tubuhnya yang baru berukuran 1,25 mm.

Minggu ke-7
Ibu: Konsumsi aneka jenis makanan sumber kalsium untuk menunjang pembentukan tulang kerangka tubuh janin yang berlangsung saat ini. Kebutuhan kalsium Anda 1000 miligram/hari. Didapat dari keju 3/4 cangkir, keju Parmesan atau Romano 1 ons, keju cheddar 1,5 ons, custard atau puding susu 1 cangkir, susu (full cream, skim) 8 ons, yoghurt 1 cangkir.
Janin: Cikal bakal kedua lengan tampak, bentuknya bak sirip ikan.

Minggu ke-9
Ibu: Jangan lupa penuhi kebutuhan asam folat 0,6 miligram per hari, diperoleh dari hati, kacang kering, telur, brokoli, aneka produk whole grain, jeruk, dan jus jeruk. Konsumsi juga vitamin C untuk pembentukan jaringan tubuh janin, penyerapan zat besi, dan mencegah pre-eklampsia. Sumbernya: 1 cangkir stroberi (94 miligram), 1 cangkir jus jeruk (82 miligram), 1 kiwi sedang (74 miligram), 1/2 cangkir brokoli (58 miligram).
Janin: Cikal bakal rongga mata terlihat sebagai 2 lekukkan di “bola” kepala. Kedua tunas lengannya memanjang.

Minggu ke-10
Ibu: Saatnya makan banyak protein untuk memperoleh asam amino bagi pembentukan otak janin, diitambah kolin dan DHA untuk membentuk sel otak baru. Sumber kolin; susu, telur, kacang-kacangan, daging sapi dan roti gandum. Sumber DHA: ikan, kuning telur, produk unggas, daging, dan minyak kanola.
Janin: Bentuk tubuhnya mirip “manusia” hanya sangat kecil.

Minggu ke-12
Ibu: Sejumlah vitamin yang harus Anda penuhi kebutuhannya adalah vitamin A, B1, B2, B3, dan B6, semuanya untuk membantu proses tumbuh-kembang, vitamin B12 untuk membentuk sel darah baru, vitamin C untuk penyerapan zat besi, vitamin D untuk pembentukan tulang dan gigi, vitamin E untuk metabolisme. Jangan lupa konsumsi zat besi, karena volume darah Anda akan meningkat 50%. Zat besi berguna untuk memroduksi sel darah merah. Apalagi jantung janin siap berdenyut!
Janin: Jantungnya berdenyut!

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/kehamilan.gizi.ibu.dan.perkembangan.janin.di.trimester.1/001/001/409/17/1

7 Mei 2011

Serat Cegah Sembelit untuk Ibu Hamil

Wasir atau sembelit memang seringkali menimbulkan gangguan ketika sedanga hamil. Nah, untuk mencegahnya, jangan lupa makan makanan berserat ya, Bunda..

Proses kehamilan yang Anda jalani dapat menyebabkan terjadinya berbagai perubahan pada kerja sistem organ tubuh Anda. Salah satunya adalah sistem pencernaan. Tak jarang perubahan ini menimbulkan keluhan berupa sembelit. Dengan memasukkan serat di dalam daftar menu Anda sehari-hari, keluhan sembelit pun teratasi.

Serat yang mana? Serat makanan sebenarnya tergolong karbohidrat, tapi yang tidak dapat dicerna, sehingga akan dikeluarkan kembali bersama kotoran dan sisa makanan (“sampah”) lainnya. Serat tidak dapat dicerna tubuh karena tidak dapat diuraikan (dihidrolisa) oleh enzim pencernaan. Kondisi inilah yang harus dicarikan solusi bagi ibu hamil.

Namun ada serat yang sifatnya larut di dalam air, seperti kacang-kacangan, apel, buah pir, biji-bijian dan havermut. Sementara serat yang tidak larut dalam air misalnya wortel, roti gandum, beras merah, tomat, pepaya, dan timun.

Serat yang dapat mengatasi sembelit pada ibu hamil adalah yang bersifat tidak larut dalam air. Serat ini akan membuat “sampah” menjadi lebih padat, karena menyerap air yang terkandung di dalamnya. Volume “sampah” yang menjadi lebih besar akan merangsang otot-otot saluran pengeluaran berkontraksi dan mendorong “sampah” keluar.

Selain serat, memperbanyak konsumsi air juga akan sangat membantu ibu hamil. Jangan lupa, lakukan pula olahraga ringan, seperti jalan kaki. Aktivitas ini merangsang otot-otot rektum (saluran pembuangan sekitar anus) mendorong “sampah” dikeluarkan. Maka, bebaslah Anda dari gangguan sembelit.

Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/serat.pembuang.sampah.untuk.ibu.hamil/001/001/125/5/1
Wasir atau sembelit memang seringkali menimbulkan gangguan ketika sedanga hamil. Nah, untuk mencegahnya, jangan lupa makan makanan berserat ya, Bunda..

Proses kehamilan yang Anda jalani dapat menyebabkan terjadinya berbagai perubahan pada kerja sistem organ tubuh Anda. Salah satunya adalah sistem pencernaan. Tak jarang perubahan ini menimbulkan keluhan berupa sembelit. Dengan memasukkan serat di dalam daftar menu Anda sehari-hari, keluhan sembelit pun teratasi.

Serat yang mana? Serat makanan sebenarnya tergolong karbohidrat, tapi yang tidak dapat dicerna, sehingga akan dikeluarkan kembali bersama kotoran dan sisa makanan (“sampah”) lainnya. Serat tidak dapat dicerna tubuh karena tidak dapat diuraikan (dihidrolisa) oleh enzim pencernaan. Kondisi inilah yang harus dicarikan solusi bagi ibu hamil.

Namun ada serat yang sifatnya larut di dalam air, seperti kacang-kacangan, apel, buah pir, biji-bijian dan havermut. Sementara serat yang tidak larut dalam air misalnya wortel, roti gandum, beras merah, tomat, pepaya, dan timun.

Serat yang dapat mengatasi sembelit pada ibu hamil adalah yang bersifat tidak larut dalam air. Serat ini akan membuat “sampah” menjadi lebih padat, karena menyerap air yang terkandung di dalamnya. Volume “sampah” yang menjadi lebih besar akan merangsang otot-otot saluran pengeluaran berkontraksi dan mendorong “sampah” keluar.

Selain serat, memperbanyak konsumsi air juga akan sangat membantu ibu hamil. Jangan lupa, lakukan pula olahraga ringan, seperti jalan kaki. Aktivitas ini merangsang otot-otot rektum (saluran pembuangan sekitar anus) mendorong “sampah” dikeluarkan. Maka, bebaslah Anda dari gangguan sembelit.

Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/serat.pembuang.sampah.untuk.ibu.hamil/001/001/125/5/1

4 Mei 2011

Cek Rutin Tensi Anda saat Hamil

Jika sebagian ibu hamil mengalami tekanan darah tinggi, sebagian lainnya justru mengalami tekanan darah rendah.

Tekanan darah rendah ( hipotensi), memang dapat menimbulkan rasa pusing, lemas, serta sekeliling kita seolah berputar-putar. Tidak jarang keadaan ini disertai pula dengan keluarnya keringat dingin.

Pada wanita hamil, keadaan hipotensi (tekanan darah rendah) lebih sering dijumpai karena adanya pengaruh hormon kehamilan. Selain itu, karena janin dalam kandungan juga memerlukan aliran darah dari ibu hamil, maka pasokan darah ke arah otak atau ke kepala ibu hamil agak berkurang. Hal-hal seperti inilah yang menyebabkan rasa pusing atau sakit kepala serta pandangan di sekeliling kita seolah-olah berputar.

Namun, kadang-kadang rasa pusing juga dapat disebabkan oleh karena kurang darah atau anemia. Untuk mengetahui apakah ibu hamil pusing karena anemia atau karena penyebab lain, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter lebih dahulu. Dengan demikian, penanganan untuk mengatasi rasa pusing itu pun bisa disesuaikan dengan penyebabnya.

Untuk sehari-hari, ibu hamil bisa saja minum teh manis, susu manis atau makan makanan lain yang bergizi. Selain itu, pada kondisi seperti ini biasanya Anda dianjurkan untuk selalu mendapatkan istirahat yang cukup.

Obat-obatan untuk menghilangkan rasa sakit biasanya hanya diberikan setelah semua usaha di atas tidak berhasil dan obat-obatan itu pun harus diberikan atas nasihat dokter. Ingatlah bahwa Anda sedang hamil, jadi tidak boleh minum sembarang obat.

Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/menyikapi.tekanan.darah.rendah.saat.hamil/001/001/948/1/4div class="addthis_toolbox addthis_default_style ">
Share |
Jika sebagian ibu hamil mengalami tekanan darah tinggi, sebagian lainnya justru mengalami tekanan darah rendah.

Tekanan darah rendah ( hipotensi), memang dapat menimbulkan rasa pusing, lemas, serta sekeliling kita seolah berputar-putar. Tidak jarang keadaan ini disertai pula dengan keluarnya keringat dingin.

Pada wanita hamil, keadaan hipotensi (tekanan darah rendah) lebih sering dijumpai karena adanya pengaruh hormon kehamilan. Selain itu, karena janin dalam kandungan juga memerlukan aliran darah dari ibu hamil, maka pasokan darah ke arah otak atau ke kepala ibu hamil agak berkurang. Hal-hal seperti inilah yang menyebabkan rasa pusing atau sakit kepala serta pandangan di sekeliling kita seolah-olah berputar.

Namun, kadang-kadang rasa pusing juga dapat disebabkan oleh karena kurang darah atau anemia. Untuk mengetahui apakah ibu hamil pusing karena anemia atau karena penyebab lain, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter lebih dahulu. Dengan demikian, penanganan untuk mengatasi rasa pusing itu pun bisa disesuaikan dengan penyebabnya.

Untuk sehari-hari, ibu hamil bisa saja minum teh manis, susu manis atau makan makanan lain yang bergizi. Selain itu, pada kondisi seperti ini biasanya Anda dianjurkan untuk selalu mendapatkan istirahat yang cukup.

Obat-obatan untuk menghilangkan rasa sakit biasanya hanya diberikan setelah semua usaha di atas tidak berhasil dan obat-obatan itu pun harus diberikan atas nasihat dokter. Ingatlah bahwa Anda sedang hamil, jadi tidak boleh minum sembarang obat.

Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/menyikapi.tekanan.darah.rendah.saat.hamil/001/001/948/1/4div class="addthis_toolbox addthis_default_style ">
Share |

1 Mei 2011

Tips Memilih Dokter Kandungan yang Tepat

Memilih dokter kandungan, perlu berbagai pertimbangan. Berikut 7 tips yang bisa Anda gunakan, sebelum menentukan dokter kandungan Anda.

Survey awal. Pilih dokter sebelum hamil atau saat berencana hamil. Misalnya, dokter kandungan yang Anda kunjungi untuk pemeriksaan rutin pap smear.
Sesuai kebutuhan. Pilih dokter dengan keahlian sesuai riwayat kesehatan Anda. Misalnya, ahli TORCH bila Anda pernah menderita TORCH.
Tempat praktek. Jangan terlalu jauh dari rute Anda ke/dari kantor atau ke/dari rumah.
Komunikatif dan bersedia dihubungi setiap saat. Sebab, keluhan atau masalah kehamilan bisa muncul setiap saat.
Waktu prakteknya sesuai. Sesuaikan dengan waktu luang Anda.
Sesuai rujuan kantor atau perusahaan asuransi, agra mudah mengurusi klaim.
Dokter pria atau wanita adalah pilihan subyektif. Pilihlah yang sesuai dan membuat Anda nyaman.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Tips/7.tips.memilih.dokter.kandungan/001/005/373/12/1
Memilih dokter kandungan, perlu berbagai pertimbangan. Berikut 7 tips yang bisa Anda gunakan, sebelum menentukan dokter kandungan Anda.

Survey awal. Pilih dokter sebelum hamil atau saat berencana hamil. Misalnya, dokter kandungan yang Anda kunjungi untuk pemeriksaan rutin pap smear.
Sesuai kebutuhan. Pilih dokter dengan keahlian sesuai riwayat kesehatan Anda. Misalnya, ahli TORCH bila Anda pernah menderita TORCH.
Tempat praktek. Jangan terlalu jauh dari rute Anda ke/dari kantor atau ke/dari rumah.
Komunikatif dan bersedia dihubungi setiap saat. Sebab, keluhan atau masalah kehamilan bisa muncul setiap saat.
Waktu prakteknya sesuai. Sesuaikan dengan waktu luang Anda.
Sesuai rujuan kantor atau perusahaan asuransi, agra mudah mengurusi klaim.
Dokter pria atau wanita adalah pilihan subyektif. Pilihlah yang sesuai dan membuat Anda nyaman.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Tips/7.tips.memilih.dokter.kandungan/001/005/373/12/1

13 Apr 2011

Jangan Salah Menghitung Waktu Persalinan

Kelahiran bayi bisa mulai terjadi sejak usia kehamilan 37 minggu. Untuk itu, penting sekali, mengetahui taksiran persalinan Anda, agar terhindar dari risiko kesakitan dan kematian. Sehingga Dokter bisa mengetahui perjalanan kehamilan dan tindakan yang harus dilakukan.

Mengapa usia kehamilan dan taksiran persalinan ini penting, baik bagi dokter maupun ibu hamil?
Pertama, untuk mengetahui sudah seberapa jauh perjalanan kehamilan, karena di tiap-tiap usia yang berbeda, kita akan berharap sesuatu yang berbeda. Misalnya, berat badan bayi saat usia kehamilan 33 minggu tentu diharapkan berbeda dengan beratnya saat usia kehamilan 36 minggu.
Alasan kedua untuk menentukan kapan kita harus bertindak. Jangan sampai usia kehamilannya lewat waktu. Banyak penelitian menyatakan bahwa terjadi peningkatan angka kesakitan dan kematian bayi setelah usia kehamilan 41 minggu
Risiko kesakitan dan kematian bayi. Untuk taksiran persalinan, bila tidak akuratnya lebih awal, maka dokternya mungkin akan menduga pertumbuhan janin terhambat sehingga harus dikeluarkan, padahal sebenarnya belum waktunya, misalnya belum 37 minggu, sehingga dia jadi bayi prematur. Sebaliknya, bila tidak akuratnya lebih cepat, misalnya usia kehamilan diduga masih 37 minggu padahal sudah 42 minggu, maka risiko kesakitan dan kematian bayi.

Untuk meminimalkan risiko akibat kesalahan taksiran persalinan:
Disarankan seorang wanita ingat dengan siklus haidnya. Bila perlu, buatlah semacam diary atau catatan harian.
Lalu, sempatkan waktu untuk bertemu dokter minimal satu kali di trimester pertama kehamilannya. Mereka yang haidnya tidak teratur atau lupa HPHT-nya sangat penting untuk menjalani pemeriksaan dengan alat USG.
Bila ada keraguan, maka perlu dilakukan croscheck, second opinion atau memantau pertumbuhan bayi. Jadi, tidak serta merta diambil tindakan. Di lain pihak, ibu hamil juga harus paham tanda-tanda persalinan yang biasanya diberitahukan dokter saat usia kehamilannya masuk 36 minggu. Ingatlah, kelahiran bayi bisa mulai terjadi sejak usia kehamilan 37 minggu.
USG di Trimester I. Selain untuk menentukan usia kehamilan dan taksiran persalinan, pemeriksaan dengan alat USG di trimester I juga bertujuan untuk mengetahui:
• Lokasi atau posisi kehamilan.
• Jumlah bayi.
• Bayi hidup atau tidak.
• Anatomi rahim dan indung telur, misalnya apakah ada miom atau kista.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/jangan.salah.hitung.waktu.persalinan/001/001/1487/1
Kelahiran bayi bisa mulai terjadi sejak usia kehamilan 37 minggu. Untuk itu, penting sekali, mengetahui taksiran persalinan Anda, agar terhindar dari risiko kesakitan dan kematian. Sehingga Dokter bisa mengetahui perjalanan kehamilan dan tindakan yang harus dilakukan.

Mengapa usia kehamilan dan taksiran persalinan ini penting, baik bagi dokter maupun ibu hamil?
Pertama, untuk mengetahui sudah seberapa jauh perjalanan kehamilan, karena di tiap-tiap usia yang berbeda, kita akan berharap sesuatu yang berbeda. Misalnya, berat badan bayi saat usia kehamilan 33 minggu tentu diharapkan berbeda dengan beratnya saat usia kehamilan 36 minggu.
Alasan kedua untuk menentukan kapan kita harus bertindak. Jangan sampai usia kehamilannya lewat waktu. Banyak penelitian menyatakan bahwa terjadi peningkatan angka kesakitan dan kematian bayi setelah usia kehamilan 41 minggu
Risiko kesakitan dan kematian bayi. Untuk taksiran persalinan, bila tidak akuratnya lebih awal, maka dokternya mungkin akan menduga pertumbuhan janin terhambat sehingga harus dikeluarkan, padahal sebenarnya belum waktunya, misalnya belum 37 minggu, sehingga dia jadi bayi prematur. Sebaliknya, bila tidak akuratnya lebih cepat, misalnya usia kehamilan diduga masih 37 minggu padahal sudah 42 minggu, maka risiko kesakitan dan kematian bayi.

Untuk meminimalkan risiko akibat kesalahan taksiran persalinan:
Disarankan seorang wanita ingat dengan siklus haidnya. Bila perlu, buatlah semacam diary atau catatan harian.
Lalu, sempatkan waktu untuk bertemu dokter minimal satu kali di trimester pertama kehamilannya. Mereka yang haidnya tidak teratur atau lupa HPHT-nya sangat penting untuk menjalani pemeriksaan dengan alat USG.
Bila ada keraguan, maka perlu dilakukan croscheck, second opinion atau memantau pertumbuhan bayi. Jadi, tidak serta merta diambil tindakan. Di lain pihak, ibu hamil juga harus paham tanda-tanda persalinan yang biasanya diberitahukan dokter saat usia kehamilannya masuk 36 minggu. Ingatlah, kelahiran bayi bisa mulai terjadi sejak usia kehamilan 37 minggu.
USG di Trimester I. Selain untuk menentukan usia kehamilan dan taksiran persalinan, pemeriksaan dengan alat USG di trimester I juga bertujuan untuk mengetahui:
• Lokasi atau posisi kehamilan.
• Jumlah bayi.
• Bayi hidup atau tidak.
• Anatomi rahim dan indung telur, misalnya apakah ada miom atau kista.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/jangan.salah.hitung.waktu.persalinan/001/001/1487/1
 
Planet Bayi Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template