12 Jun 2012

Bila Ibu Hamil Harus Berganti Dokter Kandungan

Kapan perlu beralih mencari dokter kandungan lain? Cermati beberapa alasan, lalu carilah yang sesuai kebutuhan, kondisi dan harapan Anda sebagai calon ibu.

Karena ingin kondisi kehamilan yang selalu sehat, Anda rajin memeriksakan diri ke dokter kandungan dan berharap memperoleh jawaban memuaskan. Tapi jika harapan ini meleset, mungkin Anda perlu mempertimbangkan ganti dokter kandungan yang lain. Berikut beberapa pertimbangannya
Hilang kepercayaan. Menurut dr. Anne E.Garret, pendiri The Pre-eclampsia Foundation di Washington, AS, selama hamil, yang Anda butuhkan adalah dokter yang profesionald an cermat mengambil tindakan untuk menyelamatkan jiwa Anda serta janin Anda.

"Lampu merah" bila dokter kandungan:

* Tidak mampu mendeteksi kemungkinan terjadinya pre-eklampsia atau masalah kehamilan lain
* Terkesan kurang atau bahkan tidak mengikuti perkembangan metoda serta hasil riset terkini tentang masalah kehamilan yang Anda hadapi.
* Komunikasi tidak nyambung. Dokter kandungan yang "baik"menurut dr. Jill Powel dari Saint Louis University School of Medicine, Missouri (AS) adalah dengan senang hati meluangkan waktu untuk memberi penjelasan yang dibutuhkan pasien.
* Kurang memberi waktu dan kesempatan kepada Anda untuk berbincang, berdiskusi, serta menjelaskan keadaan kandungan Anda berdasarkan hasil pemeriksaanya
* Tidak mengacuhkan, tidak menjawab atau bersikap seolah-olah tidak mendengar pertanyaan yang Anda ajukan kepadanya
* Memaksa. Jika kehamilan Anda sehat dan tidak ada faktor penyulit persalinan, menurut Dr. Stephanie L. Nicholas dari Mogge Women's Hospital, University of Pittsburg Medical Center (AS), Anda sangat boleh memilih jenis persalinan bahkan jenis pembiusan nanti.
* Tidak mendukung proses persalinan alami yang Anda jalani. Atau sangat menyarankan Anda melakukan persalinan caesar tanpa alasan kuat
* Segera mengalihkan topik pembicaraan ketika Anda mengajukan pertanyaan atau keinginan tentang jenis pembiusan saat persalinan serta fasilitas rooming-in yang kebetulan tidak terdapat di rumah sakit tempat dokter tersebut berpraktik.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/kehamilan.dan.ganti.dokter.kandungan/001/001/63/3/1
Share |
Kapan perlu beralih mencari dokter kandungan lain? Cermati beberapa alasan, lalu carilah yang sesuai kebutuhan, kondisi dan harapan Anda sebagai calon ibu.

Karena ingin kondisi kehamilan yang selalu sehat, Anda rajin memeriksakan diri ke dokter kandungan dan berharap memperoleh jawaban memuaskan. Tapi jika harapan ini meleset, mungkin Anda perlu mempertimbangkan ganti dokter kandungan yang lain. Berikut beberapa pertimbangannya
Hilang kepercayaan. Menurut dr. Anne E.Garret, pendiri The Pre-eclampsia Foundation di Washington, AS, selama hamil, yang Anda butuhkan adalah dokter yang profesionald an cermat mengambil tindakan untuk menyelamatkan jiwa Anda serta janin Anda.

"Lampu merah" bila dokter kandungan:

* Tidak mampu mendeteksi kemungkinan terjadinya pre-eklampsia atau masalah kehamilan lain
* Terkesan kurang atau bahkan tidak mengikuti perkembangan metoda serta hasil riset terkini tentang masalah kehamilan yang Anda hadapi.
* Komunikasi tidak nyambung. Dokter kandungan yang "baik"menurut dr. Jill Powel dari Saint Louis University School of Medicine, Missouri (AS) adalah dengan senang hati meluangkan waktu untuk memberi penjelasan yang dibutuhkan pasien.
* Kurang memberi waktu dan kesempatan kepada Anda untuk berbincang, berdiskusi, serta menjelaskan keadaan kandungan Anda berdasarkan hasil pemeriksaanya
* Tidak mengacuhkan, tidak menjawab atau bersikap seolah-olah tidak mendengar pertanyaan yang Anda ajukan kepadanya
* Memaksa. Jika kehamilan Anda sehat dan tidak ada faktor penyulit persalinan, menurut Dr. Stephanie L. Nicholas dari Mogge Women's Hospital, University of Pittsburg Medical Center (AS), Anda sangat boleh memilih jenis persalinan bahkan jenis pembiusan nanti.
* Tidak mendukung proses persalinan alami yang Anda jalani. Atau sangat menyarankan Anda melakukan persalinan caesar tanpa alasan kuat
* Segera mengalihkan topik pembicaraan ketika Anda mengajukan pertanyaan atau keinginan tentang jenis pembiusan saat persalinan serta fasilitas rooming-in yang kebetulan tidak terdapat di rumah sakit tempat dokter tersebut berpraktik.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/kehamilan.dan.ganti.dokter.kandungan/001/001/63/3/1
Share |

Tips Relaksasi untuk Membantu Kelancaran Proses Menyusui dengan Hypnobreastfeeding

Hypnobreastfeeding adalah teknik relaksasi untuk membantu kelancaran proses menyusui. Caranya, masukkan kalimat-kalimat afirmasi positif ke dalam alam pikiran saat Anda sangat relaks atau dalam keadaan hipnosis. Kalimat afirmasi positif itu diharapkan akan mampu membantu proses menyusui kelak.

Hypnosis adalah kondisi nirsadar (tidak sadarkan diri) yang terjadi secara alamiah. Pada kondisi itu, seseorang akan mampu menghayati pikiran dan sugesti tertentu untuk mencapai perubahan psikologis, fisik maupun spiritual yang diinginkan.

Pada teknik Hypnobreastfeeding, perubahan yang diinginkan adalah segala hal yang mempermudah dan melancarkan proses menyusui. Misalnya, kalimat-kalimat sugesti atau afirmasi, “Saya mampu memberikan ASI pada bayi saya.” Atau “ASI saya akan mengalir deras untuknya.”


Benarkan efektif? Pakar hipnoterapi mengatakan metode hipnoterapi sepenuhnya dapat dijawab secara ilmiah, sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Secara etimologis (seni atau ilmu) yang mempelajari cara membawa pasien ke dalam keadaan tidur yang disebabkan terfokusnya perhatian pada suatu keyakinan atau sugesti verbal yang ditanamkan. 

Caranya?
Lakukan relaksasi dalam posisi duduk atau berbaring, di dalam ruangan yang temaram, misalnya dengan lampu temaram, diiringi musik relaksasi, bisa juga ditambah aromaterapi yang aman bagi ibu hamil.
Setelah Anda merasa tenang dan ringan, tiba waktunya belajar untuk fokus, dibantu pola pendulum.
Setelah relaks, ringan, fokus, mulailah memasukkan sugesti positif melalui kalimat-kalimat afirmasi.
Pegang kedua payudara dan yakini Anda mampu menyusui bayi dan ASI cukup untuk kebutuhan bayi.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Psikologi/lancar.asi.dengan.hypnobreastfeeding/001/007/1047/1

Share |
Hypnobreastfeeding adalah teknik relaksasi untuk membantu kelancaran proses menyusui. Caranya, masukkan kalimat-kalimat afirmasi positif ke dalam alam pikiran saat Anda sangat relaks atau dalam keadaan hipnosis. Kalimat afirmasi positif itu diharapkan akan mampu membantu proses menyusui kelak.

Hypnosis adalah kondisi nirsadar (tidak sadarkan diri) yang terjadi secara alamiah. Pada kondisi itu, seseorang akan mampu menghayati pikiran dan sugesti tertentu untuk mencapai perubahan psikologis, fisik maupun spiritual yang diinginkan.

Pada teknik Hypnobreastfeeding, perubahan yang diinginkan adalah segala hal yang mempermudah dan melancarkan proses menyusui. Misalnya, kalimat-kalimat sugesti atau afirmasi, “Saya mampu memberikan ASI pada bayi saya.” Atau “ASI saya akan mengalir deras untuknya.”


Benarkan efektif? Pakar hipnoterapi mengatakan metode hipnoterapi sepenuhnya dapat dijawab secara ilmiah, sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Secara etimologis (seni atau ilmu) yang mempelajari cara membawa pasien ke dalam keadaan tidur yang disebabkan terfokusnya perhatian pada suatu keyakinan atau sugesti verbal yang ditanamkan. 

Caranya?
Lakukan relaksasi dalam posisi duduk atau berbaring, di dalam ruangan yang temaram, misalnya dengan lampu temaram, diiringi musik relaksasi, bisa juga ditambah aromaterapi yang aman bagi ibu hamil.
Setelah Anda merasa tenang dan ringan, tiba waktunya belajar untuk fokus, dibantu pola pendulum.
Setelah relaks, ringan, fokus, mulailah memasukkan sugesti positif melalui kalimat-kalimat afirmasi.
Pegang kedua payudara dan yakini Anda mampu menyusui bayi dan ASI cukup untuk kebutuhan bayi.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Psikologi/lancar.asi.dengan.hypnobreastfeeding/001/007/1047/1

Share |

Tips Bayi Sehat : Pola Pup dan Kesehatan si Bayi

Pola pup bayi yang diberi ASI dengan yang diberi susu formula berbeda dalam bentuk dan warna. Meski tak perlu terlalu panik, segera bertindak jika ada perubahan disertai demam, muntah dan lemas.

Bayi yang mendapat ASI eksklusif pada umumnya, buang air besar satu hingga tujuh kali dalam sehari, atau lebih. Oleh karena komposisi ASI selalu sesuai dengan tahap perkembangan sistem pencernaan bayi, zat makanan pun mudah dicerna. Jadi, bila bayi Anda sering buang air besar, tidak selalu berarti ia terserang diare. Artinya, ini adalah pola normal bayi Anda.

Tapi sebaliknya, ada juga bayi yang diberi ASI Eksklusif justru tidak pup seminggu hingga 10 hari. Selama Anda menyentuh bagian perut, ia tak merasa sakit dan terasa kosong, besar kemungkinan zat makanan dari ASI terserap semuanya. 


Apabila bayi Anda diberi ASI dengan tambahan susu formula atau hanya diberi susu formula, frekuensi pup bayi, biasanya frekuensi buang air besarnya lebih jarang dan kotoran yang keluar lebih sedikit. Pasalnya, zat makanan susu formula lebih sulit dicerna dibandingkan ASI. Yang juga berbeda, bayi yang diberi susu formula cenderung lebih mudah dan sering terserang diare. Penyebabnya, antara lain, peralatan untuk menyiapkan susu formula kurang steril, dan reaksi alergi karena tubuh bayi sensitif terhadap senyawa-senyawa tertentu di dalam susu sapi. Jenis alergi yang paling sering dialami bayi: alergi terhadap protein susu sapi. 

Tampilan pup bayi yang tidak seperti biasanya, serta perubahan pola pup, bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan pada tubuhnya. Bila perubahan tersebut disertai dengan gejala muntah, demam, pucat, dan lemas, meskipun Anda terus menyusuinya, hubungi segera dokter anak untuk mendapat pertolongan selanjutnya. Jangan lupa membawa catatan pola menyusu, pola pup dan muntah (apabila disertai muntah) sebagai informasi penting dokter bayi.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Gizi+dan+Kesehatan/pola.pup.dan.gangguan.kesehatan.bayi/001/001/17/1/1

Share |
Pola pup bayi yang diberi ASI dengan yang diberi susu formula berbeda dalam bentuk dan warna. Meski tak perlu terlalu panik, segera bertindak jika ada perubahan disertai demam, muntah dan lemas.

Bayi yang mendapat ASI eksklusif pada umumnya, buang air besar satu hingga tujuh kali dalam sehari, atau lebih. Oleh karena komposisi ASI selalu sesuai dengan tahap perkembangan sistem pencernaan bayi, zat makanan pun mudah dicerna. Jadi, bila bayi Anda sering buang air besar, tidak selalu berarti ia terserang diare. Artinya, ini adalah pola normal bayi Anda.

Tapi sebaliknya, ada juga bayi yang diberi ASI Eksklusif justru tidak pup seminggu hingga 10 hari. Selama Anda menyentuh bagian perut, ia tak merasa sakit dan terasa kosong, besar kemungkinan zat makanan dari ASI terserap semuanya. 


Apabila bayi Anda diberi ASI dengan tambahan susu formula atau hanya diberi susu formula, frekuensi pup bayi, biasanya frekuensi buang air besarnya lebih jarang dan kotoran yang keluar lebih sedikit. Pasalnya, zat makanan susu formula lebih sulit dicerna dibandingkan ASI. Yang juga berbeda, bayi yang diberi susu formula cenderung lebih mudah dan sering terserang diare. Penyebabnya, antara lain, peralatan untuk menyiapkan susu formula kurang steril, dan reaksi alergi karena tubuh bayi sensitif terhadap senyawa-senyawa tertentu di dalam susu sapi. Jenis alergi yang paling sering dialami bayi: alergi terhadap protein susu sapi. 

Tampilan pup bayi yang tidak seperti biasanya, serta perubahan pola pup, bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan pada tubuhnya. Bila perubahan tersebut disertai dengan gejala muntah, demam, pucat, dan lemas, meskipun Anda terus menyusuinya, hubungi segera dokter anak untuk mendapat pertolongan selanjutnya. Jangan lupa membawa catatan pola menyusu, pola pup dan muntah (apabila disertai muntah) sebagai informasi penting dokter bayi.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Gizi+dan+Kesehatan/pola.pup.dan.gangguan.kesehatan.bayi/001/001/17/1/1

Share |

Bagaimana Jika Terlalu Gemuk atau Kurus Saat Hamil?

Apa pun kondisi tubuh Anda semisal terlalu kurus atau gemuk, tetaplah bisa hamil sehat. Yang penting, tahu cara tepat menjalaninya.

Terlalu kurus. Wanita mungil imut-imut memang menarik. Tapi, waspadalah, tubuh Anda bisa membawa masalah saat ia hamil dan melahirkan. Khususnya pada wanita yang tinggi badannya kurang dari 1,5 m dengan berat kurang dari 45 kg.

Mereka sering mengalami kasus Cephalo Pelvic Disproportion (CPD), yaitu ketidaksesuaian antara lebar rongga panggul ibu dengan besar kepala dan tubuh janin. Akibatnya, ibu berbadan mungil sulit melahirkan normal. Mereka terpaksa menjalani operasi Caesar, sebab kepala janin bisa terus berbenturan dengan tulang panggul ibu, ini yang mengakibatkan terjadinya trauma kepala pada janin.
Untunglah tidak semua wanita mungil harus melahirkan dengan caesar. Bila besar janin menjelang lahir masih sesuai dengan luas rongga panggul ibunya, ya tetap bisa lahir lewat jalan normal. Itu sebabnya, pemantauan selama hamil sangat diperlukan untuk mengetahui secara persis perkembangan ukuran janin.

Terlalu gemuk. Kelebihan berat badan dan kehamilan sebenarnya bukan pasangan yang cocok. Ada beberapa hal yang bisa terjadi:
Hasil USG untuk menentukan besar dan usia janin, misalnya, sulit terbaca akibat banyaknya lemak tubuh.
Memicu terjadinya komplikasi kehamilan seperti pre-eklampsia (naiknya tekanan darah, air seni mengandung protein, dan terjadinya pembengkakan di wajah, jari tangan dan kaki). Keadaan ini bisa menurunkan pasokan nutrisi, darah serta oksigen ke janin, sehingga tentu membahayakan kondisi janin.
Memicu terjadinya diabetes gestasional (diabetes yang terjadi karena kehamilan). Sebagaimana kondisi hamil pada wanita penderita diabetes, penderita diabetes gestasional juga bisa mengalami kemungkinan proses persalinan yang lama akibat bayi terlalu besar dan kurangnya daya kontraksi, tekanan pada janin (fetal distress), pembengkakan tubuh, serta persalinan melalui bedah caesar.
Dengan pantauan yang ketat dari dokter, secara umum wanita hamil dengan berat badan berlebih akan diatur nutrisinya (misalnya dengan selalu mengonsumsi makanan kaya gizi secara seimbang), dan disarankan melakukan olah tubuh (berjalan kaki, senam, berenang atau yoga).

Apa pun kondisi tubuh Anda, tetaplah bisa hamil sehat. Yang penting, tahu cara tepat menjalaninya.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/jika.terlalu.kurus.atau.gemuk.saat.hamil/001/001/1330/50/1
Share |
Apa pun kondisi tubuh Anda semisal terlalu kurus atau gemuk, tetaplah bisa hamil sehat. Yang penting, tahu cara tepat menjalaninya.

Terlalu kurus. Wanita mungil imut-imut memang menarik. Tapi, waspadalah, tubuh Anda bisa membawa masalah saat ia hamil dan melahirkan. Khususnya pada wanita yang tinggi badannya kurang dari 1,5 m dengan berat kurang dari 45 kg.

Mereka sering mengalami kasus Cephalo Pelvic Disproportion (CPD), yaitu ketidaksesuaian antara lebar rongga panggul ibu dengan besar kepala dan tubuh janin. Akibatnya, ibu berbadan mungil sulit melahirkan normal. Mereka terpaksa menjalani operasi Caesar, sebab kepala janin bisa terus berbenturan dengan tulang panggul ibu, ini yang mengakibatkan terjadinya trauma kepala pada janin.
Untunglah tidak semua wanita mungil harus melahirkan dengan caesar. Bila besar janin menjelang lahir masih sesuai dengan luas rongga panggul ibunya, ya tetap bisa lahir lewat jalan normal. Itu sebabnya, pemantauan selama hamil sangat diperlukan untuk mengetahui secara persis perkembangan ukuran janin.

Terlalu gemuk. Kelebihan berat badan dan kehamilan sebenarnya bukan pasangan yang cocok. Ada beberapa hal yang bisa terjadi:
Hasil USG untuk menentukan besar dan usia janin, misalnya, sulit terbaca akibat banyaknya lemak tubuh.
Memicu terjadinya komplikasi kehamilan seperti pre-eklampsia (naiknya tekanan darah, air seni mengandung protein, dan terjadinya pembengkakan di wajah, jari tangan dan kaki). Keadaan ini bisa menurunkan pasokan nutrisi, darah serta oksigen ke janin, sehingga tentu membahayakan kondisi janin.
Memicu terjadinya diabetes gestasional (diabetes yang terjadi karena kehamilan). Sebagaimana kondisi hamil pada wanita penderita diabetes, penderita diabetes gestasional juga bisa mengalami kemungkinan proses persalinan yang lama akibat bayi terlalu besar dan kurangnya daya kontraksi, tekanan pada janin (fetal distress), pembengkakan tubuh, serta persalinan melalui bedah caesar.
Dengan pantauan yang ketat dari dokter, secara umum wanita hamil dengan berat badan berlebih akan diatur nutrisinya (misalnya dengan selalu mengonsumsi makanan kaya gizi secara seimbang), dan disarankan melakukan olah tubuh (berjalan kaki, senam, berenang atau yoga).

Apa pun kondisi tubuh Anda, tetaplah bisa hamil sehat. Yang penting, tahu cara tepat menjalaninya.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/jika.terlalu.kurus.atau.gemuk.saat.hamil/001/001/1330/50/1
Share |

Tips Jitu untuk Memotret Bayi

Memotret bayi ibarat memotret hewan di alam liar. Mereka punya sejuta ekpresi dan gerakan bagus, tetapi Anda harus sabar menunggunya. Ada beberapa faktor penting saat Anda memotret bayi, simak triknya agar Anda bisa menjadi fotografer handal untuk si kecil.

1. Kamera dan setelannya. Gunakan kamera jenis DSLR atau Digital Single-Lens Reflex Untuk menghasilan foto-foto yang bagus. Keunggulan kamera DSLR:

Kamera DSLR mampu mengabadikan adegan dengan cepat dan tanpa jeda. Ini tidak seperti kamera digital pocket yang saat tombol kameranya dipencet, terjadi jeda waktu sepersekian detik sebelum gambar diambil - shutter lag. Kemungkinan besar, Anda akan kehilangan momen bagus yang hendak dibidik, karena bayi sudah mengubah gerak atau ekspresinya.
Kamera DSLR lebih unggul dalam pencahayaan karena memiliki ASA/ISO atau tingkat kepekaan tinggi. Saat memotret di dalam ruangan, ASA/ISO bisa dinaikkan sampai 6400 agar Anda tidak perlu menggunakan flash. Flash dapat mengganggu bayi karena kilat cahayanya memaksa pupil mata bayi membesar. Jika ingin menggunakan flash di ruangan, nyalakan dulu lampu ruangan sehingga pupil mata bayi membesar untuk menyesuaikan dengan nyala lampu. Dengan begitu, mata bayi telah beradaptasi saat terpapar flash kamera. Saat memotret di luar ruangan dengan asumsi cahaya banyak, turunkan kembali ASA/ISO. Kerugian lain menggunakan flash adalah, jika digunakan di dalam ruangan dapat membuat hasil foto tampak flat atau datar. Jadi, pertimbangkan betul jika ingin menggunakan flash.
Saat ini teknologi kamera DSLR sudah maju dan harganya semakin murah. Kecanggihan teknologi kamera DSLR keluaran 4 tahun lalu dibanding keluaran tahun ini, berbeda jauh. Kamera terbaru memiliki sensor gambar, karakter dan kontras warna lebih bagus, sehingga memotret jadi semakin menyenangkan. Jika Anda memiliki kamera DSLR model lama, sebaiknya tukar dengan model baru, apalagi harganya kini semakin murah.
Kamera DSLR model terbaru memiliki ASA hingga 32.000 sehingga sanggup menghasilkan gambar yang sangat berkualitas. Untuk foto dokumentasi keluarga, ASA/ISO 6400 cukup dalam menghasilkan gambar ukuran 5R.

Setelan:

Gunakan setelan “manual”, bukan “auto” dan pastikan shutter tinggi agar bisa menghasilkan gambar-gambar yang freeze, atau tidak kabur.
Gunakan lensa normal hingga medium tele. Jangan gunakan lensa wide atau lebar sebab dapat membuat bagian tubuh bayi terdistorsi, misalnya kepala atau kakinya jadi besar.

2. Bunda dan ayah fotografer

Bergeraklah sigap dan cepat untuk memotret bayi karena bayi juga bergerak dengan cepat. Tetapi Anda juga harus sabar, dalam arti siap menunggu momen terbaik.
Pegang terus kamera dan intip terus bayi dari lubang kamera, tunggu sampai dia beraksi. Bila ada adegan bagus, jepret sebanyak-banyaknya. Jangan pelit mengambil gambar karena dengan teknologi kamera digital, Anda tidak perlu memerhitungkan jumlah film.
Jangan memotret saat Anda sendirian agar Anda bisa memotret bayi dengan leluasa. Anda butuh orang dewasa lainnya untuk menjaga bayi, mengarahkan bayi, atau ikut menjadi obyek foto, misalnya dengan menggendong atau membimbing bayi berjalan.
Ambil gambar dari berbagai angle. Ada foto bayi yang adegannya tampak bagus, ada yang biasa-biasa saja, mengapa? Kuncinya adalah angle atau sudut pengambilan gambar. Untuk mendapatkan foto yang bagus, Anda harus rela berganti posisi seperti berdiri, jongkok, duduk, bahkan tengkurap agar bisa berada di posisi eye level atau sejajar mata bayi.
Untuk lebih menguasai teknik memotret ikuti mini workshop fotografi, yang saat ini banyak diadakan dengan menghadirkan instruktur fotografer profesional.

3. Bayi

Semua bayi pada dasarnya lucu, meski pun tubuhnya kurus, rambutnya tipis atau kulitnya gelap. Tinggal bagaimana kejelian Anda mengabadikan momen terbaiknya dan memilih angle. Tidak ada bayi yang tidak fotogenic. Semua bayi bisa memiliki foto-foto yang lucu dan menggemaskan.
Semua aktivitas bayi menarik untuk difoto, misalnya ketika dia sedang makan, mandi, bermain, atau tidur.
Foto bayi harus natural. Sebelum difoto, bayi tidak perlu didandani berlebihan, misalnya wajahnya dibedaki, bibirnya dipulas lipstick, rambutnya ditata, dipakaikan bando besar, atau pakaiannya kelewat rapi. Ini menghasilkan foto yang tidak natural. Dalam lomba-lomba foto, foto-foto bayi dengan dandanan berlebihan biasanya langsung disingkirkan oleh dewan juri. Kunci keindahan foto bayi, salah satunya adalah penampilan yang natural.
Jangan sampai ekspresi bayi tenggelam oleh benda-benda atau warna-warni di sekitarnya. Kenakan pakaian polos, berwarna putih atau warna lembut. Singkirkan benda-benda di dekat bayi, seperti boneka atau bantal, ganti sepreinya dengan motif polos jika bayi difoto saat tidur.
Momen bagus dapat dipancing atau diciptakan. Buatlah bayi tertawa, berteriak atau menggerak-gerakkan tangan, dengan memanggil namanya atau menggoyangkan mainan dalam jarak pandang matanya.

Simpan hasil foto Anda dalam bentuk kolase foto yang memuat foto anak dalam berbagai ekspresi.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Tips/trik.memotret.bayi/001/005/1149/1
Share |
Memotret bayi ibarat memotret hewan di alam liar. Mereka punya sejuta ekpresi dan gerakan bagus, tetapi Anda harus sabar menunggunya. Ada beberapa faktor penting saat Anda memotret bayi, simak triknya agar Anda bisa menjadi fotografer handal untuk si kecil.

1. Kamera dan setelannya. Gunakan kamera jenis DSLR atau Digital Single-Lens Reflex Untuk menghasilan foto-foto yang bagus. Keunggulan kamera DSLR:

Kamera DSLR mampu mengabadikan adegan dengan cepat dan tanpa jeda. Ini tidak seperti kamera digital pocket yang saat tombol kameranya dipencet, terjadi jeda waktu sepersekian detik sebelum gambar diambil - shutter lag. Kemungkinan besar, Anda akan kehilangan momen bagus yang hendak dibidik, karena bayi sudah mengubah gerak atau ekspresinya.
Kamera DSLR lebih unggul dalam pencahayaan karena memiliki ASA/ISO atau tingkat kepekaan tinggi. Saat memotret di dalam ruangan, ASA/ISO bisa dinaikkan sampai 6400 agar Anda tidak perlu menggunakan flash. Flash dapat mengganggu bayi karena kilat cahayanya memaksa pupil mata bayi membesar. Jika ingin menggunakan flash di ruangan, nyalakan dulu lampu ruangan sehingga pupil mata bayi membesar untuk menyesuaikan dengan nyala lampu. Dengan begitu, mata bayi telah beradaptasi saat terpapar flash kamera. Saat memotret di luar ruangan dengan asumsi cahaya banyak, turunkan kembali ASA/ISO. Kerugian lain menggunakan flash adalah, jika digunakan di dalam ruangan dapat membuat hasil foto tampak flat atau datar. Jadi, pertimbangkan betul jika ingin menggunakan flash.
Saat ini teknologi kamera DSLR sudah maju dan harganya semakin murah. Kecanggihan teknologi kamera DSLR keluaran 4 tahun lalu dibanding keluaran tahun ini, berbeda jauh. Kamera terbaru memiliki sensor gambar, karakter dan kontras warna lebih bagus, sehingga memotret jadi semakin menyenangkan. Jika Anda memiliki kamera DSLR model lama, sebaiknya tukar dengan model baru, apalagi harganya kini semakin murah.
Kamera DSLR model terbaru memiliki ASA hingga 32.000 sehingga sanggup menghasilkan gambar yang sangat berkualitas. Untuk foto dokumentasi keluarga, ASA/ISO 6400 cukup dalam menghasilkan gambar ukuran 5R.

Setelan:

Gunakan setelan “manual”, bukan “auto” dan pastikan shutter tinggi agar bisa menghasilkan gambar-gambar yang freeze, atau tidak kabur.
Gunakan lensa normal hingga medium tele. Jangan gunakan lensa wide atau lebar sebab dapat membuat bagian tubuh bayi terdistorsi, misalnya kepala atau kakinya jadi besar.

2. Bunda dan ayah fotografer

Bergeraklah sigap dan cepat untuk memotret bayi karena bayi juga bergerak dengan cepat. Tetapi Anda juga harus sabar, dalam arti siap menunggu momen terbaik.
Pegang terus kamera dan intip terus bayi dari lubang kamera, tunggu sampai dia beraksi. Bila ada adegan bagus, jepret sebanyak-banyaknya. Jangan pelit mengambil gambar karena dengan teknologi kamera digital, Anda tidak perlu memerhitungkan jumlah film.
Jangan memotret saat Anda sendirian agar Anda bisa memotret bayi dengan leluasa. Anda butuh orang dewasa lainnya untuk menjaga bayi, mengarahkan bayi, atau ikut menjadi obyek foto, misalnya dengan menggendong atau membimbing bayi berjalan.
Ambil gambar dari berbagai angle. Ada foto bayi yang adegannya tampak bagus, ada yang biasa-biasa saja, mengapa? Kuncinya adalah angle atau sudut pengambilan gambar. Untuk mendapatkan foto yang bagus, Anda harus rela berganti posisi seperti berdiri, jongkok, duduk, bahkan tengkurap agar bisa berada di posisi eye level atau sejajar mata bayi.
Untuk lebih menguasai teknik memotret ikuti mini workshop fotografi, yang saat ini banyak diadakan dengan menghadirkan instruktur fotografer profesional.

3. Bayi

Semua bayi pada dasarnya lucu, meski pun tubuhnya kurus, rambutnya tipis atau kulitnya gelap. Tinggal bagaimana kejelian Anda mengabadikan momen terbaiknya dan memilih angle. Tidak ada bayi yang tidak fotogenic. Semua bayi bisa memiliki foto-foto yang lucu dan menggemaskan.
Semua aktivitas bayi menarik untuk difoto, misalnya ketika dia sedang makan, mandi, bermain, atau tidur.
Foto bayi harus natural. Sebelum difoto, bayi tidak perlu didandani berlebihan, misalnya wajahnya dibedaki, bibirnya dipulas lipstick, rambutnya ditata, dipakaikan bando besar, atau pakaiannya kelewat rapi. Ini menghasilkan foto yang tidak natural. Dalam lomba-lomba foto, foto-foto bayi dengan dandanan berlebihan biasanya langsung disingkirkan oleh dewan juri. Kunci keindahan foto bayi, salah satunya adalah penampilan yang natural.
Jangan sampai ekspresi bayi tenggelam oleh benda-benda atau warna-warni di sekitarnya. Kenakan pakaian polos, berwarna putih atau warna lembut. Singkirkan benda-benda di dekat bayi, seperti boneka atau bantal, ganti sepreinya dengan motif polos jika bayi difoto saat tidur.
Momen bagus dapat dipancing atau diciptakan. Buatlah bayi tertawa, berteriak atau menggerak-gerakkan tangan, dengan memanggil namanya atau menggoyangkan mainan dalam jarak pandang matanya.

Simpan hasil foto Anda dalam bentuk kolase foto yang memuat foto anak dalam berbagai ekspresi.

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Tips/trik.memotret.bayi/001/005/1149/1
Share |

Makanan Pendamping ASI

Setelah usia bayi diatas 6 bulan, Makanan Pendamping ASI (MPASI) sudah saatnya dikenalkan. Makanan apa saja yang dianjurkan?

Sumber karbohidrat: beras putih, beras merah, kentang, jagung, ubi jalar kuning/merah, ubi jalar ungu, labu kuning, sukun dan arrowroot (tepung garut).

Pilih yang segar. Misalnya, kentang atau ubi jalar yang kulitnya tidak kisut
Bila sudah dalam bentuk tepung, pilih yang bersih. Misalnya, terbungkus dalam kantung plastik, baunya wangi (tidak apek) dan tidak bergumpal-gumpal.

Sumber vitamin, mineral dan serat: avokad, pisang ambon, pepaya, melon, apel merah, pir hijau, wortel, bayam erah, bayam hijau, daun katuk, daun labu, tauge, brokoli, kembang kol, labu air, jamur, zukini dan bit.

Untuk buah-buahan, pilih yang segar dan matang. Misalnya, pilih pisang yang seluruh kulitnya berwarna kuning tua karena rasanya manis dan tidak asam (jika perlu cicipi dulu). Buah-buahan sebaiknya diberikan dalam bentuk segar supaya kandungan gizinya, misalnya vitamin C, tidak berkurang.
Untuk sayuran, pilih yang tidak berserat banyak, misalnya bayam hanya daunnya. Sayuran segar antara lain ditandai dengan warnanya yang cemerlang dan jika berdaun, daunnya tidak layu. Sayuran sebaiknya dimasak dalam waktu singkat dengan cara dikukus atau direbus dengan air yang tidak terlalu banyak. Sebelumnya, semua bahan makanan harus dibersihkan dengan seksama, jika perlu kupas kulitnya.
Olah sayuran sesuai kebutuhan bayi, jangan dalam jumlah banyak. Beberapa sayuran seperti bit, brokoli, kol, wortel, selada dan bayam mengandung nitrat yang bisa menyebabkan bayi sakit karena sel darah merahnya rusak. Untuk mencegahnya, segera sajikan makanan tersebut setelah diolah.

Sumber protein: kacang hijau, kacang kedelai.

Kacang hijau bisa dibuat bubur kacang hijau, atau dibuat tepung.
Kacang kedelai dalam bentuk susu kedelai dibuat puding, atau dalam bentuk tempe.

Tidak sulit kan menyiapkan hidangan pendamping ASI untuk bayi Anda sesuai yang disarankan?!

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Gizi+dan+Kesehatan/makanan.pendamping.asi.yang.disarankan/001/001/1248/39/1
Share |
Setelah usia bayi diatas 6 bulan, Makanan Pendamping ASI (MPASI) sudah saatnya dikenalkan. Makanan apa saja yang dianjurkan?

Sumber karbohidrat: beras putih, beras merah, kentang, jagung, ubi jalar kuning/merah, ubi jalar ungu, labu kuning, sukun dan arrowroot (tepung garut).

Pilih yang segar. Misalnya, kentang atau ubi jalar yang kulitnya tidak kisut
Bila sudah dalam bentuk tepung, pilih yang bersih. Misalnya, terbungkus dalam kantung plastik, baunya wangi (tidak apek) dan tidak bergumpal-gumpal.

Sumber vitamin, mineral dan serat: avokad, pisang ambon, pepaya, melon, apel merah, pir hijau, wortel, bayam erah, bayam hijau, daun katuk, daun labu, tauge, brokoli, kembang kol, labu air, jamur, zukini dan bit.

Untuk buah-buahan, pilih yang segar dan matang. Misalnya, pilih pisang yang seluruh kulitnya berwarna kuning tua karena rasanya manis dan tidak asam (jika perlu cicipi dulu). Buah-buahan sebaiknya diberikan dalam bentuk segar supaya kandungan gizinya, misalnya vitamin C, tidak berkurang.
Untuk sayuran, pilih yang tidak berserat banyak, misalnya bayam hanya daunnya. Sayuran segar antara lain ditandai dengan warnanya yang cemerlang dan jika berdaun, daunnya tidak layu. Sayuran sebaiknya dimasak dalam waktu singkat dengan cara dikukus atau direbus dengan air yang tidak terlalu banyak. Sebelumnya, semua bahan makanan harus dibersihkan dengan seksama, jika perlu kupas kulitnya.
Olah sayuran sesuai kebutuhan bayi, jangan dalam jumlah banyak. Beberapa sayuran seperti bit, brokoli, kol, wortel, selada dan bayam mengandung nitrat yang bisa menyebabkan bayi sakit karena sel darah merahnya rusak. Untuk mencegahnya, segera sajikan makanan tersebut setelah diolah.

Sumber protein: kacang hijau, kacang kedelai.

Kacang hijau bisa dibuat bubur kacang hijau, atau dibuat tepung.
Kacang kedelai dalam bentuk susu kedelai dibuat puding, atau dalam bentuk tempe.

Tidak sulit kan menyiapkan hidangan pendamping ASI untuk bayi Anda sesuai yang disarankan?!

Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Gizi+dan+Kesehatan/makanan.pendamping.asi.yang.disarankan/001/001/1248/39/1
Share |

Serba Serbi tentang Mengendong

Lebih baik gendongan tradisional atau kain ya? Bagaimana posisi yang benar saat menggendong bayi? Temukan jawabannya di sini.

1. Mana yang lebih baik, kain gendongan tradisional atau kain gendongan siap pakai? Untuk pilihan cara menggendong yang bervariasi, lebih baik pilih kain gendongan tradisional semacam jarit. Dengan kain gendongan itu, kita bisa menggendong bayi dalam berbagai posisi; di depan perut, di punggung, atau di pinggul. Kain gendongan itu juga sempurna dalam menyesuaikan bentuk tubuh orangtua dengan bayi, sejak ia lahir hingga usia balita.

2. Bisakah kain gendongan tradisional dimodifikasi agar lebih mudah dipakai? Bisa. Kai Schaffran, penasehat produk gendongan dan pemilik Toko Gendongan “LeLo karli 123” di Leipzig, Jerman, menyarankan agar orangtua yang baru pertama kali menggendong dengan kain menggunakan teknik silang lilit dan memasang pengait di ujung kain gendongan.

3. Bisakah kita salah posisi saat menggendong bayi? Bisa, tetapi tidak perlu khawatir, sebab menurut Dr. Heiner Biedermann, ahli ortopedi dan penanganan kecelakaan dari Cologne, Jerman, tubuh bayi itu kuat. Bayi-bayi yang sehat, bisa menanggung cara menggendong yang tidak optimal. Penelitian di Jerman oleh dokter anak Dr. Waltraud Stening-Belz dan Hilal Kavruk, menemukan bahwa tidak ada hubungan antara salah menggendong dengan cidera atau kelainan tulang belakang. Dokter lainnya, Susanne Schubert-Schaffran, menyebutkan bahwa ketika orangtua salah menggendong, yang berisiko cidera justeru orangtua itu sendiri, yaitu berisiko cidera punggung.

4. Seperti apa kriteria gendongan yang baik? Kriteria gendongan yang baik menurut Kai Schaffran :

Dudukannya memungkinkan belakang lutut anak tertutup.
Posisi lutut anak saat digendong kurang lebih sejajar dengan pusar, sehingga bagian bokongnya mudah diletakkan.
Bagian punggung anak dapat ditunjang, dan dia dapat bersandar dengan nyaman bahkan ketika tertidur.

5. Saya senang menggendong dengan wajah bayi menghadap ke depan, karena dia jadi bisa melihat apa yang saya lihat. Benarkah? Dokter anak dan fisioterapis Jerman, Dr. Astrid Mueller-Slomka, memiliki pendapat berbeda. Menurutnya, cara menggendong dengan posisi anak menghadap ke depan, justru membuat anak menggantung di gendongan dan tidak duduk dengan benar. Akibatnya, tangan dan kakinya menjulur tanpa ada tekanan pada otot, sehingga seluruh berat tubuhnya berpusat pada dudukan kecil di gendongan. Selain itu, Dr. Astrid melihat ada risiko masalah kejiwaan pada anak yang selama digendong tidak bisa memutar badan. “Saat digendong, usahakan bayi bisa melihat ke segala arah. Idealnya ia digendong di pinggul atau di punggung, karena pada posisi itu ia bisa melihat ke segala arah dan posisi tubuhnya optimal," ujar Dr. Astrid.

6. Benarkah sering menggendong anak akan membuatnya tidak mandiri? Tidak, ujar Katrin Jill Hagemeyer, psikolog dan pelatih keluarga dari Hamburg, Jerman. Menurutnya, setiap anak memiliki rencana atau instink dari dalam dirinya sendiri, untuk lebih mandiri di dunia. Perkembangan itu tidak bisa dicegah hanya dengan sering menggendongnya. Katrin berkata, "Bayi-bayi kecil justru merasa lebih aman saat digendong, dan itu membangun rasa percaya diri. Kelak, rasa percaya diri membantu anak dalam menunaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan kemandirian."

7. Bayi saya malah rewel kalau digendong. Memangnya ada bayi yang tidak suka digendong? "Tidak ada", kata Katrin. Menurutnya, ”Bila ada bayi yang rewel saat digendong, pasti karena ia tidak nyaman, misalnya karena posisi duduknya miring, tubuhnya tertekan, atau ada alasan tersembunyi seperti lapar, sakit perut atau popoknya basah." Katrin juga mengungkapkan bahwa bayi itu peka; mereka bisa merasakan bila ayah atau bundanya kurang yakin, kurang nyaman atau lelah saat menggendong, dan itu bisa membuat bayi rewel. Kata Katrin, "Baru pada usia balita kesukaan anak digendong akan berkurang, karena dia ingin lebih banyak bermain di lantai. Pada saat itu, kurangi frekuensi menggendong anak."

8. Bayi saya sering digendong pengasuhnya. Saya khawatir ia terlambat berjalan. Benarkah kekhawatiran saya? Jangan takut, karena menurut Dr. Astrid, digendong akan memberi manfaat terhadap perkembangan motorik anak. "Melalui gerakan-gerakan yang mudah, anak akan menerima rangsangan yang informatif tentang bentuk tubuh yang bisa ia peragakan dengan menggunakan otot-ototnya, sehingga menjadi aktifitas yang sederhana". Digendong juga merangsang keseimbangan, melatih persepsi diri anak dan kemampuan koordinasi, yang kelak berguna saat ia belajar merangkak dan berjalan.

9. Apa benar anak yang sering digendong, menjadi tidak cengeng? Benar. Menurut berbagai penelitian, dengan digendong tangisan anak di malam hari akan lebih singkat, begitu juga dengan waktu keseluruhan dia berteriak-teriak. Penyebabnya, karena anak tahu orangtuanya tidak akan membiarkan dia merasa sendirian saat menangis. Saat menggendong anak, orangtua akan memberi anak kedekatan, perhatian dan menstimulasi arti kehadiran anak. Para ilmuwan di London berpendapat, efek menggendong anak selama tiga jam sehari, sama seperti memberi perhatian intensif kepada anak selama 24 jam. Menggendong juga baik untuk ikatan batin - saat kita mengaitkan tali gendongan, bukan cuma terbentuk ikatan fisik, tetapi juga terjalin ikatan batin. Jika Anda tidak punya banyak waktu untuk menggendong anak, gendonglah dia di punggung saat Anda mengerjakan tugas sehari-hari.

Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Gizi+dan+Kesehatan/9.pertanyaan.tentang.menggendong.bayi/001/001/1801/1
Share |
Lebih baik gendongan tradisional atau kain ya? Bagaimana posisi yang benar saat menggendong bayi? Temukan jawabannya di sini.

1. Mana yang lebih baik, kain gendongan tradisional atau kain gendongan siap pakai? Untuk pilihan cara menggendong yang bervariasi, lebih baik pilih kain gendongan tradisional semacam jarit. Dengan kain gendongan itu, kita bisa menggendong bayi dalam berbagai posisi; di depan perut, di punggung, atau di pinggul. Kain gendongan itu juga sempurna dalam menyesuaikan bentuk tubuh orangtua dengan bayi, sejak ia lahir hingga usia balita.

2. Bisakah kain gendongan tradisional dimodifikasi agar lebih mudah dipakai? Bisa. Kai Schaffran, penasehat produk gendongan dan pemilik Toko Gendongan “LeLo karli 123” di Leipzig, Jerman, menyarankan agar orangtua yang baru pertama kali menggendong dengan kain menggunakan teknik silang lilit dan memasang pengait di ujung kain gendongan.

3. Bisakah kita salah posisi saat menggendong bayi? Bisa, tetapi tidak perlu khawatir, sebab menurut Dr. Heiner Biedermann, ahli ortopedi dan penanganan kecelakaan dari Cologne, Jerman, tubuh bayi itu kuat. Bayi-bayi yang sehat, bisa menanggung cara menggendong yang tidak optimal. Penelitian di Jerman oleh dokter anak Dr. Waltraud Stening-Belz dan Hilal Kavruk, menemukan bahwa tidak ada hubungan antara salah menggendong dengan cidera atau kelainan tulang belakang. Dokter lainnya, Susanne Schubert-Schaffran, menyebutkan bahwa ketika orangtua salah menggendong, yang berisiko cidera justeru orangtua itu sendiri, yaitu berisiko cidera punggung.

4. Seperti apa kriteria gendongan yang baik? Kriteria gendongan yang baik menurut Kai Schaffran :

Dudukannya memungkinkan belakang lutut anak tertutup.
Posisi lutut anak saat digendong kurang lebih sejajar dengan pusar, sehingga bagian bokongnya mudah diletakkan.
Bagian punggung anak dapat ditunjang, dan dia dapat bersandar dengan nyaman bahkan ketika tertidur.

5. Saya senang menggendong dengan wajah bayi menghadap ke depan, karena dia jadi bisa melihat apa yang saya lihat. Benarkah? Dokter anak dan fisioterapis Jerman, Dr. Astrid Mueller-Slomka, memiliki pendapat berbeda. Menurutnya, cara menggendong dengan posisi anak menghadap ke depan, justru membuat anak menggantung di gendongan dan tidak duduk dengan benar. Akibatnya, tangan dan kakinya menjulur tanpa ada tekanan pada otot, sehingga seluruh berat tubuhnya berpusat pada dudukan kecil di gendongan. Selain itu, Dr. Astrid melihat ada risiko masalah kejiwaan pada anak yang selama digendong tidak bisa memutar badan. “Saat digendong, usahakan bayi bisa melihat ke segala arah. Idealnya ia digendong di pinggul atau di punggung, karena pada posisi itu ia bisa melihat ke segala arah dan posisi tubuhnya optimal," ujar Dr. Astrid.

6. Benarkah sering menggendong anak akan membuatnya tidak mandiri? Tidak, ujar Katrin Jill Hagemeyer, psikolog dan pelatih keluarga dari Hamburg, Jerman. Menurutnya, setiap anak memiliki rencana atau instink dari dalam dirinya sendiri, untuk lebih mandiri di dunia. Perkembangan itu tidak bisa dicegah hanya dengan sering menggendongnya. Katrin berkata, "Bayi-bayi kecil justru merasa lebih aman saat digendong, dan itu membangun rasa percaya diri. Kelak, rasa percaya diri membantu anak dalam menunaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan kemandirian."

7. Bayi saya malah rewel kalau digendong. Memangnya ada bayi yang tidak suka digendong? "Tidak ada", kata Katrin. Menurutnya, ”Bila ada bayi yang rewel saat digendong, pasti karena ia tidak nyaman, misalnya karena posisi duduknya miring, tubuhnya tertekan, atau ada alasan tersembunyi seperti lapar, sakit perut atau popoknya basah." Katrin juga mengungkapkan bahwa bayi itu peka; mereka bisa merasakan bila ayah atau bundanya kurang yakin, kurang nyaman atau lelah saat menggendong, dan itu bisa membuat bayi rewel. Kata Katrin, "Baru pada usia balita kesukaan anak digendong akan berkurang, karena dia ingin lebih banyak bermain di lantai. Pada saat itu, kurangi frekuensi menggendong anak."

8. Bayi saya sering digendong pengasuhnya. Saya khawatir ia terlambat berjalan. Benarkah kekhawatiran saya? Jangan takut, karena menurut Dr. Astrid, digendong akan memberi manfaat terhadap perkembangan motorik anak. "Melalui gerakan-gerakan yang mudah, anak akan menerima rangsangan yang informatif tentang bentuk tubuh yang bisa ia peragakan dengan menggunakan otot-ototnya, sehingga menjadi aktifitas yang sederhana". Digendong juga merangsang keseimbangan, melatih persepsi diri anak dan kemampuan koordinasi, yang kelak berguna saat ia belajar merangkak dan berjalan.

9. Apa benar anak yang sering digendong, menjadi tidak cengeng? Benar. Menurut berbagai penelitian, dengan digendong tangisan anak di malam hari akan lebih singkat, begitu juga dengan waktu keseluruhan dia berteriak-teriak. Penyebabnya, karena anak tahu orangtuanya tidak akan membiarkan dia merasa sendirian saat menangis. Saat menggendong anak, orangtua akan memberi anak kedekatan, perhatian dan menstimulasi arti kehadiran anak. Para ilmuwan di London berpendapat, efek menggendong anak selama tiga jam sehari, sama seperti memberi perhatian intensif kepada anak selama 24 jam. Menggendong juga baik untuk ikatan batin - saat kita mengaitkan tali gendongan, bukan cuma terbentuk ikatan fisik, tetapi juga terjalin ikatan batin. Jika Anda tidak punya banyak waktu untuk menggendong anak, gendonglah dia di punggung saat Anda mengerjakan tugas sehari-hari.

Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Gizi+dan+Kesehatan/9.pertanyaan.tentang.menggendong.bayi/001/001/1801/1
Share |

Bila Harus Menyusui dengan Satu Payudara saja

Ada beberapa kondisi yang menyebabkan bayi tidak menyusu dari kedua payudara bundanya.
  1. Bundanya hanya punya satu payudara akibat masektomi atau operasi pengangkatan payudara -terjadi pada pasien kanker payudara.
  2. Rusaknya kelenjar dan saluran susu di salah satu payudara.  Jadi,  organ payudara tetap ada, tetapi kelenjar dan saluran ASI di dalamnya -glandula lactiferous dan ductus lactiferous- tidak berfungsi dengan baik akibat pernah dilakukan pengangkatan tumor, pemasangan silikon, implan, susuk, dan sebagainya.
  3. Infeksi kelenjar susu -engorgement atau mastitis- di salah satu payudara, juga bisa mengakibatkan bunda terpaksa menyusui dari satu payudara. Mastitis terjadi akibat kontak puting susu dengan bakteri, yang antara lain masuk lewat payudara yang luka. Ciri-cirinya: pembengkakkan payudara, terdapat benjolan berwarna kemerahan yang berisi nanah, nyeri, dan ada rasa panas. Dalam kasus ini, volume ASI bisa berkurang, hingga tidak keluar sama sekali.
  4. Penyebab paling umum menyusui dengan satu payudara, ternyata tidak berhubungan dengan penyakit atau gangguan itu semua. Melainkan, lebih sering akibat kebiasaan, yaitu, bayi dibiasakan menyusu hanya dari satu payudara, karena posisi tersebut terasa paling nyaman bagi tangan bunda. Misalnya, jika bunda merasa paling nyaman menggendong bayi dengan tangan kiri, maka bayi akan lebih banyak menyusu pada payudara kiri. Akibatnya, karena lebih sering dan lebih lama diisap, volume ASI di payudara kiri jadi lebih banyak dibanding payudara kanan.
  5. Favoritisme payudara tidak hanya terjadi pada bunda, pada bayi juga bisa. Beberapa bayi memang rewel bila disusui dengan salah satu payudara, dan baru mengisap dengan lahap bila disodorkan payudara satunya. Penyebabnya:
  • Payudara favorit memiliki simpanan ASI melimpah, sedangkan payudara satunya ASI-nya lebih sedikit.
  • payudara favorit memiliki puting yang lebih empuk, sedangkan payudara lainnya berputing rata atau masuk -sulit diisap.
  • bayi menderita gangguan di bagian tertentu tubuh, misalnya, torticolis atau otot leher kaku -disebabkan oleh posisi bayi di dalam kandungan-  membuat bayi lebih nyaman menolehke satu sisi saja, atau infeksi telinga, nyeri bekas imunisasi, dan sebagainya.
Sumber :http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kelahiran/Gizi+dan+Kesehatan/menyusui.dengan.satu.payudara/001/001/1900/1
Share |
Ada beberapa kondisi yang menyebabkan bayi tidak menyusu dari kedua payudara bundanya.
  1. Bundanya hanya punya satu payudara akibat masektomi atau operasi pengangkatan payudara -terjadi pada pasien kanker payudara.
  2. Rusaknya kelenjar dan saluran susu di salah satu payudara.  Jadi,  organ payudara tetap ada, tetapi kelenjar dan saluran ASI di dalamnya -glandula lactiferous dan ductus lactiferous- tidak berfungsi dengan baik akibat pernah dilakukan pengangkatan tumor, pemasangan silikon, implan, susuk, dan sebagainya.
  3. Infeksi kelenjar susu -engorgement atau mastitis- di salah satu payudara, juga bisa mengakibatkan bunda terpaksa menyusui dari satu payudara. Mastitis terjadi akibat kontak puting susu dengan bakteri, yang antara lain masuk lewat payudara yang luka. Ciri-cirinya: pembengkakkan payudara, terdapat benjolan berwarna kemerahan yang berisi nanah, nyeri, dan ada rasa panas. Dalam kasus ini, volume ASI bisa berkurang, hingga tidak keluar sama sekali.
  4. Penyebab paling umum menyusui dengan satu payudara, ternyata tidak berhubungan dengan penyakit atau gangguan itu semua. Melainkan, lebih sering akibat kebiasaan, yaitu, bayi dibiasakan menyusu hanya dari satu payudara, karena posisi tersebut terasa paling nyaman bagi tangan bunda. Misalnya, jika bunda merasa paling nyaman menggendong bayi dengan tangan kiri, maka bayi akan lebih banyak menyusu pada payudara kiri. Akibatnya, karena lebih sering dan lebih lama diisap, volume ASI di payudara kiri jadi lebih banyak dibanding payudara kanan.
  5. Favoritisme payudara tidak hanya terjadi pada bunda, pada bayi juga bisa. Beberapa bayi memang rewel bila disusui dengan salah satu payudara, dan baru mengisap dengan lahap bila disodorkan payudara satunya. Penyebabnya:
  • Payudara favorit memiliki simpanan ASI melimpah, sedangkan payudara satunya ASI-nya lebih sedikit.
  • payudara favorit memiliki puting yang lebih empuk, sedangkan payudara lainnya berputing rata atau masuk -sulit diisap.
  • bayi menderita gangguan di bagian tertentu tubuh, misalnya, torticolis atau otot leher kaku -disebabkan oleh posisi bayi di dalam kandungan-  membuat bayi lebih nyaman menolehke satu sisi saja, atau infeksi telinga, nyeri bekas imunisasi, dan sebagainya.
Sumber :http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kelahiran/Gizi+dan+Kesehatan/menyusui.dengan.satu.payudara/001/001/1900/1
Share |

Tips Berkomunikasi dengan Bayi Usia 0 - 1 bulan

Meski di usia ini,  bayi hanya bisa menangis, ia sebenarnya sedang aktif belajar berkomunikasi. Ia sudah dapat meniru ekspresi muka dan akan menggunakan bahasa tubuh untuk memberitahu apa yang diinginkan. Walau tahu takkan mendapat jawaban, Anda sebaiknya mulai mengajaknya berkomunikasi.Menangis. Berkomunikasi dengan bayi baru lahir seperti berjalan menembus kabut. Saat dia menangis, misalnya, ibu menduga-duga penyebab tangisnya. Bagi telinga yang belum terlatih, semua tangisan terdengar sama. Padahal, penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa bayi memproduksi suara tangis yang berbeda-beda tergantung apakah dia lapar, tidak nyaman, lelah atau bosan. Tangis lapar biasanya berirama dan teratur. Tangis rasa sakit biasanya berupa satu jeritan atau ratapan panjang diikuti engahan. Tangis yang sulit direspon adalah tangis bosan atau rewel yang biasanya berupa rengekan ringan tapi bisa berlangsung lama.

Ekspresi muka dan bahasa tubuh. Pada rentang usia ini, bayi juga sudah dapat meniru ekpresi muka Anda. Tanpa dia sadari, upayanya akan membantunya memperkuat dan melatih otot-otot mulut, bibir dan lidahnya untuk mendukung keterampilan bicaranya.  Selain itu, bayi baru lahir juga akan menggunakan bahasa tubuh untuk memberitahu Anda apa yang dia inginkan. Kala gembira, dia akan bergerak-gerak dari kepala sampai kaki. Sementara saat mengantuk, dia akan menguap dan menggosok-gosok matanya.

Kiat berkomunikasi:
  • Sealami mungkin. Kebanyakan ibu baru dapat menemukan cara yang alami untuk menenangkan atau menghibur bayinya, antara lain lewat sentuhan dan suaranya. Sentuhan mengekspresikan cinta, dan cara paling alamiah memberi sentuhan adalah dengan memeluk dan menyusui  bayi Anda. Sementara suara ibunya adalah suara yang sudah bisa dikenali bayi baru lahir. Ia pun berusaha menolehkan kepala ke arah suara ibunya, bahkan sebelum dia bisa tersenyum.
  • Lakukan ‘pembicaraan’. Walau tahu takkan mendapat jawaban, Anda sebaiknya mulai mengajaknya berkomunikasi. Lakukan saat kondisi kesadarannya penuh yaitu ketika dia merasa nyaman, khususnya seusai makan. Tanyakan padanya, “Enak ya ASI Bunda?” Pertanyaan Ini  membantunya  belajar merespon orang yang bicara padanya.  
  • Batasi kalimat. Bicaralah pada bayi dengan struktur bahasa sederhana, kalimat pendek, kecepatan bicara diperlambat dan suara lembut, namun jelas. Bila perlu, perpanjang huruf hidup, misalnya, “Dimas cakeeep sekali”.    
  • Empeng jangan terus menerus. Penelitian dari The University of Washington menemukan bayi-bayi yang diberi empeng selama 3 tahun  berisiko tiga kali lebih besar untuk mengalami kesulitan berbicara daripada  mereka yang tidak diberi empeng.
Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Tips/kiat.berkomunikasi.dengan.bayi.01.bulan/001/005/1089/1
Share |
Meski di usia ini,  bayi hanya bisa menangis, ia sebenarnya sedang aktif belajar berkomunikasi. Ia sudah dapat meniru ekspresi muka dan akan menggunakan bahasa tubuh untuk memberitahu apa yang diinginkan. Walau tahu takkan mendapat jawaban, Anda sebaiknya mulai mengajaknya berkomunikasi.Menangis. Berkomunikasi dengan bayi baru lahir seperti berjalan menembus kabut. Saat dia menangis, misalnya, ibu menduga-duga penyebab tangisnya. Bagi telinga yang belum terlatih, semua tangisan terdengar sama. Padahal, penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa bayi memproduksi suara tangis yang berbeda-beda tergantung apakah dia lapar, tidak nyaman, lelah atau bosan. Tangis lapar biasanya berirama dan teratur. Tangis rasa sakit biasanya berupa satu jeritan atau ratapan panjang diikuti engahan. Tangis yang sulit direspon adalah tangis bosan atau rewel yang biasanya berupa rengekan ringan tapi bisa berlangsung lama.

Ekspresi muka dan bahasa tubuh. Pada rentang usia ini, bayi juga sudah dapat meniru ekpresi muka Anda. Tanpa dia sadari, upayanya akan membantunya memperkuat dan melatih otot-otot mulut, bibir dan lidahnya untuk mendukung keterampilan bicaranya.  Selain itu, bayi baru lahir juga akan menggunakan bahasa tubuh untuk memberitahu Anda apa yang dia inginkan. Kala gembira, dia akan bergerak-gerak dari kepala sampai kaki. Sementara saat mengantuk, dia akan menguap dan menggosok-gosok matanya.

Kiat berkomunikasi:
  • Sealami mungkin. Kebanyakan ibu baru dapat menemukan cara yang alami untuk menenangkan atau menghibur bayinya, antara lain lewat sentuhan dan suaranya. Sentuhan mengekspresikan cinta, dan cara paling alamiah memberi sentuhan adalah dengan memeluk dan menyusui  bayi Anda. Sementara suara ibunya adalah suara yang sudah bisa dikenali bayi baru lahir. Ia pun berusaha menolehkan kepala ke arah suara ibunya, bahkan sebelum dia bisa tersenyum.
  • Lakukan ‘pembicaraan’. Walau tahu takkan mendapat jawaban, Anda sebaiknya mulai mengajaknya berkomunikasi. Lakukan saat kondisi kesadarannya penuh yaitu ketika dia merasa nyaman, khususnya seusai makan. Tanyakan padanya, “Enak ya ASI Bunda?” Pertanyaan Ini  membantunya  belajar merespon orang yang bicara padanya.  
  • Batasi kalimat. Bicaralah pada bayi dengan struktur bahasa sederhana, kalimat pendek, kecepatan bicara diperlambat dan suara lembut, namun jelas. Bila perlu, perpanjang huruf hidup, misalnya, “Dimas cakeeep sekali”.    
  • Empeng jangan terus menerus. Penelitian dari The University of Washington menemukan bayi-bayi yang diberi empeng selama 3 tahun  berisiko tiga kali lebih besar untuk mengalami kesulitan berbicara daripada  mereka yang tidak diberi empeng.
Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Tips/kiat.berkomunikasi.dengan.bayi.01.bulan/001/005/1089/1
Share |

Tips Cara Menjadi Ibu Baru yang Super

Jangan jadi zombie karena baru punya bayi. Atasi kelelahan dengan 10 cara berikut!

1. Makan siang dengan benar. Ketika baru punya bayi, saking sibuknya, pada jam makan siang Anda hanya mengambil sedikit nasi atau mencicipi sedikit kue. "Ah, lemak di tubuhku, kan, masih banyak. Tidak apa-apa makan sedikit, malah bagus karena aku bisa cepat kurus, " demikian alasan Anda.  Padahal, itu adalah taktik yang salah. Jika Anda membenarkan alasan untuk cuma makan sedikit, kadar gula darah Anda akan cepat turun, akibatnya energi, suasana hati, dan kemampuan berpikir akan menurun. Selain itu, kurang makan minum saat menyusui bisa membuat produksi ASI tidak maksimal, lho.

2. Mengurangi pikiran di kepala. Selagi tidur malam, alarm di kepala Anda berdering-dering, mengingatkan Anda pada setumpuk tugas esok hari; berbelanja mingguan, menjemput anak sulung di sekolah, mencuci pompa ASI elektrik,  membayar kartu kredit, menemani orangtua ke dokter, semuanya harus dilakukan sesegera mungkin!  Padahal, tidak seharusnya demikian. Singkirkan dari daftar "To Do", hal-hal yang bisa dilakukan nanti atau bukan prioritas. Atau, delegasikan beberapa  tugas pada pasangan dan asisten di rumah. Jika terlintas sesuatu dalam pikiran, jangan dipikirkan  terus karena bisa membuat otak Anda lelah. Tulis saja di secarik kertas, lalu kembalilah tidur.

3. Nikmati seks kilat. “Saya terlalu lelah untuk menikmati seks!".  Karena saat ini bagi Anda tidak ada yang lebih diinginkan selain tidur dan makan. Tetapi,  jangan lupa, seks juga kebutuhan dasar tubuh. Bila kebutuhan dasar tersebut tidak terpenuhi atau diabaikan, dengan caranya sendiri tubuh akan "berteriak", misalnya, Anda jadi mudah sakit kepala, uring-uringan, atau tidak bersemangat.  Sebetulnya, seks juga punya khasiat yang sama seperti makanan, yaitu dapat membangkitkan energi.

4. Hitung langkah. Setelah memiliki bayi, kebiasaan Anda melakukan olahraga pun jauh berkurang -tidak seperti dulu- bisa karena Anda merasa tidak punya waktu, atau ada bayi yang saat ini menjadi prioritas Anda. Sebenarnya, Anda bisa beolahraga  dengan mudah, buatlah target 10.000 langkah dan gerak tubuh sehat, hanya dengan mendorong kereta bayi sambil berjalan-jalan pagi dan sore.

5. Tidur berkualitas. Untuk mencapai tidur yang berkualitas, Anda harus memasuki fase tidur pulas yang baru bisa dicapai bila tidur setidaknya 4 jam. Jika bayi Anda sering terjaga di malam hari, sehingga Anda tidak memiliki waktu tidur selama itu, mintalah suami atau babysitter standby di malam hari dan mengambil alih tugas menyusui bayi dengan pemberian ASI perah.  Tidur berkualitas setidaknya 3 hari dalam, seminggu, memberi sumbangan ekstra energi untuk melawan kelelahan.

6. Tidur siang bersama bayi. Jika bayi Anda tidur sepanjang hari, segera sandarkan tubuh Anda untuk ikut beristirahat juga. Sesekali Anda boleh, kok, melewatkan tugas-tugas, acara TV favorit atau apa pun, untuk mendapat ekstra istirahat selama 20 menit di siang hari. Isitirahat tersebut akan mengisi batere tubuh dan pikiran, agar kembali fit hingga malam hari.

7. Kopi, membantukah? Minum kopi terkadang menjadi pilihan agar dapat terjaga dari rasa kantuk. Toleransi dokter untuk minum kopi bagi ibu menyusui, biasanya 1 cangkir per hari. Mengonsumsi kafein sebetulnya tidak menghasilkan banyak energi. Pilihan terbaik makanan yang mendongkrak energi adalah yang dihasilkan dari sumber makanan berprotein tinggi, seperti daging-dagingan, ati ampela, ikan, dan seafood.  Sedangkan minuman terbaik untuk mengatasi rasa lelah adalah susu.

8. Lakukan sesuatu yang baru. Pekerjaan rumah yang itu-itu saja, tentu membuat Anda jenuh dan mematikan setiap perkembangan otak. Lakukan sesuatu yang baru, paling tidak satu hal setiap hari, agar otak Anda bersemangat lagi.  Misalnya:  membacakan anak cerita dari koran atau majalah, mendengarkan CD lagu baru,  belajar bahasa suatu negara yang akan menjadi tujuan wisata Anda berikutnya, atau medekor ulang satu sudut rumah.

9. Abaikan waktu. Jika Anda ingin tidur pulas pada malam hari, jangan sering memerhatikan jam. Bolak-balik memerhatikan jam, membuat otak Anda bekerja terus-menerus karena Anda merasa dikejar oleh waktu dan target pekerjaan.  Selesaikan saja tugas Anda; susui bayi sampai dia kenyang, membedong tubuhnya, menidurkannya kembali, mandi, menyiapkan makanan untuk keluarga, dam seterusnya, berapa pun waktu yang dibutuhkan untuk itu. Dengan berdamai dengan waktu, hati dan pikiran Anda lebih relaks, Anda pun bisa tidur dengan nyenyak.

10. Ritual malam. Bayi baru lahir belum mengenal perubahan waktu dan tidak mengenal ritme yang pasti. Untuk itu, buatlah satu kegiatan untuk menutup hari baginya, seperti menyanyikan lagu pengantar tidur pada malam hari atau mulai menutup tirai kamar untuk memberikan sinyal bahwa hari sudah malam.Usahakan setiap malamnya, pukul 21.00 adalah waktu Anda untuk melakukan semua hal yang membuat Anda bergembira dan merayakan malam dengan kegiatan yang menyenangkan, misalnya: berendam di air hangat, menelpon teman, mengisi buku harian bayi, dan yang tidak kalah penting, membiarkan tubuh Anda berbaring.



Sumber :http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kelahiran/Tips/10.trik.melawan.lelah.untuk.ibu.baru/001/005/1140/1
Share
|
Jangan jadi zombie karena baru punya bayi. Atasi kelelahan dengan 10 cara berikut!

1. Makan siang dengan benar. Ketika baru punya bayi, saking sibuknya, pada jam makan siang Anda hanya mengambil sedikit nasi atau mencicipi sedikit kue. "Ah, lemak di tubuhku, kan, masih banyak. Tidak apa-apa makan sedikit, malah bagus karena aku bisa cepat kurus, " demikian alasan Anda.  Padahal, itu adalah taktik yang salah. Jika Anda membenarkan alasan untuk cuma makan sedikit, kadar gula darah Anda akan cepat turun, akibatnya energi, suasana hati, dan kemampuan berpikir akan menurun. Selain itu, kurang makan minum saat menyusui bisa membuat produksi ASI tidak maksimal, lho.

2. Mengurangi pikiran di kepala. Selagi tidur malam, alarm di kepala Anda berdering-dering, mengingatkan Anda pada setumpuk tugas esok hari; berbelanja mingguan, menjemput anak sulung di sekolah, mencuci pompa ASI elektrik,  membayar kartu kredit, menemani orangtua ke dokter, semuanya harus dilakukan sesegera mungkin!  Padahal, tidak seharusnya demikian. Singkirkan dari daftar "To Do", hal-hal yang bisa dilakukan nanti atau bukan prioritas. Atau, delegasikan beberapa  tugas pada pasangan dan asisten di rumah. Jika terlintas sesuatu dalam pikiran, jangan dipikirkan  terus karena bisa membuat otak Anda lelah. Tulis saja di secarik kertas, lalu kembalilah tidur.

3. Nikmati seks kilat. “Saya terlalu lelah untuk menikmati seks!".  Karena saat ini bagi Anda tidak ada yang lebih diinginkan selain tidur dan makan. Tetapi,  jangan lupa, seks juga kebutuhan dasar tubuh. Bila kebutuhan dasar tersebut tidak terpenuhi atau diabaikan, dengan caranya sendiri tubuh akan "berteriak", misalnya, Anda jadi mudah sakit kepala, uring-uringan, atau tidak bersemangat.  Sebetulnya, seks juga punya khasiat yang sama seperti makanan, yaitu dapat membangkitkan energi.

4. Hitung langkah. Setelah memiliki bayi, kebiasaan Anda melakukan olahraga pun jauh berkurang -tidak seperti dulu- bisa karena Anda merasa tidak punya waktu, atau ada bayi yang saat ini menjadi prioritas Anda. Sebenarnya, Anda bisa beolahraga  dengan mudah, buatlah target 10.000 langkah dan gerak tubuh sehat, hanya dengan mendorong kereta bayi sambil berjalan-jalan pagi dan sore.

5. Tidur berkualitas. Untuk mencapai tidur yang berkualitas, Anda harus memasuki fase tidur pulas yang baru bisa dicapai bila tidur setidaknya 4 jam. Jika bayi Anda sering terjaga di malam hari, sehingga Anda tidak memiliki waktu tidur selama itu, mintalah suami atau babysitter standby di malam hari dan mengambil alih tugas menyusui bayi dengan pemberian ASI perah.  Tidur berkualitas setidaknya 3 hari dalam, seminggu, memberi sumbangan ekstra energi untuk melawan kelelahan.

6. Tidur siang bersama bayi. Jika bayi Anda tidur sepanjang hari, segera sandarkan tubuh Anda untuk ikut beristirahat juga. Sesekali Anda boleh, kok, melewatkan tugas-tugas, acara TV favorit atau apa pun, untuk mendapat ekstra istirahat selama 20 menit di siang hari. Isitirahat tersebut akan mengisi batere tubuh dan pikiran, agar kembali fit hingga malam hari.

7. Kopi, membantukah? Minum kopi terkadang menjadi pilihan agar dapat terjaga dari rasa kantuk. Toleransi dokter untuk minum kopi bagi ibu menyusui, biasanya 1 cangkir per hari. Mengonsumsi kafein sebetulnya tidak menghasilkan banyak energi. Pilihan terbaik makanan yang mendongkrak energi adalah yang dihasilkan dari sumber makanan berprotein tinggi, seperti daging-dagingan, ati ampela, ikan, dan seafood.  Sedangkan minuman terbaik untuk mengatasi rasa lelah adalah susu.

8. Lakukan sesuatu yang baru. Pekerjaan rumah yang itu-itu saja, tentu membuat Anda jenuh dan mematikan setiap perkembangan otak. Lakukan sesuatu yang baru, paling tidak satu hal setiap hari, agar otak Anda bersemangat lagi.  Misalnya:  membacakan anak cerita dari koran atau majalah, mendengarkan CD lagu baru,  belajar bahasa suatu negara yang akan menjadi tujuan wisata Anda berikutnya, atau medekor ulang satu sudut rumah.

9. Abaikan waktu. Jika Anda ingin tidur pulas pada malam hari, jangan sering memerhatikan jam. Bolak-balik memerhatikan jam, membuat otak Anda bekerja terus-menerus karena Anda merasa dikejar oleh waktu dan target pekerjaan.  Selesaikan saja tugas Anda; susui bayi sampai dia kenyang, membedong tubuhnya, menidurkannya kembali, mandi, menyiapkan makanan untuk keluarga, dam seterusnya, berapa pun waktu yang dibutuhkan untuk itu. Dengan berdamai dengan waktu, hati dan pikiran Anda lebih relaks, Anda pun bisa tidur dengan nyenyak.

10. Ritual malam. Bayi baru lahir belum mengenal perubahan waktu dan tidak mengenal ritme yang pasti. Untuk itu, buatlah satu kegiatan untuk menutup hari baginya, seperti menyanyikan lagu pengantar tidur pada malam hari atau mulai menutup tirai kamar untuk memberikan sinyal bahwa hari sudah malam.Usahakan setiap malamnya, pukul 21.00 adalah waktu Anda untuk melakukan semua hal yang membuat Anda bergembira dan merayakan malam dengan kegiatan yang menyenangkan, misalnya: berendam di air hangat, menelpon teman, mengisi buku harian bayi, dan yang tidak kalah penting, membiarkan tubuh Anda berbaring.



Sumber :http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kelahiran/Tips/10.trik.melawan.lelah.untuk.ibu.baru/001/005/1140/1
Share
|
 
Planet Bayi Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template