Tidak sedang flu, namun hidung Anda sering tersumbat atau pilek, sehingga sulit bernapas? Jangan khawatir, hal ini memang bisa dialami oleh sekitar 20-30% ibu hamil. Dalam dunia kedokteran, apa yang Anda alami disebut rhinitis kehamilan.
Keluhan ini kerap muncul pada akhir trimester pertama. Meski ada yang masih berlangsung beberapa minggu setelah melahirkan. Keluhan ini bisa menjadi semakin parah ketika cuaca dingin atau uadra yang Anda hirup bersuhu rendah, misalnya di dalam ruangan ber-AC.
Apa penyebabnya?
1. Peningkatan kadar hormon estrogen yang menyebabkan perubahan pada sistem “kerja” hidung Anda, yakni:
Volume dan aliran darah mengalami peningkatan. Akibatnya, pembuluh-pembuluh darah halus di dalam rongga hidung membesar dan dindingnya jadi rentan pecah.
Lapisan lendir dalam rongga hidung menjadi lebih aktif menghasilkan lendir. Akibatnya, lapisan lendir menjadi lebih tebal dan membengkak, sehingga lubang hidung pun menjadi lebih sempit.
2. Alergi, karena proses kehamilan memang bisa meningkatkan sensitivitas ibu hamil terhadap sesuatu yang memicu timbulnya alergi.
Apa akibatnya? Anda mungkin akan berupaya membuang lender/ingus beberapa kali. Kadang-kadang tanpda sadar Anda terlalu keras melakukannya, sheingga pembuluh-pembuluh darah di bawah selaput lender hidung menjadi pecah. Terjadilah mimisan.
Cara mengatasi mimisan:
Dongakkan kepala. Jangan memabringkan tubuh atau menundukkan kepala, karena akan memperbesar kemungkinan darah mimisan tertelan, sehingga menimbulkan rasa mual.
Tekan lubang hidung yang mengeluarkan darah dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk tangan, selama sekitar 5 menit. Sementara itu, bernapsalah lewat mulut.
Kompres lubang hidung yang mimisan dengan es batu kecil, untuk mengerutkan pembuluh darah yang pecah, agar perdarahan berhenti.
Bagaimana agar tidak sesak nafas?
Mandi dengan air hangat, dan berendamlah di dalam bath tub berisi air hangat (sekitar 38,5 ºC). Usahakan tidak lebih dari 10 menit.
Mandi sauna, di tempat perawatan holistik Jangan lupa beritahukan sebelumnya bahwa Anda sedang hamil.
Hirup uap dari air panas beberapa saat, sambil tutupi kepala dengan kain atau handuk.
Bernapas perlahan, jangan menghembuskan udara terlalu keras.
Teteskan obat pelega hidung tersumbat. Bila perlu, konsultasikan lebih dulu dengan dokter kandungan Anda.
Jauhi dan hindari semua faktor pemicu alergi, misalnya asap rokok, serbuk bunga, debu, atau makanan-makanan tertentu yang dapat menyebabkan alergi.
Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/kehamilan.pengaruhi.kesehatan.rongga.hidung/001/001/1729/1
Tidak sedang flu, namun hidung Anda sering tersumbat atau pilek, sehingga sulit bernapas? Jangan khawatir, hal ini memang bisa dialami oleh sekitar 20-30% ibu hamil. Dalam dunia kedokteran, apa yang Anda alami disebut rhinitis kehamilan.
Keluhan ini kerap muncul pada akhir trimester pertama. Meski ada yang masih berlangsung beberapa minggu setelah melahirkan. Keluhan ini bisa menjadi semakin parah ketika cuaca dingin atau uadra yang Anda hirup bersuhu rendah, misalnya di dalam ruangan ber-AC.
Apa penyebabnya?
1. Peningkatan kadar hormon estrogen yang menyebabkan perubahan pada sistem “kerja” hidung Anda, yakni:
Volume dan aliran darah mengalami peningkatan. Akibatnya, pembuluh-pembuluh darah halus di dalam rongga hidung membesar dan dindingnya jadi rentan pecah.
Lapisan lendir dalam rongga hidung menjadi lebih aktif menghasilkan lendir. Akibatnya, lapisan lendir menjadi lebih tebal dan membengkak, sehingga lubang hidung pun menjadi lebih sempit.
2. Alergi, karena proses kehamilan memang bisa meningkatkan sensitivitas ibu hamil terhadap sesuatu yang memicu timbulnya alergi.
Apa akibatnya? Anda mungkin akan berupaya membuang lender/ingus beberapa kali. Kadang-kadang tanpda sadar Anda terlalu keras melakukannya, sheingga pembuluh-pembuluh darah di bawah selaput lender hidung menjadi pecah. Terjadilah mimisan.
Cara mengatasi mimisan:
Dongakkan kepala. Jangan memabringkan tubuh atau menundukkan kepala, karena akan memperbesar kemungkinan darah mimisan tertelan, sehingga menimbulkan rasa mual.
Tekan lubang hidung yang mengeluarkan darah dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk tangan, selama sekitar 5 menit. Sementara itu, bernapsalah lewat mulut.
Kompres lubang hidung yang mimisan dengan es batu kecil, untuk mengerutkan pembuluh darah yang pecah, agar perdarahan berhenti.
Bagaimana agar tidak sesak nafas?
Mandi dengan air hangat, dan berendamlah di dalam bath tub berisi air hangat (sekitar 38,5 ºC). Usahakan tidak lebih dari 10 menit.
Mandi sauna, di tempat perawatan holistik Jangan lupa beritahukan sebelumnya bahwa Anda sedang hamil.
Hirup uap dari air panas beberapa saat, sambil tutupi kepala dengan kain atau handuk.
Bernapas perlahan, jangan menghembuskan udara terlalu keras.
Teteskan obat pelega hidung tersumbat. Bila perlu, konsultasikan lebih dulu dengan dokter kandungan Anda.
Jauhi dan hindari semua faktor pemicu alergi, misalnya asap rokok, serbuk bunga, debu, atau makanan-makanan tertentu yang dapat menyebabkan alergi.
Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/kehamilan.pengaruhi.kesehatan.rongga.hidung/001/001/1729/1