Rasa bersalah muncul dikarenakan suatu sebab, Anda tidak menyusui bayi Anda. Karena Anda sadar, dengan hanya minum susu formula, bayi tidak akan mendapat nutrisi optimal dan sesempurna ASI.
Rasa bersalah semakin menggila bila seiring pertumbuhannya, bayi ternyata sering sakit, mengidap alergi, dan lain-lain, karena di lubuk hati Anda, terbersit keyakinan bahwa pemberian ASI sebenarnya bisa mencegah itu semua dan membuat bayi lebih sehat.
Mengatasi rasa bersalah:
* Kenyataan ini mungkin bisa membantu: meski alamiah, proses menyusui memang tidak mudah. Tidak bisa dipungkiri, banyak ibu yang "gugur" sebelum memulai atau menuntaskan tugas menyusui ekslusif. Pakar laktasi menyebutnya sebagai akibat dari ketidaktahuan atau ketidakpahaman ibu dan lingkungannya mengenai manfaat ASI dan tata laksana pemberian ASI yang benar.
* Jika usia bayi masih muda, Anda masih bisa melakukan relaktasi (menyusui kembali). Hubungi klinik laktasi di kota Anda.
* Jika atas indikasi medis, menurut dokter Anda tidak bisa atau tidak boleh menyusui, maka terimalah dengan lapang dada. Usahakan mendapat donor ASI agar bayi sempat minum ASI meski tidak eksklusif.
* Bayi masih memiliki peluang untuk tumbuh sehat dan bahagia meski tidak mendapat ASI. Konsultasikan ke dokter makanan/minuman non-ASI yang tepat. Berikan seperti saat memberi ASI, sambil memeluk, membelai dan menatap bayi, agar tercipta bonding yang erat.
* Stop menyalahkan diri sendiri, karena tidak produktif. Curahkan perhatian pada hal-hal yang lebih penting.
Sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Terbaru/Terbaru/menyesal.karena.tidak.menyusui/001/007/932/3
0 komentar:
Posting Komentar