Setiap rentang usia akan selalu ada perubahan pertumbuhan dan perkembangan balita. Pantau terus karena perkembangannya akan melibatkan kecerdasan, perasaan dan kemampuan sosialnya. Sebaiknya, perkembangan anak selaras dengan stimulasi yang menunjang kemajuannya. Segera atasi saat mengetahui keterlambatan pertumbuhannya.
Menyapih. Berdasarkan penelitian, jika anak telat disapih bisa memicunya menjadi pemilih terhadap makanan. Selain itu, menyapih menstimulasi anak agar lebih mandiri. Memasuki usia 1-2 tahun, Anda bisa mulai berlatih menyapihnya.
Pengenalan MPASI. Gangguan oral motor atau pergerakan motorik mulutnya semakin besar dan menyebabkan anak kesulitan dalam makan bahan makanan yang berserat dan bertekstur kasar, seperti sayur, daging dan nasi. Segera kenalkan ia ke berbagai makanan dengan tekstur, bentuk dan rasa baru.
Bicara. Setiap anak memiliki perkembangan kemampuan bicara yang berbeda. Jika anak Anda belum mengeluarkan satu kata pun di usianya yang ke-3, segera konsultasikan ke psikolog atau dokter anak.
Berjalan. Jika ia belum bisa berjalan sampai usianya 18 bulan, lakukan pemeriksaan neurologis, penilaian fleksibilitas sendi, kekuatan otot dan berbagai gerakan dengan ahli syaraf, sesuai dengan rekomendasi dokter anak.
Pindah kamar tidur. Semakin lama ia tidak memiliki kamar tidurnya sendiri, berdampak pada kemandiriannya di kemudian hari. Batas ruang pribadi perlu diberikan antara Anda dan si kecil agar ia mengerti bahwa Anda tidak 100 % untuknya.
Melatih toilet training. Tentunya semakin ia besar, akan semakin merepotkan Anda karena Anda masih harus membawa popok kemanapun. Jika tidak segera dilatih, ia tidak akan pernah bisa.(me)
Sumber : http://m.ayahbunda.co.id/article/mobArticleDetail.aspx?mc=001&smc=001&ar=2311&ec=04
2 Feb 2015
Perkembangan Pertumbuhan Balita
Label:
BALITA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar